KELAS VIII

KELAS VIII
KEDAULATAN RAKYAT
A. Pengertian Kedaulatan
Kedaulatan berasal dari kata "daulat" daulat dalam bahasa Arab artinya "kekuasaan
atau dinasti pemerintahan". Oan masih ada arti kedaulatan dalam bahasa-bahasa
yang lai misalnnya ;


Istilah dari bahasa Inggris kedaulatan artinya SOUVERIGNITY.



Istilah dari bahasa Perancis kedaulatan artinya SOUVERAINETE



Istilah dari bahasa Italia kedaulatan artinya SOVRANSI



Istilah dari bahasa latin kedaulatan artinya SUPERAMUS


Makna dari istilah-istilah di atas kesemuanya memiliki arti "tertinggi". Jadi
kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah
kekuasaan tertentu atau kekuasaan yang tertinggi yang ada dalam suatu Negara.
B. Jenis Kedaulatan
Menurut Jean Bodin (1500 - 1590), Ada dua jenis kedaulatan yaitu:
a. Kedaulatan ke dalam (intern), yaitu kekuasaan tertinggi di dalam negara untuk
mengatur fungsinya. Pemerintah berhak mengatur segala kepentingan rakyat
melalui berbagai lembaga negara dan perangkat lainnya, tanpa campur tangan
negara lain. Kedaulatan ke dalam merupakan kedaulatan yang dimiliki suatu negara
untuk mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku di negara tersebut, dan rakyat harus patuh dan tunduk
dengan apa yang digariskan pemerintah.
b. Kedaulatan ke luar (ekstern), yaitu kekuasaan tertinggi di dalam negara untuk
mengadakan hubungan dengan negara lain serta mempertahankan wilayah dari
berbagai ancaman dari luar. Negara berhak mengadakan hubungan atau kerjasama
dengan negara lain guna kepentingan nasionalnya.,
Kedaulatan ke I,uar merupakan kedaulatan yang berkaitan dengan wewenang untuk
mengatur pemerintahan dan menjaga keutuhan wilayah suatu negara yang
sepatutnya juga dihormati negara lain. Pelaksanaan konsep kedaulatan ke luar

seperti adanya hubungan diplomatik, perjanjian antarnegara, hubungan dagang dan
sosial budaya.
C. Teori Kedaulatan
Terdapat beberapa teori kedaulatan yang dikemukakan oleh para ahli kenegaraan,
antara lain sebagai berikut.
1) Teori Kedaulatan Tuhan
Teori kedaulatan Tuhan mengajarkan bahwa negara dan pemerintahmendapat
kekuasaan yang tertinggi dari Tuhan. Menurut teori in.i, sesungguhnya segala
sesuatu yang terdapa-t di alam semesta berasal dari Tuhan.
Kedaulatan dalam suatu negara yang dilaksanakan oleh pemerintah negara juga
berasal dari Tuhan. Negara dan pemerintahan mendapat kekua$aan dari Tuhan
karena tokoh-tokoh negara itu, secara kodrati telah ditetapkan menjadi pemimpin
negara. Mereka berperan sebagai wakil Tuhan. Raja misalnya, bertugas memimpin

rakyatnya untuk mencapai suatu cita-cita. Oleh karena itu, kepemimpinan dan
kekuasaan harus berpusat di tangan raja.
Teori kedaulatan Tuhan umumnya dianut olehraja-raja yang mengakui sebagai
keturunan dewa. Misalnya, raja-raja Mesir kuno, Kaisar Jepar.lg, dan Kaisar Cina.
RajSl-raja di Jawa pada zaman Hindu, juga menganggap dirinya sebagai penjelmaan
dewa Wisnu. Pelopor¬pelopor teori kedaulatan Tuhan, antara lain adalah

Augustinus, Thomas Aquino, dan Friedrich Julius Stahl.
2) Teori kedaulatan Raja
Kekuasaan negara, menurut teori ini, terletak di tangan raja sebagai penjelmaan
kehendak Tuhan. Raja merupakan bayangan dari Tuhan. Agar negara kuat, raja'
harus berkuasa mutlak dan tidak terbatas. Dalam teori kedaulatan raja, posisi raja
selalu berada di atas undang-undang. Rakyat harus rela menyerahkan hak asasinya
dan kekuasaannya secara mutlak kepada raja.
Peletak dasar teori kedaulatan raja, antara lain Nicollo Machiavelli, Jean Bodin
Thomas Hobbes, dan Hegel. Nicollo Machiavelli mengajarkan, bahwa negara yang
kuat haruslah dipimpin oleh seorang raja yang memiliki kedaulatan tidak terbatas
atau mutlak. Dengan demikian, raja dapat melaksanakan cita-cita negara
sepenuhnya. Raja hanya bertanggung jawab kepada .dirinya sendiri atau kepada
Tuhan.
Raja tidak tunduk kepada konstitusi, walaupun disahkan oleh dirinya sendiri. Raja
juga tidak bertanggung jawab kepada hukum moral yang bersumber dari Tuhan,
karena raja melaksanakan kewajibannya untuk rakyat atas nama Tuhan.
3) Teori kedaulatan rakyat
Teori kedaulatan rakyat, yaitu teori yang mengatakan bahwa kekuasaansuatu
negara berada di tangan rakyat sebab yang benar-benar berdaulat dalam suatu
negara adalah rakyat.

Sumber ajaran kedaulatan rakyat ialah ajaran demokrasi yan,g telah dirintis sejak
jaman Yunani oleh Solon. Istilah demokrasi berasal dari kata Yunani, demos (rakyat)
dan kratein (memerintah) atau kratos (pemerintah). Jadi, demokrasi mengandung
pengertian pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk,rakyat.
Rakyat merupakan suatu kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu melalui
perjanjian masyarakat. Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberikan
haknya kepada untuk kepentingan bersama. Penguasa dipilih dan ditentukan atas
dasar kehendak rakyat melalui perwakilan yang duduk di dalam pemerintahan.
Pemerintah yang berkuasa harus mengembalikan hak-hak sipil kepada warganya."
Pelopor teori kedaulatan rakyat
a) J.J. Rousseau, berpendapat ,bahwa negara dibentuk oleh kemauanrakyat secarE
sukarela. Kemauan rakyat untuk membentuk negara itu disebut kontrak sosial.
Rousseau juga berpendapat bahwa negara yang terbentuk melalui perjanjian
masyarakat harus menjamin kebebasan dan persamaan.
b) Montesquieu, beranggapan bahwa kehidupan bernegara dapat terptur dengan
baik, sebaiknya kekuasaan dibagi tiga, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudik'atif.
c) John Locke, berp'endapat bahwa manusia mempunyai hak pokok, yaitu hak
hidup, hak kemerdekaan, dan hak milik.
Selain itu, John juga mengajarkan asas-asas terbentuknya negara adalah sebagai

berikut.
a) Pactum unionis, yakni perjanjian antar individu untuk mer.nbentuk negara;

b) Pactum subjectionis, yaitu perjanjian antara individu dengan negara yang
dibentuk itu. Artinya, individu memberikan mandat kepada negara atau pemerintah
selama pemerintah berdasarkan konstitusi atau undang-undang negara.
Dalam negara yang menganut teori kedaulatan rakyat terdapat ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Adanya lembaga perwakilan rakyat atau dewan perwakilan rakyat sebagai badan
atau majelis yang mewakili dan mencerminkan kehendak rakyat,
2) Untuk mengangkat dan menetapkan anggota majelis tersebut, pemilihan
dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu. Rakyat yang telah dewasa secara bebas
dan rahasia memilih wakil atau partai yang disenangi atau dipercayai.
3) Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan perwakilan rakyat,
yang bertugas mengawasi pemerintah.
4) Susunan kekuasaan badan atau majelis itu ditetapkan dalam undang-undang
negara.
4) Teori kedaulatan negara
Menurut teori kedaulatan negara, kekuasaan tertinggi terletak pada negara. Sumber
atau asal kekuasaan yang dinamakankedaulatan itu ialah negara. Negara sebagai

lembaga 'tertinggi kehidupan suatu bangsa, dengan sendirinya memiliki kekuasaan.
Jadi, kekuasaan' negara ialah kedaulatan negara yang timbul bersamaan dengan
berdirinya negara.
Teori kedaulatan negara yang bersifat absolut dan mutlak ini berdasarkan
pandangan bahwa negara adalah penjelmaan Tuhan. Hegel mengajarkan bahwa
negara dianggap suci karena . sesungguhnya negara adalah penjelmaan kehendak
Tuhan. Negara mewarisi kekuasaan yang bersumber dari Tuhan. Berdasarkan teori
kedaulatan negara, pemerintah adalah pelaksana tunggal kekuasaan negara. Teari
ini dianggap sebagai sebwah ajaran yang paling absolut sejak zaman Plato hingga
Hitler-Stalin.
Negaralah yang menciptakan hukum dan negara tidak wajib tunduk pada hukum.
Namun karena negara abstrak, kekuasaan diserahkan kepada raja atas nama
negara. Peletak dasar teori kedaulatan negara, antara lain Paul Laban, George
Jellinek, dan Hegel.
5) Teori kedaulatan hukum
Teori kedaulatan hukum, yaitu paham yang tidak disetujui oleh paham kedaulatan
negara. Menurut teori kedaulatan hukum, kekuasaan tertinggi dalam negara
terletak pada hukum. Hal ini berarti, bahwa yang berdaulat adalah lembaga atau
orang yang berwenang mengeluarkan perintah atau lara[lgan yang mengikat semua
warga negara. Lembaga yang dimaksud adalahpemerintah dalam arti luas. Di

Indonesia, lembaga itu adalah presiden bersama para menteri sebagai
pembantunya dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Di Inggris, lembaga itu adalah
raja bersama parlemen.
Berdasarkan pemikiran teori ini, hukum membimbing kekuasaan pemerintahan.
Yang dimaksud dengan hukum menurut teori ini ialah hukum yang tertulis (undangundang dasar negara dan peraturan perundangan lainnya) dan hukum yang tidak
tertulis (convensi). Pelopor teori kedaulatan hukum, antara lain Immanuel Kant, H.
Krable, dan Leon Dubuit.
D. Makna Kedaulatan Rakyat
Sebagaimana telah di uaraikan di atas, kedaulatan rakyat mengandung arti
kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Dengan demikian makna kedaulatan rakyat

adalah demokrasi, yang berarti pemerintahan yang kekuasaan tertinggi
terletak/bersumber pada rakyat.
Paham yang menekankan tentang kedaulatan rakyat berkembang mulai abad XVII XIX hingga sekarang. Paham ini dipengaruhi oleh teori kedaulatan hukum yang
menempatkan'rakyat sebagai obyek sekaligus sebagai subyekdalam negara
(demokrasi). Tokoh pengamat paham teori kedaulatan rakyat adalah John Locke,
Montesquieu, dan Jean John Rousseau.
a. John Locke
John Locke berpendapat bahwa, negara dibentuk melalui perjanjian' masyarakat.
Sebelum membentuk negara, manusia hidup sendiri-sendiri dan tidak ada

pe'raturan yang mengikat mereka untuk memenuhi kebutuhannya kemudian
mereka mengadakan suatu perjanjian membentuknegara. Perjanjian itulah yang
disebut dengan perjanjian masyarakat atau kontrak sosial. Perjanjian masyarakat
ada dua, yaitu perjanjian antarindividu dan perjanjian antarindividu dengan
penguasa. Meskipun demikian rakyat tidak menyerahkan seluruh hak-hak manusia
kepada penguasa. Rakyat tetap mempertahankan hak-hak asasinya seperti hak
hidup, hak milik, hak mendapat kemerdekaan. Penguasa tetap melindungi hak-hak
tersebut dan mengaturnya dalam UUD negara tersebuf MenUrut John Locke
kekuasaan negara dibagi dalam tiga kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif,
kekuasaan eksekutif,. dan kekuasaan federatif yang masing-masing terpisah satu
sama lain. Kekuasaan legislatif adalah kekuasaan membuat peraturan dan undang.undang. Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan melaksanakan undang¬undang dan
di dalamnya termasuk kekuasaan mengadili, sedangkan kekuasaan federatif adalah
segala kekuasaan yang " meliputi segala tindakan untuk menjaga keamanan negara
dalam hubungannya dengan negara lain seperti hubungan luar negeri (alliansi).
b. Montesquieu
Beberapa puluh tahun kemudian, filsuf Perancis Montesquieu' mengembangkan
lebih lanjut pemikiran John Locke tentang tiga. kekuasaan di atas yang sering kita
dengar istilah Trias Politica. Dalam uraiannya fa membagi kekuasaan pemerintahan
dalam tiga cabang, yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, kekuasaan
yudikatif. Menurut dia kekuasaan itu haruslah terpisah-pisah satu sama lain, baik

mengenai tugas atau fungsi mengenai alat perlengkapanatau organ yang
m'enyelenggarakannya, terutama adanya kebebasan badan yudikatif yang
ditekankan oleh Montesquieu. Mengapa? Karena di sinilah letaknya kemerdekaan
individu dan hak asasi manusia itu dijamin dan dipertaruhkan. Kekuasaan legislatif
tnenurut Motesquieu adalah kekuasaan untuk membuat undang-undang,
kekuasaan' eksekutif adalah kekuasaan menyelenggarakan undang-undang dan'
kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan mengadili atas penyelenggarakan undangundang.
c. Jean Jacques Rousseau
Beliau merupakanpengamat teori perjanjian masyarakat' dan dianggap sebagai
bapak Teori Kedaulatan Rakyat. Menurutnya, negara dibentuk. oleh kemauan rakyat
secarasukarela. Kemauan rakyat untuk membentuk negara disebut kontrak sosial.
Individu secara sukarela dan bebas membuat perjanjian untuk membentuk negara
berdasarkan kepentingan mereka. Negara seba'gai organisasi berkewajiban
mewujudkan cita-cita atau kemauan rakyat yang kemudian dituangkan dalam
bentuk kontrak sosialyang berupa konstitusi negara. Rousseau juga menekankan
adanya kebebasan dan persamaan.
E. Lembaga-lembaga Pelaksana Kedaulatan Rakyat

Dalam alam demokrasi, segala pendapat atau perbedaari mengenai masalah
kewarganegaraan dan lain-lain yang menyangkut kehidupan negara dan

masyarakat diselesaikan melalui lembaga-Iembaga negara. Artinya lembagaIembaga yang erat hubungannya dengan penyelesaian masalah yang dihadapi oleh
masyarakat melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga negara, seperti DPR
dan DPRD. Cara seperti .ini akan melahirkan kebiasaan menyelesaikan perselisihan
dengan tertib dan teratur. Selain itu rakyat harus diikutsertakan dalam diskusidiskusi dan bertukar pikiran baik melalui media elektronika maupun media cetak.
Dengan demikian apa yang dikehendaki rakyat akan mudah diketahui.
Di negara kita, lembaga-Iembaga yang memiliki tugas pokok menyalurkan
kehendak (aspirasi) rakyat adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan pemegang pelaksana
kedaulatan rakyat tertinggi sebagai penyalur, pengutara, dan penjelma seluruh
rakyat yang memegang kedaulatan negara. Oleh karena itu, segala putusan MPR
harus dapat mencerminkari suara hati nurani seluruh masyarakat.
Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah sebagai berikut.
a) Majelis sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia adalah pemegang
kekuasaan negara tertinggi dan pelaksana dari kedaulatan rakyat. .
b) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, ditambah dengan utusari-utusan dari daerah-daerah dan golongangolongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Adapun tugas dan kewajiban MPR sesuai dengan pasal (3) UUD 1945 adalah:
a) berwenang menguvah dan menetapkan Undang-undang Dasar

b) Melantik Presiden dan Wakil Presiden
c) Memberhentikan presiden/wakil presiden dalam masa jabatannya
2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebuah lembaga tinggl negara yang
berkedudukan sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya, yang berfungsi
sebagai dewan legislatif dan rekan kerja pemerintah dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi jalannya roda pemerintahan. Kedudukan Dewan- ini
sangat kuat, sebab tidak bisa dibubarkan oleh presiden. Semua anggota DPR adalah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Dewan ini berkewajiban mengawasi segala tindakan Presiden dalam rangka
pelaksanaan haluan negara. Apabila DPR menganggap bahwa Presiden benar-benar
melanggar haluan negara, DPR berhak menyampaikan memorandum untuk
mengingatkan Presiden. Apabila dalam waktu tiga bulan Presiden tidak
memperhatikan memorandum DPR itu, DPR mengajukan memorandum kedua. Lalu
apabila dalam waktu satu bulan memorandum yang kedua tidak diindahkan oleh
presiden, DPR dapat meminta MPR untuk mengadakan. Sidang Istimewa guna
meminta pertanggungjawaban Presiden.
Dalam hal ini pembentukan undang-undang, DPR memiliki. peranan yang sangat
besar. Setiap rancangan undang-undang menghendaki persetujuan DPR. Apabila
rancangan undang-undang yang diajukan pemerintah tidak dapat persetujuan DPR,
maka rancangan itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPR masa itu.
Apabila terjadi kepentingan yang memaksa, pemerintah berhak; menetapkan
peraturan pemerintah pengganti undang-lmdang kemudian peraturan pemerintah
ini juga haru mendapat persetujuan DPR. Oleh karena itu DPR sebagai lembaga

perwakilan rakyat memiliki peran yang sangat besar sebagai penyalur aspirasi
rakyat.
Tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ialah sebagai
berikut.
a) Bersama-sama dengan Presiden membentuk undang-undang.
b) Bersama-sama dengan Presiden menetapkan APBN
c) Melaksanakan pengawasan terhadap:
1) Pelaksanaan undang-undang,
2) Pelaksanaan APBN serta pengolahan keuangan negara,
3) Kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945 dan TAP MPR RI.
d) Membahas hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang
diberitahukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang disampaikan Rapat Paripurna
untuk dipergunakan sebagai bahan pengawasan. .
e) Membahas uhtuk meratifikasi dan/atau memberikan persetujuan atas keadaan
pernyataan . perang, serta pembuatan perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain yang dilakukan oleh presiden.
f) Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat.
g) Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh TAP MPR RI dan/atau Undang-Undang
kepada DPR RI.• Untuk menjalankan tugas dan wewenang tersebut di atas, DPR mempunyai hak-hak
sebagai berikut.
1) Hak interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada Presiden.
2) Hak angket, yaitu hak untuk mengubah rancangan undang-undang yang diajukan
presiden.
3) Hak amandemen, yaitu hak untuk mengubah rancangan undang-undang yang
diajukan Presiden. .
4) Hak petisi, yaitu hak untuk mengajukan usul, saran, dan anjuran kepada
Presiden.
5) Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengajukan rancangan undang-undang.
6) Hak budget, yaitu hak untuk mengesahkan rancangan Anggaran Pendapatsan
Negara dan Belanja Negara (RAPBN) menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
7) Hak bertanya, yaitu hak untuk bertanya kepada pemerintah tentang sesuatu hal
secara tertulis.
3) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan badan legislatif di daerah.
Badan ini mewakili seluruh rakyat di daerahnya. Sebagian besar anggota DPRD
dipilih melalui pemilihan Umum.
DPRD mempunyai tugas dan wewenangsebagai berikut.
1) Memilih gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil
walikota.
2) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur, Bupati dan Walikota
kepada Presiden.
3) Bersama dengan Gubernur, Bupati, dan Walikota menetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
4) Bersama dengan Gubernur, Bupati, dan Walikota membentuk peraturan daerah.
5) Melakukan pengawasan terhadap:


pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-uhdangan lain;



pelaksanaan peraturan-peraturan dan' keputusan Gubernur, Bupati, dan
Walikota;



pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;



kebijakan Pemerintah Daerah yang disesuaikan dengan poJa dasar
pembangunan daerah;



pelaksanaan kerjasama internasional di daerah.

6) Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah terhadap rencaha
perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan daerah;
7) Menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas dan wewenang terssebut, DPRD mempunyai hak untuk:
a) Meminta pertanggungjawaban Gubernur, Bupati, Walikota;
b) Meminta keterangan kepada pemerintah daerah; .
c) Mengadakan penyelidikan;
d) Mengadakan perubahari atas rancangan peraturan daerah;
e) Mengajukan pernyataan pendapat;
f) Mengajukan rancangan peraturan daerah;
g) Mengajukan anggaran DPRD.
4) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Keberadaan DPD sebagai lembaga negara diatur dalam UUD 1945 hasil
Amandemen yakni pada pasal 22, yakni:
a) Sesuai dengan Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu [Pasal 22C
(1)***
b) Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota
DPD itu tidak lebih 1/3 jumlah anggota DPR [Pasal 22C (2)***]
c) Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata
caranya diatur dalamundang-undang[Pasal 22D (4)***]
Tugas dn wewenang DPD adalah:
a) DPD dapat mengajukan usul kepada DPR tentang Rancangan Undang-Undang
yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan
pertimbangan keuangan pusat dan daerah, serta berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
b) DPD mengusulkan Rancangan Undang-Undang sebagaimana di maksud dalam
point (a) di atas, kepada DPR dan DPR mengundang DPD untuk membahas sesuai
dengan tata tertib DPR.
c) Pembahasan Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam point (b)
di atas dilakukan sebelum DPR membahas Rancangan Undang-Undangan dengan
Pemerintah
d) DPD bersama DPR ikut membahas Rancangan Undang-Undang yang berkiatan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran
dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan
daerah, serta berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

e) DPD dapat memberi pertimbangan kepad DPR atas Rancangan Undang-Undang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.
f) DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang yang
berkaiatan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
pajak, pendidikan dan agama
Tugas!
Lembaga-lembaga yang disebut di atas merupakan lembaga pelaksana kedaulatan
rakyat. Salah satu tugas lembaga tersebut adalah menyalurkan aspirasi yang
berkembang di masyarakat. Selain lembaga-lembaga negara di atas, masih banyak
pula lembaga-lembaga lain yang memiliki tugas menyalurkan aspirasi masyarakat
di antaranya, BPD dan LSM.
Apa tugas BPD dan LSM? Silahkan kamu buat rangkumannya dengan terlebih
dahulu mengadakan wawancara ke BPD di kelurahan/Desa atau dengan tokoh
masyarakat.
UJI KOMPETENSI
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Sebutkan pengertian kedaulatan
2. Bedakan makna kedaulatan ke dalam dan kedaulatan keluar
3. Kemukakan 5 (lima) jenis teori kedaulatan
4. Jelaskan makna kedaulatan rakyat
5. Sebutkan lembaga-lembaga pelaksana kedaulatan rakyat
6. Kemukakan tugas dan kewajiban MPR sesuai dengan UUD 1945 hasil amandemen
7. Kemukakan tugas dan kewajiban DPR
8. Sebutkan hak-hak DPR
9. Jelaskan peranan DPR dalam system pemerintahan yang berasas kedaulatan
rakyat
10. Kemukakan tugas dan wewenang DPD
11. Jelaskan tugas dan kewajiban DPRD Tk I
12. Jelaskan tugas dan kewajiban DRPD Tk. II
13. Kemukakan tugas dan wewenang BPD

II. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Kekuasaan yang tertinggi yang ada pada suatu negara dikenal dengan istilah…..
a. Kedaulatan b. Demokrasi
c. Repolusi d. Oligarki
2. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pendapat ini dikemukakan oleh ....
a. Woodrow Wilson
b. George Washington
c. John F. Kennedy

d. Abraham Lincoln
3. Pemerintahan rakyat atau pemerintahan yang kekuasaan tertinggi berada
ditangan rakyat disebut ....
a. hak asasi manusia
b. hak bebas berpendapat
c. hak berpolitik
d. demokrasi
4. Lembaga penyalur aspirasi masyarakat di Indonesia adalah ....
a. BPK b. DPR
c. DPA d. MA
5. Majelis Permusyawaratan Rakyat sedikitnya sekali dalam ....
a. 3 Tahun b. 4 Tahun
c. 5 tahun d. 6 tahun
6. Sikap yang harus ditunjukan oleh seorang wakil rakyat ialah ....
a. berebut fasilitas mewah kepada pe¬merintah
b. memperjuangkan aspirasi rakyat pe¬milihnya
c. bermusyawarah dengan menunjukkan sikap arogan
d. memposisikan diri sebagai penguasa yang harus disegani
7. Yang bukan menjadi ciri demokrasi pancasila adalah sebagai berikut ....
a. demokrasi yang berdasarkan hukum
b. demokrasi yang bertolak dari paham kekeluargaan
c. demokrasi yang didasarkan nilai-nilai' Pancasila
d. dominasi mayoritas atas minoritas
8. Pernyataan di bawah ini manakah yang tidak menunjang terhadap proses
demokrasi ....
a. anggota DPR harus memperjuangkan' aspirasi rakyat
b. rakyat harus mengetahui program partai politik .
c. rakyat harus mengetahui catatan prestasi dari calon wakilnya
d. setelah menjadi anggota legislatif tidak perlu mengingat janji pada rakyat
pendukungnya
9. Yang meminta MPR mengadakan sidang istimewa untuk meminta
pertanggungjawaban Presiden adalah ....
a. MA
b. DPA
c. DPR
d. BPK
10. MPR dapat mengadakan sidang istimewa apabila ....
A. presiden telah melangggar konstitusi
B. negara akan mengadakan pemilu
C. presiden melakukan perjalanan keluar negeri
D. terjadi demo di mana-mana
11. Hak DPR untuk mengajukan usul RUU disebut
a. hak inisiatif
b. hak interpelasi
c. hak angket

d. hak amandemen
12. Demokrasi di mana rakyat tidak secara langsung ikut berpartisipasi dalam
penentuan kebijakan pemerintahan negara disebut demokrasi.: ..
a. formal
b. material
c. langsung
d. perwakilan
13. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran, baik lisan
maupun tulisan dijamin oleh negara dalam UUD 1945 pasal .... '
a. 28 b. 29
c 30 d. 31
14. Tokoh yang berpendapat bahwa kekuasaan negara harus dipisahkan ke dalam
kekuasaan eksekutif, legislative, dan yudikatif adalah ....
a. John Hocky b. J. J. Roussean
c 30 Montesquie d. Abraham Lincoln
15. Yang meminta MPR mengadakan
pertanggungjawaban Presiden adalah ....
a. DPA
b. DPR
c BPK d. MA

sidang

istimewa

untuk

meminta

F. Sistem Pemerintahan Negara
Ada dua jenis sistem pemerintahan yang terkenal dalam ilmu negara, yakni sistem
parlementer dan sistem presidensil.
1. Sistem Parlementer
Perdana menteri merupakan kepala pemerintahan, presiden hanya sebagai kepala
negara. Kepala negara dapat juga berupa raja, kaisar yang memperoleh hak waris
secara turun-temurun. Pemegang kekuasaan eksekutif dalam negara adalah
perdana menteri. Perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen yang
merupakan lembaga perwakilan rakyat dan dapat dijatuhkan oleh parlemen melalui
mosi tidak percaya. Negara yang menganut sistem ini di antaranya Inggris, India,
Pakistan, Ukraina, dan Jepang.
2. Sistem Presidensil
Pada sistem presidensil, kepala negara dan kepala pemerintah pegang oleh
presiden. Ini berarti presiden memegang kekuasaan eksekutif dalam negara.
Menteri¬menteri negara diangkat dan ditunjuk oleh presiden, sehingga mereka
bertanggung jawab kepada presiden. Presiden menjalankan fungsi eksekutif dan
bertanggung jawab kepada lembaga perwakilan rakyat yang merupakan lembaga
legislatif. Presiden tidak bisa dijatuhkan oleh lembaga legislatif tetapi jugatidak bisa
membubarkan lembaga legislatif. Negara yang menganut sistem ini di antaranya
Amerika Serikat, Filipina, dan Indonesia.
Dalam pemerintahan sislem parlementer, hubungan antara badan legislatif dengan
badan eksekulif sangat erat. Keanggotaan badan legislatif dipilih oleh rakyat melalui
pemilihan umum. Adapun badan eksekutif atau kabinet yang dipimpin oleh seorang
perdana menteri dipilih berdasarkan dukungan suara terbanyak dari badan legislatif
(dewan perwakilan rakyat).

Kabinet yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan beetanggung jawab kepada
Dewan Perwakilan Rakyat. Oleh karena itu, kedudukan kabinet sangat bergantung
kepada
Dewan
Perwakilan
Rakyat.
Apabila
kabinet
dapat
mempertanggungjawab¬kan tindakannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat, tidak
akan terjadi sesuatu hal. Namun, jika badan perwakilan rakyat tidak dapat
menerima pertanggungjawaban kabinet, maka kemungkinannya dewan peewakilan
rakyat akan menjatuhkan kabinet dengan mosi tidak percaya.
Karena sangat bergantung kepada badan perwakilan rakyat, posisi pemerintahan
dengan sistem parlementee sangat labil. Apalagi kalau persaingan memperebutkan
kursi di badan legislatif sangat tinggi. Hal ini biasanya terjadi apabila terdapat
jumlah partai yang banyak dalam memperebutkan suara mayoritas di lembaga
legislatif. dan kabinet terbentuk berdasarkan koalisi beberapa partai.
Sistem parlementer pernah diterapkan di Indonesia dari tahun 1945 sampai dengan
tahun 1959 yang membawa akibat sering terjadinya pergantian kabinet. Sistem ini
masih dianut sampai sekarang terutama di negara-negara Belanda, Belgia, dan
Perancis.
Berbeda dengan sistem parlementer, dalam sistem presidentil hubungan antara
badan legislatif dan badan eksekutif bersifat fungsional. Artinya, badan yang satu
tidak bergantung pada yang lainnya. Badan eksekutif terpisah dari badan legislatif
atau parlemen. Sistem ini merupakan aplikasi dari teori pemisahan kekuasaan.
Teori ini merupakan pikiran John Locke yang kemudian dikembangkan oleh
Montesquieu. Menurut John Locke. kekuasaan negara terpisah antara kekuasaan
legislatif, eksekutif, dan federatif. Dalam hal ini badan legislatif memiliki kekuasaan
untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan federatif meliputi kekuasaan yang
tidak termasuk kekuasaan legislatif dan eksekutif, seperti mengadakan kerja sama
dan aliansi dengan negara lain di luar negeri.
Sama seperti John Locke, Mostesquieu membagi kekuasaan negara secara terpisah
atas tiga jenis. yakni kekuasaan legislatif, eksekutif. dan yudikatif. Bedanya dengan
John Locke, Montesquieu menegaskan bahwa kekuasaan yudikatif adalah
mengawasi dan mengambil tindakan apabila eksekutif yang bertugas melaksanakan
undang-undang terbukti menyimpang dari undang-undang yang digariskan.
Pemisahaan kekuasaan seperti tersebut di atas masih diterapkan seperti di Amerika
Serikat, itupun tidak semurni ajaran Montesquieu. Di negara ini, kekuasaan legislatif
dipegang oleh Kongres, kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden, dan kekuasaan
yudikalif dijalankan oleh Mahkamah Agung. Masing-masing badan berdiri sendiri.
Kekuasaannya sudah dibatasi sehingga keseimbangan kekuasaan saan antara
ketiga badan tadi dapat diwujudkan. Ketiga badan itupun memiliki kedudukan yang
sederajat sehingga mereka bisa saling mengawasi. Prinsip inilah yang dinamakan
pengawasan dan keseimbangan dalam pemerintahan Amerika Serikat.
G. Sistem Pemerintahan Indonesia
Dilihat dari teori kenegaraan pemerintahan Indonesia menganut sistem
presidensial. Hal ini didasarkan pasa 17 UUD 1945 yang berbunyi:
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
Adapun beberapa kunci pokok sistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD
1945 adalah sebagai berikut.:
a. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).

Hal ini menunjukan bahwa negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtsstaat),
bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). .
b. Sistem konstitusional . .
Pemerintahan negara berdasarkan atas konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). .
c. Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD.
d. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara
e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk membentuk
undang¬undang (UU) dan menetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN). Oleh karena itu, presiden harus bekerja bersama-sama dengan dewan,
tetapi presiden tidak bertanggung jawab kepada dewan, artinya kedudukan
presiden tergantung pada dewan.
f. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri. Menteri ini tidak bertanggung
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan kedudukannya tidak tergantung
kepada dewan.
g. Kekuasaan kepala negara tak terbatas
Meskipun kepala negara tidak bertanggung jawab kepada Dewan perwakilan
Rakyat, ia bukan "diktator", artinya kekuasaan tidak terbatas. Ini berarti kekuasaan
kepala Negara di batasi oleh undang-undang.
UJI KOMPETENSI
Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Jelaskan pengertian system pemerintahan presidensial
2. Jelaskan pengertian system pemerintahan parlementer
3. Bandingkan sistem pemerintahan presidensial dengan parlementer
4. Jelaskan sistem pemerintahan Indonesia
5. Tunjukkan ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945 yang menegaskan bahwa
sistem pemerintahan di Indonesia adalah sistem presidensial!