Seleksi Teknologi Penangkapan Ikan Karang Benvawasan Lingkungan di Perairan Pesisir Pulau Dulah Laut, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara

SELEKSI TEKNOLOGI PENANGKAPAN I'KANKARANG
BERWAWASAN LINGKUNGAN
Dl PERAIRAN PESISIR PULAU DULAH LAUT

KEPULAUAN KEI, KABWATEN MALUKU TENGGARA

OLEH :
SARMINTOHADI

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRAK
SARMINTOHADI. Seleksi Teknologi Penangkapan Ikan Karang Berwawasan
Lingkungan di Perairan Pesisir Pulau Dulah Laut, Kepulauan Kei, Kabupaten
Maluku Tenggara. Dibimbing oleh DANIEL R. MONINTJA dan DINIAH.
Terumbu karang merupakan suatu habitat yang kaya akan sumberdaya hayati
laut, terutama jenis ikan karang yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Berbagai macam alat tangkap digunakan untuk menangkap ikan karang. Dengan
mengacu pada Ketentuan Perikanan yang Beranggung Jawab (Code of Conduct

,fi~rResponsible Fisheries), maka kegiatan penangkapan ikan karang diusahakan
rnelnberikan dampak seminirnal mungkin terhadap kerusakan ekosistem terumbu
karang. Salah satu cara yang dapat ditempuh dari sudut teknologi penangkapan
ikan adalah menentukan jenis alat tangkap yang ramah terhadap liigkungan demi
keberlanjutan usaha penangkapan. Penelitian dilakukan di perairan pesisir Pulau
Dulah Laut, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara. Alat penangkap ikan
karang yang ditemukan di wilayah penelitian ada delapan jenis, yaitu handline,
rawai dasar, bubu tanam, bubu lego, gillnet dasar, sero, bom ikan dan sianida.
Seleksi alat tangkap yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan AHP (Analitica Hierarchi Process). Prioritas relatif alat penangkap
ikan karang terhadap kriteria ramah lingkungan adalah handline, rawai dasar,
bubu lego, gillnet dasar, bubu tanam sero, born ikan dan sianida. I-Iasil analisis
berdasarkan penangkapan ikan berkelanjutan adalah handline, bubu tanam, bubu
lego, rawai dasar, gillnet dasar dan sero.

ABSTRACT
SARMINTOHADI. Environmental Friendly Fishing Technology Selection for
Coral Reef Fishes in The Waters off Dulah Laut Island, Kei Islands of Maluku
Tenggara District. Under the direction of DANIEL R. MONINTJA and DINIAH
Coral reef is a marine habitat rich with high economic value of living resources.

Many k i d s of fishing gear are used for catching the reef fishes. According to Code of
Conduct for Responsible Fishcrics, any kind of fishing activities around the coral reef
arca should give a minimum impact to the coral reef ecosystem. From the point of view
of fishing technology, it is important to decide the kind of the fishing technology that
mcct thc criteria of cnvironmcntal fricndly to assure thc sustainability of thc fishcrics.
'l'his rcscarch was conducted in the waters off 1)ulah Laut Island, Kci Islands, Malukri
Tcnggara District. Eight k i d s of coral reef fishing gcar were found in this area, i.c
llandlinc, bottom longline, bubu tanam (basket trap), bubu lcgo (baskct trap), bottom
gillnet, scro (guiding barrier traps), dinamite and cyanide. l'hc fishing gcar sclection
process was conducted by using Analitical Hierarcy Process (N-P). The relative priority
of fishing gear that meet the environmental friendly criteria was handline, bottom
longliine, bubu lego, bottom gillnet, bubu tanam, sero, dinamite and cyanide. Based on
sustainable fishing criteria the priority turned out to be handline, bubu tanam, hubu lego,
bottom longlime, bottom gillnet and sero.

Judul Tesis

:

Seleksi Teknologi Penangkapan Ikan Karang

Benvawasan Lingkungan di Perairan Pesisir Pulau Dulah
Laut, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.

Nama

: Sarmintohadi

NRP

: 99594

Program Studi

:

Teknologi Kelautan (TKL)

Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing


Prof Dr. Ir. Daniel R. Monintia
Ketua

D&

Mengetahui,
2. Ketua Program Studi TKL

Prof Dr. Ir. Daniel R. Monintia

Tanggal Lulus: 15 April 2002

ksi.

Ankgotil
I

3. Direktur Program Pascasarjana

P 4z


RIWAYAT HIDUP
Sannintohadi dilahirkan di Bengkulu pada tanggal 3 1 Mei 1975 dari
Bapak Yangdin (alm) dan Ibu Yulimah, sebagai anak ke tiga dari tiga bersaudara.
Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri di Bengkulu dari tahun 1981 hingga tahun 1993. Tahun 1993
penulis diterima di Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor hingga selesai tahun 1997.
Bulan Desember 1997 hingga Mei 1998 penulis bekerja di PT. Adhinusa
Lestari Jaya Cabang Banda Aceh dan pada bulan Juni Tahun 1998 penulis bekej a
di PT. Dipasena Citra Darmaja, Bandar Lampung hingga bulan Agustusl999.
Pada tahun yang sarna penulis mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan
Magister Sains (S-2) di Program Studi Teknologi Kelautan (TKL), Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Penulis dinyatakan lulus dalam sidang ujian Magister Sains pada tanggal
15 April 2002.

PRAKATA
Penelitian ini berjudul "Seleksi Teknologi Penangkapan Ikan Karang
Berwawasan Lingkungan di Perairan Pesisir Pulau Dulah Laut, Kepulauan Kei,

Kabupaten Maluku Tenggara".

Penelitian ini mempakan bagian dari upaya

penentuan alat penangkap ikan karang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ,
sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Code of Conduct for Responsible

Fisheries.
Analisis seleksi teknologi penangkapan ikan karang dilakukan menggunakan
pendekatan Annlitical Hierarchi Process (AHP).

Hasil yang didapatkan berupa

urutan prioritas alat penangkap ikan terhadap tujuan seleksi, yaitu alat penangkap
ikan karang rarnah ligkungan dan berkelanjutan.
Penulis menyadari bahwa dalanl tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahan.

Oleh karena itu kritik dan saran amat diharapkan untuk


kesempurnaan tulisan ini.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,

terutama bagi pembaca yang tertarik dengan seleksi teknologi penangkapan ikan
karang.

Bogor, Mei 2002
Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Tulisan ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesernpatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
(1) Ayahanda (alrn) dan Ibunda serta kakak Yanto Sufriadi S.H., M.H. dan

Sudiarto yang telah banyak memberikan bantuan moril dan materit serta
dorongan semangat. Terimakasih atas kasih tulus yang telah diberikan;
(2) Prof. Dr. Ir. Daniel'R. Monintja yang banyak membantu baik moril rnaupun


materil serta selalu membiibiig dan memberikan dorongan kepada penulis
dari Program Sarjana (Sl) hiigga ke Program Pasca Sarjana (S2);
(3) Ir. Diniah, M.Si yang dengan sabar membiibing dan memberikan masukan

pada penulis selarna penelitian berlangsung sampai selesainya tulisan ini;
(4) Ir. Luki Retraubun sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Maluku Tenggara beserta staf yang telah banyak mernberikan bantuan
selama di lapangan;

(5)

Ir. Agustinus Tupamahu, M.Sc yang telah banyak ~nembantupenulis dalam
pengumpulan data lapangan dan dorongan semangat yang diberikan;

(6) Seluruh Staf Pengajar Jurusan PSP IPB, diantaranya Dr.Ir. Ari Purbayanto,
M.Sc., Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc., Dr. John Haluan, M.Sc., Ir.
Triwiji Nurani, M.Si., Ir. Mohammad Imron, M.Si., Eko Sri Wiyono, S. Pi.,
M.Si., Ir. Ronny I Wahyu, M.Phill., Dr. Sulaeman Martasuganda, M.Sc.,
Yopi Novita, S.Pi., M S . , Ir. Darmawan, MA., Dr. Ir. Fedi A Sondita, M.Sc.,

Ir. Wazir Mawardi, M.Si dan staf yang lain yang telah banyak membantu

penulis selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Studi Teknologi
Kelautan;
(7) Pak Soleh Supandi, terirnakasih banyak atas bantuan dan kebersanaan yang

telah diberikan selama ini;
( 8 ) Ex-Plo.Com Bogor Crew yang selalu memberikan bantuan dan dorongan

kepada penulis untuk cepat menyelesaikan penulisan ini. Terimakasih nzy

best friend Bebek, Fish Purwangka, Moncong, Marnat, Novri, Hotlan, John,
Doli, Mupek, Yoke, Gondri, Risnandar, Jurik, Ai, Jhon, Firman, Yoyok,
Bewok, Wawan, Tablo, Adi Wong, Ucok, Harnzah, Tiar, Cici, Helen, Qori,
Ade, Dela, Desi dan Ex-Plo. Corn Crew .Jakarta Mama, Papa, Amer, Jobo,
Tia, Bogil dan lain-lain,
(9) Teman-temanku yang cantik Erina Nelly, Ocha, Lia, Eva BPPL, Eva Tri
Lestari dan Icha. Terima kasih atas kebersarnaannya.
(10) Teman-teman TKL 1999 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima
kasih atas kebersamaannya selarna ini;

(1 1) Rika Ayuni, terimakasih atas kasih sayang dan dorongan yang diberikan;
(12) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

DAFTAR IS1...............................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR..................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xii

1 . PENDAHULUAN ...............................................................................

1 .1 Latar Belakang ..............................................................................
1.2 Tujuan Penelitlan .........................................................................
1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................
1.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................

...

2 . TlNJAUAN PUSTAKA ......................................................................
2.1 Ekosistem Temmbu Karang .......................................................
2.2 Produktivitas Primer Perairan Karang .......................................
2.3 Produktivitas Perikanan Ekosistem Terumbu Karang ...............
2.4 Teknologi Penangkapan Ikan Karang .........................................
2.5 Analtical Hierarchi Process .........................................................
3 . BAMAN DAN METODE ...................................................................
3.1 Waktu dan Lokasi ........................................................................
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................
3.3 Metode Penelitian ........................................................................
3.4 Analisis Data .................................................................................
3.4.1 Penyusunan Hierarki ........................................................
3.4.2. Pembuatan Skala Perbandingan Sub Kriteria..................
3.4.2.1 Alat Penangkap Ikan Karang
Ramah Lingkungan ...............................................
34.2.2 Alat Penangkap Ikan Karang Berkelanjutan .......
3.4.3 Analisis ~ e i b a n d i n ~ aAntar
n Kriteria ..............................
4 . KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN ....................................
4.1 Wilayah Administrasi Pesisir dan Laut Kepulauan Kei ...........
4.2 Kondisi Oseanografi .....................................................................
4.3 Penduduk .......................................................................................
4.4 Kondisi Umum Perikanan Tangkap ...........................................
5 . HASL DAN PEMBAHASAN............................................................
5.1 Unit Penangkapan Ikan ...............................................................

5.1.1 Handline .............................................................................
5.1.2 Rawai Dasar .......................................................................
5.1.3 Bubu Tanam ......................................................................

71
71
71
72
73

5.1.4 Bubu Lego .........................................................................
5.1.5 Gillnet Dasar ......................................................................
5.1.6 Sero.....................................................................................
5.1.7. Born Ikan ............................................................................
5.1.8 Sianida.................................................................................
5.2 Analisis Seleksi Teknologi Penangkapan Ikan Karang
Ramah Lingkungan......................................................................
5.2.1 Analisis Perbandingan antar Sub Kriteiia........................
5.2.2 Analisis Perbandingan Menyeluruh antar Kriteria..........
5.3 Analisis Seleksi Teknologi Penangkapan Ikan Karang
Berkelanjutan ...............................................................................
5.3.1 Analisis Perbandingan antar Sub Kriteria........................
5.3.2 Analisis Perbandingan Menyelumh antar Kriteria..........
6 . KESIMPULAN DAN SARAN............................................................
6.1 Kesimpulan ..................................................................................
6.2 Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Potensi sunberdaya ikan karang Indonesia menurut wilayah

........................................
Komponen biomassa di dalan karang hidup .................................
Produktivitas primer di perairan karang

Produktivitas primer komponen-komponen komunitas
tanaman di daerah terumbu karang dan distribusinya..................

10
11
13

Harga beberapa jenis ikan karang di Kepulauan Karimunjawa,
Jepara tahun 1999. ........................................................................... 14
Skala banding secara berpasang berdasarkan taraf relatif
pentingnya .......................................................................................

58

Perkembangan jumlah penduduk di Kecamatan Kei Besar
dan Kei Kecil yang mendiami Kepulauan Kei ..............................

64

Perkembangan produksi perikanan Maluku Tenggara dilihat
dari jenis usaha tahun 1998-2000...................................................

65

Perkembangan annada penangkapan ikan di Kabupaten
Maluku Tenggara tahun 1996-2000..............................................

66

Jumlah armada penangkapan ikan di Kepulauan Kei
(Kecamatan Kei Kecil dan Kei Besar) tahun 2000. ...................

68

Perkembangan jumlah alat penangkap ikan di Kabupaten
Maluku Tenggara tahun 1997-2000.............................................

69

Jenis alat tangkap yang beroperasi di perairan Maluku Tenggara
tahun 2000. ....................................................................................

70

Hasil analisis perbandingan selektivitas relatif antar alat
tangkap ikan karang. .......................................................................

78

Hasil analisis perbandingan ralatif dampak terhadap ekosistem
tenjmbu karang antar alat tangkap ikan karang. ...........;...............

82

Hasil analisis perbandingan ralatif kualitas ikan yang dihasilkan
antar alat tangkap ikan karang. .......................................................

83

Hasil analisis perbandingan tingkat bahaya ralatif antar alat
tangkap ikan karang .........................................................................

84

Hasil andisis perbandingan by-catch ralatif antar alat tangkap
ikan karang .......................................................................................

86

Hasil analisis perbandingan danpak ke biodiversity ralatif
antar alat tangkap ikan karang .........................................................

87

Hasil analisis perbandingan relatif tertangkapnya spesies
yang dilindungi antar alat tangkap ikan karang ............................
Hasil analisis perbandingan relatif alat tangkap ikan
karang ramah lingkungan ...............................................................
Hasil analisis perbandingan relatif tertangkapnya spesies
yang dilindungi antar alat tangkap ikan karang .............................
I-iasil analisis ijerbandingan relatif tertangkapnya spesies
yang dilindungi antar alat tangkap ikan karang ............................
Hasil analisis perbandingan relatif aspek legalitas antar
alat tangkap ikan karang ................................................................
I-iasil analisis perbandingan relatifjumlah invetasi antar alat
tangkap ikan karang ........................................................................
Hasil analisis perbandingan relatifjumlah invetasi antar alat
tangkap ikan karang .........................................................................
Hasil analisis perbandingan relatif alat tangkap
ikan karang berkelanjutan ..............................................................

DAFTAR GAMBAR

1.

2.
3.

Diagram alir penyusunan konsep seleksi teknologi penangkapan
ikan kamng benvawasan lingkungan dan berkelanjutan di
Kepulauan Kei, MalukuTenggara........................................................

6

Diagram proses seleksi teknologi penangkapan ikan
bemawasan lingkungan, letari dan profilable ....................................

31

Hierarki proses seleksi alat tangkap ikan karang ................................

32

DAFTAR LAMPIRAN

I'eta lokasi penelitian .......................................................................... 1 10
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat
tangkap ikan karang terhadap kriteria selektivitas............................ 111
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat
tangkap ikan karang terhadap kriteria tingkat keramahan
terhadap habitat terumbu karang........................................................
112
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat tangkap
ikan karang terhadap kriteria kualitas hasil tangkapan..................... 113
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat
tangkap ikan karang terhadap kriteria tingkat bahaya
terhadap nelayan. ...............................................................................

114

Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat
tangkap ikan karang terhadap kriteria jumlah
by-catch yang dihasilkan ................................................................... 115
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat tangkap
ikan karang terhadap kriteria dampak ke biodiversity .................... 116
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat tangkap
ikan karang terhadap kriteria dampak terhadap spesies
langka yang dilindungi. ..................................................................... 117
Perhitungan analisis perbandingan menyeluruh alat
tangkap ikan karang ramah lingkungan ............................................. 118
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat tangkap
ikan karang- terhadap kriteria hasil tannkapan
tidak
melebihi TAC. ....................................................................................119
&

Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat tangkap
ikan karang terhadap kriteria konsulnsi BBM. ................................. 120
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat tangkap
ikan karang terhadap kriteria legalitas .............................................. 121
Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat tangkap
ikan karang terhadap kriteria investasi .............................................

122

Perhitungan analisis perbandingan relatif antar alat tangkap
ikan karang terhadap kriteria pasar ................................................. 123
Perhitungan analisis perbandingan menyeluruh alat tangkap
ikan karang berkelanjutan
............................................................... 124
.
.
Dokumentasi Penel~t~an
...................................................................... 125

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia mempakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau
besar dan ribuan pulau kecil. Jumlah pulau yang ada di Indonesia sekitar 17.000
pulau. Masyarakat ya$ mendiami pulau-pulau tersebut, terutama di pulau-pulau
kecil dan di daerah pesisir sebagian besar menggantungkan hidupnya pada hasil
laut. Juinlah penduduk Indonesia yang lnendiami daerah pesisir diperkirakan
sebesar 30 jutajiwa (Suprihatyono, 2000).
Ketergantungan akan hasil laut dapat terlihat dengan jelas pada masyarakat
yang mendiami pulau-pulau kecil, masyarakat tidak mempunyai pendapatanl
penghasilan yang lain kecuali dari hasil laut. Salah satu wilayah laut yang
~nerupakandaerah penangkapan ikan bagi masyarakat pesisir adalah perairan
ekosiste111teruinbu karang.
Berdasarkan pemantauan LIP1 tahun 1996 (Supriharyono, 2000) kondisi
terumbu karang di Indonesia hanya 7% yang dalam kondisi sangat baik, 33 %
dalam kondisi baik, 46 % dalam kondisi msak dan 15 % dalam kondisi kritis.
Kerusakan terurnbu karang ini disebabkan faktor alam dan aktivtas manusia.
Aktivitas manusia yang menyebabkan kerusakan terumbu karang diantaranya
adalah aktivitas penangkapan ikan menggunakan bahan pefedak dan sianida.
Pulau Dulah Laut, merupakan salah satu pulau dari gugus Kepulauan Kei,
Kabupaten Maluku Tenggara. Sebagian besar lnasyarakat Pulau Dulah Laut
bermata pencaharian sebagai nelayan. Tujuan penangkapan utaina nelayan di
daerah ini adalah jenis-jenis ikan karang yang terdapat di hampir semua perairan
pesisir Kepulauan Kei. Berdasarkan informasi dari nelayan setempat pada tahun

1990-an lokasi wilayah penangkapan ikan karang sudah semakin jauh, ha1 ini
disehahkan karena semakin tingginya tingkat kerusakan terumbu karang yang ada
di sekitar Pulau Dulah Laut.
Penyebab kerusakan terumbu karang tersebut diantaranya adalah semakin
maraknya penggunaan bahan peledak dan sianida sebagai alat penangkap ikan.
Dampak yang terlihat adalah hancumya struktur bentuk terumbu dan kematian
teru~nhu yang ditunjukkan dengan memutihnya (hleeching) terumbu karang.
Dampak yang dirasakan masyarakat nelayan setempat adalah semakin jauhnya
daerah penangkapan ikan yang dulunya berada di sekitar pulau yang mereka diiuni
ke pulau-pulau lain yang kondisi karangnya masih cukup baik.
Semakin meningkatnya permintaan ikan karang dengan harga yang tinggi
~nengakibatkan tingkat eksploitasi ikan di wilayah perairan karang juga semakin
tinggi. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka beberapa tahun rnendatang dapat
tnenyebabkan sebagian besar terumbu lcarang di wilayah pesisir Kepulauan Kei
mengalami kerusakan yang serius dan akan berdampak pada menurunya
produktivitas perikanan tangkap di sekitar terumbu karang.
Agar kesinambungan usaha penangkapan ikan karang tetap terjaga, maka
kondisi ekosistem terumbu karang yang ada harus tetap dipertahankan. Dengan
mengacu pada konsep pengelolaan ekosistem terumbu karang yang ada, maka
teknologi pemanfaatan ikan karang harus tnengacu pada code of conduct for

responsiblefisheries, dengan mengembangkan alat penangkapan ikan yang ramah
lingkungan, sehingga ekosistem terumbu karang tetap terpelihara dan usaha
penangkapan yang merupakan mata pencaharian dan sulnber utiuna penghidupan
masyarakat dapat berkesinambungan. Sebagai langkah pertama dalam proses

tersebut, perlu dilakukan seleksi terhadap alat penangkap ikan yang ada dengan
lnengacu pada konsep teknologi penangkapan ikan yang rarnah lingkungan.

1.2 Tujnan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menentukan alat
penangkap ikan karang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk
dikembangkan, khususnya di perairan Pulau Dulah Laut, Kepulauan Kei,
Kabupaten Maluku Tenggara.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan bisa dialnbil dari kegiatan penelitian ini adalah
(1 ) Menyediakan konsep proses seleksi teknologi penangkapan ikan di perairan

karang yang benvawasan lingkungan.
(2) Menyediakan infokasi alat tangkap yang dapat dikembangkan di wilayah

perairan karang, khususnya di perairan Pulau Dulah Laut, Kepulauan Kei,
Kabupaten Maluku Tenggara.

1.4 Kemnglta Pernikiran

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem penting bagi
sektor perikanan di daerah pesisir. Tingginya produktivitas perikanan di daerah
terumbu karang, lnengakibatkan daerah ini mendapatkan tekanan penangkapan
yang tinggi. Selain itu, ekosistem ini merupakan habitat bagi beberapa jenis
sulnberdaya laut yang berharga yang tinggi baik di pasar lokal maupun pasar
ekspor. Oleh karena itu, banyak nelayan yang mengambil jalan pintas untuk

mendapatkan keuntungan yang besar dalan jangka pendek tanpa memperhatikan
aspek kelestarian sumberdaya dan dampak yang timbulkan terhadap habitat itu .
Seiring dengan seinakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, dan
semakin langkanya sumberdaya di daratan, maka semakin hanyak masyarakat
yang rnengalihkan mata pencahariannya ke sektor kelautan terutarna sektor
perikanan di daerah terumbu karang.

Kenyataan ini mengakibatkan tingkat

eksploitasi ikan di daerah terumbu karang juga seinakin meningkat, sehingga
dampak yang terjadi tkrhadap habitat terumbu karang juga semakin tinggi.
Di beberapa wilayah di Indonesia, kerusakan ekosistem terumbu karang
akibat aktifitas penangkapan yang bersifat destruktif semakin meningkat. Kondisi
ini diperparah lagi dengan semakin maraknya penggunaan bahan peledak dan
sianida untuk aktivitas penangkapan ikan.
Hal yang perlu dipertimbangkan di dalam manajemen peinanfaatan
sumberdaya perikanan, terutama di daerah terumbu karang adalah dampak
aktivitas penangkapan terhadap lingkungan dan aspek keberlanjutan usaha
penangkapan. Hal ini dilakukan karena ekosistem terumbu karang sangat rentan
terhadap gangguan dari lux. Tingginya permintaan ikan karang dengan harga
yang tinggi mengakibatkan tekanan eksploitasi terhadap habitat terumbu karang
juga senlakin meningkat.
Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan di ekosistern
terumbu karang harus mengacu pada "Code of Conduct for Responsible

Fisheries", yaitu pemanfaatan sutnberdaya perikanan yang ramah terhadap
lingkungan serta tnemperhatikan aspek kelestarian sumberdaya. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak aktivitas penangkapan

terhadap ekosisiteln terumbu karang adalah lnenggunakan jenis alat tangkap yang
mempunyai dampak yang kecil terhadap ekosistem, sehingga aktivitas
penangkapan

di

daerah

terulnbu

karang

dapat

dilakukan

secara

berkesinambungan.
Penentuan jenis alat tangkap yang dapat dipergunakan di perairan karang
lnernerlukan suatu proses seleksi, karena jenis alat tangkap yang dioperasikan
nelayan di daerah terumbu karang bervariasi. Banyak faktor dan kriteria yang
harus dipertimbangk& dalam proses seleksi teknologi penangkapan ini. Salah
satu metode pendektan yang dapat digunakan dalan proses seleksi alat tangkap
ini adalah Metode Analitical Hierarchi Process (AHP).

Analitical Hierarchi Process (AHP) merupakan suatu lnetode yang
diguwdkan untuk membuat suatu keputusan yang bersifat multi kritetia dan multi
aspek. Metode ini mernberikan kerangka yang memungkinkan untuk mengarnbil
keputusan yang efektif untuk persoalan yang komplek dengan jalan
rnenyederhanakan dan mempercepat pengambilan keputusan. Pada dasarnya
rnetode AHP ini memecah suatu situasi yang kompleks dan tak terstruktur ke
dalarn bagian komponennya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan
hirarki, memberi pertimbangan numetik pada pertimbangan subyektif tentang
relatif pentingnya setiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk
menetapkan variahel yang memiliki prioritas relatif yang lebih tinggi.
Metode AHP bersifat fleksibel, sehingga memungkinkan untuk
rnemasukkan segala komponen penting yang terlibat dalam kegiatan penangkapan
di perairan karang.

Dengan pemahaman yang baik tentang teknologi

penangkapan ikan karang, metode ini dapat digunakan sebagai pendekatan dalam

proses seleksi alat tangkap yang sesuai dioperasikan tanpa merusak ekosistem
terumbu karang. Diagram alir kerangka pemikiran penyusunan konsep seleksi
teknologi penangkapan ikan karang dapat dilihat pada Gambar 1.

- Dacmh pc~uyknpao
- Nursery ground
- Spawning ground
- Dwrah kat~orvasi
- Daernll pnriwisata

-

1

- P c n j u a h ~tcrumbu
- Scdimentasi

-

- Hnbiwr rawan gnngguan

v - Sunlbcrdaya i ! lcrbam
- Mabilim t;m rend*

t--

Aktivitr~Pon;lnglop;~a

7
Varii~sialat tangkap

+
N a t 'Targkap Tcrpilill

Gambar 1.

Diagram alir penyusunan konsep seleksi teknologi penangkapan
ikan karang bemawasan lingkungan dan berkelanjutan di
Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Elosisten~Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan sustu ekosistem

yang unik yang terdapat di

perairan tropis, unlumnya ditandai dengan kekayaan jenis biota yang tinggi.
Terumbu karang juga memiliki produktivitas yang tinggi dibanding ekosistem yang
lain (Nybakken, 1982).
Terunlbu karang memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai pelindung
pantai dan sebagai habitat ikan karang. lkan karang terdiui dari ikan konsunlsi dan
ikan hias.

Sebagai habitat ikan karang, ekosistem ini merupakan tempat mencari

makan, tenlpat berlindung dan sebagai tempat asuhan. Dengan demikian terdapat
hubungan yang erat antara ikan dan terumbu karang (Sukamo ef nl., 1981).
Bell el nl., 1985 (Putranto, 1994) menemukan adanya korelasi positif antara
penutupan karang hidup dengan kelimpahan dan keanekaragaman ikan di terumbu
karang polinesia.

Semakin tinggi penutupan karang hidup maka semakin tinggi

kelimpahan dan keanekaragaman biota yang ada.
Perairan karang merupakan perairan yang spesifik, diperkirakan luas yang
terdapat di perairan Indonesia sekitar 6.800 km2 (Hutomo et a/., 1991). Indonesia
mempunyai perairan karang terluas di Asia Tenggara.
Perairan karang mempunyai produktivitas yang tinggi dan merupakan habitat
hidup berbagai jenis biota laut yang bemilai komersial. Menurut Dwipongo (1989),
potensi perairan karang Indonesia diperkirakan sebesar 48.000 ton per tahun. Potensi

sumberdaya ikan karang di Indonesia menurut wilayall pemiran dapat dilihat pada

Tabel 1. Potensi sumberdaya ikan karang Indonesia menurut wilayah perairan.
Luas
(ribu km2)

Sumberdaya
(tonlth)

Potensi
(ton)

Iklrat Sumatera

620

10.289

5.144

IJtara Jawa

870

11.025

5.512

13ali-Nusa Tenggara-Timor

550

6.191

3.095

Selatanharat Kalimanlan

200

2.603

1.301

1.300

13.288

6.594

Wilayah Perairan

8.

10.
11. Muluku dm Irian Jaya

6.800

.Jumlah
I

Suml:

104.545
I

- :Diljal Paik;uian yang di acu old1 Badan Mbisnis Deplutemen I'atanhl(1999).

52.221
I

Radan Agribisnis Departemen Pertanian (1999) menyatakan bahwa dari
seluruh perairan Indonesia, ruang yang ditempati oleh terumbu karang relatif sempit.
Luas perairan karang d i t u n g mulai dari tepi pantai sampai ke tubir ditambah 200
meter perairan luarnya. Terumbu karang mempunyai arti yang sangat penting bagi
kehidupan

dan penghidupan rakyat Indonesia, sekitar 30 juta orang tinggal di

wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dari sumberdaya laut.

Terumbu

karang juga mempunyai arti yang penting sebagai aset nasional untuk menatik
wisatawan karena nilai estetikmya. Terumbu karang juga b e r h g s i sebagai tempat
tinggal sementara dan tempat ludup dari berbagai jenis ikan dan biota laut yang
sangat dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan dan keberlanjutm hidup manusia.

2.2 Pladulitivitas Primer Perainn I