Tingkat erosi dan kualitas tanah pada lahan usahatani berbasis kopi di Sumberjaya, Lampung Barat

"TNGKAT ERQSI DAN KUALITAS TANAH
PADA LAHAN USAHATANI BERBASIS KUPI
Dl SUMBERJAYA, LAMPUNG BARAT

QLEH :

At DARfAH

AX DAEUAH. Tingkat Erosi dan Kualies Tanah pada Lahan Wsahatani Berbasis
Kepi di Sumbrjaya, tampuq Harat. Dibimbmg s l h SITMALA AF3YA.Q
SUX)ARSONO d m FAHMUDDIN AGUS.
Lahan d a t a n i Mmis hmman kopi seXama ioi diyakEni para pengambit
ksbijakan sebagai penyebab laju srosi yang tinggi dm menrpeth sumbc

sdmentasi. I
3 msi fdu, pmdekatan yang dihkubn untuk mengfidalhn erosi
dm mengembalik-an. fungsi hutan addah Bengan jdm maminddkan petmi ymg
bennukim &'lam kawasan hutan, dm mmbabat tanaman kopi sem menggantinya
den@ t m a m kayu-kayuan atau tamaman dari jenis legurn tree seperti kaliandra
(CralIimdra caiuihimac). Ha£ ini diiaktika11 \rtKdm&m IWW Ireyakinan bahwa
p d a k a n funpi hutan hanya dapat dilakukan d e n p cara menmm anaman Butan

(menghutankan kernbafi),
Pmelitian ini krtujuan mtuk mempelajari : (I ) arosi yang terjadi pada lahan
d t a n i krrpi berlereng crwam, &ngm bdxqgai prlddm &Imik konswasi yang
be&&; (2) faktor-f&or yang dominan b e p n g ~ u hterfr&p tin@ emsi ymg
rerjadi; (3) dampak nlih g ~ lahm
m
buton mmjdi fabn usntzatani kopi,ditinjau bri
perubahan kualitas tan&.
Penelitkin dilakukan di Kmsnsrian Sumbeqaya, Kabtlpaten hmpung Barat,
dari bulan Napember 2001 -3uli 2003. Untuk rnencapai tujw paebtian dilakukan. 3
pmelitian, yaitlr: Penelitian 1 ditujukan unhk menwji tiqgkat sosi pada lahaa
usahatani kopi dengan berbagai periakuan bknik kansemsi yang hrbeda. Penelitian
dilak~hnpada areal pertamman. kopi umur 3 bhun, dengin kemifingan lahan 5060% di DUSW
Tspus dan Laksana. Pengukuran erosi di1akuk.m pada skala petak
@anjang 15 m dan lebar 8 m). Penelitinn menggunakm ranwigan actat kelompok
den= 5 perlakuan &in 4 ufangan (2 ulangan di setiap dusun). Perfakw yang diuji
adnhh: ( 2 ) Kopi tanpa pohon pe'lindg (kopi monuhttur), (2) kopi -t gliricidisx
(Gliricidia sepwm) sebagai pohon pelindung, (3) kopi glificidia sebajpi phon
pelindung -(- for&, (4) kopi -t- gliricidia sebagai pohon pelindung + strip nxmput
dami, dan ( 5 ) kopi -t- gliricidia sebagaj pohon pelindung + plud.

Penelitim 2 dtujukan untuk menentibn Wecistik t a d ymg dominan
berpengaruh terhadap erosi yang terjadi di 3 lokasi (Tepus, L & w a dan Bodong).
Pengamatan sifat-sifat tanah d i l a h b swam hskriptif yaitlr den- meliikukan
pengamaian morfologi tan&, dan mars kuantitatif yaitu dengan rnelakrrdran analisis
sifat fisik dan C-urgzmik tanah.
Penelitliao 3 ditujukan untuk mempelajari damp& alih guna lahan hutan
mernjadi labn usahatan£ kopi, ditinjau dari pmbahitxf kmfitas tanah, Penelitian
dilakwkan & Dusm Lak.sana dm &dong. Untuk Laksana, tipe penggunaan lahm
yang dhmati terdiri dxi kopi mu& (4 tahun), kopi dewma (>lo tzihun), kebun
catnpmn, kaliandm dan hutan. Untuk Bodong, t i p penggunaan lahan yang diamati
terdiri hi kopi mu&, kepi dews dm hutan, Parameter yang digumkan untuk
rnenilai k d i t a s tanah adafah status bahm urganik tmah (C-oreik, C-microbial
biomass, N-total d w respisi tanah) dan sifa &Ik tanah.
+I-

Hail penelitian m e n ~ bahw
j ~thgkat erosi pzlda l
h usahatmi kopi
umur 3 hhm h g m sEruktm tanah ymg parow addah sangat rend& (< 2
todha/t&wa).

Pada kondisi wperti hi, penempan t e h k koflservasi tidak
beqmgmih nyata t&&p
erosi, dim pemrukaan ,sarta kehilmgm (tramport')
hara dm b h ur&k tanah. Sifat fisik tanah (bususnya pori & a i m cepat, nrang
total dm permeabilitas tanah) dm ka&g;in Gmgidnik tamah, merupakan f&-tor
dominan yang meneatukan tingkat erusi pada Man usahatmi kopi di lokasi
pmelitian. Has11 penelitkin hi membuktikm bahw untuk am1 yang ditutiapi
tanamnn kopi umur tiga tahun atau lebih, dengan sifat fisik tanah yang samn dengan
Tepus dan LWam, man kapi &TI sejenisnya m a q u mengendalikan erosi
sampai di bawah tingkat m s i yang diperbolehkm. Tin** perubahan haiitas tanah
sebgai rjampk dari alih gum h h n hutan m~njadil a b kopi sangat tergantung pa&
tin& resistensi tanak (daya t&an tanah terkadap adanya ~$angguan), Tanatr ymg
mempimyi tingkat resktensi relatif rendah, mengalami penumnan kuaXifas tanair
yang bbih bstis dibandiog tauah dengatl tingkat resistensi relatif lebih tinggi.
hhsla kopi yang dikelola h g a n sistem mulbtrata bqmgaruh iebih baik t ~ l d a p
kdim tanah dibmdingkan dengan yang dikelola S a r a monokultur.

ABSTRACT

AI DNIIAH. Rate of Soil Loss md Soil Quality on Caffee-Based Farming System at

Sumberjaya, West Lampung. Under the mpmisiun of SKAPTALA ARSYAD,
ST3DARSON0, and FAHMIDDPN AGWS.
Coffee-based f i m g has h e n perceived by poticy makers as causing a high
erosion rat and as a source of sedimentation. Past apjxoach to control erosion and
rescore forest. &action has been b a d on eviction of the h e r s from the forest
jurisdiction area and forceful replacement of coffee plants with timber or leguminous
tree species such as kalimdm (Callimdra ealothir~~us).
This was done because of the
myths that forest function restoration can only be done 'by reforestation by forestry
trees.
The objectives of this study were to evaluate: (1) &e rate of erosion on steep
slope coffee -farm with different soil conservation meawes, (2) the dominant factors
that a&ct the rate af erosion, (3) impact of forest canversion to coffee farm based on
sail quality changes.
Three experiments were conducted at Swnberjaya Sub-District, West
Lampung District &om November 2UUl -July 2003. Eqerimnt I was aimed at
quantifying the level of soil toss on 3 year old caffw farm with slopes rangrng from
50 to 60% at h s u n L h n a and Tqus. Erosion measurement was conducted at
plots ( $ 5 m long and 8 m wide) scale, for comparing weatments: ( I ) Sun coffee
(monocultwe coffee), (2) c u f k + gliricidia (Ciliitcidra sepwm) as shade tree, (3)

coffee + glkicidia as shade tree + dead end trench (rorak), (4) cuffee +- gliricidia as
shade tree -t- hedgerows of natural vegetation, and (5) wffee + glixicidia as shade tree
-t ridging. All treatments were replicated four times aad arranged in a completely
mndomimd black &sign; two replication in each Dusuxf,
Experiment 2 was aimed to study daminant factors @dcularIy soil

characteristics) that determine the level of erosion on coffee fami at h u n Tepw,
Msana and Bodorrg. The descriptive absawations were carried out by evaluation of
sail morphuIogy. Quantitative observations were conducted by w1yzing physical
properties and soif, organic matter content. The soil samples were calfected from
three depths namely 0-tO, 10-20 and 20-40 cm.
Experiment 3 was aimed to study the impact of forest conversion on changes
of soil quality. The experiment was conducted at Ldcsafitr and Bdong, Far 'Laksana,
the observed land uses consisted of young (I0 years)
coffee, mix fanning, bliadra, and foresf. Far Badone;, they m i s t e d of young
coffee area, mature coffee, and forest. The soil quality parameters used in this
experiment were soil organic matter status (C-orgrpnlk, total-N, C-microbial biomass,
sail respiration) and soil physical properties.
The results of this study showed that erosion rate on the 3 year old cuff- f m
with porous soil structure was very low (< 2 tadhdyear), and thus the soit

consmatian treatments bad nu significant effects on soil loss, nm-off, and soil
organic matter and nutrient losses. Soil physical properties (especially drainage
porehnacro pore, total pore space and saturated hydm~ilicconductivltyIpmeabiIity)
artd sail organic matter are dominant factors that determined the level of soif loss in

coRw-?xwd farming system in the study sites, The results of this research proved
that, for meas cavered by 3 year old or dder wffeqwith sail structure similar to that
of Laksaaa and Tww, coffee trees per se are sufficient to conirul erosion to tolerable
level. Changes of soil quality as &&ed
by farest conversion to wffee farm are
depending on soil resistance (resilience to stnrceuraI break down). Soil with low
resistance experienwd dmdc sail quality decrease than thw with high sail
resistance. The mix (multistrata) system showed the better impact on soii quality
than rnonwtdture system.

TINGKAT EROSI DAN KUALITAS TANAH
PACTA LAHAM USAHATAIYI SERBASIS KQPI
Dl SUMBERJAYA, LAMPUNG BARAT

QtEH:

A! DARXAH

SEKOLAW PASCASARJANA
IUSTITUT PERTAMAN BOGOR
2004

J udui Oisertasi

Nama
NRF
Program Studi

Tingkat Erosi dan Kualiis Tanah pada tahan
Usnhatani Berbasis Kopi di Sumberjaya,
Lampung Barat
Ai Dariah
995186
ilmu Tanah

Prof. Dr. fr. ~itanala

Arsvad. MSc.

Prof. Dr. fr. Sudawm; MSc.
Angguta

2. Ketua Bidang Studi limu tanah

Dr. Ir. Kamaruddin idris MS.
Tangga4 Lufus: 2 2 W R ~ Q O Q

Anggota

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 10 Pebruari 1962 sebagai an&
kedua dari pasangan E.Muchtar d m E. Asimah, Pendidikan sarjma &ternpub dl
Departemen Ilmu tanah, F&ultas Pertmian, Institut Pertmian Bogor, lulus pa&
Bhun 1984, Pa& tatrun 1998, penulis ditairna di Program Sfudi flmu TanaI.5
Sekolah Pascasarjana, IPB. Pada tahw 1999, pndis diberi icesmpatan untuk
tangsung metanjutkm ke program doktoc, Beasiswa pendidikan pawsixjam
diperofeh dari Departemen Pertmian Repubfik Indonesia rneldui Proyek Pengkajian
Tekm!ogi Pertmian Partisipatif (PAATP).


Sehm mengikuti program paswarjam, p u l i s aktif sebagai p m m s
Himpunan Itmu T d Indonesia (HITI). Fays ifmiah krjudut h s i d m Miran
Pesmhan pada Man Pertanian Besbasis Tanaman Kopi di Sumkrjaya, hmpung
Barat klah diterima untuk ditditkan pnda Journal Agrivittn, sedmgkan kwya ilmiah
berjudul. Karakteristik Tanah: Hubungamya dengan Tingkat Erosi pada Man
Ushatmi Babasis Kopi di Sumbwjaya, hmpung B m t , telah diterima untuk
dipubtikasikan pada Jounal k a h dm Iklirn.

Puji dan s y h r p u t i s pmjatkan kqada Ailah SWT, karma atas segda
kmia-Nya %a
ilmiah ini brhasil diseksaikatl. Tema yang dipilih &lam
pelitiao ini berhubwgm dengm pennasalahan alih gum I&an hutan menjadi I&an
pertanim.
Tefah disadari o1eh berbagai piha8: bahwa alih guna lahan hutan kc jmis
pmggull~tanlain khb banyak menimhikan kbagai damp& nagatif. Qleh h n a itu
b d a g a i kalangan bqmdapat babwa untuk mmgembalikm fungsi h t a n ideaInya
dilahkm b g m cam menghutmkan kembli areal hutan yang kkth dialihp~akan
termbut. Namun karena banyak penduduk ymg hidupnp kgantung p& kawasan
hutan, swkgkali usaha pmgfiutmm kmbaIi buiEa~m t m p h pemecahm yang

realistis, b&ka banyak maimbulkan konffik, stperti yang penah terjadi di
Kecamatrrn Sumberjaya, Lamptlng Barat dan behapa damah lainnya di Indonesia.
Cara yang prlu ditempufr adalnh dilakdmmya negosiasi mtara petmi d m para
pmgbmbil kebijakan untuk menemukan dtmmtif pengelotaanlpenggumm Ban
ymg &pat rnenjamin tetap terpelibmnya fmgsi hutan, seka2'tgus &pat manyediakan
s u m k pendaptan yang layak bagi penduduk. b s i 1 peneiitiaso hi drhrtrapkan h a t
digutakan seb&
pendukung temjudnya k t q b t a n antara pmtrintab clan
masy~traEratpcng&umk a w m tnrm (khmnya petani kopi di Sumwaya), d a b
ha1 altematif teknik ko~silagrofwestri yang dapat dipilih petsmi untuk
pebshrian sumkrdaya 1&n dan pengmbnlian fuogsi hutan.
Setama mekksanah p e n d i d h , pelititian dan pellyusman dise-i
ini,
banyak pihak bnik individu marrpun institusi yang t e b nlembantu penulis. Oleh
karma itu pendis mengucapkan krima h i h yang sebesar-besamya kepada:
Prof, Dr.h.H. Sitmala Arsyad, MSc. (Ketua Komisi Pembimbing)
Prof. Dr.Zr. H.SuBsusono, MSc. (Anggota Komisi Pembimbing)
Dr. F h u d d i n Agus (Anggota Kamisi Pembimbing sekaligus sebagai

K w l a Balar; Penelitian Tanah)

Prof. Dr. Zr. N& Sinukabn (Rnguji Luar Komisi p d a Ujim Terhrtup
dm Ujim Terbuka)
Dr.A. Nebken Ginhgs f Penpji L w Rornisi pa& Ujiant Twbuka)
Dr. Abdmhman Adimihardja (Kepala Pwat Penelitim dm
Pengembangan Tanah & Agraklimat)
PengeloXa Fkyek PAATP (Proyek Pengkajk Teknologi Pertmian
ParEisipatrf), Badan Litbang Pertmian
World Agmofurestry &#re 0,
South East Asia Rcgioraal Research
Progrme, bes- seluruh St&
k. Agung Mulyana, Mk. (Dimlrtur Pendaftaran Penduduk sekdigus
Ketua SOCSEA-SubregionalOffice Cirdap in SautIr East Asia)
Rektor, , D e b SPs, Ketua Program Studi flmu Tanah SPs LP3
Seiwih Sbf Pengajar dm Mhsiswa Program Stud1 ZImu Tan& SPs iPB
Kehra dan sefunrh Staf Departemen Tlmu Tan& IPB

~~

Bogor, Mei 2004

Pmdis

W I L DAN PEMBAHASAN ......................,
.
,
.........................................
Tin&& Erosi dm AIkm P m u k m ....................................................
KeMangan Him dm Nisbah Pengkayw Mimen.............................
Kmkteristik Tanah: Efubwgannya d e n p Tingkat Eaosi pada
Lahan Usaaiatmi Kopi di Sumbqaya .........................................
Kualitas Tan& pacfa Behapa Tipe Penggunaan Lahan......................
Pefub&an Kuditas Tmah Sebagai Damp& dwi Alih G u a Man
Hutan menjadi Wan Usahatani Kepi pa& 2 Jenis Tanah dengan
Tingkat Resistensi yang B e c k & ............... .
.
.......................

49

KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................
Kesimpulm ...........................................................................................
Saran ...................................................................................................

90

49
56

60
70

77

90
91

No.

Hdam;tfi

I. Pmb&an peaggunsan Iahan di Sumhaya dari takm 19702000, ria& t&un '1970-1990 bmdEis5tfkananaIisis dab BPN,
untuk tafiun 2000 bmdasah andisis citra ETM (Enhance
lhematic Mapper) ............. ,
,
..............................................................
I0
2, Jumiah hari dalam wtahun dengan debit Sungai Way b s a y
lebih ksar dari 15,25 dm 35 m3/de&, Sem curah 'bujan dari
tahua 1875 sampai d e n w 1998 ........................................................ 12
3. Fmsi &xihutan alami dm lahzm kapi b g a n herb@ tin#cat:
umur k q i di Dusun b b n g , K w m a t a n Swnbajaya......................
16
4. Xlustrasi: Hubungm antam soil resilience dan sod re~ismtlce
dengan hditrts tanah.........................................................................
33
5. Ilusmi pngaruh dari gangguan, resistensi dan re.~i!ienw
terhadap funpi-hgsi tanah: (a) kansep urnrim; (b) dua m a h
dengan tingkat resistensi dan resilience y m g bdeda, (c)
damp& pengelolam ymg brsifat: positif terbadap soil
resitiencer, dm (d) ganggum yang krulang tanpa p s e s
pemilihan yaug mmdai ............................
,
.
,...,,
. ,,
. 34
6. LakasiPenelitian ................................................................................ 37
7. P e t a k ~ @ m ~ o ~ b t a t r t k & ~ t a k p e n g a m ~ e r a s.........
l
41
8. Peta Topogmfi Sumberjaya, Laqung Barat .....................................
46
9. Rata-rata &ran pamuIraan dm mah hjan bubm sebma
p r i d e Nopemba 2001-#kot>er 2002 dm @ode Napem&
49
2002-hli 2W3 dI Tepus dm LaXEsana ...............................................
$0.Rata-mta erosi dm cur& hujm bdaaan seIama p a i d e
Nopemh 200 1-Uktober 2Q02dm piode NopemErer 2002Suli 2003 di T q u s dm Lahma,............... .,.,.....................................
50
I I. Rata-rata persen pnutupan lahan aieb tafia~nank q i di lokasi
penelitian .........................................................,.................................. 5 1
12. aisttibusi curah hujm &an @ode N'"pemhr 2UU1-Qkbtbef
2002 (a) dan p r i d e Nopember 2W2-Jdi 2003 (b) ......*...........,. ..... 54
13. Wta-rats proparsi total ham ymg tadapat i t m sedimen dm
aliran pemukam,............................................................................... 57
14. Rata-mta nilai enrichment ratio (nisbah pengkayzm d i m e n )
dari C-wganik, Unsur N,P,dm K ..................................................... 58

No.

Halaman

2. Penyamtan ku&i U i m dan tanah y m g optimum unbk kepi
robusta d m mbika ............................................................................ 102
4, Faktor fionwrsi CXin-ong meter pada rnasing-masing p&

pengukuran erosi ................................................................................ 103

5 . Curah hujan p r i d e pengamatan Pdopmbr 2001-Oktober
2002 di Tqus dan
Sumbrjaya, Lmyung Barat ...........,... 104
5, Curah hujan pride pengmatan Nopmber 22002-Jufi 2003 di
Tepus dm M m a , Sumbxjaya, Lampmg Barat ............................. 104

9. Miran perm&-, Kmfisien aliran pemukaan dan exosi
bulannn pxb @&e Nopmbw 2U0l-Qktober 2002 di yepus
dan M s q Sunrtberjaya .................................................................. XU6

14, Kadar C-orgmik, unsur N,P dan K d a m h e n pada

masing-masing permum .................................................................. 1 10

15. Radar unsur N,P dm K @am

air aJim pemukm p&
masing-maskg perliikw .................................................................. 2 10

17. Tingkat Eradibilitas tanah pada masing-masing gerlahm .....,........

2 X . Sifat kimia darj masing-masing profil tao& (Tepus>M m a
dm Budong .......... ............ ................................ ...,.. ..............-,......
.

24. Sifat fisik tanah (k&lamn 0-10 dan 10-20 cm)pa& behagai
tipe penggmaan tanah di L&sana, Sumberjaya ...,........................+...

Latar Belakang
Meskipun trecbagai dnmpak negatif dari alih guna l&an hutruz fe1& banyak.

dibuktihar~(Juo er al., 1995; Kmg dan h!o, 1986; LaI dm Eliot, 1994; Moreau, 1984;
Obarn et a€.,13951, narnun bila kebutuhan &an lahata begitu mend=&, konversi

lahm h u m sangat sulit untuk dilrixldari. Provinsi h p w g mmpakan salah satu
provinsi &ngm kasw alib guna kawasan hutan terjplong tinggi, di antaranla

di1alruk.m aleh r n a s y d a t untuk budrdaya k q i , Sekitar 114,382 ha kawasan hutan

lindung dan suaka Jam di Provinsi Lnxmpung blah beralih guns menjadi lahan
usahatmi kopi (Tim Peneliti Kopi d d m Kawasm Hutan, 39991,
Ddam ran&

mengembalikan fwgsgsi hutan, pa& tahun 1980-an Pemwiatah

Daerah hmpung melmncakm program penghutanan kembdi kebun kapi di kawasan
hutan tindung yang di antaranya telah digunakm untrrk perkebunan kopi semenjak

tahw 1950-an. Penghutanan kembafi dilakukan den*

jafan mengganti tanaman

kopi dengan kaliandra (CulIiandra caIothlrstw.) sma menrindahkaxt pendud& ymg

bermukirn di kawasan hutan. Dalam wakiu singkat, kaliandm rnampu menutupi

fahan den@ rapat, namuxl ptani kopi kehilanjy mata pencaharian. Pa& d u n
1997198, petani yang dipindahkan menuntut kembali wilayah hutan yang dralu rnsreka
gunaka den~gilnjalm menebas k d i m h . Mereka menanam kembli M a t u

memelihm bekas tuoggul kopi ymg masib &if (Agus et al,, 2002). kdzlsarkan
pengaIaman tersebut, pemerintah mencuba cam yang lebitx prsuasif yaitu dengan
melakukan negosiasi den@

p e t d wtuk mencapai 'kin-win solution", Bent&

kesejmkatan yang ingin dicapai &lam aegosiasi tersebut adalah bahwa pmi
meneraplan Inn&&-langkah

pngelolaan i
k yang swam be&&*

&pat

mengem'balikan fungsi hutan, dm mtuk itu pemerintah m e m k i k m hak- kapada
petaxli untuk rnenggunakan sebagian l&m kawasaxl hutan seem semi permanen,

rnisainya melalui program Hutan Kemasymkatan (HfCm).

Jika dikelala & n p baik, kebun kopi m e m p h sistem usahatmi yang &pat
men&

ke sistem agroforestry ( a g r o E o ~ s t r i / ~ a m ahutadwanatmi).
n
Dengan

siskm agrofurestri diharapkan dampak negatif dari dih guna I&m hutan menjadi
1&an pertanian dapat ditekan, h e n a selain mempunyai fungsi produksi, sistem

agrafurestri juga mempunyai fungsi jaw (servrce ~ U P ~ C ~ I O PtT Sa)

m

berkaitan

dengm pepennddiali anosi, sem pmetihwam dm perbaikan kualitrns tanah.

Mekanisme kartsewasi tanah yang ciapat disumbangkan oleh tanaman kopi

addah peranamya d a b mengintersepsi air hujan,

mengurangi &nap terpaan

(enera kinetik) air hujan. Sesudah 3 tahun, kebun kopi j u p &pat membentuk
lapisan seraah di prrnukaan tansrh. Kcbun kupi pa& wnumnya rnag&an
t a n a m naungm (shade tree), mmyebnbkan terbentuknya tajuk tanaman yang

bmtingkat (siskrn multistrata). Dengan sistem ini, kebun kopi &pat menyerupai

butan.
Namun demikian, terdapat

kmdisilmasa His &lam sistem mahtani kapi

kbususnya pada saat tingkat pmutupm lahm oleh tanaman kupi d m serasah yang

dihasitkannya msih rebtif rendah. Kondisi tersebut menjadi sanp beresiko karma
kopi banyak dibnam

l a b berlereng curam, semi yang terjadi di bcamntan

Sumbegaya, Lampang Barat.

Di keamtnst ini tanaman kopi (kfruwnya pa&

kawasan hutan) wnurnnya ditanam pa& i

h denen kemiringm NO%. Dengan

rata-rata cw& hujan Eahunan yang krgulong tinggi (>2500 mmltahun), peluang
terjadinya depdasi tdm yang disebabkan oleh erasi a h meningkat. Resilro
bahaya erusi semakh meningkat apabila k e b kopi disiang sampai bepsih, Hasit

penefitian Afandi et al. (2002b) pa& l a h a klereng 30% den*

kopi trerumur 2

t&un dan Iantai kebun kopi disimg secara period& tinm erosi yang terjadi addah
22,7 ton/ha.

Penerapan teknik konservasi pa& Man usahatmi kopi khususnya pada saat
tanaman kopi masih relatif mu& diharapkan &pat menekan hju erosi, sehingga

degradasi l h n yang terjadi &&at alih guna l a b hum nzenjadi &an usahatani
kopi &pat ditekan sekecil mungkin. Pilihan teknik konsmasi h disesuakm

den@ k e a b setempat (sangat bersifat spes$c fokasi), karma wuai t i d h y a
p i l b n teknik kortservasi sangat Bitantub oteh *tor

ccurah hujan, k e p b tanah

terhadap erosi, tereng dan vegetasi.
Berdasxkan htar ~~g

tersebut, pnelitiara ini d i f a k h &lam rangka

rnenunjang proses negasiasi antara p e h dengan pernerintah, terutama daIam

huhngannya dengan altematif t e k d agrafurestri/kowrvasi yang dapnt dipifih
petani untuk pelesbrkn sumhrdaya l&m, serta pengembaiiafilpemelibmn fungsi

area1 hutan ymg tebh ditanami kopi.

TuJuan
Bertitik dari to]& dmi uraiarx di &as, tujw pnelitian adatah sebagai M u t :

-

1Mempelajari ~ o s yang
i
@3di pa&

I&m u s h t a n i kapi beriereng curam di

Kscamatnn S d e r j a y a , Lampung Brat, serta faktor-f&or

yang paling

bqmgafilh fehadap tingkat msi yang terjadi.

-

Menguji efektivitas bebrapa atternatif t e a konservasi dalarn mmekan
besarnya &ran pemukaan, erosi, senh kehilangan hara dan Man organ& tanah.

-

Memplajari dam*

dari alih gma tahan hutan mefijadi lahm usahatani kopi

ditinjau dari segi penrbahan kualitas tan&,

Hipoeeslrs

-

Erosi yang terjadi @a l&an usahatmi kapi umux 3 tahun, dcmgan kemiringan
I a h >SO % hiad8 di atas ambmg batas emd yang diprbalehkan (f~lerable
soif

loss).

-

Bebrapa altemtif khik komervasi yang diuji efeW &ha mcnekan bsamya
erosi, aIiran permukaan, sma kehJangaa hara dm Man mganik tanah.

-

Paurunan kualitas tanah, tejadi pada awal perhmnan kapi (saat kopi rnasih
bemmur mu&).

m w kopi.

Kua'Litas tanah &an kemMi meningkat dertgm berhmbahnya

Usaha Tani brbasis Tanaman KupX
Komoditas kopi di Indonesia mempunyai peranan penting baik sebagai

sumber &visa mupun seba@ penurajaxlg pexekonomim mkyat. Indonesia tef&
dikend sebagai penghasil dm pengekspor kqpi robusta %rbesardm pen&asil kopi
ketiga terbesar di dunia (Bam d m Atmawinata, 1987; Tondok, 1999). Ared kopi
f ndonesia pa& d u n 2000 meliputi 1.140.159 ha d e n p total praduksi nrencapai
5 10.998 ton. h i areal tersebut 1.054.834 ha (295%) m e r u p h perkebunan fakyat

d e n w pruduksi sebesar 466.274 ton

ff 95%)

d m sisanya diusahakan oleh

perkcbunan besar (J3ttjen Pekebunan, 2000).

Jenis kopi yang diusahakan di Jndu~esiadidominasi jenis rot>usb, yaitu
sebesar 93 YO, yaxag termbar di set&

Indonesia dengm sentra utama h p i n s i

Swaaakra Selatan, &un& &ngkdu, D.I. Aceh, Sumatera

Nusa Tenggara

Timur, Sulawesi Selatan dm Jawa Timur (Tondok, 1999). Propinsi Sumatera
Selataxl, Lampung dan Bngkulu disebut sebagai "segitiga emas" sentra pruduksi
kopi Indunesia (Kumiawan, 1999).

h ~ n p w r gsebgai sen-

praduksi kopi robusta terbesar nomor dua setelah

Sumatera Selatan, mempunyai total area1 pertanaman sluas 137.700 b d e n p total

produbi 63.680 ton per tahun. h p m g Barat m @ a n kabupatm yang memiliki
areal kopi terlurts di Propinsi Lampung dmgm total areal kopi rabuta mencapai
43.507 ha (Ditjen Perkebunan, 2000). Recamatan Sumbmjaya merupakan &ah

satu

senm produXcsi kopi di Lampung Barat, pa& t&un 200Q luas lahan perhmrmm kopi

Pemyaratan Tumbbutr Kopf Robusta

Berdasarh kriteria kesesua~anIabn (Djaenudin ef d,20QO), kopi robusb
tumbuh dan berpraluksi pa& irisarm suhu f 9 sampai 32 'C. Curah hujan 2000

sampai 3300 mdtahun, memeclukan m
o
d
e kering p d a snat pembungaan. Hujan

m t m p h n saw

satu

mar iklirn paling ksar p n g d m y a

tanaman kopi (Nw, 2000).

~~ produksi

Butran hanya mmyarrgkiltjumlah, disffibusi hujm &lam

satu hhm juga menrpakan faktoc prduksi yang hams dipwfiathn. Smardjo
(1975) d m Pujirtnto (1998) m e n g e m u b M w a kondisi hujan yang ideat untulc

tanaman kupi A b h tersedimya m b i h buhn basah dan tiga bulan kering. Cwah
hujan yang b a n g &&at musim kernarm pmjang menyebabkm penunrnstn prduksi

dan kmatian tanaman muda Wens tanaman kopi khusils~yakopi rabusta merupakan
tanaman yang peb terbdap

mkmm kekeringan (Nur

&R

Zaenudin, 1989;

Abdoetlah, 1937). Kopi robusta biasanya muai menunjukkan pjalrt cekmm air

apabita tmjadi bubn k&g

lebih dari lima bulan lmtwut-kuut. Curah hujan

berlebihan pa& musirn h
j
a
n rnenimbu1kan dampak sama b&ya
produksi kopi, karma &at

ierhadap

meningkatlran kerontokan b d d m dapat tnenggagalkan

persarian bwtga apabita hujaxl turun saat me& (FIw, 2000).
Tnnaman kopi rabusta &pat tumbuh den-

baik pada tan& yang

keddamannya minimum SO cm, teXrstur liat sampai bmpung klkt, kmistensi
gembur, permeabilitas sedang, draiftase b&, subur, r&i

(pwk k b anma

4,5-7,O yang optimum anma 5,3-6,O.

den-

&a

Penmnan Wil bisa terjadi j
b sdini~as

hantar listrik (Dm) mmcapai