memiliki minat dibidang Sistem Cerdas dan Mobile, agar di saat mahasiswa tersebut menemukan kendala saat pengerjaan dapat
terbantu dengan solusi yang diberikan pembimbingnya. Pembimbing 1 harus merupakan dosen dengan pendidikan terakhir minimal S2,
sedangkan pembimbing 2 merupakan dosen dengan pendidikan terakhir S1 dengan tingkat kepangkatan yang lebih tinggi misal
lektor, asisten ahli. Untuk menentukan dosen pembimbing, melalui beberapa
tahap. Tahap seleksi awal ditentukan dengan mengklasifikasikan proposal yang diajukan berdasarkan bidang pengembangan misal:
Algoritma Pemrograman dan Database, Jaringan Komputer, Mobile Application dan lain- lain. Tahap selanjutnya koordinator KPTA
menyerahkan proposal yang masuk kepada koordinator masing- masing
bidang pengembangan.
Masing-masing bidang
pengembangan melakukan rapat guna menentukan proposal mana yang layak diterima maupun ditolak. Setelah tahap ini selesai,
dilakukan rapat dengan seluruh staff pengajar guna menentukan dosen pembimbing yang sesuai dengan topik yang telah diterima.
Apabila telah dicapai kesepakatan antara dosen untuk membimbing mahasiswa dengan topik tersebut, maka dosen dapat melakukan
proses bimbingan dengan mahasiswa yang bersangkutan.
2.3 Sistem Pendukung Keputusan
2.3.1 Pengertian SPK
Konsep Sistem Pendukung Keputusan SPK Decision Support Sistem DSS pertama kali diungkapkan pada awal tahun
1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut merupakan suatu sistem yang
berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. DSS sebagai “sekumpulan prosedur berbasis model untuk data
pemrosesan dan penilaian guna membantu para manager mengambil keputusan”. Untuk dapat meraih kesuksesan, sistem tersebut
haruslah sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptip, lengkap dengan isu- isu penting, dan mudah berkomunikasi Little, 1970.
Definisi klasik lainnya untuk Decision Support Sistem DSS yaitu : Sistem Pendukung Keputusan memadukan sumber daya
intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan Keen dan Scott Morton, 1978.
2.3.2 Karakteristik dan manfaat
Karakteristik sistem pendukung keputusan:
Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang
sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan
kebijaksanaan manusia
dan informasi
komputerisasi.
Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan
teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari interogasi informasi.
Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat digunakandioperasikan dengan mudah.
Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan
pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi Kadarsah, 2002.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat
diambil dari SPK :
SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data informasi bagi pemakainya.
SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan
masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta
hasilnya dapat diandalkan.
Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil
keputusan, namun SPK dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena
mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan Kadarsah, 2002.
2.3.3 Komponen SPK