ISSN ONLINE : 2503-2933 terhadap suatu perilaku, dan semakin besar PBC, semakin kuat minat seseorang untuk

48 ISSN ONLINE : 2503-2933 terhadap suatu perilaku, dan semakin besar PBC, semakin kuat minat seseorang untuk

melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan. Berikut Gambar 2 adalah gambaran mengenai Theory of Planned Behaviour (TPB).

Behavior Beliefs

Attitude towards

Behavior

Normative Beliefs

Subjective Norm

Behavioral Intention

Behavior

Control Beliefs

Perceived Behavior

Control

Gambar 2 Theory of Planned Behaviour (TPB)

1.3 Theory Acceptance Model (TAM) TAM (Technology Acceptance Model) merupakan pengembangan dari TRA (Theory of

Reasoned Action ) oleh Davis et al.(1989)[1]. Model TRA dapat diterapkan karena keputusan yang dilakukan oleh individu untuk menerima suatu teknologi sistem informasi merupakan tindakan sadar yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh minat pelakunya [1].Berikut Gambar 3 adalah gambaran mengenai Theory Acceptance Model(TAM).

Gambar 3 Theory Acceptance Model (TAM)

Persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use ) mempunyai pengaruh ke minat perilaku (behavioral intention). Pengguna teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Persepsi kemudahan (perceived ease of use)juga mempengaruhi persepsi kegunaan (perceived usefulness). Pengguna sistem akan menggunakan sistem jika sistem bermanfaat baik sistem itu mudah digunakan atau tidak mudah digunakan.

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page –end_page

Jatisi, Vol. 3 No. 1 September 2016  49

Sistem yang sulit digunakan akan tetap digunakan jika pemakai merasa bahwa sistem masih berguna dalam pemanfaatannya.

1.4 Konstruk-Konstruk di TAM Technolgy Acceptance Model (TAM) yang pertama yang belum dimodifikasi

menggunakan lima konstruks utama. Kelima konstruks ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan persepsian (perceived usefulness). Konstruk tambahan yang pertama di TAM adalah kegunaan presepsian (perceived usefulness ). Kegunaan persepsian (perceived usefulness) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (”as the extent to which a person believes that using a technology will enhance her or his performance.”) [1].

Dari definisinya, diketahui bahwa kegunaan persepsian (perceived use fulness) merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan keputusan. Dengan demikian jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakanya [1].

2. Kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use). Konstruk tambahan yang kedua di TAM adalah kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use). Kemudahan penggunaan persiapan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha ( “is the extent to which a person believes that using a technology will

be free of effort .”) [1]. Dari definisinya, diketahui bahwa konstruk kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use ) ini juga merupakan suatu kepecayaan (belief) tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahawa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya [1].

3. Sikap terhadap prilaku (attitude towards behavior) atau sikap menggunakan teknologi (attitude towards using technology). Sikap terhadap prilaku (attitude towards behavior) didefinisikan oleh Davis et al. (1989) sebagai perasan-perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan prilaku yang akan ditentukan ( “an individual’s positive or negative feelings about performing the target behavior.”) Sikap terhadap prilaku (attitude towards behavior) juga didefinisikan oleh Mathieson (1991) sebagai evaluasi pemakai tentang keterkaitanya menggunakan sistem ( “the user’s evaluation of the desirability of his or her using the sistem”.) [1].

4. Niat prilaku (behavioral intention) atau niat prilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use ). Niat prilaku(behavioral intention) adalah suatu keinginan (niat) seseorang untuk melakukan suatu prilakuyang tertentu. Seseorang akan melakukan suatu prilaku(behavior) jika mempunyai keinginan atau niat (behavioral intention) untuk melakukannya [2].

5. Prilaku (behavior) atau penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use). Prilaku(behavior) adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks penggunaan sistem teknologi informasi, prilaku(brhavior) adalah penggunaan sesungguhnya (actual use) dari teknologi [2].

1.5 Penelitian Sebelumnya Berikut ini Tabel 1 yang berisi penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan

yang ada relevansinya dengan penelitian analisis penerimaan layanan web tracking dengan penerapan technology acceptance model (TAM) berikut ini.

 ISSN: 1978-1520

ISSN PRINT : 2407-4322

50 ISSN ONLINE : 2503-2933

Tabel 1 Penelitian Sebelumnya

Sumber Keterangan

Penelitian Sebelumnya

Judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM)

Sri Maharsi dan Yuliani Mulyadi

[3] Output

Faktor yang mempengaruhi minat :

1. Manfaat Internet Banking

2. Kemudahan Menggunakan Internet Banking

3. Kredibilitas Internet Banking

Relevansi Variabel Manfaat dan Kemudahan Penggunaan yang akan menjadi variabel dalam penelitian ini.

Judul Customer Perspectives on E-Business Value: Case Study on Internet Banking

Rahmath Safeena, Abdullah, dan Hema Date

Output Perspektif pelanggan dalam menggunakan Online Banking : [4]

a. Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)

b. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)

c. Kesadaran Pelanggan (Consumer Awareness)

d. Persepsi terhadap Resiko (Perceived Risk)

Relevansi Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan.

Judul Analisis Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan Mobile Banking Dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model dan Theory of Reasoned Action

Tahun

Peneliti David Kurniawan, Hatane Samuel, dan Edwin Japarianto Output

a. Perceived Ease of Use memberikan pengaruh positif terhadap perceived usefulness nasabah, dengan indikator sebagai berikut : - Teknologi - Mekanisme support yang terpercaya - Reputasi teknologi

b. Perceived usefulness memberikan pengaruh positif terhadap [5]

attitudetowards use nasabah, dengan indikator sebagai berikut : - Produktivitas - Efisiensi - Kinerja

c. Perceived ease of use memberikan pengaruh positif terhadap attitude towards use nasabah, dengan indikator sebagai berikut : - Belief - Evaluasi hasil

d. Attitude towards use memberikan pengaruh positif terhadap behavior intention nasabah, dengan indikator sebagai berikut : - Sikap Positif - Motivasi - Keyakinan terhadap rujukan

Relevansi Indikator dalam keempat variabel akan digunakan dalam penelitian ini.

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page –end_page

Jatisi, Vol. 3 No. 1 September 2016  51

Lanjutan Tabel 1 Sumber Keterangan

Penelitian Sebelumnya

Judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Layanan Web Tracking

Della Oktaviany

Output Faktor yang mempengaruhi penerimaan layanan Web Tracking:

1. Persepsi Kegunaan

2. Persepsi Kemudahan

3. Sikap Terhadap Penggunaan

4. Perilaku Penggunaan

5. Persepsi Nilai Uang

6. Kenyamanan

7. Penggunaan Web Tracking

Relevansi Variabel Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Sikap Terhadap Penggunaan, Perilaku Penggunaan dan Penggunaan Teknologi digunakan dalam penelitian ini.

Judul Analisis Penerimaan Sistem E-LearningSMK Labor Pekanbaru dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

Tahun

Peneliti Nurmaini Dalimunthe dan Himawan Wibisono Output

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan sistem e-learning SMK Labor Pekanbaru untuk persepsi Kemudahan Pemakaian adalah termasuk ke dalam kategori “Sangat Puas” dengan persentase 97,45%, dan untuk persepsi Kemanfaatan adalah

[7] termasuk ke dalam kategori “Sangat Puas” dengan persentase 97,45 Relevansi

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif dengan melakukan pengamatan dan pemantauan secara langsung pada objek penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner sama seperti penelitian ini. Analisis data juga dilakukan dengan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan rentang kategori dan persentase melalui skala Likert.