PENULISAN OTOBIOGRAFI SEBAGAI ALAT UNGKAP MASALAH PADA SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA
Adzkia. “Laut”. Adzkia, Oktober 2011.
Adzkia. 2011. “Adzkia, Oktober 2011.
Bobo. “Impianku”. Bobo, 9 September 2011
Bobo. 2011. “Impiaku”. Bobo, 20 September 2011.
Bobo. “Hantu.” Bobo, 29 september 2011
Bobo. 2011. “Mejaku yang Merah.” Bobo,
Dinar Pratisti, Wiwein. 2011. “Peran Kehidupan Emosional Ibu dalam
Perkembangan Regulasi Anak: Studi Meta Analisis. Jurnal Penelitian
Humaniora. Edisi Pebruari 2011.
Dwi Astuti, Retno. 2005. ”Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap
Kemandirian Siswa dalam Belajar pada Siswa Kelas XI SMA Negeri
Sumpiuh, Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2005/2006. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Irmawati. 2004. ”Motivasi Berprestasi dan Pola Pengasuhan pada Suku
Bangsa Batak Toba di Desa Parpareran II Tapanuli Utara. Makalah yang
disampaikan pada Temu Ilmiah Nasional dan Kongres IX Himpunan
Psikologi Indonesia. Surabaya, 15-17 Januari 2004.

Joglosemar. Bunga Matahari. Joglosemar. 13 maret 2011
Joglosemar. 2011. “Sawah di Desaku”. Joglosemar. 8 Mei 2011.

Joglosemar. “Guru.”. Joglosemar, 26 juni 2011
Khalid al-’Am, Najib. 1990. Mendidik Cara Nabi Saw. Bandung: Pustaka
Hidayah.
Kompas. 2011. “Eskul Tepat Sesuai Minat.” Kompas, 15 Agustus 2011.
Kompas. 2011. “Menulis Itu Membebaskan”. Kompas, 15 Agustus 2011.

65

Kompas. 2011. “Pesan dalam Sepucuk Surat sebelum Gantung Diri”.
Kompas, 15 Agustus 2011.
Kompas. 2011. “Pembayaran Tunjangan Guru Masih Bermasalah”. Kompas, 10
September 2011.
Kompas. “Laba-laba di Rumahku.” Kompas, 22 Mei 2011
Kompas. 2011. “Paman-paman Tani Utun.” Kompas, 3 juli 2011
Kompas. 2011.”Yang Kulihat”. Kompas, 24 Juli 2011.
Kompas. 2011.”Naik Kelas.” Kompas, 14 Agustus 2011.
Kompas. 2011. “Aku Bukan Lagi si Bungsu.” Kompas, 21 Agustus 2011.
Kompas. 2011. “Tempat Tidurku.”. Kompas, 28 Agustus 2011.
Kompas. 2011. “Sepeda Baru.” Kompas, 2 Oktober 2011.
Kompas. 2011. “Bersama Angin”. Kompas, 4 September 2011

Kompas. 2011. “Lautan”. Kompas, 18 September 2011.
Kompas. 2011. “Tawuran.” Kompas, 25 September 2011.
Kompas. 2011. “Mengenal Kecerdasan Emosional.” Kompas, 26 September 2011.
Lestari; Setia Asyanti. 2009. ”Area Konflik Remaja Awal dengan Orang
Tua: Studi Kuantitatif pada Keluarga di Surakarta”. Jurnal Penelitian
Humaniora. Volume 10. Nomor 2, Agustus 2009.
Maryadi; Atiqa Sabardila; Nanik Prihartanti; Markhamah. 2009. Pedoman
dan Silabus Pembelajaran Menulis Otobiografi. Jurnal Penelitian
Humaniora. Volume 10, Nomor 1, Pebruari 2009.
P. Satiadarma; Fidelis E. Waruwu. 2003. Mendidik Kecerdasan. Jakarta:
Pustaka Populer Obor.
Prasetiyanti, Herlin. 2005. “Pola Asuh Orang Tua dalam Meningkatkan
Disiplin Anak di Perumahan Muria Indah, Desa Gondangmanis,
Kecamatan Bae, Kudus”. Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Hukum dan
Kewarganegaraan, Universitas Negeri Semarang.
Purwandary, Eny; Purwati. 2008. ”Character Building: Pengaruh

66

Pendidikan Nilai terhadap Kecerdasan Emosi Anak” Jurnal Penelitian

Humaniora. Volume 9, Nomor 1, Pebruari 2008. Hal.
Rahmah Nur Anganthi, Nisa. et al. 2009. „Persepsi Anak terhadap Delinquency
Penyalahgunaan Nafza.“ Jurnal Penelitian Humaniora. Volume 10.
Nomor 2, Agustus 2009.
Sabardila, Atiqa; Maryadi; Nanik Prihartanti; Markhamah. 2009. ”Model
Penggalian Potensi Menulis melalui Penulisan Otobiografi”. Jurnal
Penelitian Humaniora Volume 10, Nomor 1, Pebruari 2009.
Solopos. 2011. “Hujan.” Solopos, 14 Agustus 2011
Solopos. 2011. “Bung Karno”. Solopos, 11 September 2011.
Solopos. 2011. “Ibu”. Solopos, 8 Mei 2011.
Solopos. 2011. “Lestarikan Hutan.” Solopos, 1 Mei 2011.
Solopos. 2011. “Cangkul.” Solopos, 31 Juli 2011.
Solopos. “Adikku Sayang.” Solopos, 4 September 2011.
Solopos. 2011. “Membaca”. Solopos, 7 Agustus 2011.
Solopos. 2011. “Melati Putih”. Solopos, 2 Oktober 2011.
Suara Merdeka. 2011. “Saudara Sejatiku.” Suara Merdeka, 11 September 2011.
Suara Merdeka. 2011. “Pohon-pohon Indah.”. Suara Merdeka, 25 September 2011.
Suara Merdeka. 2011. “Indonesiaku”. Suara Merdeka, 2 Oktober 2011.
Thobroni, Muhammad. 2007. Mukjizat Sedekah. Yogyakarta: Pustaka Marwa.


67

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL
TAHUN 2011

PENULISAN OTOBIOGRAFI SEBAGAI ALAT
UNGKAP MASALAH PADA SISWA DI SEKOLAH
DIBIAYAI OLEH DP2M, DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN
NOMOR: 242/SP2H/PL/Dit-Litabnas/IV/2011
TERTANGGAL 14 APRIL 2011

Peneliti
DrA. Atiqa Sabardila, M. Hum.
Dr. Nanik Prihartanti, M. Si., Psi.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NOPEMBER 2011


i

HALAMAN PENGESAHAN HASIL LAPORAN TAHUN I
PENELITIAN FUNDAMENTAL
A. Judul Penelitian

:

Penulisan Otobiografi sebagai Alat Ungkap Masalah pada Siswa di Sekolah
B. Ketua Peneliti

a.
b.
c.
d.
e.

Nama Lengkap dan Gelar
Jenis Kelamin
Pangkat/Golongan/NIK

Bidang Keahlian
Fakultas/Jurusan

: Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum.
: Perempuan
: Lektor Kepala/IVb/472
: Linguistik Terapan
: FKIP/Pendidikan Bahasadan
Sastra Indonesia dan Daerah

f.

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Anggota
a Anggota

: Dr. Hj. Nanik Prihartanti, M. Psi.


C. Biaya Tahun Kedua yang Disetujui

: Rp 31. 500. 000, 00

Surakarta, 20 Nopember 2011
Mengetahui,
Dekan FKIP,

Ketua Peneliti ,

Drs. H. Sofyan Anif, M. Si.

Dra. Atiqa Sabardila, M. Hum.

NIK 485

NIK. 472
Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian,


Dr. H. Harun Joko Prayitno, S.E., M. Hum.
NIP 132049998

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penelitian tentang ”Penulisan Otobiografi sebagai Alat Ungkap
Masalah pada Siswa di Sekolah” berhasil peneliti selesaikan dengan tepat waktu.
Penelitian tahap I ini menyampaikan informasi tentang pemetaan tentang isi pesan pada
karangan otobiografi yang ditulis oleh siswa bermasalah di SMP Muhammadiyah 5
Surakarta Surakarta.
Penelitian ini ”dibesarkan” oleh banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada: (1) Rektor UMS yang telah membuka
”kran” penelitian sehingga peneliti amat leluasa mengembangkan tridarma PT, khususnya
bidang pengabdian dan penelitian; (2) Direktur DP2M yang memberikan kepercayaan
kepada peneliti di UMS untuk mempertanggungjawabkan proposal melalui penulisan
laporan yang siap didiskusikan di forum ilmiah yang sifatnya nasional; (3) Rekan-rekan
di jurusan PBSID yang meluangkan waktu untuk mendiskusikan temuan dan meluruskan

argumentasi yang peneliti sampaikan; (4) Siswa-siswa di SMP Muhammadiyah 5
Surakarta yang mampu mewujudkan tulisan otobiografi, dan (5) Kepala Sekolah beserta
guru-guru di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang secara terbuka mengijinkan peneliti
untuk meneliti peserta didiknya.
Semoga penelitian ini dapat menjadi wacana diskusi untuk pengembangan ilmu
bahasa dan ilmu-ilmu lain yang terkait. Otobiografi siswa dapat ”mengundang” para
peneliti di bidang pendidikan dan psikologi untuk mengidentifikasi penulis, latar
belakang, serta isi pesan yang mereka sampaikan. Dengan mengungkap semua itu kita
dapat menyelamatkan anak bangsa melalui berbagai solusi seseuai dengan karakter
permasalahannya.

Surakarta, 20 Nopember 2011

Tim Peneliti

iii

RINGKASAN
Penelitian ini direncanakan berlangsung dua tahun. Tujuan tahun 1 (2011) adalah
pemetaan tentang isi pesan pada karangan otobiografi yang ditulis oleh siswa bermasalah

di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Surakarta. Adapun tujuan tahun II (2012) adalah
penerapan pola asuh (: sekolah dan atau orang tua) berdasarkan spesifikasi karakter anak
yang bermasalah.
Berikut hasil yang didapat tahun I (2011). Praktik menulis otobiografi yang
dilakukan anak bermasalah memerlukan waktu 2 bulan. Karakter anak berlainan dalam
penyelesaian tulisan. Ada yang secara rutin menulis; ada yang melakukannya secara
mendadak, yakni menjelang akhir penugasan. Judul yang mereka hasilkan berkisar 1 - 12
judul. Ada 25 kata kunci yang disimpulkan dari pilihan judul, yakni TK, SD, SMP,
belajar bersepeda, nonton bola, di BP, bermain layang-layang, berlibur, dilempar sepatu,
berkemah, umur tertentu, masa kecil, masa lalu, mengambil mangga, membawa HP,
rekreasi di desa, memancing, jatuh dari sepeda, mudik, mencari ikan, jalan-jalan,
pengalamanku, asal-usul, dan disusui ibu. Otobiografi mereka berkaitan dengan aktivitas
keseharian, yakni dalam asuhan orang tua, permainan, pertemanan, atau dalam kegiatan
belajar di kelas dan aktivitas lain di sekitar sekolah.
Otobiografi memberikan informasi tentang kejujuran , potensi, hobi, bakat anak,
kebiasaan, keberanian, kemandirian, kesukaan, kerajinan, ketaatan, pengalaman,
kenakalan, perubahan perilaku, cita-cita, dan emosi (: positif dan negatif). Siswa SMP
cenderung menceritakan kehidupan di seputar sekolah dan keluarga. Pertemanan,
perselisihan, kesalahpahaman, keteledoran, kekurangdisiplinan, dan kekurangpatuhan
menyebabkan konflik dengan orang-orang yang mereka kenal. Meski pernah muncul

benturan, perilaku mereka masih dapat dikendalikan guru. Emosi positif dan negatif
hampir seimbang – meski lebih banyak emosi negatifnya -- diekspresikan oleh siswa
dalam otobiografi mereka. Hal itu berkaitan dengan respon terhadap orang dekat di
lingkungan sekolah dan keluarga, seperti kecewa terhadap orang yang dipercaya atau
terhadap sikap orang tua yang lebih memilih pekerjaan dibandingkan dengan anaknya,
sangat sedih ditinggal orang yang dipercaya, marah dan menangis karena harus menulis
surat pengganti hukuman karena melanggar perintah orang tua, atau sangat senang
terhadap orang yang setia menemani, atau senang bertemu orang tua di kampung atau
bertemu teman lama.
Berdasarkan otobiografi ke-27 siswa digambarkan bahwa siswa bermasalah
dapat ditandai dengan adanya hambatan untuk mengenali dan mengungkapkan emosi.
Bahkan 8 dari 27 siswa (29, 62 %) sama sekali tidak menunjukkan ungkapan emosi
dalam tulisannya. Padahal bila dicermati, tulisan mereka terdapat pengalaman/peristiwa
yang memungkinkan menunjukkan suasana emosi. Tulisan mereka dipenuhi rentetan
kegiatan yang mengalir, namun pada umumnya dijumpai loncatan berpikir dari satu
ingatan ke ingatan lain. Dapat dikatakan uraian tulisan yang tanpa disertai ungkapan
perasaan. Ada 10 siswa (37,03 %) yang sama sekali tidak mengenali adanya emosi
positif, dan 16 siswa (59,25 %) sama sekali tidak mengenali adanya emosi negatif.
iv

Secara keseluruhan jumlah jenis emosi positif yang muncul jauh lebih sedikit dari emosi
negatif. Jenis emosi positif (7 jenis), yaitu: bahagia, senang, bangga, gembira, cinta,
kagum dan suka. Jenis emosi negatif (16 jenis) yaitu: takut, malu, putus asa, malas, kesal,
sedih, marah, sakit hati, jengkel, terkejut, tegang, cemas, gugup, pedih, dendam, dan
benci. Fakta ini menunjukkan bahwa pengalaman hidup siswa bermasalah lebih banyak
diwarnai peristiwa tidak menyenangkan yang memunculkan emosi negatif. Kemungkinan
besar siswa bermasalah kurang mendapatkan perhatian dan pengalaman-pengalaman
positif yang mendukung perkembangan emosi yang sehat.
Oleh karena itu, dari hasil penelitian tahun I (2011) perlu dilanjutkan dengan
aplikasi/penerapan pola asuh (: sekolah dan atau orang tua) berdasarkan spesifikasi
karakter anak yang bermasalah. Diharapkan proses belajar-mengajar menjadi kondusif
karena problematika siswa bermasalah dapat diminimalisasi.
Temuan tahun I dipresentasikan di depan wali murid, wali kelas, guru BP, kepala
sekolah, dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Selanjutnya, mereka berdiskusi
tentang pola asuh dan aplikasinya untuk siswa bermasalah dengan narasumber dari
peneliti. Diskusi berakhir dengan dihasilkan rangkuman yang dibacakan di depan peserta.
Hasil rangkuman ini menjadi data untuk penyusunan laporan penelitian tahun II yang
dilengkapi kajian teoretis dan hasil penelitian yang relevan.
Ada hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan penanganan
anak bermasalah di sekolah tersebut untuk tahun II berdasarkan analisis data. Pertama,
anak bermasalah diusulkan menjadi materi rapat dalam Komite Sekolah, khususnya
berkaitan dengan perilaku malak kepada rekan mereka. Ditawarkan kepada wali siswa
yang mampu untuk turut menjadi anak asuh. Bila memberatkan, biaya uang saku mereka
dapat ditanggung secara iuran. Kedua, ditawarkan kepada pihak sekolah untuk
meneruskan kegiatan home visit, khususnya ke rumah anak-anak yang sering malak atau
keluarga mereka yang broken home agar perilaku patologis tersebut dapat diminimalisasi.
Ketiga, ditawarkan kepada pihak sekolah untuk mengadakan pelatihan atau workshop
kepada guru untuk peningkatan kualitas proses belajar-mengajar agar tidak ada lagi siswa
yang keluar saat pembelajaran berlangsung. Materi pelatihan berupa strategi dan metode
pembelajaran yang membuat siswa senang, nyaman di kelas, dan produktif.
Kata Kunci: otobiografi, emosi positif, dan emosi negatif

v

SUMMARY
This study is expected to last in two years. The goal the first year (2011) is a
mapping of the contents of messages on an autobiographical essay written by troubled
students in SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. The purpose of the second year (2012) is
the application of parenting (: school and/or parents) based on the specific character of
the problematic students.
The results obtained in I (2011) are the practice of otobiography writing was
done in two months. Their atitudes are different in completing their writing. Some
students write continuously and the others write at time before dedline task submittion.
Their ideas are around 1-12 titles. There are 24 key words of the choiced titles, such as,
kinergarten, elementary school, yunior high school, learning to ride bycicle, watching
football, have been called by guidance counseling, fying a kite, having holiday, thrown
shoes, camping, a certain age, childhood, the past, take a mango , bringing HP,
recreation in the village, fishing, fell off his bicycle, going home, fishing, sightseeing,
experiences, origins, and breastfed. Their writings related to daily activities, namely in
the care of older people, games, friendship, or learning activities and other activities at
school. thrown shoes, camping, certain year, childhood, last time, take a manggo,
bringing HP, having holiday in in a country, fishing, fell off his bicycle, going home,
fishing, sightseeing, experiences, origins, and breastfed. Their writings related to daily
activities, namely in the care of parents, games, friendship, or learning activities, and
other activities at school.
Autobiography informs the honesty, potential, hobbies, talents of children, habits,
courage, independence, joy, crafts, obedience, experience, delinquency, behavioral
changes, ideals, and emotions (: postitif and negative). Junior high school students tend
to tell about their lives in school and family. Friendship, conflict, misunderstanding,
carelessness, lack of discipline, and lack of adherence led to conflicts with people they
know. Although they ever have conflick, their behaviour can still be controlled by the
teachers. Positive and negative emotions is almost balanced - although more negative
emotions - expressed by students in their autobiographies. It is related to the response
towards close person in school and family environments, such as disappointed with a
trusted person or on the attitudes of parents who prefer a job to their son, feeling very
sad because of left by trusted people, feeling angry and crying at having to write a letter
substitute the punishment for disobeying parents, or really feeling happy towards the
faithfully accompanied people, or feeling happy to meet parents in the village or seeing
an old friend.
Based on the autobiographies of the 27 students, it is described that the troubled
students can be indicated that there are barriers to recognize and express emotions. In
fact, 8 of 27 students (29, 62%) do not indicate emotional expression in their writing. Yet,
when the writings are evaluated, there are emotion senses in their writings. Their
writings are filled a sequence of event, but in general there are found springboard
thinking of one memory to another memory. It can be said that there is no expression of
feeling in their works. There were 10 students (37.03%) who do not recognize the
existence of positive emotions, and 16 students (59.25%) do not recognize the existence
vi

of negative emotions. Overall, the type number of positive emotions arise far less than
negative emotions. There are 7 types of positive emotions, namely, happy, glad, proud,
excited, love, admiration, and love. The negative emotions are 16 types, namely, fear,
shame, despair, lazy, upset, sad, angry, hurt, annoyance, surprise, tense, anxious,
nervous, pain, resentment, and hatred. This fact indicates that the students life experience
have more unpleasant events that rise negative emotions. Mostly, the troubled students
get less attention and positive experiences supporting healthy emotional development.
Therefore, the research results of the first year (2011) needs to proceed with the
application/implementation of parenting (: school and/or parents) based on the specific
character of the troubled children. Teaching-learning process is expected to be so
favorable that the problems of troubled students can be minimized.
The first year findings were presented in front of students' parents, homeroom
teacher, guidance counselor, principal, and vice principal of student affairs. Next, they
discuss parenting and its application to the troubled students with the researchers as the
speakers. The discussion ended with the generated summary read in front of the
participants. These summary becomes the data for the second year research paper
completed theoretical review and the relevant research result.
Based on the second year research analysis, there are some problem solvings to
handle the troubled students. Firstly, the troubled students are proposed to be the
material of school board meetings, particularly with the malak behavior to their
colleagues. It is also offered to the student parents who are able to participate in foster
parents. When it is hard to give the students’ pocket money, it can be paid in dues.
Secondly, It is offered to continue the school activities of home visit, especially to the
house of the children who often malak or to the house of broken home families in order to
minimize their pathological behavior. Thirdly, It is offered to the school to provide
training or workshops for teachers to improve the quality of teaching and learning
process so that no more students who come out during the lesson. The training materials
are in the form of strategies and methods that make students happy, comfortable in the
classroom, and productive.
Key words: autobiography, positive emosion, and negative emosion

vii

DAFTAR ISI
Halaman

PENGESAHAN

……………………..................................................

KATA PENGANTAR

......................................................................

RINGKASAN DAN SUMMARY
DAFTAR ISI

ii
iii

...............................................

iv

………………………………....………..............................

viii

BAB I. PENDAHULUAN

........................……...............................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1

......................................................................

6

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................

11

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................

13

BABA VI. PENUTUP

61

..................................................................................

4.1 Simpulan ........................................................................................

61

4.2 Implikasi

............................................................................................

63

4.3 Saran

..............................................................................................

63

………………...........................................................

65

...............................................................................................

68

DAFTAR ACUAN
LAMPIRAN

1. DRAF ARTIKEL ILMIAH ..........................................................................

69

2. SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN

96

......................................................

viii

RINGKASAN
PENULISAN OTOBIOGRAFI SEBAGAI ALAT UNGKAP MASALAH
PADA SISWA DI SEKOLAH
OTOBIOGRAPHY WRITING AS AN EXPRESSING MEANS OF STUDENTS’
PROBLEM AT SCHOOL
Atiqa Sabardila
Nanik Prihartanti
Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Telp. (0271) 717417-719483
Fax. (0271) 715448 Surakarta 57102
e-mail mbakatiq@gmail.com.
Penelitian ini direncanakan berlangsung dua tahun. Tujuan tahun 1 (2011) adalah
pemetaan tentang isi pesan pada karangan otobiografi yang ditulis oleh siswa bermasalah
di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Surakarta. Adapun tujuan tahun II (2012) adalah
penerapan pola asuh (: sekolah dan atau orang tua) berdasarkan spesifikasi karakter anak
yang bermasalah.
Berikut hasil yang didapat tahun I (2011). Praktik menulis otobiografi yang
dilakukan anak bermasalah memerlukan waktu 2 bulan. Karakter anak berlainan dalam
penyelesaian tulisan. Ada yang secara rutin menulis; ada yang melakukannya secara
mendadak, yakni menjelang akhir penugasan. Judul yang mereka hasilkan berkisar 1 - 12
judul. Ada 25 kata kunci yang disimpulkan dari pilihan judul, yakni TK, SD, SMP,
belajar bersepeda, nonton bola, di BP, bermain layang-layang, berlibur, dilempar sepatu,
berkemah, umur tertentu, masa kecil, masa lalu, mengambil mangga, membawa HP,
rekreasi di desa, memancing, jatuh dari sepeda, mudik, mencari ikan, jalan-jalan,
pengalamanku, asal-usul, dan disusui ibu. Otobiografi mereka berkaitan dengan aktivitas
keseharian, yakni dalam asuhan orang tua, permainan, pertemanan, atau dalam kegiatan
belajar di kelas dan aktivitas lain di sekitar sekolah.
Otobiografi memberikan informasi tentang kejujuran , potensi, hobi, bakat anak,
kebiasaan, keberanian, kemandirian, kesukaan, kerajinan, ketaatan, pengalaman,
kenakalan, perubahan perilaku, cita-cita, dan emosi (: positif dan negatif). Siswa SMP
cenderung menceritakan kehidupan di seputar sekolah dan keluarga. Pertemanan,
perselisihan, kesalahpahaman, keteledoran, kekurangdisiplinan, dan kekurangpatuhan
menyebabkan konflik dengan orang-orang yang mereka kenal. Meski pernah muncul
benturan, perilaku mereka masih dapat dikendalikan guru. Emosi positif dan negatif
hampir seimbang – meski lebih banyak emosi negatifnya -- diekspresikan oleh siswa
dalam otobiografi mereka. Hal itu berkaitan dengan respon terhadap orang dekat di
lingkungan sekolah dan keluarga, seperti kecewa terhadap orang yang dipercaya atau
terhadap sikap orang tua yang lebih memilih pekerjaan dibandingkan dengan anaknya,

i

sangat sedih ditinggal orang yang dipercaya, marah dan menangis karena harus menulis
surat pengganti hukuman karena melanggar perintah orang tua, atau sangat senang
terhadap orang yang setia menemani, atau senang bertemu orang tua di kampung atau
bertemu teman lama.
Berdasarkan otobiografi ke-27 siswa digambarkan bahwa siswa bermasalah
dapat ditandai dengan adanya hambatan untuk mengenali dan mengungkapkan emosi.
Bahkan 8 dari 27 siswa (29, 62 %) sama sekali tidak menunjukkan ungkapan emosi
dalam tulisannya. Padahal bila dicermati, tulisan mereka terdapat pengalaman/peristiwa
yang memungkinkan menunjukkan suasana emosi. Tulisan mereka dipenuhi rentetan
kegiatan yang mengalir, namun pada umumnya dijumpai loncatan berpikir dari satu
ingatan ke ingatan lain. Dapat dikatakan uraian tulisan yang tanpa disertai ungkapan
perasaan. Ada 10 siswa (37,03 %) yang sama sekali tidak mengenali adanya emosi
positif, dan 16 siswa (59,25 %) sama sekali tidak mengenali adanya emosi negatif.
Secara keseluruhan jumlah jenis emosi positif yang muncul jauh lebih sedikit dari emosi
negatif. Jenis emosi positif (7 jenis), yaitu: bahagia, senang, bangga, gembira, cinta,
kagum dan suka. Jenis emosi negatif (16 jenis) yaitu: takut, malu, putus asa, malas, kesal,
sedih, marah, sakit hati, jengkel, terkejut, tegang, cemas, gugup, pedih, dendam, dan
benci. Fakta ini menunjukkan bahwa pengalaman hidup siswa bermasalah lebih banyak
diwarnai peristiwa tidak menyenangkan yang memunculkan emosi negatif. Kemungkinan
besar siswa bermasalah kurang mendapatkan perhatian dan pengalaman-pengalaman
positif yang mendukung perkembangan emosi yang sehat.
Oleh karena itu, dari hasil penelitian tahun I (2011) perlu dilanjutkan dengan
aplikasi/penerapan pola asuh (: sekolah dan atau orang tua) berdasarkan spesifikasi
karakter anak yang bermasalah. Diharapkan proses belajar-mengajar menjadi kondusif
karena problematika siswa bermasalah dapat diminimalisasi.
Temuan tahun I dipresentasikan di depan wali murid, wali kelas, guru BP, kepala
sekolah, dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Selanjutnya, mereka berdiskusi
tentang pola asuh dan aplikasinya untuk siswa bermasalah dengan narasumber dari
peneliti. Diskusi berakhir dengan dihasilkan rangkuman yang dibacakan di depan peserta.
Hasil rangkuman ini menjadi data untuk penyusunan laporan penelitian tahun II yang
dilengkapi kajian teoretis dan hasil penelitian yang relevan.
Ada hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan penanganan
anak bermasalah di sekolah tersebut untuk tahun II berdasarkan analisis data. Pertama,
anak bermasalah diusulkan menjadi materi rapat dalam Komite Sekolah, khususnya
berkaitan dengan perilaku malak kepada rekan mereka. Ditawarkan kepada wali siswa
yang mampu untuk turut menjadi anak asuh. Bila memberatkan, biaya uang saku mereka
dapat ditanggung secara iuran. Kedua, ditawarkan kepada pihak sekolah untuk
meneruskan kegiatan home visit, khususnya ke rumah anak-anak yang sering malak atau
keluarga mereka yang broken home agar perilaku patologis tersebut dapat diminimalisasi.
Ketiga, ditawarkan kepada pihak sekolah untuk mengadakan pelatihan atau workshop
kepada guru untuk peningkatan kualitas proses belajar-mengajar agar tidak ada lagi siswa
yang keluar saat pembelajaran berlangsung. Materi pelatihan berupa strategi dan metode
pembelajaran yang membuat siswa senang, nyaman di kelas, dan produktif.
Kata Kunci: otobiografi, emosi positif, dan emosi negatif
ii

SUMMARY
This study is expected to last in two years. The goal the first year (2011) is a
mapping of the contents of messages on an autobiographical essay written by troubled
students in SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. The purpose of the second year (2012) is
the application of parenting (: school and/or parents) based on the specific character of
the problematic students.
The results obtained in I (2011) are the practice of otobiography writing was
done in two months. Their atitudes are different in completing their writing. Some
students write continuously and the others write at time before dedline task submittion.
Their ideas are around 1-12 titles. There are 24 key words of the choiced titles, such as,
kinergarten, elementary school, yunior high school, learning to ride bycicle, watching
football, have been called by guidance counseling, fying a kite, having holiday, thrown
shoes, camping, a certain age, childhood, the past, take a mango , bringing HP,
recreation in the village, fishing, fell off his bicycle, going home, fishing, sightseeing,
experiences, origins, and breastfed. Their writings related to daily activities, namely in
the care of older people, games, friendship, or learning activities and other activities at
school. thrown shoes, camping, certain year, childhood, last time, take a manggo,
bringing HP, having holiday in in a country, fishing, fell off his bicycle, going home,
fishing, sightseeing, experiences, origins, and breastfed. Their writings related to daily
activities, namely in the care of parents, games, friendship, or learning activities, and
other activities at school.
Autobiography informs the honesty, potential, hobbies, talents of children, habits,
courage, independence, joy, crafts, obedience, experience, delinquency, behavioral
changes, ideals, and emotions (: postitif and negative). Junior high school students tend
to tell about their lives in school and family. Friendship, conflict, misunderstanding,
carelessness, lack of discipline, and lack of adherence led to conflicts with people they
know. Although they ever have conflick, their behaviour can still be controlled by the
teachers. Positive and negative emotions is almost balanced - although more negative
emotions - expressed by students in their autobiographies. It is related to the response
towards close person in school and family environments, such as disappointed with a
trusted person or on the attitudes of parents who prefer a job to their son, feeling very
sad because of left by trusted people, feeling angry and crying at having to write a letter
substitute the punishment for disobeying parents, or really feeling happy towards the
faithfully accompanied people, or feeling happy to meet parents in the village or seeing
an old friend.
Based on the autobiographies of the 27 students, it is described that the troubled
students can be indicated that there are barriers to recognize and express emotions. In
fact, 8 of 27 students (29, 62%) do not indicate emotional expression in their writing. Yet,
when the writings are evaluated, there are emotion senses in their writings. Their
writings are filled a sequence of event, but in general there are found springboard
thinking of one memory to another memory. It can be said that there is no expression of
feeling in their works. There were 10 students (37.03%) who do not recognize the
iii

existence of positive emotions, and 16 students (59.25%) do not recognize the existence
of negative emotions. Overall, the type number of positive emotions arise far less than
negative emotions. There are 7 types of positive emotions, namely, happy, glad, proud,
excited, love, admiration, and love. The negative emotions are 16 types, namely, fear,
shame, despair, lazy, upset, sad, angry, hurt, annoyance, surprise, tense, anxious,
nervous, pain, resentment, and hatred. This fact indicates that the students life experience
have more unpleasant events that rise negative emotions. Mostly, the troubled students
get less attention and positive experiences supporting healthy emotional development.
Therefore, the research results of the first year (2011) needs to proceed with the
application/implementation of parenting (: school and/or parents) based on the specific
character of the troubled children. Teaching-learning process is expected to be so
favorable that the problems of troubled students can be minimized.
The first year findings were presented in front of students' parents, homeroom
teacher, guidance counselor, principal, and vice principal of student affairs. Next, they
discuss parenting and its application to the troubled students with the researchers as the
speakers. The discussion ended with the generated summary read in front of the
participants. These summary becomes the data for the second year research paper
completed theoretical review and the relevant research result.
Based on the second year research analysis, there are some problem solvings to
handle the troubled students. Firstly, the troubled students are proposed to be the
material of school board meetings, particularly with the malak behavior to their
colleagues. It is also offered to the student parents who are able to participate in foster
parents. When it is hard to give the students’ pocket money, it can be paid in dues.
Secondly, It is offered to continue the school activities of home visit, especially to the
house of the children who often malak or to the house of broken home families in order to
minimize their pathological behavior. Thirdly, It is offered to the school to provide
training or workshops for teachers to improve the quality of teaching and learning
process so that no more students who come out during the lesson. The training materials
are in the form of strategies and methods that make students happy, comfortable in the
classroom, and productive.
Key Words: autobiography, positive emosion, dan negative emosion.

iv