Pendahuluan Tinjauan Pustaka T1 672008212 Full text

1

1. Pendahuluan

Sebuah kerahasian informasi sangatlah penting dalam layanan email, dengan adanya isu yang memberitahukan tentang National Security Agency NSA yang menyadap aliran informasi pengguna sangat merugikan beberapa pihak. Contoh yang terjadi pada Yahoo baru-baru ini yang dikabarkan menjadi salah satu korban penyadapan, ini menjelaskan bahwa kurangnya keamanan yang dibuat sehingga berdampak buruk. Oleh karena itu pentingnya digunakan sebuah keamanan seperti yang dilakukan Yahoo dengan mengenkripsi webmail secara default adalah tindakan yang baik untuk mengatasi penyadapan [1]. Untuk mendapat kerahasiaan pada saat sender mengirim email ke tujuan memerlukan sebuah tindak keamanan dari awal pengiriman dengan mengenkripsi pesan teks tersebut dengan menggunakan kriptografi. Agar membuat kriptografi tersebut menjadi lebih susah utuk dipecahkan dibutuhkan kunci sebagai enkripsi dan dekripsi dimana pada saat pesan dikirim terlebih dahulu dikunci dan membukanya kembali dengan kunci yang sama. Sehubungan dengan latar belakang tersebut, maka akan dirancang sebuah teknik kriptografi simetris dengan menggunakan fungsi polinomial orde -5, dan fungsi Arctan sebagai kunci dalam proses enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi dan dekripsi dirancang sebanyak tiga putaran dan cipherteks yang dihasilkan dalam bentuk elemen bit . Hasil perancangan ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengamankan pesan rahasia, terutama dalam karakter teks.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya yang berjudul Perancangan Kriptografi Kunci Simetris Menggunakan Fungsi Bessel dan Fungsi Legendre. Pada penelitian ini membahas mengenai merancang sebuah kriptografi kunci simetris menggunakan fungsi Bessel dan fungsi Legendre yang menghasilkan bilangan pecahan desimal. Bilangan pecahan desimal memiliki keunikan tersendiri karena memiliki sisa bagi. Selain itu chipertext dirancang dalam bentuk bit sehingga mempersulit kriptanalis untuk dapat mengkritanalisis pesan rahasia. Hasil rancangan ini dapat menjadi alternatif dimana banyak kriptografi yang dapat dikriptanalis [2]. Penelitian lainnya dengan judul Rancangan Algoritma Kriptografi Simetri Dengan Menggunakan Derivasi Algoritma Klasik Subtitusi. Penelitian ini membahas mengenai rancangan algoritma kriptografi kunci simetris dengan menggunakan derivasi algoritma kriptografi klasik, yaitu algoritma subtitusi abjad-tunggal dan algoritma Caesar Cipher. Algoritma ini diharapkan dapat menambah tingkat keamanan dari algoritma kriptografi klasik, yang sangat rentan terhadap exhaustive key search, pendekatan analisa frekuensi dan metode Kasiski, terutama jika pesan yang disandikan adalah pesan panjang. Selain bertujuan untuk meningkatkan keamanan, algoritma ini juga dirancang sedemikian sehingga faktor kesederhanaan dari algoritma subtitusi klasik tetap terjaga, sehingga praktis dan mudah diaplikasikan [3]. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah merancang sebuah teknik kriptografi yang baru dengan menggunakan fungsi polinomial orde - 2 5 dan fungsi Arctan pada kunci simetris dalam proses enkripsi dan dekripsi, selain itu perancangan simetris menggunakan fungsi tambahan yaitu fungsi linear yang akan digunakan dalam proses perputaran satu sampai putaran tiga. Dalam setiap putaran akan dibangkitkan tiga kunci dengan menggunakan fungsi Arctan dan polinomial orde -5, perancangan sistem ini bertujuan untuk keamanan data, terutama dalam karakter teks. Kriptografi cryptography berasal dari Bahasa Yunani: “ cryptos ” artinya “ secret ” rahasia, sedangkan “ graphein ” artinya “ writing ” tulisan. Jadi, kriptografi berarti “ secret writing ” tulisan rahasia. Ada beberapa definisi kriptografi yang telah dikemukakan di dalam berbagai literatur. Definisi yang dipakai di dalam buku-buku yang lama sebelum tahun 1980-an menyatakan bahwa kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyandikannya ke dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya. Definisi ini mungkin cocok pada masa lalu di mana kriptografi digunakan untuk keamanan komunikasi penting seperti komunikasi di kalangan militer, diplomat, dan mata-mata. Namun saat ini kriptografi lebih dari sekedar privacy , tetapi juga untuk tujuan data integrity , authentication , dan non- repufiation [4]. Berdasarkan kunci yang digunakan, algoritma kriptografi dapat dibedakan atas dua jenis yaitu algoritma simetrik symmetric dan asimetrik asymmetric . Kriptografi kunci simetris disebut juga kunci rahasia yang menggunakan satu kunci untuk proses enkripsi dan dekripsi [5]. Perancangan teknik kriptografi ini merupakan kriptografi kunci simetris yang menggunakan fungsi Polinomial orde -5 dan fungsi Arctan . Sebuah polinomial dalam satu variabel dengan koefisien konstanta memiliki bentuk seperti pada Persamaan 1. 1 Pangkat tertinggi pada suatu polinominal menunjukkan orde atau derajat dari polinomial tersebut. Pada Persamaan 1 merupakan variabel yang akan digunakan dalam perhitungan untuk menghasilkan bilangan yang akan digunakan sebagai kunci polinomial. Nilai yang digunakan pada koefisien dan konstanta adalah nilai yang ditentukan sendiri, untuk bilangan lainnya belum dilakukan penelitian secara dalam. 0 adalah angka yang tidak dapat digunakan pada koefisien dan konstanta. Fungsi kedua yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan fungsi Arctan memiliki dua variabel dengan koefisien konstanta memiliki bentuk seperti Persamaan 2. √ 2 Pada Persamaan 2 memiliki dua variabel yaitu dan dimana variabel tersebut akan digunakan dalam perhitungan untuk menghasilkan bilangan yang akan digunakan sebagai kunci Arctan . Pemilihan fungsi Arctan dan Polinomial orde -5 sebagai kunci karena fungsi tersebut merupakan fungsi transenden. Linear telah terpecahkan dengan kriptanalis brute-force attack sehingga fungsi yang digunakan yaitu fungsi Arctan dan Polinomial orde -5, dimana kedua fungsi ini termasuk fungsi transenden yang 3 memiliki bentuk non-linear dengan ini fungsi yang digunakan dapat mempersulit kriptanalis untuk memecahkannya. Perancangan teknik kriptografi ini menggunakan fungsi linear sebagai fungsi tambahan untuk proses perputaran satu sampai putaran tiga dengan menggunakan fungsi polinomial orde -5 dan Arctan sebagai kunci. Fungsi linear merupakan sebuah Persamaan aljabar yang setiap sukunya mengandung konstanta dengan variabel yang berpangkat satu. Eksistensi dan keunikan dari Persamaan linear yaitu hubungan matematis tersebut dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam koordinat kartesius [6]. Secara umum diberikan pada Persamaan 3. 3 Perancangan Kriptografi melibatkan banyak proses perhitungan, selain menggunakan kedua kunci pada Persamaan 1 dan Persamaan 2 juga digunakan Convert Between Base yang secara umum diberikan pada definisi sebagai berikut : Definisi 1. Konversi sembarang bilangan positif s berbasis 10 ke basis. Secara umum notasinya [7]. 4 Definisi 2. Konversi dari urutan bilangan list digit dalam basis  ke basis  . Secara umum dinotasikan [7], 5 Dengan jumlahan urutan bilangan jumlahan mengikuti aturan, ∑ 6 dimana adalah nilai terakhir dari urutan bilangan .  dan adalah bilangan positif.  Nilai yang diperoleh merupakan kumpulan urutan bilangan dalam basis . Setelah perancangan ini dapat melakukan proses enkripsi-dekripsi sehingga secara umum menjadi sebuah kriptografi dan memenuhi syarat-syarat sebagai sistem kriptografi. Selanjutnya menjelaskan secara rinci bagaimana perancangan ini memenuhi sebuah sistem kriptografi. Untuk merancang sebuah kriptografi harus memenuhi 5 tuple yaitu [7].  P adalah himpunan berhingga dari plainteks  C adalah himpunan berhingga dari cipherteks  K merupakan ruang kunci keyspace, adalah himpunan berhingga dari kunci  Untuk setiap , terdapat aturan enkripsi dan berkorespondensi dengan aturan dekripsi Setiap dan adalah fungsi sedemikian hingga untuk setiap plainteks

3. Metode Penelitian