Ekobiologi dan dinamika stok sebagai dasar pengelolaan ikan endemik bonti bonti (Paratherina striata aurich) di danau towuti, Sulawesi Selatan

EKOBIOLOGI DAN DINAMIKA STOK SEBAGAI DASAR
PENGELOLAAN IKAN ENDEMIK BONTI-BONTI
(Paratherina striata Aurich)
DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN

SYAHROMA HUSNI NASUTION

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik
atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau

seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

ii

PERNYATAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Ekobiologi dan Dinamika Stok
sebagai Dasar Pengelolaan Ikan Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata Aurich) di
Danau Towuti, Sulawesi Selatan adalah karya saya sendiri dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir disertasi ini.

Bogor, Maret 2008

Syahroma Husni Nasution
NIM: C161040081

iii


ABSTRACT
SYAHROMA HUSNI NASUTION. Ecobiology and Stock Dinamic as a base on
Management of Endemic Fish Bonti-bonti (Paratherina striata Aurich) in
Towuti Lake, South Sulawesi. Advisory committe: SULISTIONO, DEDI
SOEDHARMA, ISMUDI MUCHSIN, and SOETIKNO WIRJOATMODJO.
Bonti-bonti (Paratherina striata), is one of endemic and vulnerable fish in
Towuti and Mahalona Lake. It should be protected from decreasing of it population
due to habitat quality decline and increasing of exploitation. The objectives of this
research is to study the spatial and temporal distribution, growth potency (somatic
and reproductive), and relationship between exploitation level and stock ability to
recover as base management of the fish. This research was conducted in Towuti
Lake, South Sulawesi from May 2006 to April 2007. Samples were collected at five
stations using experimental gillnet sized 0.625, 0.75, 1.0, and 1.25 inches and
bagan (dipnet). The results show that bonti-bonti is dispersing widely from lakeside
to the middle of the lake. The highest abundance of the fish are in inlet with sand,
gravel, and stone substrat. The highest temporal distribution of the fish abundance
in November and December influenced by dissolved oxygen and high water level.
The result of covarian and cluster analysis towards standard morphometric
character, could be said that male and female at I, II, III, IV, and V stations is similar
tendency or predicted from one fish population. Bonti-bonti is kind of partial spawner

fish with peak spawning in May and November. Spawning site, nursery site, and
feeding site of the fish are in inlet station. Recruitment of the fish each month with
the peak estimated in September, October, and November. Growth pattern of male
is Lt=20.05 [1-e-1.7(t+0.02)], while female is Lt=20.45 [1-e-2.0(t+0.01)]. Total length of male
and female mature gonad (50%) were 16.78 and 14.61 cm, respectively. Pursuant
to growth parameters value and matured fish (50%), growth potency of bonti-bonti
is still in good condition. Exploitation level of bonti-bonti stock in Towuti Lake
indication to over-fishing (male E=0.54 and female E=0.56). The increasing catch
effort (unit/month) of bagan tend to reduce the catch productivity. Decreasing of
ability of bonti-bonti stock to recover is not caused by the environmental variables,
but caused by over exploitation activity.
Key words: Ecobiology, stock dynamic, management, endemic fish, Paratherina
striata, and Towuti Lake

iv

RINGKASAN
SYAHROMA HUSNI NASUTION. Ekobiologi dan Dinamika Stok sebagai Dasar
Pengelolaan Ikan Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata Aurich) di Danau
Towuti, Sulawesi Selatan. Dibimbing oleh SULISTIONO, DEDI SOEDHARMA,

ISMUDI MUCHSIN, dan SOETIKNO WIRJOATMODJO.
Ikan bonti-bonti (Paratherina striata) yang termasuk ke dalam famili
Telmatherinidae adalah salah satu dari empat jenis ikan Paratherina. Ikan bontibonti selain endemik, statusnya tergolong rawan punah (vulnerable species) dan
hanya terdapat di Danau Towuti dan Danau Mahalona, Sulawesi Selatan.
Masyarakat di sekitar danau memanfaatkan ikan ini sebagai ikan konsumsi dalam
bentuk ikan kering/ikan asin maupun sebagai ikan hias dan bahan pakan hewan.
Diperkirakan potensi kemampuan pulih kembali populasi ikan ini mengalami
penurunan selain diduga karena kualitas habitat mengalami penurunan, juga karena
tingkat eksploitasi yang meningkat, sehingga dikhawatirkan sumberdaya ikan bontibonti mengalami
tekanan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan
yaitu: 1) mengkaji distribusi ikan bonti-bonti secara spasial dan temporal, 2)
menganalisis potensi tumbuh somatik dan reproduktif ikan bonti-bonti dari beberapa
habitat perairan, dan 3) mengkaji hubungan antara tingkat eksploitasi dengan
kemampuan untuk pulih kembali sebagai dasar pengelolaan stok ikan endemik
bonti-bonti.
Penelitian dilakukan di perairan Danau Towuti, Sulawesi Selatan.
Pengamatan dilakukan setiap bulan secara time series selama 12 bulan dari bulan
Mei 2006 hingga April 2007. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
Desain penelitian ditetapkan dengan cara zonasi (segmentasi) dilakukan dengan
mempertimbangkan karakteristik perairan Danau Towuti berdasarkan tipologi

habitat dan pengaruh/tekanan lingkungan sekitar danau, dan eksploitasi.
Berdasarkan hal tersebut, ditetapkan lima stasiun penelitian yaitu: stasiun
I=Tanjung Bakara, stasiun II=Inlet Danau Towuti, stasiun III=Pulau Loeha, stasiun
IV=Outlet Danau Towuti, dan stasiun V=Beau. Dilakukan pengukuran parameter
lingkungan perairan, parameter biologi, dan parameter dinamika stok dan tingkat
eksploitasi. Data kualitas air diperoleh menggunakan Water Quality CheckerHoriba. Sampel ikan ditangkap menggunakan experimental gillnet dengan ukuran
mata jaring ⅝, ¾, 1, dan 1¼ inci dan bagan. Untuk memperoleh data hasil
tangkapan bagan dilakukan dengan cara observasi (mengikuti penangkapan) dan
wawancara melalui enumerator.
Hubungan parameter kualitas air dengan kelimpahan ikan dianalisis
menggunakan analisis multivariat. Nisbah kelamin dihitung dengan membandingkan
antara jumlah total ikan jantan dan betina. Untuk membedakan populasi ikan bontibonti antar stasiun pengamatan, dilakukan analisis regresi antara karakter panjang
total dengan karakter morfometrik lainnya, Analisis kovarian (Ancova) dan analisis
pengelompokan (Cluster analysis) menggunakan perangkat lunak Multivariate
Statistics Package (MVSP). Struktur populasi ikan berdasarkan jenis kelamin,
struktur ukuran dan struktur tingkat kematangan gonad (TKG) baik menurut stasiun
dan waktu, dianalisis secara non parametrik Mann-Whitney Test, demikian pula
kelimpahan ikan antar stasiun dan waktu. TKG dilihat secara morfologis dan
histologis. Ukuran ikan pertama kali matang gonad dengan peluang 50%
berdasarkan ukuran panjang total diketahui menggunakan metode Least Square


v

Regression. Nilai indeks kematangan gonad ikan antar stasiun/habitat dan antar
waktu/musim, dianalisis secara non parametrik Mann-Whitney Test. Hubungan
fekunditas dengan ukuran ikan (panjang dan bobot) ditentukan menggunakan
analisis regresi. Sampel telur yang diukur, dibuat frekuensi diameter telurnya.
Parameter pertumbuhan (K, L∞, dan to) dianalisis menggunakan metode ELEFAN I
yang terakomodasi pada perangkat lunak FiSAT II. Pendugaan laju mortalitas total
(Z) dihitung dengan menggunakan metode kurva hasil tangkapan yang dikonversi
ke panjang dan metode Beverton and Holt. Laju mortalitas alami (M) diduga dengan
metode persamaan empiris Pauly. Dihitung juga mortalitas karena eksploitasi (F).
Dianalisis hubungan antara hasil tangkapan dengan upaya penangkapan
(yield/effort). Analisis pola rekrutmen/R (penambahan baru) menggunakan
perangkat lunak FiSAT II. Analisis stok berdasarkan hasil per penambahan baru
relatif (Y/R’) menggunakan rumus Beverton and Holt. Dari hasil kajian-kajian
tersebut akan disusun suatu konsep pengelolaan ikan bonti-bonti yang berdasar
pada potensi pembentukan biomasa (rekrut), sehingga kelestarian sumberdaya ikan
dapat terjaga dan usaha penangkapan dapat terkendali, serta daya pulih
sumberdaya ikan bonti-bonti dapat berkelanjutan.

Hasil penelitian menunjukkan ikan bonti-bonti menyebar mulai dari pinggir
danau hingga ke bagian pulau di tengah danau. Kelimpahan tertinggi terdapat di
stasiun inlet Danau Towuti dengan tipe substrat pasir, kerikil, dan batu. Berdasarkan
uji Mann-Whitney dapat dikatakan bahwa nilai parameter kualitas air antar stasiun
(secara spasial), adalah sama. Patut diduga bahwa secara spasial parameter
kualitas air bukan merupakan faktor yang mempengaruhi perbedaan kelimpahan
ikan bonti-bonti yang tidak merata di Danau Towuti. Secara temporal kelimpahan
ikan bonti-bonti tertinggi dijumpai pada bulan Nopember dan Desember. Parameter
oksigen terlarut dan tinggi muka air lebih berpengaruh terhadap kelimpahan ikan
dibandingkan parameter lain. Hasil uji Ancova dan analisis pengelompokan
menunjukkan bahwa ikan bonti-bonti di kelima stasiun merupakan satu kelompok
populasi. Makanan utama ikan bonti-bonti adalah Insekta dan ikan kecil.
Perkembangan gonad ikan bonti-bonti digolongkan dalam lima tahap yaitu TKG I,
II, III, IV, dan V baik pada ikan jantan maupun ikan betina.
Fekunditas ikan bonti-bonti dengan ukuran panjang total antara 11,3018,33 cm dan bobot total antara 14,00-77,52 gram sebanyak 818-6.051 butir.
Hubungan antara fekunditas dengan panjang dan bobot total ditentukan dengan
masing-masing persamaan F =0,704 PT3,220 dan F = 118,815 BT1,003. Diameter
telur ikan bonti-bonti berkisar antara 0,01 hingga 1,50 mm. Ukuran panjang total
ikan jantan dan ikan betina matang gonad dengan peluang 50% adalah 16,78 dan
14,61 cm. Stasiun II dan III diduga merupakan tapak pemijahan ikan bonti-bonti

karena ditemukan ikan dengan nilai IKG tertinggi baik pada ikan jantan maupun
betina. Nilai rata-rata IKG ikan bonti-bonti jantan dan betina secara temporal
memiliki nilai tertinggi pada bulan Mei dan Nopember. Ikan bonti-bonti adalah tipe
ikan yang memijah secara parsial (partial spawner) dengan puncak pemijahan
pada bulan Mei dan Nopember.
Pertumbuhan ikan bonti-bonti jantan dan betina pada panjang tertentu
ditentukan dengan rumus
Lt=20,05 [1-e-1,70.(t+0,02)] dan Lt=20,45 [1-e-2,00.(t+0,01)].
Mortalitas total ikan bonti-bonti jantan dan betina adalah 6,32 dan 7,32 per tahun.
Mortalitas alami ikan jantan dan betina masing-masing sebesar 2,89 dan 3,20 per
tahun. Mortalitas karena penangkapan pada ikan jantan dan betina masing-masing

vi

adalah 3,43 dan 4,12 per tahun. Rekrutmen ikan bonti-bonti terjadi setiap bulan
dengan puncaknya diperkirakan pada bulan September, Oktober, dan November.
Pola strategi adaptasi ikan bonti-bonti termasuk strategi tipe “r”. Tingkat
pemanfaatan stok ikan bonti-bonti di Danau Towuti ada indikasi kelebihan tangkap
pada ikan jantan dan betina (E=0,54 dan E=0,56). Produktivitas alat tangkap bagan
pada effort >100 unit bagan/bulan cenderung menurun. Jumlah effort yang optimal

adalah sebesar 188 unit bagan/bulan dan masing-masing bagan hanya
diperbolehkan beroperasi selama 10 hari/bulan. Hasil tangkapan ikan di Danau
Towuti saat ini didominasi oleh hasil dari alat tangkap bagan dengan ukuran mata
jaring sangat kecil (0,3 cm) sehingga ukuran ikan yang pertama kali tertangkap juga
kecil (Lc≈4 cm). Pada kondisi demikian laju eksploitasi menghasilkan E maksimum
sebesar 0,420 per tahun, Y/R’ sebesar 0,021 dan B/R’ sebesar 25%. Strategi
reproduksi ikan bonti-bonti yaitu memijah pada saat yang tepat di sekitar bulan
Oktober-Nopember, menghasilkan
penambahan baru, yaitu ikan ukuran kecil
(3,80-9,00 cm) ditemukan dengan kelimpahan yang tinggi (75,83-87,20%; N=164240 ekor) di bulan Nopember dan Desember. Namun hasil penambahan baru tidak
dapat mempertahankan kestabilan stok ikan bonti-bonti karena adanya tekanan
penangkapan yang intensif.
Penentuan ukuran ikan yang boleh ditangkap didasarkan atas pertimbangan
ikan telah mampu melakukan reproduksi, sehingga ikan mempunyai kesempatan
melakukan pemijahan untuk proses kelangsungan keturunannya. Ukuran ikan ratarata yang tertangkap pada L50 adalah 9,42 cm. Ukuran ikan pertama kali tertangkap
adalah 4,00 cm, sedangkan ukuran ikan pertama kali matang gonad dengan
peluang 50% pada ikan jantan dan betina masing-masing adalah 16,78 dan 14,61
cm. Berdasarkan ukuran ikan bonti-bonti pertama kali matang gonad tersebut,
ukuran ikan yang tertangkap pertama kali jauh lebih kecil dari ukuran ikan yang
matang gonad. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kerawanan penggunaan alat

tangkap bagan terhadap kemampuan pulih kembali stok ikan bonti-bonti.
Kombinasi pengaturan tempat (daerah penangkapan) dan waktu (musim
penangkapan) merupakan hal terbaik yang perlu dilakukan untuk menjaga
keberlanjutan stok ikan bonti-bonti. Implementasi dari hal tersebut adalah
menetapkan pembatasan atau pengaturan penangkapan ikan pada daerah inlet
Danau Towuti pada bulan Nopember dan Desember. Berdasarkan jenis tapak
suaka perikanan, pada stasiun II=Inlet Danau Towuti yang berasal dari Sungai
Tominanga masuk ke dalam kriteria sebagai tapak pemijahan, tapak pembesaran,
dan tapak untuk mencari makan. Hal tersebut diketahui dari gonad (komposisi IKG),
ukuran ikan bonti-bonti yang beragam mulai dari ukuran kecil sampai besar, dan
makanan yang terdapat dalam lambung. Daerah yang patut dipertimbangkan
sebagai suaka perikanan adalah stasiun II dengan kedalaman air 1-20 m, substrat
terdiri dari batu, kerikil, dan pasir. Perlu dilakukan pengaturan jumlah bagan yang
beroperasi di Danau Towuti dengan jumlah 19 unit bagan dan masing-masing
bagan disarankan beroperasi sebanyak 10 hari/bulan. Ukuran ikan yang disarankan
boleh ditangkap adalah pada ukuran >14,0 cm.

vii

EKOBIOLOGI DAN DINAMIKA STOK SEBAGAI DASAR

PENGELOLAAN IKAN ENDEMIK BONTI-BONTI
(Paratherina striata Aurich)
DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN

SYAHROMA HUSNI NASUTION

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor
pada Program Studi Ilmu Perairan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
viii

Penguji Luar Komisi Ujian Tertutup:
1. Dr. Sutrisno Sukimin
(Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB)
2. Prof. Dr. Ir. Enang Harris. M.S
(Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB)

Penguji Luar Komisi Ujian Terbuka:
1. Dr. Ir. Gadis Sri Haryani
(Kepala Pusat Penelitian Limnologi-LIPI)
2. Prof. Dr. Ir. Endi Setiadi Kartamihardja, M.Sc
(Peneliti Utama Bidang Sumberdaya dan Lingkungan, Pusat Riset
Perikanan Tangkap-BRKP)

ix

Judul Disertasi : Ekobiologi dan Dinamika Stok sebagai Dasar Pengelolaan Ikan
Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata Aurich)
di Danau Towuti, Sulawesi Selatan
Nama
: Syahroma Husni Nasution
NIM
: C 161040081

Disetujui
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma, DEA
Anggota

Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc
Ketua

Prof. Dr. Ir. Ismudi Muchsin
Anggota

Dr. Soetikno Wirjoatmodjo
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Ilmu Perairan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Enang Harris. M.S

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S

Tanggal Ujian: 31 Maret 2008

Tanggal Lulus:

x

PRAKATA
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahNya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan dari bulan Mei 2006 hingga April 2007 ini adalah
pengelolaan ikan bonti-bonti, dengan judul ”Ekobiologi dan Dinamika Stok sebagai
Dasar Pengelolaan Ikan Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata Aurich) di Danau
Towuti, Sulawesi Selatan”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc. selaku ketua komisi pembimbing, Prof. Dr. Ir. Dedi
Soedharma, DEA., Prof. Dr. Ir. Ismudi Muchsin, dan Dr. Soetikno Wirjoatmodjo
selaku anggota komisi pembimbing atas segala masukan dan saran-saran yang
diberikan.
2. Para penguji, yaitu penguji di luar komisi pembimbing serta wakil dari Program Studi
Ilmu Perairan dan Sekolah Pascasarjana IPB yang berkenan menyumbangkan buah
pikiran untuk memperkaya penelitian ini.
3. Pemerintah RI, melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pusat
Penelitian Limnologi atas bantuan beasiswa yang diberikan.
4. Kepala Pusat Penelitian Limnologi-LIPI dan Kepala Bidang Produktivitas Perairan
Darat Pusat Penelitian Limnologi-LIPI atas bantuan dan kesempatan yang diberikan
untuk melanjutkan pendidikan S3.
5. P.T. INCO Soroako Sulawesi Selatan atas segala bantuan yang telah diberikan
selama penulis menjalankan penelitian.
6. Yayasan Damandiri-P2SDM LPPM IPB yang telah memberikan bantuan penelitian.
7. Dr. Ir. Kardiyo Praptokardiyo dan Bapak Dr. Chairul Muluk atas masukan yang
diberikan.
8. Dr. Ir. Dede Irving Hartoto, APU atas masukan, saran, dan referensi yang telah
diberikan untuk menunjang penelitian ini.
9. Seluruh Staf Pusat Penelitian Limnologi-LIPI atas bantuan dan dukungan yang
diberikan.
10. Ibunda, Hj. Siti Asmah Tanjung (alm.); Ayahanda, Drs. H.M. Syarif Nasution yang
telah memberi kasih sayang dan semangat serta doanya kepada penulis untuk terus
menuntut ilmu. Abangda, Zulfadhli Nasution, Drh.Zulkarnain Nasution, Dr. Akhyar H.
Nasution, Sp.An.; Kakanda, Syahridha Yanti Nasution, SE.; dan Adinda, Ir. Prita
Zuhroh Nasution, Asrul Akmal Nasution, dan Afrida Aryani Nasution atas doa dan
dukungannya.
11. Suami, Ir. Zulkifli dan Ananda, Andika Nur Zulhusni dan Ridzki Nugraha Zulhusni
atas pengertian, dukungan, pengorbanan, doa, dan kasih sayang yang dicurahkan.
12. Drs. Jefry Jack Mamangkey, M.Si, Dista Setiana, dan Siti Aminah atas bantuan dan
kerjasama yang baik selama penelitian serta teman-teman S3-AIR.
13. Keluarga Bapak Mas’ud dan Bapak Cillik yang telah membantu penulis selama
pengambilan data di perairan Danau Towuti.
14. Berbagai pihak lainnya yang memiliki andil terhadap keberhasilan penulis dalam
menyelesaikan studi S3 di Program Studi Ilmu Perairan Sekolah Pascasarjana IPB,
Bogor.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2008
Syahroma Husni Nasution

xi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 26 Januari 1965 sebagai anak
kelima dari pasangan Drs. H.M. Syarif Nasution dan Hj. Siti Asmah Tanjung.
Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,
Fakultas Perikanan IPB, lulus pada tahun 1987. Pada tahun 2001 penulis diterima
di Program Studi Ilmu Perairan dengan Minat Studi Pengelolaan Sumberdaya
Perikanan dan Lingkungan Perairan pada Sekolah Pascasarjana IPB dan
menamatkannya pada tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis memperoleh
kesempatan untuk melanjutkan ke program Doktor di Program Studi Ilmu Perairan
dengan Minat Studi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Lingkungan Perairan
pada Sekolah Pascasarjana IPB. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Penulis bekerja sebagai Peneliti Madya di Pusat Penelitian Limnologi LIPI
sejak tahun 1988 dan ditempatkan di Cibinong Jawa Barat. Bidang keahlian yang
diampu adalah Konservasi dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Perairan
Darat. Pada tahun 1990, penulis menikah dengan Ir. Zulkifli dan telah dikaruniai dua
orang putra yaitu Andika Nur Zulhusni dan Ridzki Nugraha Zulhusni.
Karya ilmiah berjudul Kajian Aspek Reproduksi Ikan Endemik Bonti-bonti
(Paratherina striata Aurich) di Danau Towuti, Sulawesi Selatan telah diterbitkan
pada Jurnal Biologi Indonesia Vol. IV, No.4, Desember 2007 (Akreditasi A). Karya
ilmiah berjudul Distribusi Spasial dan Temporal Ikan Endemik Bonti-bonti
(Paratherina striata) di Danau Towuti, Sulawesi Selatan telah disajikan pada
Seminar Nasional Tahunan IV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2007
di Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada, Jogjakarta pada bulan Juli 2007.
Artikel lain yang berjudul Pertumbuhan, Umur, dan Mortalitas Ikan Endemik Bontibonti (Paratherina striata) dari Danau Towuti dalam proses penerbitan di Jurnal
Penelitian Perikanan Indonesia. Karya-karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari
program S3 penulis.

xii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................

xx

PENDAHULUAN ............................................................................................

1

Latar Belakang ......................................................................................

1

Perumusan Masalah .............................................................................

2

Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................

6

Tipologi Perairan Danau Towuti ............................................................

6

Klasifikasi Ikan Bonti-bonti ....................................................................

8

Ekobiologi .............................................................................................

9

Distribusi .....................................................................................

9

Reproduksi ...................................................................................

11

Makanan dan Kebiasaan Makanan ..............................................

13

Dinamika Stok Ikan ...............................................................................

14

Pertumbuhan ................................................................................

14

Rekrutmen (Penambahan Baru) ..................................................

15

Mortalitas Total (Z) .......................................................................

17

Mortalitas Alami (M) .....................................................................

18

Mortalitas Eksploitasi (F) ..............................................................

18

Model Hasil per Penambahan Baru (Y/R) ....................................

19

Konservasi dan Pengelolaan ................................................................

20

METODE PENELITIAN..................................................................................

25

Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
Metode dan Desain Penelitian ..............................................................

25
25

Variabel Pengukuran ...........................................................................

27

Bahan dan Metode Pengukuran ...........................................................

28

Analisis Data .........................................................................................

31

xiii

HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................

37

Ekobiologi .............................................................................................

37

Distribusi Ikan secara Spasial ......................................................

37

Hubungan Kualitas Air dengan Kelimpahan Ikan antar Stasiun...

39

Piramida Umur antar Stasiun .......................................................

42

Pengelompokan Populasi Ikan Bonti-bonti secara Spasial ..........

44

Distribusi Ikan secara Temporal ...................................................

47

Hubungan Kualitas Air dengan Kelimpahan Ikan antar Waktu ....

49

Piramida Umur antar Waktu .........................................................

53

Kebiasaan Makanan ....................................................................

54

Nilai Index of Preponderance masing-masing Stasiun
Pengamatan ........................................................................

54

Perubahan Pola Kebiasaan Makanan .................................

56

Reproduksi ...................................................................................

59

Seksualitas ..........................................................................

59

Tingkat Kematangan Gonad (TKG) .....................................

63

Fekunditas ...........................................................................

68

Diameter Telur.....................................................................

68

Ukuran Ikan Pertama Kali Matang Gonad ...........................

70

Indeks Kematangan Gonad (IKG) .......................................

71

Dinamika Stok Ikan ...............................................................................

74

Pertumbuhan ...............................................................................

76

Mortalitas ......................................................................................

80

Rekrutmen (Penambahan Baru) ..................................................

81

Potensi Rekrut ..............................................................................

82

Tingkat Eksploitasi .......................................................................

87

Laju Eksploitasi ...................................................................

87

Tingkat Produksi dan Upaya Penangkapan Ikan ................

89

Analisis Stok berdasarkan Hasil per Penambahan Baru
Relatif (Y/R’) dan Biomasa per Penambahan Baru Relatif
(B/R’) ...................................................................................

92

Pengaruh Tingkat Eksploitasi terhadap Kemampuan Pulih
Kembali Ikan Bonti-bonti……………………………………….

96

xiv

Status Perikanan Ikan Bonti-bonti di Perairan Danau Towuti ...............

97

Pengelolaan dan Konservasi ................................................................

101

Konsep Pengelolaan Perikanan Ikan Bonti-bonti di Perairan
Danau Towuti. ..............................................................................

102

Penentuan Ukuran Ikan yang Boleh Ditangkap ..................

102

Pengaturan melalui Penentuan Ukuran Mata Jaring yang
Boleh Digunakan .................................................................

104

Pengaturan Daerah dan Musim penangkapan ....................

105

Daerah Suaka Perikanan (Reservat) Ikan Bonti-bonti
di Perairan Danau Towuti ....................................................

106

KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................

109

Kesimpulan ...........................................................................................

109

Saran ....................................................................................................

109

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

111

LAMPIRAN ....................................................................................................

120

xv

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Pola seleksi tipe ”k” dan ”r” kaitannya dengan siklus hidup ikan ........

13

2. Uji non parametrik Mann-Whitney terhadap kelimpahan ikan
bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina antar stasiun ......................

38

3. Nilai rata-rata kualitas air masing-masing stasiun dari bulan
Mei 2006 hingga April 2007 ..............................................................

40

4. Uji non parametrik Mann-Whitney terhadap nilai parameter kualitas
air antar stasiun..................................................................................

41

5. Hubungan antara karakter PT dengan karakter morfometrik
lainnya yang memiliki nilai korelasi yang erat ....................................

45

6. Kelompok makanan ikan bonti-bonti (P. striata) ................................

55

7. Karakter meristik ikan bonti-bonti (P. striata) .....................................

60

8. Karakter morfometrik ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina .

61

9. Tingkat perkembangan gonad ikan bonti-bonti (P. striata) jantan.....

64

10. Tingkat perkembangan gonad ikan bonti-bonti (P. striata) betina.....

66

11. Nilai IKG ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina di setiap
stasiun penelitian di Danau Towuti ....................................................

71

12. Hasil tangkapan ikan bonti-bonti (P. striata) menggunakan
experimental gillnet dan bagan di Danau Towuti ...............................

75

13. Ukuran rata-rata ikan bonti-bonti (P. striata) yang tertangkap selama
penelitian di Danau Towuti .................................................................

78

14. Panjang dan umur ikan bonti-bonti (P. striata) yang tertangkap
selama penelitian di Danau Towuti ....................................................

78

15. Penghitungan mortalitas total ikan bonti-bonti (P. striata) berdasarkan
rumus Beverton and Holt (1957) .......................................................
81
16. Potensi rekrut ikan bonti-bonti (P. striata) dibandingkan
dengan beberapa jenis ikan Telmatherinidae lain..............................

84

17. Variabel yang diperlukan dalam penghitungan Y/R’. .........................

93

18. Jumlah penduduk dan produksi perikanan di Danau Matano,
Mahlona, dan Towuti ..........................................................................

98

xvi

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Kerangka pemecahan masalah penelitian .........................................

5

2. Ikan bonti-bonti (Paratherina striata Aurich)......................................

9

3. Jenis ikan dominan dari famili Telmatherinidae yang terdapat
di Danau Towuti .................................................................................

10

4. Hubungan antara pengkajian stok ikan, strategi pengelolaan,
dan peraturan perikanan ....................................................................

24

5. Peta lokasi penelitian di Danau Towuti ..............................................

26

6. Karakter morfometrik ikan bonti-bonti (P. striata)...............................

30

7. Diagram alir kerangka penelitian.........................................................

36

8. Distribusi spasial ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina
berdasarkan stasiun penelitian di Danau Towuti ...............................

37

9. Nilai kisaran kualitas air masing-masing stasiun dari bulan
Mei 2006 hingga April 2007 di Danau Towuti ...................................

40

10. Piramida umur ikan bonti-bonti (P. striata) berdasarkan stasiun
penelitian..............................................................................................

43

11. Pengelompokan populasi ikan jantan dan ikan betina berdasarkan
persen koefisien kemiripan karakter morfometrik masing-masing
stasiun pengamatan.............................................................................

46

12. Kelimpahan ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina berdasarkan
waktu penelitian .................................................................................

48

13. Ukuran rata-rata ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina dari
bulan Mei 2006 hingga April 2007......................................................

49

14. Parameter lingkungan selama penelitian dari bulan Mei 2006
hingga April 2007 ...............................................................................

50

15. Pengaruh beberapa faktor lingkungan terhadap kelimpahan ikan
bonti-bonti (P. striata) yang dianalisis secara multivariat ...................

52

16. Hubungan antara kelimpahan ikan bonti-bonti (P. striata) dengan
tinggi muka air dan kandungan oksigen terlarut ................................

52

17. Piramida umur ikan bonti-bonti (P. striata) berdasarkan waktu
penelitian pada bulan Nopember dan Desember 2006......................

53

18. Komposisi makanan ikan bonti-bonti (P. striata) berdasarkan stasiun
penelitian ...........................................................................................

55

19. Komposisi makanan ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina
berdasarkan selang kelas panjang ...................................................

56

xvii

20. Hubungan antara frekuensi kelompok Insekta dan ikan dengan
selang kelas panjang ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina ..

57

21. Hasil tangkapan ikan bonti-bonti (P. striata) dan ikan pangkilang
halus (Telmatherina exilis sp.) selama penelitian menggunakan
bagan .................................................................................................

58

22. Ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina ....................................

62

23. Gonad ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina pada tingkat
kematangan gonad (TKG) IV .............................................................

63

24. Histologi gonad ikan bonti-bonti (P. striata) jantan di Danau Towuti..

65

25. Histologi gonad ikan bonti-bonti (P. striata) betina di Danau Towuti..

67

26. Hubungan antara fekunditas dengan panjang dan bobot total
ikan bonti-bonti (P. striata) ...............................................................

68

27. Sebaran ukuran diameter telur ikan bonti-bonti (P. striata)
berdasarkan tingkat kematangan gonad ...........................................

69

28. Analisis Bhattacharya berdasarkan sebaran diameter telur ikan
bonti-bonti (P. striata) pada TKG III dan IV ......................................

70

29. Ukuran ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina 50% matang
gonad .................................................................................................

70

30. Nilai rata-rata IKG ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina
secara temporal .................................................................................

72

31. Ukuran rata-rata diameter telur ikan bonti-bonti (P. striata)
matang gonad berdasarkan waktu pengamatan ................................

73

32. Sebaran frekuensi panjang ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dari
bulan Mei 2006-April 2009 di Danau Towuti ......................................

76

33. Sebaran frekuensi panjang ikan bonti-bonti (P. striata) betina dari
bulan Mei 2006-April 2009 di Danau Towuti ......................................

77

34. Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy berdasarkan data frekuensi
panjang ikan ikan bonti-bonti (P. striata) ............................................

77

35. Analisis Bhattacharya berdasarkan sebaran frekuensi panjang ikan
bonti-bonti (P. striata) bulan Nopember .............................................

79

36. Mortalitas ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan betina berdasarkan
kurva hasil tangkapan yang dikonversi ..............................................

80

37. Penambahan baru ikan bonti-bonti (P. striata) di Danau Towuti dari
bulan Mei 2006 hingga April 2007......................................................

82

38. Nisbah kelamin dan komposisi induk ikan bonti-bonti (P. striata) dari
bulan Mei 2006 hingga April 2007......................................................

83

39. Komposisi hasil tangkapan bagan di Danau Towuti ..........................

88

40. Hasil dan upaya penangkapan bagan ...............................................

90

xviii

41. Hubungan antara hasil (Y) dan upaya (f) penangkapan bagan .........

91

42. Hubungan antara laju eksploitasi dengan hasil per penambahan
baru relatif (Y/R’) dan biomasa per penambahan baru relatif
(B/R’) pada kondisi simulasi ...............................................................

94

43. Hubungan antara laju eksploitasi dengan hasil per penambahan
baru relatif (Y/R’) dan biomasa per penambahan baru relatif
(B/R’) pada kondisi saat ini ................................................................

95

44. Pengaruh tingkat eksploitasi terhadap hasil kemampuan untuk pulih
kembali stok ikan bonti-bonti (P. striata) ...........................................

97

45. Hubungan antara ukuran ikan bonti-bonti (P. striata) dengan
jumlah ikan yang tertangkap, jumlah ikan jantan dan betina
matang gonad ....................................................................................

103

xix

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1. Gambar keadaan stasiun penelitian di Danau Towuti ............................

121

2. Beberapa alat yang digunakan selama penelitian ...................................

122

3. Gambar alat tangkap experimental gillnet dan bagan .............................

123

4. Lembar data hasil tangkapan nelayan bagan di Danau Towuti ...............

124

5. Parameter suhu air di Danau Towuti .......................................................

125

6. Parameter oksigen terlarut di Danau Towuti ............................................

126

7. Parameter konduktivitas di Danau Towuti ...............................................

127

8. Parameter pH air di Danau Towuti ...........................................................

128

9. Parameter alkalinitas di Danau Towuti ....................................................

129

10. Analisis kovarian (Ancova) pada karakter morfometrik ikan
bonti-bonti (P. striata) jantan di Danau Towuti ........................................

130

11. Analisis kovarian (Ancova) pada karakter morfometrik ikan
bonti-bonti (P. striata) betina di Danau Towuti .........................................

133

12. Uji Mann-Whitney terhadap kelimpahan ikan bonti-bonti (P. striata)
jantan dan betina.. ...................................................................................

136

13. Komposisi ukuran panjang ikan bonti-bonti (P. striata) jantan dan
betina dari bulan Mei 2006 hingga April 2007..........................................

137

14. Piramida umur ikan bonti-bonti (P. Striata) berdasarkan waktu
penelitian..................................................................................................

138

15. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kelimpahan ikan
bonti-bonti (P. striata)...............................................................................

140

16. Curah hujan rata-rata bulanan dari bulan Mei 2006 hingga April 2007
di Danau Towuti .......................................................................................

141

17. Jenis alage di Danau Towuti ....................................................................

142

18. Kisaran diameter telur ikan bonti-bonti (P. striata) pada TKG I-V ...........

143

19. Uji Mann-Whitney terhadap IKG ikan bonti-bonti (P. striata) jantan
dan betina antar stasiun penelitian ..........................................................

144

20. Uji Mann-Whitney terhadap IKG ikan bonti-bonti (P. striata) jantan
dan betina antar waktu penelitian ............................................................

145

21. Sebaran data frekuensi panjang ikan bonti-bonti (P. striata) jantan ........

146

22. Sebaran data frekuensi panjang ikan bonti-bonti (P. striata) betina ........

147

23. Jenis-jenis ikan yang tertangkap oleh alat tangkap Experimental
gillnet di Danau Towuti.............................................................................

148

xx

24. Hasil tangkapan bagan di Danau Towuti berdasarkan observasi dan
wawancara melalui enumerator ...............................................................

149

25. Hasil tangkapan ikan bonti-bonti (P. striata) menggunakan
experimental gillnet dan bagan di DanauTowuti ......................................

150

26. Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy ikan bonti-bonti (P. striata)
jantan berdasarkan data frekuensi panjang .............................................

151

27. Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy ikan bonti-bonti (P. striata)
betina berdasarkan data frekuensi panjang .............................................

151

28. Produksi ikan bonti-bonti (P. striata) (kg) dan effort (unit bagan) selama
penelitian di di Danau Towuti tahun 2006-2007 .......................................

152

xxi

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keanekaragaman ikan air tawar di Indonesia adalah yang tertinggi kedua
setelah Brazil, sebanyak 1300 jenis (World Bank, 1998). Keanekaragaman ikan
di Indonesia saat ini menghadapi ancaman dari berbagai aktivitas manusia yang
dapat menyebabkan menurunnya keanekaragaman ikan-ikan tersebut. Dari 87
jenis ikan Indonesia yang

terancam punah, diketahui 66 spesies (75%)

diantaranya adalah ikan air tawar (Froese and Pauly, 2004). Sebagian besar
(68%) dari ikan air tawar yang terancam punah ini adalah ikan endemik (Kottelat
et al., 1993).
Ikan bonti-bonti (Paratherina striata) adalah salah satu dari empat jenis
ikan Paratherina yang endemik di danau sekitar Kompleks Malili. Ikan bontibonti selain endemik, statusnya tergolong rawan punah (vulnerable species)
(IUCN, 2003 dan Froese and Pauly, 2004) dan hanya terdapat di Danau Towuti
dan Danau Mahalona, Sulawesi Selatan (Kottelat et al., 1993 dan Wirjoatmodjo
dkk., 2003). Ikan ini merupakan bagian dari kekayaan sumberdaya hayati dan
plasma nutfah dimana

keberadaannya sangat penting dalam kestabilan

ekosistem perairan danau, namun pemerintah belum melindungi ikan tersebut.
Masyarakat di sekitar danau memanfaatkan ikan ini

sebagai ikan konsumsi

dalam bentuk kering/asin maupun sebagai ikan hias dan bahan pakan hewan
(Nasution, 2006).

Diperkirakan potensi kemampuan pulih kembali populasi ikan ini
mengalami

penurunan,

selain

diduga karena kualitas

habitat

yang

mengalami penurunan, juga karena tingkat eksploitasi yang meningkat. Data
akurat seberapa besar tingkat eksploitasi ikan ini belum diperoleh, namun
berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa nelayan di sekitar Danau
Towuti,

hasil

tangkapan

dari

tahun

2000-2006

cenderung

mengalami

penurunan. Menurut Samuel dkk., (2005), jumlah alat tangkap terutama bagan
yang beroperasi di perairan Danau Towuti pada tahun 2003 hanya berjumlah
empat buah, meningkat menjadi 15 buah pada tahun 2004. Berdasarkan
pengamatan langsung tahun 2006, jumlah bagan sudah mencapai 19 buah.
Melihat peningkatan alat tangkap tersebut dan sifatnya tidak selektif, disinyalir
akan menurunkan populasi ikan bonti-bonti.
1

Menurut Reid and Miller (1989) kepunahan stok ikan air tawar sebagian
besar disebabkan oleh kerusakan/lenyapnya habitat (35%), introduksi spesies
eksotik (30%), dan eksploitasi spesies yang berlebihan (4%). Sisanya karena
pencemaran, persaingan penggunaan air, dan pemanasan global. Beberapa
kegiatan yang dilakukan di sekitar Danau Towuti, berpotensi dapat mengancam
kerusakan lingkungan perairan antara lain: 1) penebangan hutan baik secara
legal maupun illegal; 2) industri penggergajian kayu yang menghasilkan limbah
saw-mill; 3) industri pertambangan nikel

yang menghasilkan limbah; dan 4)

penangkapan ikan yang cenderung intensif (Nasution, 2006). Kegiatan ini
tentunya akan mempengaruhi lingkungan perairan Danau Towuti sebagai
tempat hidup berbagai organisme akuatik yang dihuni banyak spesies endemik
tersebut. Kegiatan penebangan hutan, penggergajian kayu, dan pertambangan
nikel menghasilkan limbah yang dapat menurunkan kualitas air yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan ikan.
Informasi mengenai ikan bonti-bonti terbatas pada sistematika (Weber
and De Beaufort, 1922 dan Kottelat et al., 1993) dan distribusinya (Wirjoatmodjo
et al., 2003). Namun ada beberapa penelitian yang dilakukan pada kelompok
ikan

famili

Telmatherinidae

lain

yaitu

pada

ikan

rainbow

selebensis

(Telmatherina celebensis) di Danau Towuti mengenai distribusi, pertumbuhan,
reproduksi, dan kualitas perairan danau tersebut (Nasution dan Sulistiono, 2003;
Nasution, 2004a; Nasution dkk., 2004; Indiarto dan Nasution, 2004; Soeroto et
al., 2004; Nasution, 2005a dan 2005b; Nasution dkk., 2006; Nasution, 2007; dan
Nasution dkk., 2007). Gray and McKinnon (2006) meneliti tentang tingkah laku
kawin (mating behavior) dan Herder et al., (2006) tentang keragaman dan
evolusi pada beberapa ikan famili Telmatherinidae.

Perumusan Masalah
Ikan bonti-bonti merupakan bagian dari kekayaan sumberdaya hayati
dan termasuk ikan endemik yang hanya ditemukan di Danau Towuti dan Danau
Mahalona, Sulawesi Selatan. Ikan ini juga dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi,
ikan hias, dan bahan pakan hewan oleh penduduk sekitar danau. Keberadaan
ikan ini perlu dipertahankan di perairan tersebut agar dapat berkelanjutan.
Kemampuan pulih kembali populasi ikan ini diperkirakan telah mengalami
penurunan. Hal ini diduga karena adanya peningkatan penangkapan yang
2

cenderung intensif pada daerah tertentu dan penurunan kualitas habitat (faktor
lingkungan) di perairan Danau Towuti.
Penurunan daya pulih

terkait dengan adanya dugaan bahwa potensi

pertumbuhan dan rekrutmen yang cenderung menurun. Hal ini diduga: 1) karena
kualitas habitat untuk mencari makan (feeding ground) dan memijah (spawning
ground) mengalami perubahan menjadi kurang mendukung. Ikan yang mampu
tumbuh

dan bereproduksi normal (menghasilkan induk matang gonad)

menyebar untuk mendapatkan makanan dan habitat yang cocok, yaitu habitat
dengan sumberdaya

makanan yang cukup tersedia dan habitat untuk

pemijahan yang tepat; 2) meningkatnya eksploitasi yang efektif karena daerah
operasional penangkapan berada atau tepat pada pusat penyebaran ikan pada
periode tertentu.
Rekrut (penambahan baru) tidak akan tercapai apabila jumlah induk ikan
yang sudah mencapai matang gonad tidak tersedia dalam jumlah yang cukup.
Hal ini disebabkan tingkat eksploitasi yang tinggi (F) terutama pada musimmusim pemijahan, ikan dewasa selalu tereksploitasi, sehingga tidak memadai
untuk rekrut, dan adanya kompetisi dan pemangsaan (M). Rekrut dalam stok
perikanan (R) tercapai apabila pertumbuhan dan rekrutmen (G+R) lebih besar
dari hasil tangkapan dan kematian alami (F+M)=kematian total (Z).
Pendekatan terhadap permasalahan tersebut dapat dilihat dari beberapa
sisi antara lain: 1) lingkungan yang mendukung keberadaan ikan tersebut diduga
telah mengalami penurunan, interaksi faktor fisika-kimia dan biologi (ekobiologi)
adalah merupakan satu kesatuan komponen ekologis yang akan berpengaruh
kepada struktur stok ikan; 2) belum adanya pengawasan dan pengendalian yang
efektif serta jumlah alat tangkap yang beroperasi dalam menangkap calon induk
atau induk matang gonad untuk menunjang keberlanjutan stok.

Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 yaitu kerangka pemecahan masalah
penelitian.

Kebaharuan penelitian ini adalah:
Penelitian terhadap ikan endemik bonti-bonti yang berkaitan dengan
ekobiologi dan dinamika populasinya belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.
Hal penting yang perlu diketahui dari segi ekobiologi antara lain habitat memijah
dan musim pemijahan, ukuran ikan pertama kali matang gonad, potensi rekrut,
dan strategi adaptasi ikan terhadap lingkungan. Dari segi dinamika populasi
3

yang dapat diketahui antara lain pola pertumbuhan, pola rekrutmen, dan tingkat
eksploitasi. Informasi mengenai hal tersebut dapat dijadikan sebagai dasar
pengelolaan ikan bonti-bonti di perairan Danau Towuti.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengkaji distribusi ikan bonti-bonti secara spasial dan temporal
2. Menganalisis potensi tumbuh somatik dan reproduktif ikan bonti-bonti dari
beberapa habitat perairan.
3. Mengkaji hubungan antara tingkat eksploitasi dengan kemampuan untuk
pulih kembali sebagai dasar pengelolaan stok ikan endemik bonti-bonti.
Manfaat penelitian ini adalah:
Menghasilkan konsep mengenai pengelolaan stok ikan bonti-bonti
sehingga menjamin keberlanjutan stok ikan ini di perairan Danau Towuti.

4

Gambar 1. Kerangka pemecahan masalah penelitian

5

TINJAUAN PUSTAKA

Tipologi Perairan Danau Towuti
Danau Towuti terdapat di wilayah Kompleks Malili di samping Danau
Matano, Mahalona, Masapi dan Wawontoa.
Mahalona adalah danau

Danau Matano, Towuti dan

cascade, dimana Danau Matano terletak di bagian

hulu, Danau Mahalona di bagian tengah serta Danau Towuti di bagian hilir.
Danau Towuti mempunyai luas 560 km2, kedalaman maksimum 203 m,
ketinggian dari permukaan laut 293 m, dan transparansi sedalam 22 m
(Fernando dalam Haffner et al., 2001). Danau Towuti merupakan danau tipe
tektonik yang dikelilingi oleh hutan-hutan lebat. Danau Towuti memperoleh air
disamping dari air hujan yang jatuh langsung ke permukaan danau dan dari 26
sungai-sungai kecil. Di tengah danau terdapat sebuah pulau yaitu Pulau Loeha
yang tidak ada penghuninya. Air dari Danau Towuti (outlet) mengalir melalui
sungai Larona dan bermuara ke Teluk Bone.
Kondisi

alamnya

yang

unik

menyebabkan

danau

ini

memiliki

keanekaragaman hayati yang unik pula dengan berbagai jenis organisme di
dalamnya yang bersifat endemik. Sebagian besar hewan air yang terdapat di
danau-danau tersebut distribusinya terbatas pada satu atau beberapa danau
saja dan tidak ditemukan di danau lainnya (Kottelat, 1991). Ketiga danau ini
telah ditetapkan sebagai Kawasan Taman Wisata Alam berdasarkan keputusan
Mentan No. 274/Kpts/Um/1979.
Di Indonesia, situ/telaga, rawa dan waduk masuk dalam kategori danau
yang memiliki multi fungsi yaitu fungsi ekologi maupun fungsi sosial ekonomi
budaya (sebagai sumber air bersih, sumber perikanan dan tempat hidup
berbagai biota air, penghasil ikan dan tumbuhan air, sumber tenaga listrik
(PLTA), pengatur tata air, dan sebagai pusat kegiatan religi dan tradisi). Perairan
Danau Towuti antara lain dimanfaatkan untuk air minum, PLTA, taman wisata,
perikanan, dan transportasi (Husnah dkk., 2005).
Suhu berpengaruh nyata terhadap kualitas air, peningkatan suhu akan
mendorong reaksi kimia lebih cepat sesuai dengan hukum kinetika kimia.
Secara langsung suhu mempengaruhi sintasan (kelulus hidupan), pertumbuhan
(khususnya pada ikan-ikan muda), dan keberhasilan proses reproduksi. Secara
tidak langsung suhu menentukan daya kompetisi dari satu jenis ikan, resistensi
terhadap penyakit,