Pendahuluan T1 232010066 Full text

10 terhadap lingkungan dan apakah pelaku bisnis di Salatiga memiliki pengetahuan mengenai konsep green accounting ? Namun pada penelitian ini konsep green accounting yang diteliti hanya pada tahap identifikasi biaya lingkungan saja. Tujuan penelitian ini diadakan adalah agar dapat mengetahui seberapa besar kepedulian pelaku bisnis terhadap lingkungan di Salatiga dan pengetahuan pelaku bisnis dibidang usaha rumah makan di Salatiga mengenai konsep green accounting . Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pelaku usahaagar dapat mengetahui lebih dalam mengenai green accounting dan meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan.

II. Tinjauan Pustaka

2.1 Green Accounting dan Kepedulian Lingkungan : Alasan dan Manfaat Hubungan antara lingkungan dan akuntansi telah berkembang sejak tahun 1970-an melalui usaha tiap praktisi untuk mengembangkan kerangka framework dan metodologinya masing-masing mewakili prioritasnya terhadap lingkungan Lange, 2003. Untuk menanggapi hubungan tersebut secara positif maka dibutuhkan enviromanagement dalam suatu usaha. Enviromanagement adalah sebuah cara pandang suatu perusahaanorganisasi yang melihat bahwa lingkungan bukan biaya cost bagi perusahaan tetapi aktiva asset bagi perusahaan Denton, 1994. Paradigma atau cara pandang merupakan unsur yang penting dalam enviromanagement . Jika perusahaan selalu melihat lingkungan sebagai biaya, maka perusahaan akan selalu berusaha untuk menghindarinya dengan berbagai cara. Tetapi apabila perusahaan melihat lingkungan sebagai salah satu aktiva yang digunakan sebagai strategi perusahaan, maka lingkungan akan dikelola sebagai prioritas utama. Akuntansi lingkungan Green Accounting merupakan sarana untuk melaporkan operasional suatu lembaga negarakotaperusahaanorganisasi yang dikaitkan dengan lingkungan. Tujuannya adalah memberikan informasi mengenai kinerja operasional perusahaan yang berbasis pada perlindungan dan kepedulian 11 terhadap lingkungan. Perusahaan, yang pada penelitian ini secara khusus membahas UKM, biasanya hanya mementingkan profit dan tidak peduli pada lingkunganMartusa, 2009. Oleh karena itu, pemahaman mengenai akuntansi lingkungan green accounting menjadi sangat penting bagi pelaku usaha di UKM karena ketika para pemilik UKM mengerti mengenai akuntansi lingkungan dan peduli terhadap lingkungan tempat mereka berusaha maka upaya mengurangi permasalahan – permasalahan lingkungan yang dihadapi saat ini akan terwujud. Green accounting yang terkadang dikenal sebagai Environmental Accounting menurut Ikhsan 2008 adalah istilah yang berkaitan dengan dimasukkannya biaya lingkungan environmental costs ke dalam praktek akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah.Gray dan Bebbington 2001 menyebutkan bahwa area green accounting meliputi risiko – risiko atau kewajiban kontijen perusahaan, revaluasi aset dan proyeksi – proyeksi kapital, analisis biaya dalam area – area penting seperti energi, limbah dan proteksi lingkungan, penaksiran investasi yang mempertimbangkan faktor – faktor lingkungan, pengembangan sistem informasi dan sistem akuntansi baru yang mencakup semua kinerja lingkungan, penilaian terhadap c ost dan benefit dari program – program perbaikan lingkungan, dan pengembangan teknik – teknik akuntansi untuk mengungkap aset, kewajiban, dan cost dalam terminologi – terminologi ekologi atau non-financial. Kaplan dan Norton 2004 dalam buku Strategy Maps mencatat bahwa kepedulian sebuah perusahaan pada isu – isu sosial dan lingkungan pada awalnya memang hanya suatu intangible asset . Namun, pada akhirnya akan menghasilkan suatu tangible asset yang baik yang dapat memberikan nilai tambah dan juga meningkatkan nilai perusahaan. Perlakuan Green Accounting belum diatur dalam UU No. 23 1997 tentang Lingkungan Hidup dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang diterbitkan Ikatan Akuntansi Indonesia IAI. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam mengakui, mencatat, dan melaporkan informasi tentang pengorbanan aset – aset ekonomik untuk tanggung jawab sosialdan lingkungan dalam laporan keuangan. 12 Green accounting difokuskan untuk membahas perlakuan akuntansi dan pelaporan informasi terhadap pengorbanan aset – aset ekonomi perusahaan untuk biaya tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan keuangan. Berbeda dengan pengorbanan aset – aset ekonomi untuk biaya produksi dan biaya operasional, pengorbanan sejumlah aset ekonomi untuk biaya tanggung jawab sosial dan lingkungan bertujuan memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan lingkungan, sehingga secara periodik dijadikan sebagai beban dalam laporan keuangan perusahaan. Perlakuan akuntansi beban periodik terhadap pengorbanan tersebut adalah sebagai biaya atau sebagai beban umum sehingga dicatat pada kelompok biaya administrasi dan umum laporan laba rugi. Perlakuan beban periodik sebagai biaya umum, dampak negatifnya adalah kinerja laba bersih periodik yang dilaporkan perusahaan akan menurun drastis atau rugi bersih akan meningkat drastis. Penurunan laba dan peningkatan rugi bersih dikuatirkan dapat berdampak buruk bagi kelangsungan posisi manajemen dan eksistensi perusahaan. Di sisi lain, dalam green accounting pengorbanan untuk biaya tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan pengeluaran investasi, karena dari pengorbanan tersebut perusahaan akan mendapatkan berbagai manfaat sosial dan ekonomi serta keuntungan profitability di waktu – waktu mendatang. Manfaat sosial ekonomi yang akan diraih adalah perusahaan akan dihargai pemerintah dan masyarakat sebagai warga negara baik a good corporate citizen sehingga reputasi atau goodwill perusahaan meningkat. Perlakuan tersebut dinilai ramah lingkungan green corporate , maka kepercayaan investor, kreditor, pelanggan atau konsumen dan masyarakat terhadap perusahaan juga akan meningkat sehingga berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan. Sebagai pengeluaran investasi, pengorbanan tersebut dicatat dalam kelompok aset neraca balance sheet dan harus diamortisasi secara periodik,namun hal itu sulit dilakukan, karena pengeluaran untuk biaya tanggung jawab sosial dan lingkungan harus dilakukan dan dilaporkan perusahaan secara periodik agar peningkatan kinerja terus membaik.