6
dengan menggunakan program
Tracker
dan siswa merasa lebih mudah memahami materi dengan menggunakan program
Tracker
. c.
Nilai Evaluasi Siswa Jawaban dari soal evaluasi yang dikerjakan siswa dikoreksi kemudian
diberi nilai. Nilai semua siswa direkap kemudian diolah secara kuantitatif untuk mengetahui tingkat pemahaman materi siswa. Pembelajaran
dikatakan berhasil jika minimal 70 siswa mendapatkan nilai minimal 75. Persentase keberhasilan siswa P diperoleh dengan cara:
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pembelajaran: 1.
Kegiatan Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan mengabsen siswa, 2 siswa tidak hadir. Kemudian siswa dibagi menjadi 2 kelompok dimana 1 kelompok berisi
2-3 orang. Tiap kelompok diberi 1 laptop, 1 petunjuk penggunaan program
Tracker
untuk mempermudah mengikuti kegiatan dan kertas untuk menulis hasil pengamatan dan kesimpulan..
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan kegiatan mengamati. Guru bertanya : Jika
saya menjatuhkan sebuah bola, apakah bola ini akan memantul dengan ketinggian yang sama dengan sebelumnya? Semua siswa 5 orang menjawab
bola akan jatuh lebih rendah dari sebelumnya. Ketika guru bertanya kenapa hal itu bisa terjadi, semua siswa tidak tahu alasannya. Kemudian peristiwa
tersebut dijelaskan guru sebagai berikut: Bola memantul lebih rendah karena perbedaan kecepatan bola sebelum dan sesudah tumbukan. Perbandingan
kecepatan keduanya disebut dengan koefisien restitusi. Kemudian siswa dibantu guru menurunkan persamaan koefisien restitusi, semua siswa antusias
mencoba. Setelah didapat persamaan 4, siswa ditanya : Apakah kalian bisa menentukan ketinggian bola mula-mula? Semua siswa mengatakan bisa.
Kemudian siswa kembali ditanya: Apakah kalian bisa menentukan ketinggian bola sesudah tumbukan? Semua siswa mengatakan tidak bisa karena gerak
bola terlalu cepat. Guru berkata: Karena ketinggian bola sesudah tumbukan sulit untuk dilihat dengan mata, maka dibutuhkan program untuk membantu
menganalisa gerak tersebut. Setelah itu guru mengenalkan program
Tracker
yang akan digunakan untuk membantu siswa menentukan koefisien restitusi. Semua siswa mengikuti langkah mengamati dengan antusias. Langkah
mengamati yang sudah direncanakan tidak membuat siswa kesulitan karena peristiwa yang ditanyakan merupakan peristiwa sehari-hari. Hal
ini berarti langkah mengamati dapat diikuti dengan baik oleh siswa.
Dari motivasi dan petunjuk yang diberikan, siswa diarahkan pada langkah
menanya
, yaitu: “Bagaimana cara menghitung nilai koefisien restitusi dengan menggunakan program
Tracker
pada bola yang memantul satu kali?”. Jawaban sementara beberapa siswa hipotesa adalah dengan merekam gerak
7
benda lalu dianalisis dengan program
Tracker
. Kemudian guru bertanya apakah semua siswa setuju dengan pendapat tersebut, ternyata semua siswa
setuju. Siswa merespon pertanyaan yang guru berikan dan berani mengutarakan hipotesisnya. Hal ini berarti pengunaan
Tracker
untuk mencari kofisien restitusi mampu membuat siswa tertarik belajar fisika.
Pada kegiatan mencoba, siswa dalam kelompok ditugaskan untuk merekam
gerak bola yang jatuh dan memantul sesuai petunjuk guru. Hal ini bertujuan agar siswa mengerti cara pengambilan video yang akan digunakan untuk
pembelajaran. Semua siswa aktif merekam gerak benda dalam kelompok. Semua kelompok dapat merekam gerak benda dengan benar sesuai
petunjuk. Hal ini berarti petunjuk merekam gerak benda yang sudah direncanakan mudah dipahami siswa karena petunjuknya jelas.
Selanjutnya siswa ditugaskan untuk menganalisis video yang sudah disiapkan guru, sedangkan video mereka nantinya akan dianalisis mereka
sebagai PR. Guru memandu siswa menganalisis video. Semua siswa memperhatikan dan mencoba. Langkah-langkah yang dilakukan siswa pada
kegiatan ini adalah: Program
Tracker
dibuka dengan cara klik tombol
Start
–
All Programs
–
Tracker
–
Tracker
. Kemudian klik tombol
File
–
Open File
lalu cari file video yang akan diteliti untuk memasukkan video ke dalam Program
Tracker
. Setelah itu klik
Open
. Video yang akan diteliti harus dipotong dengan cara mengisi dialog
Clip Settings
dengan nilai
Start Frame
dan
End Frame
yang sudah ditentukan, klik
OK.
Kemudian beri garis koordinat sebagai titik acuan dengan klik tombol
Axes
. Garis diletakkan di tengah-tengah bola pada frame awal. Setelah itu skala pada video dikalibrasi
agar sama dengan jarak sesungguhnya dengan cara klik tombol
Tape Measure
–
New
–
Calibration Tape
. Nilai
Calibration Tape Length
diganti menjadi 0,3 meter karena penggaris yang digunakan dalam video adalah 30 cm. Langkah
selanjutnya adalah menandai posisi benda tiap
frame
. Caranya dengan klik tombol
Create
-
Point Mass
. Pada halaman
Track Control
klik
mass A
–
Autotracker
. Pada halaman
autotracker
inilah posisi benda ditandai dengan cara tekan tombol
Shift-control
pada keyboard kemudian kursor diarahkan ke daerah yang akan ditandai, lalu tekan klik pada
mouse
. Proses ini dilakukan secara manual dan konsisten supaya data yang dihasilkan lebih akurat. Klik
Search Next
kemudian
Shift-Control-Klik
sampai semua
frame
selesai ditandai. Guru menyarankan siswa agar menandai tepat di tengah bola. Jika
gambar bola tidak jelas, maka titik diletakkan saja di tengah bayangan yang terlihat.
8
Setelah posisi bola pada semua frame dari semua kelompok selesai ditandai, siswa ditanya : Bagaimana bentuk grafik posisi terhadap waktu bola yang
memantul satu kali? Semua anak menjawab grafik akan berbentuk parabola. Kemudian semua siswa diajak untuk menampilkan grafik posisi terhadap
waktu dengan menggunakan program
Tracker
. Ternyata grafik semua
kelompok sama, yaitu parabola. Semua kelompok dapat menampilkan grafik dengan baik. Hal ini berarti RPP dan langkah menampilkan grafik
yang sudah ditulis dalam petunjuk penggunaan program
Tracker
mudah dipahami oleh siswa.
Kemudian siswa ditugaskan mencari persamaan posisi bola sebelum dan sesudah tumbukan. Langkah-langkah yang dilakukan siswa pada kegiatan ini
adalah sebagai berikut: klik kanan pada grafik y-t, kemudian pilih
Analyze
sehingga muncul halaman
Data Tool
. Klik
Analyze
-
Curve Fits
. Pada kolom di bagian kiri bawah, ganti
Fit Name
dari
Line
menjadi
Parabola
.
Drag
data yang ingin dilihat persamaannya pada kolom t. Data yang digunakan siswa
ada di bagian kiri bawah halaman
Data Tool
. Siswa ditugaskan untuk mengganti parameter A, B dan C pada kolom
Fit Equation
dengan nilai pada kolom
value
.
Penjelasan guru tentang bagaimana cara mencari persamaan posisi benda dengan menggunakan
Tracker
diperhatikan siswa dengan serius. Semua siswa berhasil menuliskan persamaan dengan benar dan tidak mengalami
kesulitan. Hal ini berarti penjelasan tentang cara mencari persamaan posisi benda yang tertulis dalam RPP mudah dipahami siswa karena
persamaan yang ditampilkan oleh program
Tracker
sudah tidak asing bagi siswa yaitu persamaan GLBB.
Persamaan posisi yang diperoleh guru dan masing-masing kelompok dapat dilihat pada Tabel 2. Dari Tabel 2 ternyata persamaan yang diperoleh guru dan
siswa berbeda. Ini disebabkan karena peletakkan titik pada tiap
frame
berbeda.
Gambar 2. Cara menandai posisi benda yang tidak jelas pada program
Tracker
Gambar 3. Kolom bagian kiri bawah
Data Tool
9
Selanjutnya siswa ditanya: Bagaimana cara mencari persamaan kecepatan bola sebelum dan sesudah tumbukan berdasarkan persamaan posisi yang telah
kita temukan tadi? Karena semua siswa tidak bisa menjawab, maka siswa diajarkan cara mencari persamaan kecepatan benda yaitu dengan
menggunakan turunan pertama dari persamaan posisi. Setelah itu siswa ditugaskan untuk mencari persamaan kecepatan benda masing-masing
kelompok.
Persamaan kecepatan yang sudah dihitung guru dan siswa dapat dilihat pada
Tabel 3. Semua kelompok dapat menuliskan persamaan kecepatan dengan menggunakan turunan pertama dari persamaan posisi. Hal ini
berarti cara menurunkan persamaan posisi menjadi persamaan kecepatan yang sudah direncanakan mudah dipahami siswa.
Berdasarkan persamaan tersebut kemudian siswa ditanya: Apakah grafik kecepatan terhadap waktu dari peristiwa tersebut berupa parabola atau linier?
Pertanyaan ini dijawab oleh 2 orang siswa dengan jawaban yang sama, yaitu: Grafik akan membentuk garis linier karena tidak ada unsur kuadrat dalam
persamaan. Jawaban tersebut disetujui oleh siswa yang lain. Setelah itu siswa diajak untuk menampilkan grafik kecepatan terhadap waktu dengan
menggunakan program
Tracker
. Semua kelompok dapat menampilkan grafik karena caranya sama dengan sebelumnya. Grafik semua kelompok sama, yaitu
linier. Kemudian siswa ditugaskan untuk menuliskan persamaan kecepatan bola
sebelum dan sesudah tumbukan yang ditampilkan oleh program
Tracker
. Semua siswa langsung mengerti karena caranya sama. Persamaan kecepatan
benda hasil analisa guru, kelompok 1 dan kelompok 2 ditulis pada Tabel 4.
Tabel 2.
Persamaan posisi benda berdasarkan data yang ditampilkan program
Tracker
Hasil Analisa
Persamaan posisi sebelum tumbukan Persamaan Posisi Sesudah
Tumbukan Guru
Kelompok 1 Kelompok 2
Tabel 3.
Persamaan kecepatan benda berdasarkan turunan pertama dari persamaan posisi
Hasil Analisa Persamaan Kecepatan
sebelum tumbukan Persamaan Kecepatan
Sesudah Tumbukan Guru
Kelompok 1 Kelompok 2
Tabel 4.
Persamaan kecepatan benda berdasarkan data dari program
Tracker
Hasil Analisa Persamaan Kecepatan
sebelum tumbukan Persamaan Kecepatan
Sesudah Tumbukan Guru
Kelompok 1 Kelompok 2
10
Setelah itu siswa ditugaskan untuk mencari kecepatan sesaat bola dengan menggunakan persamaan yang sudah mereka dapat Tabel 3. Mula-mula
siswa diajak untuk mencari kecepatan sesaat benda pada waktu t = 0,2 detik. Kemudian siswa di
tanya: “Pada t = 0,2 detik, dimanakah posisi bola? Sudah bertumbu
kan dengan lantai atau belum?” Semua siswa menjawab bahwa bola belum bertumbukan dengan lantai. Kemudian siswa kembali ditanya: “Jadi
persamaan mana yang harus kalian gunakan? Semua siswa menjawab persamaan kecepatan sebelum tumbukan. Kemudian siswa ditugaskan untuk
menghitung kecepatan pada saat t = 0,2 detik. Semua kelompok bisa menghitung kecepatan sesaatnya. Selanjutnya siswa diajak untuk mencari
kecepatan saat t = 0,4 detik. Tabel 5 adalah tabel nilai kecepatan sesaat yang sudah dihitung oleh guru dan yang sudah dihitung tiap kelompok.
Semua kelompok dapat menghitung kecepatan sesaat dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan tentang cara menghitung kecepatan
sesaat yang sudah direncanakan dalam RPP dapat dimengerti siswa. Siswa diajak untuk membaca nilai kecepatan sesaat pada t = 0,2 dan 0,4
detik dari analisa program
Tracker
. Siswa ditunjukkan caranya, kemudian siswa mencoba dengan laptop masing-masing. Tabel 6 menunjukkan
kecepatan sesaat yang didapatkan guru dan tiap kelompok.
Nilai kecepatan kelompok 1 dari Tabel 5 dan 6 hampir sama, sedangkan pada kelompok 2 sedikit berbeda. Hal ini karena mereka kurang teliti dalam
menandai posisi benda pada awal kegiatan. Semua kelompok dapat menemukan nilai kecepatan sesaat berdasarkan data dari program
Tracker
dengan baik. Hal ini berarti data-data yang ditampilkan oleh program
Tracker
tidak membuat siswa kesulitan menganalisisnya. Selain itu langkah menentukan kecepatan sesaat dalam RPP juga membantu
siswa untuk menganalisis program
Tracker
.
Kemudian siswa ditanya: Bagaimana cara mencari persamaan percepatan bola sebelum dan sesudah tumbukan berdasarkan persamaan kecepatan yang
telah kita temukan tadi? Semua siswa menjawab dengan benar karena sudah diajarkan. Lalu siswa diminta untuk mencari persamaan percepatan bola tiap
kelompok. Semua kelompok langsung menghitung karena caranya sama.
Tabel 5.
Nilai kecepatan sesaat berdasarkan persamaan kecepatan Hasil Analisa Pada t = 0,2 detik
Pada t = 0,4 detik Guru
Kelompok 1 Kelompok 2
Tabel 6.
Persamaan kecepatan sesaat berdasarkan data yang ditampilkan program
Tracker
Hasil Analisa Pada t = 0,2 detik
Pada t = 0,4 detik Guru
Kelompok 1 Kelompok 2
11
Tabel 7 menunjukkan nilai percepatan yang didapatkan guru dan tiap kelompok dengan menggunakan turunan pertama dari persamaan kecepatan.
Kemudian siswa ditanya: Apakah grafik percepatan terhadap waktu dari peristiwa tersebut berupa parabola atau linier? Pertanyaan ini dijawab oleh 2
orang siswa dengan jawaban yang sama, yaitu linier karena tidak ada unsur kuadrat di persamaannya. Jawaban tersebut disetujui oleh siswa yang lain.
Setelah itu siswa diajak untuk menampilkan grafik percepatan terhadap waktu menggunakan program
Tracker
. Semua kelompok dapat menampilkan grafik karena caranya sama dan grafik semua kelompok sama. Kemudian guru
berkata: Dengan menggunakan turunan pertama dari kecepatan kita sudah mendapatkan nilai percepatan. Lalu, berapa nilai percepatan bola yang
ditampilkan
Tracker
? Kemudian siswa ditunjukkan cara mencari percepatan dengan menggunakan program
Tracker
. Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan serius kemudian mencobanya. Semua kelompok dapat
menemukan nilai percepatan sebelum dan sesudah tumbukan. Tabel 8 menunjukkan nilai percepatan yang didapatkan guru dan tiap
kelompok. Berdasarkan Tabel 8, ternyata nilai percepatan sebelum dan sesudah tumbukan masing-masing kelompok berbeda. Hal ini wajar karena
peletakkan titik di awal kegiatan juga tidak sama persis.
Semua kelompok berhasil mendapatkan nilai percepatan dengan menggunakan program
Tracker
. Hal ini berarti cara mencari percepatan dan juga petunjuk penggunaan program
Tracker
yang sudah dibuat dapat dimengerti siswa karena instruksinya sudah jelas.
Kegiatan kemudian masuk pada langkah menalar. Siswa ditanya: Apa saja
yang harus dicari untuk mendapatkan nilai koefisien restitusi? Semua siswa menjawab ketinggian sebelum dan sesudah tumbukan. Kemudian siswa
ditanya: Berapa ketinggian bola mula-mula yang kalian dapat dengan menggunakan program
Tracker
? Semua siswa kebingungan saat membaca grafik karena posisi mula-mula benda menunjukkan angka 0. Lalu siswa
ditanya mengapa bisa demikian. Salah satu siswa menjawab karena tadi titik acuannya pada posisi awal bola. Pendapat siswa tersebut disetujui oleh siswa
yang lain. Siswa diajak membaca posisi terendah dari grafik yang ditampilkan guru. Semua siswa menjawab -0,326 meter. Siswa ditanya: Berarti berapa
Tabel 7.
Percepatan berdasarkan turunan pertama dari persamaan kecepatan Hasil Analisa
Percepatan benda sebelum tumbukan
Percepatan benda sesudah tumbukan
Guru Kelompok 1
Kelompok 2
Tabel 8.
Nilai percepatan berdasarkan data program
Tracker
Hasil Analisa Percepatan benda
sebelum tumbukan Percepatan benda
sesudah tumbukan Guru
Kelompok 1 Kelompok 2
12
ketinggian bola mula-mula dari permukaan tanah? Semua siswa menjawab - 0,326 meter. Lalu siswa membaca grafik masing-masing.
Siswa ditugaskan untuk membaca posisi tertinggi bola sesudah tumbukan dari grafik yang ditampilkan program
Tracker
. Ternyata siswa masih kebingungan. Guru berkata: Perhatikan grafik hasil
Tracker
saya, pada t ke berapa bola berada pada posisi tertinggi sesudah bertumbukan dengan lantai?
Semua siswa menjawab pada t ke 0,52 detik. Kemudian siswa ditanya: Berapa nilai yang terbaca pada t tersebut? Semua siswa menjawab -0,067 meter.
Kemudian siswa ditanya: Berapa titik tertinggi bola setelah tumbukan diukur dari permukaan tanah? Salah satu siswa menjawab -0,259 meter. Menurutnya
ketinggian harus diukur dari permukaan tanah tetapi acuan yang digunakan pada Program
Tracker
di atas, sehingga ketinggian yang sebenarnya adalah - 0,326
– – 0,067 = - 0,259 meter. Kemudian guru bertanya apakah siswa lain mengerti? Semua siswa menjawab mengerti. Selanjutnya siswa diajak untuk
mencari posisi tertinggi bola sesudah tumbukan dari tiap kelompok. Tabel 9 adalah tabel ketinggian mula-mula dan sesudah tumbukan dari benda yang
didapat oleh guru dan tiap kelompok.
Semua kelompok dapat menuliskan ketinggian mula-mula bola dan ketinggian sesudah tumbukan dari grafik dengan baik. Dapat dikatakan
bahwa langkah membaca grafik untuk mendapatkan ketinggian mula- mula dan ketinggian sesudah tumbukan dalam RPP dapat dimengerti
siswa karena tahap-tahapnya jelas. Selain itu siswa juga aktif bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas. Hal ini berarti penggunaan program
Tracker
dapat membuat siswa berfikir kritis dan aktif bertanya.
Setelah semua siswa dapat menemukan ketinggian mula-mula dan sesudah tumbukan, guru bertanya: Dengan menggunakan persamaan 4, berapa nilai
koefisien restitusi bola yang memantul satu kali? Kemudian semua siswa menghitung nilai koefisien restitusi. Hasilnya, nilai koefisien restitusi dari
kelompok 1 adalah sedangkan kelompok 2 adalah .
Adapun nilai koefisien retsitusi hasil analisa guru adalah
. Semua kelompok dapat menghitung nilai koefisien restitusi dengan baik. Hal ini
berarti cara mencari nilai koefisien restitusi yang tertulis dalam RPP dapat dimengerti siswa.
Setelah itu siswa ditanya: Bagaimana cara mencari ketinggian bola dengan menggunakan grafik v
y
-t? Karena semua siswa tidak bisa menjawab, maka siswa diajarkan bagaimana cara mencari ketinggian bola yaitu dengan
menggunakan integral dari persamaan kecepatan. Setelah semua siswa paham, siswa ditugaskan untuk menghitung ketinggian mula-mula benda dari
persamaan yang ditampilkan program
Tracker
masing-masing kelompok. Kemudian siswa ditugaskan untuk menghitung ketinggian sesudah tumbukan.
Tabel 9.
Ketinggian mula-mula dan ketinggian sesudah tumbukan berdasarkan grafik Hasil Analisa
Ketinggian mula-mula Ketinggian sesudah tumbukan
Guru Kelompok 1
Kelompok 2
13
Tabel 10 merupakan Tabel ketinggian mula-mula dan ketinggian sesudah tumbukan dari benda berdasarkan integral persamaan kecepatan dari guru dan
tiap kelompok.
Semua kelompok dapat menghitung ketinggian mula-mula dan ketinggian sesudah tumbukan dengan baik. Hal ini berarti cara
menurunkan persamaan posisi menjadi persamaan kecepatan yang sudah direncanakan dalam RPP dapat dimengerti siswa karena langkah-
langkahnya urut.
Kemudian siswa ditanya: berapa nilai koefisien restitusi bola yang memantul satu kali? Kemudian semua kelompok menghitung nilai koefisien restitusi
berdasarkan data yang mereka dapat tadi. Nilai koefisien restitusi berdasarkan integral persamaan kecepatan kelompok 1 adalah
sedangkan kelompok 2 adalah
. Adapun nilai koefisien restitusi guru adalah
. Semua kelompok dapat menghitung nilai koefisien restitusi dengan baik. Hal ini berarti cara mencari nilai koefisien restitusi yang
tertulis dalam RPP dapat dimengerti siswa.
Siswa diajak untuk membandingan koefisien restitusi berdasarkan grafik posisi terhadap waktu dengan nilai koefisien restitusi berdasarkan integral
persamaan kecepatan masing-masing kelompok. Tabel 11 merupakan Tabel perbandingan antara nilai koefisien restitusi berdasarkan data dari program
Tracker
dengan nilai koefisien restitusi dari integral persamaan kecepatan.
Dari Tabel 11 ternyata nilai keduanya tidak sama persis. Kemudian siswa ditanya: Kenapa hasil keduanya tidak sama persis? Faktor apa saja yang
mempengaruhinya? Seorang siswa dari kelompok 1 ditunjuk untuk menjawab. Dia berkata bahwa kelompoknya kurang teliti dalam menghitung. Seorang
anak dari kelompok 2 juga menjawab seperti itu. Siswa yang lain ketika ditanya ternyata setuju dengan pendapat kedua temannya. Kemudian guru
menjelaskan bahwa jawaban tersebut benar. Selain karena ada ralat hitung, peletakan garis kalibrasi yang kurang tepat juga mempengaruhi data yang
ditampilkan pada program
Tracker
. Siswa merespon langkah menalar ini dengan baik. Siswa menghitung koefisien restitusi berdasakan data dari
program
Tracker
dan integral persamaan, membandingkan hasil keduanya serta menyimpulkan. Siswa juga berani mengutrakan
Tabel 10.
Ketinggian mula-mula dan ketinggian sesudah tumbukan berdasarkan integral persamaan kecepatan
Hasil Analisa Ketinggian mula-mula
Ketinggian sesudah tumbukan Guru
Kelompok 1 Kelompok 2
Tabel 11.
Perbandingan nilai koefisien restitusi Hasil Analisa
Koefisien restitusi berdasarkan tracker
Koefisien restitusi berdasarkan integral persamaan keepatan
Guru Kelompok 1
Kelompok 2
14
pendapatnya. Hal ini berarti petunjuk yang disampaikan dalam langkah menalar sudah jelas sehingga tidak membuat siswa kesulitan.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa penerapan RPP dengan program
Tracker
sebagai media pembelajarannya dapat dipahami siswa dengan baik. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan program
Tracker
dapat membuat siswa tertarik belajar fisika. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang aktif dalam setiap kegiatan yaitu lebih dari
80 siswa.
3. Kegiatan Penutup