Kedua algoritma
tersebut digunakan
untuk meningkatkan pengenalan pola simbol, huruf dan
angka.
4.1 Arsitektur Sistem
Gambar 17. Arsitektur Sistem
Berdasarkan gambar 17 diatas, ponsel Android akan melakukan request getpost ke server
melalui internet. Cara ini juga sama jika ingin aplikasi berada di localhost. Selanjutnya web server
dalam hal ini PHP, akan memproses request dari Android dan akan melakukan query ke database
MySQL.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan merupakan tahap lanjutan dari Arsitektur sistem dimana pada perancangan sistem
digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu bahasa
pemrograman.
Gambar 18. Perancangan Sistem
Awalnya petugas meng-capture angka kwh meter. Setelah petugas
meng-capture maka sistem akan melakukan pengenalan pola dan menampilkan
hasil pengenalan
pola kemudian
petugas memasukkan angka kwh meter serta mengisi
beberapa kolom yang harus diisi lalu dikirim ke database PLN.
4.3.1 Use Case Diagram
Use-case diagram
merupakan model
diagram UML Unified Modeling Language yang digunakan
untuk menggambarkan
requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah
sistem. Use-case diagram menekankan pada “siapa”
melakukan “apa” dalam lingkungan sistem perangkat
lunak yang akan dibangun. Hal-hal yang dapat dilakukan pengguna
terhadap sistem yang dibangun pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram use case dibawah
ini:
Gambar 19. Use Case Diagram
Pada gambar 19, yang dimaksud dengan pengguna adalah petugas PLN, dimana pengguna
dapat menjadi pengirim data.
4.3.2 Antar Muka Aplikasi
4.3.2.1 Antar Muka Home
Gambar 20. Antar Muka Home
Pada gambar 20 memperlihatkan nama aplikasi, pencarian serta menu daftar. Bagian home
nantinya berfungsi sebagai riwayat pencatatan angka kwh meter. Data yang tercatat akan ditampilkan
dihome berupa list.
4.3.2.2 Antar Muka Form
Gambar 21. Antar Muka Form
Pada gambar 21 merupakan form untuk mendata angka kwh meter, nama petugas, nomor
identitas pelanggan dan alamat lengkap
pelanggan. Terdapat tombol kamera dan simpan, untuk kamera berfungsi meng-capture angka kwh
meter dengan menggunakan kamera ocr. Setelah mendapatkan angka kwh meter
tekan tombol next lalu akan kembali ke form kwh meter. Jika semua
sudah diisi maka harus menekan tombol simpan.
4.3.2.3 Antar Muka OCR
Gambar 22. Antar Muka Ocr Capture
Angka Kwh Meter Pada
gambar 22
kamera ocr
akan mengambil gambar
cukup dibagian angka kwh meternya saja.
Gambar 23. Hasil Pengambilan Angka
Kwh Meter Pada gambar 23 mengambil angka kwh
meter, lalu akan mendapatkan nilai angka kwh meter. Selanjutnya menekan tombol next secara
otomatis angka masuk ke kolom meteran.
4.3.2.4 Antar Muka Form Isi
Gambar 24. Antar Muka
Form Isi Pada gambar 24, setelah mendapatkan angka
kwh meter lalu mengisi bagian form yang
sudah disediakan. Lalu tinggal tekan
tombol save.
4.3.2.5 Antar Muka List
Gambar 25. Antar Muka List
Pada gambar 25, setelah data di simpan maka akan tampil
dibagian list
aplikasi, semua data yang tersimpan akan
ditampilkan.
4.3.2.6 Antar Muka Edit
Gambar 26. Antar Muka Edit
Pada gambar 26, petugas bisa mengedit jika terjadi kesalahan input data.
4.3.2.7 Antar Muka Hapus
Gambar 27. Antar MukaDelete
Pada gambar 27, ketika data sudah masuk dan di simpan
oleh pegawai PLN. Data yang sebelumnya bisa dihapus. Agar tidak memenuhi
database.
4.3.2.8 Antar Muka Pencarian
Gambar 28. Antar Muka Pencarian
Pada gambar 28, fungsi pencarian ini digunakan jika petugas lalai atau lupa menginput
data jika ada pelanggan listrik yang belum dicatat angka kwh meternya.
4.3.2.9 Database
Gambar 29. Database KWH Meter
Pada gambar 29, data yang sudah inputkan maka akan tersimpan di database PLN. Sementara data
tersimpan di localhost.
4.3 Pemodelan Sistem
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan selama proses
pengerjaan program.
Langkah pertama
yang dilakukan dalam merangcang sistem ini adalah
membuat template karakter A-Z dan 0- 9. Pembuatan template ini sangat penting diperhatikan karena
mengingat metode template matching adalah hanya mencari nilai korelasi piksel sehingga template yang
dibuat harus dibuat semirip mungkin dengan karakter aslinya dalam. Tugas
Akhir ini digunakan 74 template yang berasal dari 36 font karakter dan 38
template yang dibuatdari angka kwh meter aslinya dimana 2 tambahan adalah
karakter „D‟ dan
„0‟ dengan garis diagonal.
Gambar 30. Pemodelan Sistem
4.4 Akuisisi Citra
Akuisisi citra merupakan tahap awal dalam sistem ini untuk mendapatkan
citra digital. Citra angka kwh meter di capture melalui handphone
smartphone Redmi 1S dengan resolusi 8
megapiksel dengan spesifikasi :
a Jarak pengambilan sample : 5-7 cm
b Tinggi kamera : ±150-170cm
c Ukuran citra : 1280x720 pixel
Gambar 31. Akuisisi Citra
a Ukuran citra : 1280x720 = 921600 piksel
b Luas angka kwh metercm :6.5cmx1cm=6.5 ܿ݉2
c Luas citracm: 9.3 cm x 10.3 cm = 95,79 ܿ݉2
Sehingga perhitungannya menjadi : a
Luas angka kwh meter = 921600 piksel x b
Luas angka kwh meter = 921600 piksel x c
Luas angka kwh meter = 921600 piksel Dari
hasil diatas
didapatkan perkiraan luas angka kwh meter didalam penelitian
ini adalah sekitar 92.160 piksel dan mempunyai perbandingan 1: 10
dengan luas piksel citra. Karena ukuran dari angka kwh meter tidak
selalu sama maka untuk membuat rentang filter luas area angka kwh meter peneliti mengurangi dan
menambahkan nilai untuk membuat rentang korekasi yaitu 20.000 hingga 75.000
4.5 Ekstraksi Fitur