Analisis pengaruh musical ability,musician's appecarance musical sound,siage appearance facilities,audience interaction terhadap custoner satisfaction dalam pertunjukan live music : studi kasus konser ran

Analisis Pengaruh Musical Ability, Musician’s Appearance,
Musical Sound, Stage Appearance, Facilities, Audience Interaction
Terhadap Customer Satisfaction Dalam Pertunjukan Live Music
(Studi Kasus Konser RAN)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syaratsyarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Rama Hiswara
104081002548

JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M

Analisis Pengaruh Musical Ability, Musician’s Appearance,
Musical Sound, Stage Appearance, Facilities, Audience Interaction
Terhadap Customer Satisfaction Dalam Pertunjukan Live Music
(Studi Kasus Konser RAN)


Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi
Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh
Rama Hiswara
NIM : 104081002548

Di bawah Bimbingan

Leis Suzanawati, SE, M.Si
19720809 200501 2 004

Prof. Dr. Abdul Hamid
19570617 198503 1 002

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA


i

Hari Selasa Tanggal 17 Bulan November Tahun 2009 telah dilaksanakan Ujian
Komprehensif atas nama Rama Hiswara NIM : 104081002548 dengan judul
skripsi ”Analisis Pengaruh Musical Ability, Musician’s Appearance, Musical
Sound, Stage Appearance, Facilities, Audience Interaction Terhadap Customer
Satisfaction Dalam Pertunjukan Live Music (Studi Kasus Konser RAN)”.
Memperhatikan dan menguji kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,17 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Drs. Miftahul Munir.

Suhendra. S. Ag. MM
MM

Ketua

Sekretaris

Dr. Yahya Hamja. MM
Penguji Ahli

ii

Hari Selasa Tanggal 15 Bulan Juni Tahun 2010 telah dilaksanakan Ujian Skripsi
atas nama Rama Hiswara NIM : 104081002548 dengan judul skripsi ”Analisis
Pengaruh Musical Ability, Musician’s Appearance, Musical Sound, Stage
Appearance, Facilities, Audience Interaction Terhadap Customer Satisfaction
Dalam Pertunjukan Live Music (Studi Kasus Konser RAN)”. Memperhatikan
dan menguji kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,15 Juni 2010


Tim Penguji Ujian Skripsi

Suhendra. S. Ag. MM
Ketua

Drs. Miftahul Munir. MM
Sekretaris

Dr. Yahya Hamja. MM
Penguji Ahli

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI
1. Nama

: Rama Hiswara


2. NIM

: 104081002548

3. Tempat/Tgl Lahir

: Jakarta, 15 september 1985

4. Agama

: Islam

5. Alamat

: Jl. Hijau Lestari A4 No. 2, Pondok Hijau,
Ciputat

6. Telepon

: 021-7403294


II. PENDIDIKAN
1. Madrasah Pembangunan Ibtidaiyah

(1992 – 1997)

2. Madrasah Pembangunan Tsanawiyah

(1997 – 2001)

3. SMUN 29 Jakarta

(2001 – 2004)

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(2004 – 2010)

iv


ABSTRACT

This research is purpose to analyse the effect of Musical Ability,
Musician’s Appearance, Musical Sound, Stage Appearance, Facilities, Audience
Interaction to Customer Satisfaction either individually and simultaneously. The
total of samples in this research are 100 respondents. The collected data were
analysed by using t-test, F-test and coefficient of determination
The results of research shows that Musical Ability, Musician’s
Appearance, Musical Sound, Stage Appearance, Facilities, Audience Interaction
influenze significant to Customer Satisfaction simultaneously. T-test shows that
Musician’s Appearance, Musical Sound and Audience Interaction have significant
influence to Customer Satisfaction. Musical Sound variable is the variable that
has a dominant influence on customer satisfaction.
Keyword

: Musical Ability, Musician’s Appearance, Musical Sound, Stage
Appearance, Facilities, Audience Interaction and Customer
Satisfaction

v


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Musical Ability,
Musician’s Appearance, Musical Sound, Stage Appearance, Facilities, Audience
Interaction terhadap Customer Satisfaction. Sampel yang digunakan 100
responden. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji regresi
berganda.
Hasil Penelitian menunjukkan Musical Ability, Musician’s Appearance,
Musical Sound, Stage Appearance, Facilities, Audience Interaction berpengaruh
signifikan terhadap Customer Satisfaction secara simultan, Berdasarkan uji t
menunjukkan Musician’s Appearance, Musical Sound, Audience Interaction
berpengaruh signifikan terhadap Customer Satisfaction secara parsial. Variabel
Musical Sound merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi
Customer Satisfaction.
Kata Kunci : Musical Ability, Musician’s Appearance, Musical Sound, Stage
Appearance, Facilities, Audience Interaction dan Customer
Satisfaction

vi


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada bidang studi Manajemen Pemasaran,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan,
namun dengan bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah dalam proses penyusunan skripsi
ini dan juga telah membimbing penulis selama menempuh pendidikan di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, terutama kepada :
1. Mama dan Papa yang selalu berusaha memberikan kasih sayang,
pengertiannya, dukungannya, dan kesabarannya. Kakak dan adikku
yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam bentuk moral
maupun material hingga terselesaikannya skripsi ini. Tanpa kalian saya

tidak akan bisa apa-apa. Semoga Allah SWT memberikan balasan
yang lebih baik lagi dan memberikan kesehatan jasmani dan rohani
untuk tetap istiqomah dijalan-Nya.

vii

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid. ms selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Leis Susanawati, SE, Msi selaku dosen pembimbing II, terima kasih
yang sebesar-besarnya atas bimbingan, pengarahan dan dorongannya
yang penuh kesabaran serta keikhlasannya memberikan ilmu yang
sangat berharga dan pengalaman yang tidak terlupakan dihati penulis.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu dengan
rahmatNya.
3. Bapak Miftahul Munir, Bapak Suhendra. S. Ag. MM, Dan Bapak Dr.
Yahya Hamja Selaku tim penguji komprehensif, terima kasih atas
segala ilmu dan kesabarannya saat ujian komprehensif berlangsung.
4. Untuk segenap Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Staf karyawan dan petugas perpustakaan, terima kasih, semoga
Allah SWT memberikan rahmat rahmat dan hidayah-Nya.
5. Izqie Fidian Putri, orang yang sangat spesial di hati saya yang selalu

memberikan motivasi dan semangat untuk saya agar berjuang dan
bersabar dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga besar Storia dan INBEK manajemen yang selalu memberi
semangat untuk saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Untuk Andi Setiawan, SE, Purwo Yudo Wibowo, SE, Sandhy
Firmanzah, SE, Ahmad Zuhdi Nurul Anwar, Ibnu Rusd Asyakir, SE,
Karissa Meilita, Nadya Mayani, SH, Devi Sunarliyah, Irsad Z, dan
teman-teman saya di Manajemen D dan Marketing angkatan 2004,

viii

yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis untuk
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk pencapaian yang lebih baik lagi.

Hormat saya,

Rama Hiswara

ix

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .................................................................................... i
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................... iii
Abstrak .......................................................................................................... iv
Kata Pengantar .............................................................................................. vi
Daftar Isi ....................................................................................................... ix
Daftar Tabel .................................................................................................. xiii
Daftar Gambar............................................................................................... xv
Daftar Lampiran ............................................................................................ xvi
BAB I

PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................. 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 9
A. Pemasaran (marketing) ......................................................... 9
B. Produk ................................................................................... 11
1. Pengertian Produk ........................................................... 11
2. Klasifikasi Produk........................................................... 12
3. Jasa (service) .................................................................. 16
a. Pengertian Jasa .......................................................... 16
b. Klasifikasi Jasa.......................................................... 17
c. Jenis-jenis Jasa .......................................................... 19

x

d. Kesenjangan Kualitas Jasa ........................................ 20
e. Dimensi Kualitas Jasa ............................................... 22
4. Musik .............................................................................. 23
5. Loyalitas Pelanggan ........................................................ 28
6. Kepuasan Konsumen....................................................... 29
a. Definisi Kepuasan ..................................................... 29
b. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen ............... 34
c. Manfaat Program Kepuasan Konsumen.................... 38
d. Faktor-faktor Kepuasan Konsumen .......................... 41
e. Kepuasan Konsumen Dalam Live Music................... 42
7. Kerangka Pemikiran........................................................ 49
8. Hipotesis.......................................................................... 52
BAB III

METODELOGI PENELITIAN .................................................. 53
A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................... 53
B. Metode Penentuan Sampel.................................................... 53
1. Populasi ........................................................................... 53
2. Sampel............................................................................. 54
C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 54
D. Metode Analisis Data............................................................ 55
1. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................ 55
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 57
a. Normalitas Data......................................................... 57
b. Multikolinearitas ....................................................... 57

xi

c. Autokorelasi .............................................................. 59
d. Heteroskedastisitas.................................................... 61
3. Analisis Regresi Berganda .............................................. 62
4. Pengujian Hipotesis......................................................... 63
a. Uji Parsial (t test) ...................................................... 63
b. Uji Simultan (F test).................................................. 65
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................... 66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 69
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................... 69
B. Hasil dan Pembahasan .......................................................... 70
1. Validitas dan Reabilitas .................................................. 71
2. Penemuan dan Pembahasan ............................................ 72
a. Musical Ability .......................................................... 73
b. Musician’s Appearance............................................. 74
c. Musical Sound........................................................... 76
d. Stage Appearance...................................................... 77
e. Facilities.................................................................... 79
f. Audience Interaction ................................................. 82
g. Customer Satisfaction ............................................... 85
3. Analisis Statistik ............................................................. 87
a. Uji Asumsi Klasik ..................................................... 87
1) Uji Normalitas ..................................................... 87
2) Uji Multikolinearitas............................................ 88

xii

3) Uji Autokorelasi................................................... 89
4) Uji Heterokedastisitas .......................................... 90
b. Uji Analisis Regresi Berganda .................................. 92
1) Uji F (simultan) ................................................... 92
2) Uji t (parsial) ....................................................... 94
3) Uji Koefisien Determinasi................................... 96
c. Analisis Regresi Berganda ........................................ 97
BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .............................................. 101
A. Kesimpulan ........................................................................... 101
B. Implikasi................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 104
LAMPIRAN.................................................................................................. 107

xiii

DAFTAR TABEL

No

Keterangan

Hal

3.1

Hipotesis Durbin Waston ........................................................................ 60

3.2

Operasional variabel penelitian............................................................... 68

4.1

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................... 75

4.2

Kemampuan bermusik musisi sangat baik.............................................. 77

4.3

Musisi memiliki kreatifitas bermusik...................................................... 77

4.4

Aksi dan ekspresi personil band maksimal ............................................. 78

4.5

Musisi memiliki penampilan yang menarik............................................ 78

4.6

Kostum yang dipakai musisi sesuai dengan tema ................................... 79

4.7

Kualitas tata suara konser baik................................................................ 80

4.8

Tingkat kebisingan (kekerasan) tata suara konser rendah....................... 80

4.9

Tata cahaya pada latar belakang panggung baik..................................... 81

4.10 Dekorasi pada latar panggung menarik................................................... 82
4.11 Tata cahaya panggung baik..................................................................... 82
4.12 Dekorasi panggung yang menarik........................................................... 83
4.13 Tempat konser memiliki fasilitas stand snack dan soft drink ................. 83
4.14 Tempat konser memiliki fasilitas WC yang memadai ............................ 84
4.15 Tempat konser memiliki fasilitas lahan parkir yang luas dengan
pelayanan yang baik................................................................................ 85
4.16 Temperatur udara yang nyaman di tempat konser .................................. 85
4.17 Musisi memiliki interaksi dengan penonton ........................................... 86

xiv

4.18 Musisi memiliki keakraban dengan penonton......................................... 87
4.19 Penonton yang hadir di konser memiliki antusias yang tinggi ............... 87
4.20 Konser dihadiri oleh ratusan penonton ................................................... 88
4.21 Musisi membawakan lagu-lagu yang popular bagi penonton................. 88
4.22 Anda tidak tertarik mencari informasi tentang group band lain ............. 89
4.23 Anda tetap menonton konser RAN meskipun berdatangan
group band baru....................................................................................... 90
4.24 Anda menceritakan pengalaman-pengalaman positif
tentang group RAN kepada orang lain.................................................... 90
4.25 Hasil Uji Multikolinieritas ...................................................................... 93
4.26 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................ 94
4.27 Hasil Uji F (Simultan)............................................................................. 96
4.28 Hasil Uji t (Parsial) ................................................................................. 98
4.29 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 101

xv

DAFTAR GAMBAR

No

Keterangan

Hal

2.1

Model Pertunjukan Live Music .............................................................. 43

2.2

Kerangka Pemikiran ............................................................................... 51

4.1

Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 92

4.2

Hasil Uji Heteroskedastiitas.................................................................... 95

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Entertainment saat ini sudah menjadi bagian yang cukup penting bagi
kehidupan masyarakat. Entertainment merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dan konsisten di kehidupan sehari-hari masyarakat, yang dapat
dinikmati setiap saat (Holbrook, M.B and Hirscman, L.M (1982) dalam Minor et
al.,

2004).

Sebelum

adanya

media

elektronik,

pertunjukan-pertunjukan

entertainment diadakan secara langsung di beberapa lokasi seperti aula konser,
rumah pribadi dan panggung opera yang merupakan suatu tempat dimana
masyarakat dapat melakukan interaksi sosial. Sampai saat ini, pertunjukan secara
langsung tetap memberikan berbagai entertainment yang menarik bagi masyarakat
(Minor et al., 2004)
Musik merupakan salah satu contoh entertainment yang sedang
berkembang saat ini, dapat dilihat dari banyaknya penyanyi lokal dan
internasional yang bermunculan dengan aliran musik yang beragam (rock, pop,
country, jazz, rnb, hip hop, dll). Kemajuan teknologi yang modern memungkinkan
untuk mendengarkan musik dengan cara merekam lagu, mendengar radio dimana
saja (dirumah, dimobil, dan ditempat kerja) atau yang sedang marak saat ini, dapat
mendengarkan musik melalui internet. Musik dengan beragam aliran telah
menjadi bagian penting dari gaya hidup sebagian besar masyarakat, meskipun
telah

menjadi

konsumsi

1

secara

besar-besaran seperti jamuan makan malam perusahaan, pertemuan politikus, dan
digunakan di ribuan klub malam, restoran dan ruang pertemuan (Holbrook, M.B
and Hirscman, L.M (1982) dalam Minor et al., 2004). Tetapi, untuk dapat lebih
memberikan penampilan terbaik kepada masyarakat, banyak musisi yang tampil
secara langsung meskipun tanpa didukung banyaknya feature dan teknologi pada
pertunjukan live music tersebut.
Seiring dengan perkembangan jaman, banyak bermunculan penyanyi
maupun group band baru yang bertujuan sebagai sarana pengekspresian potensi
seni yang ada dalam diri mereka maupun yang terbentuk atas dasar potensi pasar
yang cukup terbuka terhadap jenis musik tertentu yang pada saat itu sedang
menjadi tren. Dengan banyaknya penyanyi maupun grup band tersebut, banyak
pertunjukan live music diselenggarakan diberbagai tempat seperti restoran, bar,
dan kafe-kafe, hal ini dimaksudkan agar para penyanyi dan group band yang baru
tersebut bisa mengekspresikan kreatifitas mereka. Sekarang ini banyak sekali
pertunjukan-pertunjukan

live

music

ataupun

konser-konser

musik

yang

diselenggarakan oleh event-event organizer maupun pihak-pihak tertentu seperti
stasiun-stasiun televisi, universitas-universitas, ataupun perusahaan-perusahaan.
Menurut Minor et al., 2004, pertunjukan live music tidak hanya digunakan
sebagai hiburan semata saja tetapi juga dapat digunakan untuk mempromosikan
suatu produk dan menarik konsumen untuk mendatangkan suatu tempat hiburan.
Sebagai contoh, dalam rangka peluncuran kartu perdana baru, Telkomsel
mengadakan event launching produk yang menampilkan live music, hal ini

2

dimaksudkan untuk memeriahkan acara launching, dan menjadi daya tarik bagi
konsumen baik konsumen penikmat musik maupun konsumen kartu perdana
tersebut.
Berdasarkan perkembangan musik sekarang ini, peneliti tertarik untuk
meneliti group baru asal Jakarta yaitu RAN. RAN adalah group asal Jakarta yang
terbentuk akhir tahun 2006 yang beranggotakan Anindyo Baskoro (Nino), Rayi
Putra Rahardjo (Rayi) dan Astono Andoko (Asta). Group ini merilis debut album
mereka “RAN for your life” di tahun yang sama dengan hits “Pandangan
Pertama” yang langsung mendapat respon positif di belantika musik Indonesia.
Musik yang diusung RAN terbilang unik dan fresh karena memasukkan berbagai
unsur musik seperti pop, rnb, funk, rap dan disco. Kesan fresh lebih terasa dengan
variasi lirik berbahasa Inggris dan lagu-lagu yang easy listening. Dengan musik
yang fresh dan beragam serta karakter personil yang kuat, RAN membawa angin
segar bagi dunia musik Indonesia dan dengan mudah mendapat tempat di hati para
pecinta musik Indonesia.
Ketertarikan peneliti dalam memutuskan untuk meneliti RAN adalah
dikarenakan group RAN tersebut masih dikatakan group yang masih baru di
industri musik Indonesia, akan tetapi group RAN tersebut langsung dikenal baik
oleh masyarakat Indonesia, dan tahun 2006 RAN memperoleh runner up di
Indonesia Song Festival (ISOF) dengan single mereka yang berjudul ”pandangan
pertama”. Penulis ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan dalam pertunjukan live music khususnya group RAN,
dikarenakan sekarang ini banyak sekali pertunjukan-pertunjukan live music

3

ataupun konser musik diselenggarakan di Indonesia khususnya di Jakarta yang
sekarang ini menjadi suatu usaha atau bisnis yang cukup besar dan harus
diperhitungkan mengingat hampir semua orang Indonesia menyukai musik.
Adapun beberapa nominasi dan penghargaan yang di raih RAN sebagai
berikut:
1. Best group/duo Nickledeon Kids choice awards 2009
2. Rookie of the year majalah Rolling Stone 2009
3. Sebagai band ”TERANG TERUS” awards majalah Gadis 2009
4. Best video clip MTV Indonesia awards 2009
5. Best artist TRAX FM 2009
6. Artist of the year HAI magazine 2009
7. Best Urban Act dari Junksound Awards 2009
8. Nominasi Best group/duo MTV Indonesia awadrs 2009
9. Nominasi Anugerah Planet Muzik (ASEAN) 2008
10. Nominasi Anugrah Musik Indonesia2008
11. Nominasi group/duo terdahsyat DAHSYAT-nya Awards RCTI 2008

Perbedaan pada penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya adalah dalam penelitian ini peneliti menjelaskan secara detail tentang
pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap
live music khususnya group RAN.
Dari sudut pandang musisi, faktor utama yang harus diperhatikan adalah
kepuasan penonton, karena dalam setiap pertunjukan live music ataupun konser

4

musik, mengutamakan kepuasan penonton tersebut dengan melihat faktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan penonton dalam pertunjukan live
music ataupun konser musik. Dalam usaha peningkatan kepuasan pelanggan atau
penonton, maka pihak RAN harus selalu mengedepankan kepentingan dan
kebutuhan penonton, dengan mengaransemen lagu-lagu yang dibawakan oleh
RAN dalam pertunjukan live music, hal tersebut sangat diperlukan sekali selain
untuk memuaskan para penonton yang hadir juga menjaga agar pelanggan tetap
menjadi pelanggan yang setia.
Dari sudut pandang panitia penyelenggara, faktor utama yang harus
diperhatikan juga kepuasan para pengunjung yang datang ke acara. Karena dalam
setiap pertunjukan live music ataupun konser musik, mengutamakan kepuasan
penonton

tersebut

dengan

melihat

faktor-faktor

apa

saja

yang

dapat

mempengaruhi kepuasan penonton dalam pertunjukan live music ataupun konser
musik. Sampai saat ini, untuk pertunjukan live music belum diketahui secara luas
apa sebenarnya faktor-faktor yang memotivasi konsumen untuk menghadiri
pertunjukan tersebut. Literatur pemasaran jasa sebagian besar hanya membahas
sebatas perilaku konsumen, harapan konsumen, dan sikap konsumen terhadap
berbagai jenis pertunjukan live music (Minor et.al., 2004)
Minor et al., (2004) menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan dalam pertunjukan live music adalah :
1. Musical Ability : Musician’s ability dan Musician’s creativity
2. Musician’s appearance : Musician’s movements, musician’s physical
appearance dan musician’s clothing

5

3. Sound : Sound quality dan Sound volume
4. Stage : Background lighting, background decorations, stage lighting dan stage
decoration
5. Facilities : Temperature, seating facilities dan car parking facilities
6. Audience interaction : Audience density, audience enthusiasm, audience social
compatibility, song familiarity dan song interpretation

Menurut (Czepiel et al., 1974) dalam Minor et al., (2004), secara garis
besar kepuasan secara keseluruhan dapat diartikan sebagai suatu perefleksian
kepuasan terhadap dua aspek yaitu kepuasan terhadap suatu produk dan penyedia
jasa, dan kepuasan terhadap aspek-aspek yang mendukung seperti lingkungan
fisik. Supaya dapat menciptakan kepuasan konsumen maka perlu diketahui faktorfaktor apa saja yang memotivasi konsumen untuk datang melihat pertunjukan live
music.
Dari hasil penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa konsumen menilai
suatu pertunjukan dari beberapa faktor yang ada (Minor et al., 2004), faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dalam pertunjukan live music
yaitu Musical Ability, Musician's Appearance, Musical Sound, Stage Appearance,
Fasilities dan Audience Interaction dapat mempengaruhi kepuasan konsumen
dalam pertunjukan live music.
Hal tersebut yang mendasari penelitian ini untuk membuktikan bahwa
Musical Ability, Musician's Appearance, Musical Sound, Stage Appearance,
Fasilities, dan Audience Interaction dapat mempengaruhi kepuasan konsumen

6

dalam pertunjukan live music, khususnya dalam konteks musisi yang baru muncul
didunia Entertainment yaitu group RAN. Dengan uraian tersebut penulis mencoba
menuangkan dalam bentuk skripsi melalui judul : “Analisis Pengaruh Musical
Ability, Musician’s Appearance, Musical Sound, Stage Appearance, Facilities,
Audience Interaction Terhadap Customer Satisfaction Dalam Pertunjukan
Live Music (Studi Kasus Konser RAN) ”.

B. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah:
1. Apakah Musical Ability, Musician's Appearance, Musical Sound, Stage
Appearance,

Facilities,

dan

Audience

Interaction

berpengaruh

signifikan terhadap Customer Satisfaction?
2.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Berdasarkan penelitian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh Musical Ability, Musician's Appearance, Musical
Sound, Stage Appearance, Facilities, dan Audience Interaction terhadap
kepuasan konsumen dalam pertunjukan live music dari group RAN.
2. Manfaat penelitian :
a.

Penelitian dapat di harapkan dapat berguna untuk memberikan saran
kepada pihak penyelenggara musik.

7

b. Untuk memberikan referensi kepada peneliti lain dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
c.

Membantu musisi agar dapat lebih meningkatkan performance
mereka.

d.

Sebagai tambahan informasi dan sebagai bahan perbandingan bagi
peneliti lain yang juga meneliti kepuasan konsumen dalam
pertunjukan live music.

8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran (Marketing)
Definisi pemasaran menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:6)
adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para
pemilik sahamnya. Konsep paling dasar yang mendasari pemasaran adalah
kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki
kepuasan dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, perlindungan,
keamanan, hak milik, harga diri dan beberapa hal lain untuk bisa hidup.
Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada
terukir dalam hayati serta kondisi manusia. Sedangkan keinginan merupakan
bentuk kebutuhan manusia yang telah dibentuk oleh budaya dan kepribadian
individu. Manusia pada umumnya mempunyai keinginan yang tidak terbatas,
namun sumber daya yang tersedia untuk memenuhi keinginan tersebut sangat
terbatas. Selanjutnya, ketika keinginan tersebut didukung dengan daya beli maka
keinginan tersebut telah berubah menjadi sebuah permintaan.
Menurut Ujang Suwarman (2009:3), bauran pemasaran (marketing mix:
Product, Price, Place dan Promotion) yang merupakan instrumen atau alat
pemasaran

yang

digunakan

perusahaan

pemasarannya

9

untuk

mencapai

tujuan-tujuan

dari pasar yang menjadi sasarannya.
Mc

Carthy

didalam

buku

Kotler

dan

Keller

(2007:23)

juga

mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat yang dikenal dengan
4 P yang terdiri dari:
1. Produk (Product)
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari
barang yang berwujud, namun juga meliputi objek fisik, jasa, kegiatan,
orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran dari hal-hal tersebut. Produk
juga bisa berbentuk jasa yaitu, berbagai kegiatan atau manfaat yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak
berwujud, dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan.
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau
jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat
dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa. Harga adalah satusatunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan.
Sedangkan elemen bauran lainnya merupakan biaya. Selain itu, harga juga
salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel.
3. Saluran Distribusi (Place)

10

Saluran distribusi adalah sekumpulan organisasi yang saling
bergantung yang terlibat dalam proses yang membuat produk atau jasa
siap digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
Definisi lain tentang saluran pemasaran dikemukakan oleh The
American Marketing Association, yang menekankan tentang banyaknya
lembaga yang ada dalam aliran/arus barang. Asosiasi tersebut menyatakan
bahwa aluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan
dan luar perusahaan yang terdiri dari atas agen, dealer, pedagang besar dan
pengecer, dimana sebuah komoditi, produk, atau jasa dipasarkan.
4. Promosi (Promotion)
Bauran pemasaran yang terdiri dari pemasangan iklan (advertising),
penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (promotion),
hubungan masyarakat (public relation), dan alat-alat pemasaran langsung
(direct selling) yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuantujuan pemasangan iklan dan pemasaran.

B. Produk
1. Pengertian Produk
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:25), produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan
tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, televisi, buku teks,

11

dll), jasa (restoran, penginapan, transportasi), orang atau pribadi (Madonna, Tom
Hanks, Michael Jordan), tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan
Akuntan Indonesia, Pramuka, PBB), dan ide (KB). Jadi produk bisa berupa
manfaat berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible) yang dapat
memuaskan pelanggan.
Menurut Ujang Suwarman (2009:4), produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan
konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk melainkan satu paket
kepuasan yang didapat dari pembelian produk. Kepuasan tersebut merupakan
akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh
produsen.
2. Klasifikasi Produk
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:98) apabila
ditinjau dari segi berwujud atau tidaknya, maka produk dapat diklasifikasikan
kedalam dua kelompok utama, yaitu:
1) Barang (Goods)
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
diraba/disentuh,

dirasa,

dipegang,

disimpan,

dipindahkan

dan

perlakuan fisik lainnya. Barang juga dapat menciptakan kepemilikkan.
Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:
(a) Barang tidak tahan lama (non durable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsikan dalam satu atau beberapa kali pemakaian.

12

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa umur ekonomisnya dalam
kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contonya antara
lain adalah makanan, minuman, sabun, gula, dan garam.
(b) Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya
mampu bertahan lama dengan banyak pemakaian, dimana umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau
lebih. Contonhya adalah barang-barang elektronik, meja, kursi, dan
kendaraan bermotor.
2) Jasa (services)
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus,
hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain.
Sedangkan menurut konsumen yang menggunakannya, produk dan jasa
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu produk konsumen dan produk industri.
Produk konsumen (consumer product) adalah semua produk yang dibeli oleh
konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi. Para pemasar pada umumnya
mengklasifikasikan produk lebih lanjut berdasarkan cara konsumen membelinya.
Produk konsumen meliputi produk sehari-hari (convenience product), produk
belanja (shopping product), produk khusus (specialty product), dan produk yang
tidak dicari (unsought product). Produk-produk tersebut berbeda menurut cara
konsumen membelinya dan karenanya berbeda cara pemasarannya.
3)

Atribut Produk

13

Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:103), atribut
produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi
merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.
(a) Merek, yaitu nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna,
gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan
dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
Pada dasarnya suatu merek juga merupakan suatu janji penjual untuk
secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan
jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga
menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas.
(b) Kemasan, adalah sebuah wadah, tempat, atau pembungkus untuk suatu
produk. Kemasan digunakan oleh sebuah produk untuk melindungi isi,
memberikan kemudahan dalam penggunaan, bermanfaat untuk
pemakaian ulang, memberikan daya tarik, sebagai identitas, distribusi,
informasi, dan sebagai cermin dari inovasi produk.
(c) Label, adalah bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi
mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian
dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang
dicantelkan pada produk. Dengan demikian, ada hubungan erat antara
labeling, packaging, dan branding.
(d) Layanan pelengkap. Layanan pelengkap menurut Lovelock (1994)
dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelompok, yaitu informasi,

14

konsultasi, order taking, hospitally, caretaking, exceptions, billing, dan
pembayaran.
(e) Jaminan (garansi), adalah janji yang merupakan kewajiban produsen
atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi
ganti rugi bila produknya ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang
diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk,
reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar), dan
sebagainya. Dewasa ini jaminan seringkali dimanfaatkan sebagai aspek
promosi, terutama pada produk-produk tahan lama.
Menurut Ujang Suwarman (2009:4), salah satu teknik yang cukup baik
untuk memahami produk adalah Aspinwall Classification System. Sistem ini
mengelompokan produk menggunakan lima variabel penilaian, yaitu:
1) Replacement rate – Berapa sering produk tersebut dipesan ulang oleh
pengecer.
2) Gross margin – Berapa besar rata-rata keuntungan yang dihasilkan
oleh tiap produk.
3) Buyer goal adjustment – Berapa besar rentang segmen konsumen
yang dapat dicapai.
4) Duration of product satisfaction – Berapa lama produk tersebut
bermanfaat bagi pembeli.
5) Duration of buyer search behaviour – Berapa lama konsumen tetap
mencari dan membeli produk.

15

C. Jasa/Service
1. Pengertian Jasa
Menurut Philip Kotler (2000:372), definisi jasa adalah sebagai
berikut:

"A service is any act or performance that one party can offer to

another that is essentially intangible and does not result in the ownership
of anything. It's production may or may not be tied to physical product".
Dari pengertian diatas, jasa adalah tindakan atau performa yang bersifat
tidak dapat dilihat dan tidak menghasilkan suatu kepemilikan atas apapun
yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain. Produksinya bisa
berkaitan ataupun tidak bcrkaitan dengan suatu barang. Menurut
Fitzsimmons (2004:4), jasa adalah aktivitas atau serangkaian aktivitas dari
hal-hal tak berwujud yang biasanya melibatkan interaksi antara customer
dan pekerja jasa/system penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas
persoalan customer.
Dapat disimpulkan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau aktifitas
dan bukan benda, yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (Intangible),
konsumen terlibat secara aktif dalam proses jasa dan tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu (Philip Kotler, 2000).

2.

Klasifikasi Jasa

16

Menurut Lovelock (1987) yang dikutip dalam Fandy Tjiptono
(2006:13) secara garis besar, klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan
tujuh kriteria pokok, yaitu:
a. Segmen pasar
Jasa dapat dibedakan menjadi jasa yang ditujukan bagi konsumen
akhir, contohnya salon kecantikan. Dan jasa bagi konsumen
organisasional, contohnya konsultan manajemen.
b. Tingkat keberwujudan
Berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik dengan
konsumen. Berdasarkan kriteria ini, jasa dapat dibedakan menjadi tiga
macam: Rented-goods services yaitu konsumen hanya menggunakan
produk tersebut karena kepemilikannya tetap di tangan pihak
perusahaan yang menyewakannya. Contohnya penyewaan mobil. Yang
ke dua Owned-goods services yaitu produk-produk yang dimilki
konsumen, di reparasi atau di perbaiki serta dipelihara/dirawat oleh
perusahaan jasa. Contohnya jasa reparasi (mobil, tv, computer, kulkas,
dll). Yang ke tiga Non-goods services yaitu jasa personal yang bersifat
intangible (tidak benvujud fisik) ditawarkan kepada para konsumen.
Contohnya jasa supir, dosen, dan pemandu wisata.
c. Keterampilan penyedia jasa
Berdasarkan tingkat keterampilan, terdapat dua tipe pokok jasa, yaitu.
Professional services (seperti dosen, konsultar, manajemen, pengacara,
dokter, perawat, akuntan, dll) dan Non professional services (seperti

17

jasa supir taksi, tukang parkir, pengantar surat, pembantu rumah
tangga, dll).
d. Tujuan organisasi jasa
Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat diklasifikasikan menjadi
Commercial services atau Profit services (misalnya restoran, bank,
penyewaan mobil, biro iklan, dan hotel) dan Non-profit services
(misalnya sekolah, panti asuhan, dan museum).
e. Regulasi
Berdasarkan aspek ini, jasa dapat dibagi menjadi Regulated services
(misalnya angkutan umum, media massa, dan perbankan) dan Nonregulated services (misalnya katering, kos, dan asrama).
f. Tingkat intensitas karyawan
Berdasarkan tingkat intensitas karyawan, jasa dapat dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu: Equipment-based services (seperti mesin
ATM, cuci mobil otomatis, jasa sambungan telepon interlokal dan
internasional) dan People-based services (seperti satpam, akuntan,
konsultan hukum, konsultan manajemen, dll).
g. Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan
Pada tingkat penyedia jasa dan pelanggan ini, secara umum jasa dapat
dikelompokkan menjadi High-contact services (seperti restoran,
dokter, penata rambut, konsultan bisnis, dan bank) dan Low-contact
services (misalnya bioskop, jasa PLN, jasa telekomunikasi, dan jasa
layanan pos).

18

3. Jenis-jenis Jasa
Menurut Philip Kotler dalam Supranto (2006:228), jasa terbagi
menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
a. Barang berwujud murni
Yaitu hanya terdiri dari barang berwujud, contohnya: buku atau
alat tulis. Tidak ada jasa yang menyertai produk tersebut.
b. Barang berwujud yang disertai jasa
Yaitu terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu
atau lebih jasa untuk mempertinggi daya tarik pelanggan.
Contoh: produsen mobil yang tidak hanya menjual mobil,
melainkan

juga

kualitas

dan

pelayanan

kepada

para

pelanggannya (reparasi, layanan purnajual, dll.)
c. Campuran
Yaitu terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama.
Contohnya: Restoran yang harus didukung oleh makanan dan
pelayanannya.
d. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan
Yaitu terdiri dari jasa utama dengan jasa tambahan dan/atau
barang pelengkap. Contoh: Jasa penerbangan, komponen
utamanya adalah jasa tetapi disertai penyediaan makanan atau
minuman di dalam pesawat, potongan tiket, dll.
e. Jasa murni

19

Yaitu penawaran yang hanya terdiri dari jasa. Contoh: Jasa
privat dan psikiater

4. Kesenjangan Kualitas Jasa
Menurut Philip Kotler (2000) dalam Fandy Tjiptono (2005:121),
kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan
kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas jasa.
Kualitas jasa ditentukan oleh pelayanan yang diberikan penyedia
jasa yang sesuai dengan harapan konsumen. Kualitas jasa akan baik bila
diterima sesuai dengan yang diharapkan konsumen, tapi jika tidak
mencapai apa yang diharapkan oleh konsumen, maka jasa tersebut
dikatakan tidak baik atau tidak memuaskan namun jika jasa yang diterima
konsumen melampaui harapan konsumen maka kualitas jasa dapat
dikatakan baik.
Hal tersebut terbentuk berdasarkan pengalaman mereka, saran
teman-teman mereka dan iklan yang disampaikan perusahaan jasa.
Konsumen memilih perusahaan jasa berdasarkan pengharapan ini dan
setelah menikmati jasa tersebut mereka akan cenderung membandingkan
dengan apa yang mereka harapkan.
Bila jasa yang diterima konsumen ternyata berbeda jauh dibawah
jasa yang mereka harapkan, maka konsumen akan kehilangan minat
terhadap penyedia jasa tersebut, namun sebaliknya jika jasa yang mereka

20

nikmati melebihi atau memenuhi pengharapan mereka, maka konsumen
tersebut cenderung akan memakai jasa tersebut kembali.
Parasuraman, et al. (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:184)
mengidentifikasi lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan
penyampaian jasa. Kelima kesenjangan tersebut yaitu:
a.

kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
Manajemen tidak selalu memahami benar apa yang diinginkan oleh
para pelanggan.

b.

Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa.
Manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan para
pelanggan tetapi tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik.

c.

Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan jasa yang
disampaikan dikarenakan mungkin para karyawan tersebut kurang
terlatih sehingga tidak seperti yang diharapkan parapelanggan.

d.

Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Harapan para pelanggan dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh
wakil-wakil dan iklan perusahaan.

e.

Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan.
Kesenjangan ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja
perusahaan dengan cara yang berbeda dan memiliki persepsi yang
keliru mengenai kualitas jasa.

5. Dimensi Kualitas Jasa

21

Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, dan Leonard L. Berry (dalam
Fandy Tjiptono, 2005:133) mengidentifikasi lima dimensi pokok kualitas
jasa melalui serangkaian penelitian terhadap berbagai macam industri jasa
pada 1985, seperti jasa reparasi peralatan rumah tangga, kartu kredit,
asuransi, sambungan telepon jarak jauh, perbankan, ritel, dan pialang
sekuritas, yaitu :
a. Reliabilitas (Reliability)
Reliability atau keandalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat
kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang
disepakati, dan memuaskan pelanggannya.
b. Daya tanggap (Responssiveness)
Responsiveness atau ketanggapan, yaitu respon atau kesigapan
karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang
cepat dan tanggap, yang meliputi: kesigapan karyawan dalam melayani
pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, penanganan
keluhan pelanggan, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan.
c. Jaminan (assurance)
Yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa
aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan
selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.

22

d. Empati (Empathy)
Berarti perusahaan mengalami masalah para pelanggannya dan
bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian
personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
e. Bukti fisik (Tangibles)
Tangibles atau bukti fisik, yaitu meliputi penampilan fasilitas fisik
seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parker,
kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan
yang digunakan atau peralatan yang merupakan representasi fisik dari jasa
seperti kartu plastic (Ariyani dan Yi, 2000:61), serta penampilan
karyawan.

D. Musik
Musik bersumber dari akar kata "muse". Kata "muse" yang
kemudian diambil alih ke dalam bahasa Inggris jika diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai bentuk 'renungan'.
Menurut mitologi Yunani, sembilan saudara perempuan "muse" yang
kemudian melahirkan lagu, puisi, seni, dan pengetahuan, lahir dari hasul
perkawinan Dewa Zeus dan Dewi Mnemosyne. Zeus adalah dewa segala
dewa, dan Mnemosyne adalah dewi ingatan. Jadi musik adalah putra kasih
sayang yang keindahan, kemegahan, dan kekuatannya memiliki hubungan
langsung dengan dunia para dewa. Hal ini menggambarkan bahwa telah
berabad-abad lamanya manusia sesungguhnya menyadari bahwa musik

23

memiliki dampak spiritual yang besar bagi kesejahteraan hidup manusia.
Musik lahir dari kecintaan manusia pada kehidupan dan dilandasi oleh
ingatan manusia akan pengalaman-pengalaman hidupnya (Campbell, 1997
dikutip dalam Satiadarma, 2001) dalam Nurul Nurnenny (2006).
Didalam Ensiklopedia, musik adalah bunyi yang diterima oleh
individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera
seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam, yaitu:
bunyi yang dianggap enak oleh pendegarnya dan segala bunyi yang
dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok dan disajikan
sebagai musik.
Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan
hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa
patriotisme. Menurut Wiora (1963) dalam Nurul Nurnenny (2006), musik
adalah permainan nada-nada atau irama, dengan kata lain merupakan
perpaduan.
Sedangkan menurut Nattiez (1987) dalam Nurul Nurnenny (2006),
musik adalah pergerakan dalam irama atau tempo.
1. Aspek-aspek Musik
Aspek dari sebuah musik adalah perpaduan beberapa
karakteristik, dimensi, atau unsur-unsur yang dianggap sudah menjadi
bagian atau pelengkap dari sebuah musik. Musik cenderung
dipengaruhi oleh ciri khas dari sebuah aspek musik antara lain, yaitu:

24

a. Melody
Bunyi yang terdengar dari sebuah rangkaian not-not pendek dalam
satu kesatuan. Menurut Fairfield dan London (2003:657), melodi
adalah rangkaian nada-nada yang membentuk sebuah irama atau
lagu, disusun sebagai satu kesatuan nilai estetika atau citra rasa
seni. Melodi dapat bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga
yang kompleks sekalipun, kadang mengalun secara lembut diantara
dua pitch atau pola titik nada (tangga nada) dan terkadang
sebaliknya, melompat-lompat secara liar.
b. Harmony
Hubungan antara dua atau lebih pola pitch yang mengalun secara
bersamaan atau dikenal dengan pitch simultaneities (saat dimana
pola pitch mengalun serempak). Menurut Fairfield dan London
(2003:658) secara teknis, harmoni mempakan dua atau Iebih pola
titik na