Layanan Responsif Praktek Bimbingan dan Konseling di Sekolah

30 pentingnya belajar dan mengetahui gaya belajar untuk kesuksesan belajar. Desain poster terlampir di halaman 178. b Semangat berprestasi Materi ini telah disampaikan melalui media poster. Melalui media ini hasil yang tercapai yaitu peserta didik dapat menjadikan inspirasi untuk peserta didik lebih bersemangat dalam berprestasi. Desain poster terlampir di halaman 178. c Menjaga Kebersihan Materi ini telah disampaikan melalui media poster. Melalui media ini hasil yang tercapai yaitu peserta didik dapat senantiasa menjaga kebersihan di sekolah. Desain poster terlampir di halaman 178. d Persahabatan Materi ini telah disampaikan melalui papan bimbingan. Materi ini memuat mengenai arti persahabatan dan tips dalam bergaul. Hasil yang tercapai yaitu peserta didik dapat mengetahui arti persahabatan dan bergaul yang baik. Terlampir di halaman 178.

2. Layanan Responsif

Layanan Responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Layanan responsif yang telah dilaksanakan praktikan yaitu. a. Konseling Individual Kegiatan konseling individual adalah kegiatan pemberian layanan konseling yang diberikan kepada individu-individu yang memiliki hambatanmasalah dan membutuhkan penanganan secara responsif. Konseling individual dilaksanakan di luar jam kelas, namun kondisi ruang BK yang tidak kondusif untuk pelaksanaan konseling individual maka kegiatan konseling dilaksanakan di ruang lain setelah jam BK selesai. Dalam hal ini, praktikan melakukan konseling individual dengan tiga peserta didik yaitu: 1 V 12 tahun Masalah yang dibahas : Konseli merasa tertekan dengan temannya berinisal D serta teman-teman 31 D sehingga konseli merasa kurang nyaman saat bersekolah. Waktu pelaksanaan : Kamis, 28 Agustus 2014 Tempat pelaksanaan : Di ruang UKS Hasil yang dicapai : Konseli menyadari rasa tertekannya itu dapat mengancam kenyamanan konseli saat bersekolah. RPL dan laporan konseling individual terlampir di halaman 110 2 R 13 tahun Masalah yang dibahas : Konseli merasa tertekan dan tida nyaman dengan perlakuan dari kakak kelasnya. Waktu pelaksanaan : Senin, 25 Agustus 2014 Tempat pelaksanaan : Di ruang UKS Hasil yang dicapai : Konseli menyadari rasa tertekan dan tidak nyamannya itu dapat mengancam kenyamanan konseli saat bersekolah. RPL dan laporan konseling individual terlampir di halaman 115 3 IF 12 tahun Masalah yang dibahas : Konseli tidak menyukai dan memahami mata pelajaran IPA fisika. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 6 September 2014 Tempat pelaksanaan : Di ruang UKS Hasil yang dicapai : Konseli menyadari sikapnya dapat mengancam kenyamanan konseli didalam kelas ketika pelajaran IPA fisika berlangsung. RPL dan laporan konseling individual terlampir di halaman 118 b. Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok dimaksudkan bantuan yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok. Masalah- masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di 32 dalam kelompok, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok dapat menampilkan masalah yang dirasakannya. Masalah tersebut dilayani melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh anggota kelompok, masalah demi masalah, satu per satu, tanpa kecuali, sehingga semua masalah terbicarakan. Selama praktikan PPL di SMP Negeri 2 Piyungan, praktikan melakukan konseling kelompok selama tiga kali dengan penjabaran sebagai berikut. 1 Konseling Kelompok 1 Konseli : HP 14 tahun, PTS 14 tahun, NPS 14 tahun, MSK 14 tahun, NNA 14 tahun, NHAA 14 tahun Masalah yang dibahas : Kecemburuan antar teman Waktu pelaksanaan : 15 Agustus 2014 Tempat pelaksanaan : Di taman sekolah Hasil yang dicapai : Konseli menyadari bahwa tidak ada gunanya merasa cemburu dengan teman atau sahabatnya sehingga mereka ingin tidak lagi merasa cemburu. RPL dan laporan konseling individual terlampir di halaman 122. 2 Konseling Kelompok 2 Konseli : HP 14 tahun, PTS 14 tahun, NPS 14 tahun, MSK 14 tahun, NNA 14 tahun, NHAA 14 tahun Masalah yang dibahas : Tertekan dan merasa banyak teman menjauh Waktu pelaksanaan : 30 Agustus 2014 Tempat pelaksanaan : Di taman sekolah Hasil yang dicapai : Konseli menyadari bahwa sikapnya yang merasa tertekan dan merasa dijauhi tersebut dapat menyebabkan ketidaknyamanannya saat bersekolah. RPL dan laporan konseling individual terlampir di halaman 127 3 Konseling Kelompok 3 Konseli : HP 14 tahun, PTS 14 tahun, NPS 14 tahun, MSK 14 tahun, NNA 14 tahun, NHAA 14 tahun 33 Masalah yang dibahas : Tertekan dengan perilaku keras yang diberikan senior atau kakak kelasnya Waktu pelaksanaan : 5 September 2014 Tempat pelaksanaan : Di taman sekolah Hasil yang dicapai : Konseli menyadari bahwa sikapnya yang merasa tertekan dapat mengancam kenyamanan konseli saat bersekolah. RPL dan laporan konseling individual terlampir di halaman 127 c. Kunjungan rumah Kunjungan rumah adalah suatu kegiatan pembimbing untuk mengunjungi rumah klien peserta didik dalam rangka untuk memperoleh berbagai keterangan-keterangan yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan peserta didik, dan untuk pembahasan serta pengentasan permasalahan peserta didik tersebut. Selama praktikan di SMP Negeri 2 Piyungan, mahasiswa praktikan pernah satu kali melakukan home visit pada tanggal 13 September 2014 dengan konseli berinisial AFL. Hasil yang tercapai dari kunjungan rumah ini yaitu diketahui alasan dari AFL yang sering tidak masuk sekolah dan dapat teratasi permasalahan dari AFL. Laporan hasil home visit terlampir di halaman 132 d. Pertemuan Kasus Pertemuan kasus yaitu kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik itu. Pertemuankasus ini bersifat terbatas dan tertutup. Penyelenggaraan Pertemuan kasus merupakan pembahasan permasalahan yang dialami oleh peserta didik tertentu dalam suatu forum yang dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait yang diharapkan dapat memberikan data dan keterangan lebih lanjut serta kemudahan- kemudahan bagi terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan ini bersifat terbatas dan tertutup. Selama melakukan PPL di SMP Negeri 2 Piyungan, praktikan pernah melakukan pertemuan kasus yaitu kasus saat salah satu anak di SMP Negeri 2 Piyungan tidak pernah masuk sekolah lebih dari seminggu 34 dikarenakan adanya ancaman di sekolah. Hasil yang tercapai praktikan melakukan pertemuan kasus dengan guru pembimbing untuk mengentaskan masalah bersama. Pertemuan kasus ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2014. e. Kolaborasi dengan Orang Tua Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi peserta didik. Praktikan melakukan kolaborasi dengan orang tua setelah melakukan kunjungan rumah di peserta didik yang takut masuk sekolah karena adanya ancaman. Hasil yang tercapai yaitu adanya komunikasi antara sekolah dan orang tua untuk menangani anak yang takut untuk masuk sekolah tersebut. 3. Layanan Orientasi Layanan Orientasi bertujuan agar peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama lingkungan sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Layanan orientasi ini dilaksanakan saat MOPDB Masa Orientasi Peserta Didik Baru pada tanggal 14 Juli dan 16 Juli 2014 yang ditujukan untuk peserta didik baru kelas 7. 1 Layanan orientasi 1 Bentuk : Cerita dan kuesioner gaya belajar Sasaran : Peserta didik baru kelas VII A dan VII B Materi : Cara Belajar yang Efektif di SMP Pelaksanaan : Senin, 14 Juli 2014 saat MOPDB Tujuan : Kegiatan ini bertujuan agar peserta ddik baru dapat mengetahui cara belajar yang efektif di SMP dengan mengetahui gaya belajar-nya. Kegiatan : Praktikan dibantu oleh peserta didik kelas IX yang bernama Alfira pada awalnya Alfira menceritakan cara belajar-nya yang efektif, dilanjut dengan tanya 35 jawab. Setelah itu praktikan membagikan kuesioner gaya belajar agar peserta didik baru dapat mengetahui gaya belajar-nya sehingga dapat mempraktikkan cara belajar yang efektif. Hambatan : Tidak ada hambatan yang dialami. Solusi : - Hasil : Peserta didik baru dapat mengetahui gaya belajar- nya sehingga mereka dapat mengaplikasikannya ke dalam cara belajar mereka yang efektif. 2 Layanan orientasi 2 Bentuk : Jelajah sekolah, tanya jawab interaktif dan permainan Sasaran : Peserta didik baru kelas VII C dan VII D Materi : Pengenalan lingkungan SMP Negeri 2 Piyungan Pelaksanaan : Rabu, 16 Juli 2014 saat MOPDB Tujuan : Kegiatan ini bertujuan agar peserta ddik baru dapat mengenal lingkungan sekolah barunya serta mengenal teman barunya. Kegiatan : Peserta didik baru berkeliling mengenal lingkungan sekolah dan di sela-selanya praktikan memberikan permainan yaitu out of the box dan lanjutkan cerita- ku agar peserta didik dapat semakin mengenal teman barunya. Hambatan : Hambatan yang dirasakan yaitu dari diri praktikan sendiri karena praktikan pada sebelumnya belum terlalu mengetahui mengenai lingkungan di SMP Negeri 2 Piyungan. Solusi : Sebelum kegiatan berlangsung, praktikan belajar untuk mengenal lingkungan di SMP Negeri 2 Piyungan. Hasil : Peserta didik baru menjadi lebih mengenal lingkungan sekolah dan teman barunya. 4. Perencanaan Individual 36 Perencanaan individual dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan penjurusan, dan penyaluran, untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Selama PPL layanan perencanaan individual yang diberikan cenderung kepada layanan bimbingan kelompok tentang peminatan di SMASMK dan orientasi masa depan. Layanan peminatan SMASMK dilaksanakan saat adanya kegiatan PPST tiap hari Jumat. Hasil yang tercapai dari perencanaan individual ini yaitu peserta didik bertambah pengetahuan lebih luas tentang SMASMK sehingga mereka mengetahui dan dapat merencanakan lanjutan studi setalah lulus dari SMP.

C. Hambatan pelaksanaan PPL

Secara keseluruhan pelaksanaan PPL di SMP Negeri 2 Piyungan tidak mengalami hambatan yang begitu berarti, karena dukungan sekolah terhadap peran BK di sekolah cukup tinggi namun, ada beberapa kenadala saat pelaksanaan bimbingan klasikal yaitu, 1. Tidak dapat menyelenggarakan konseling individual atau konseling kelompok di ruang BK. Keadaan ruang BK kurang efektif dijadikan sebagai ruang konseling karena ramai dan dijadikan tempat transit guru lain saat mengajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka kegiatan konseling individual atau konseling kelompok dilaksanakan di ruang UKS dan taman. 2. Ketika melakukan pengumpulan data, ada beberapa peserta didik yang belum mengisi ITP yang sudah disebar sehingga membuat praktikan kembali menyebar ITP.

Dokumen yang terkait

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP N 2 PIYUNGAN BANTUL Jl. Wonosari, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

0 0 134

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 PIYUNGAN Jl. Wonosari Km. 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

0 4 102

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 PIYUNGAN Jl. Wonosari Km. 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

0 0 147

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 PIYUNGAN Jl. Wonosari km 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

0 0 195

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMP NEGERI 2 PIYUNGAN Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta 55792 10 Agustus – 12 September 2015.

0 0 96

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 PIYUNGAN Jl. Wonosari Km. 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

1 2 107

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN(PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015 / 2016 SMP NEGERI 1 PIYUNGAN Alamat: : Jl. Wonosari Km. 14, Piyungan, Bantul 10 Agustus-12 September 2015.

0 0 36

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMP NEGERI 1 PIYUNGAN Jalan Wonosari km 14, Srimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta 55792 10 Agustus – 12 September 2015.

0 1 238

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMP NEGERI 2 PIYUNGAN Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta 55792 10 Agustus – 12 September 2015.

0 1 93

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 PIYUNGAN Jl. Wonosari KM.10 Sitimulyo Piyungan Bantul.

1 21 197