2 Pengolahan data
pumping test
menghasilkan data karakteristik akuifer dan sumur, yaitu nilai transmisivitas T antara 4,74-292,4 m
2
hari, konduktivitas hidrolik K antara 1,58-19,27 mhari, koefisien cadangan air S antara 0,0018-0,012, debit
Qopt 2,42-7,42 Ldet, dan kapasitas jenis sumur qs 0,16-4 Ldet.m. Berdasarkan hasil penggabungan data kualitas dan kuantitas didapatkan zona potensi airtanah
pada daerah penelitian, yaitu zona potensi sedang untuk akuifer bebas dan tertekan.
I.2 Rumusan Masalah
Kebutuhan manusia terhadap air semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di suatu daerah. Pentingnya kebutuhan air dilihat dari segi
kuantitas maupun kualitas air. Parameter kuantitas mencakup penurapan pengambilan air dari permukaan maupun sumber air bawah permukaan atau biasa
disebut airtanah. Pemanfaatan air permukaan relatif lebih mudah dibandingkan pemanfaatan airtanah. Air permukaan dapat dimanfaatkan langsung karena
wujudnya yang jelas terlihat secara kasat mata, sehingga dapat ditentukan jenis teknik pengambilan airnya langsung berdasarkan pengamatan lapangan. Penentuan
banyaknya kuantitas airtanah yang terdapat di bawah permukaan menggunakan berbagai macam metode yang didasarkan pada penelitian karakteristik akuifer dan
penelitian sumber airtanah. Pengelompokan potensi airtanah untuk air minum pada penyelidikan ini
mencakup pemahaman tentang jumlah kuantitas dan kualitas airtanah pada suatu tempat yang didasarkan pada Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang Standar
Kualitas Air Minum. Kedua hal ini dikaitkan dengan kemudahan untuk mendapatkannya dengan teknologi yang umum berlaku. Suatu tempat dapat
dinyatakan memiliki potensi airtanah yang tinggi jika terdapat kemungkinan untuk mendapatkan airtanah dengan jumlah yang cukup dan relatif mudah diperoleh.
Oleh karena itu penulis ingin mengkaji potensi airtanah untuk kebutuhan air minum berdasarkan parameter kualitas dan kuantitas airtanah baik pada akuifer
bebas maupun akuifer tertekan Kota Surakarta. Parameter kualitas didapat berdasarkan data uji laboratorium dari sampel airtanah, sedangkan parameter
kuantitas didapatkan dari pengolahan data
pumping test
.
3
I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
I.3.1 Maksud Penelitian
a. Melakukan pengukuran muka airtanah.
b. Melakukan pengambilan sampel airtanah untuk uji DHL Daya Hantar
Listik, TDS
Total Dissolved Solid
, pH, ion Fe
2+
dan kesadahan dari sampel airtanah daerah penelitian.
c. Melakukan
pumping
test. d.
Melakukan zonasi potensi airtanah berdasarkan parameter kualitas dan kuantitas airtanah daerah penelitian.
I.3.2 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui kondisi muka airtanah dan pola airtanah akuifer bebas dan
tertekan di daerah penelitian. b.
Mengetahui kondisi kualitas airtanah berdasarkan nilai DHL, TDS, pH, kesadahan dan ion Fe
2+
berdasarkan Permenkes No 492 Tahun 2010 tentang Standar Kualitas Air Minum.
c. Mengetahui kondisi kuantitas airtanah berdasarkan karakteristik akuifer
dan sumur. d.
Mengetahui zonasi potensi airtanah untuk air minum berdasarkan kondisi kualitas dan karaketeristik airtanah akuifer bebas dan tertekan daerah
penelitian.
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan terbagi menjadi tiga, yang meliputi manfaat untuk peneliti, manfaat untuk institusi, dan manfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan. Manfaat itu antara lain: a.
Manfaat bagi peneliti yakni penelitian ini dapat dijadikan sebagai media dalam pengaplikasian ilmu geologi yang didapat dalam perkuliahan, sehingga
peneliti mampu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat dengan menggunakan ilmu geologi.
b. Manfaat untuk institusi adalah memberikan pengetahuan mengenai zona
potensi airtanah akuifer tertekan di Kota Surakarta serta membantu pihak- pihak terkait termasuk pemerintah dalam hal perencanaan, pengembangan,
4 dan pengelolaan airtanah untuk menunjang kegiatan pembangunan pada
daerah penelitian. c.
Manfaat bagi pengembangan ilmu yaitu memberikan gambaran mengenai kondisi hidrogeologi Kota Semarang terutama zona konservasi airtanahnya
yang dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam pengelolaan airtanah Kota Semarang yang lebih baik di kemudian hari.
I.5 Ruang Lingkup Penelitian