21
Dian Anggun Trisnadi, 2013 Studi Aliran Daya Optimal Dengan Optimasi Primal Dual Bernasis Metode Newton
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode studi literature, observasi lapangan dan studi comparative, berujuan untuk mengetahui akurasi hasil dan waktu
konvergensi analisis aliran daya optimal menggunakan metode Newton yang dimodifikasi dengan metode optimasi primal-dual dibandingkan dengan Genetic
Algorithm GA. Data pembebanan dan transmisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data standar IEEE 30 bus. Data tersebut sudah umum
digunakan untuk menguji ketepatan dan keakuratan dari berbagai metode lain.
Selain itu digunakan pula data sistem interkoneksi 500KV Jawa Bali
Pernbebanan tanggal 2 Januari 2013 Pukul 00.30 W1B sebagai aplikasi pada kelistrikan Indonesia pada saat beban rendah.
3.1. Sistem Interkoneksi Jawa-Bali
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pernbebanan tanggal 2 Januari 2013 Pukul 00.30 W1B. data ini menggambarkan beban terendah sistem
dimana jam ini sudah masuk jam tidur. Data ini didapat dari hasil observasi di lapangan yaitu di PLN GITET Bandung Selatan dan ditambah beberapa data
tambahan yang mengacu pada penelitian Baskoro 2009:59 dan Krisida 2011:48.
Sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali terdiri atas 25 bus dengan 33 saluran dan 8 pembangkit. Pembangkit-pembangkit yang terpasang pada sistem
interkoneksi 500 kV Jawa Bali antara lain pembangkit Suralaya. pembangkit Muaratawar, pembangkit Cirata, pembangkit Saguling, pembangkit Tanjungjati,
pembangkit Gresik, pembangkit Paiton, dan Pembangkit Grati. Diantara 8 pembangkit tersebut pembangkit Cirata dan pembangkit Saguling merupakan
pembangkit yang menggunakan tenaga air, sedangkan pembangkit yang lainnya merupakan pembangkit dengan tenaga uap dengan bahan bakar batubara, adapun
pembangkit Suralaya bertindak sebagai pembangkit slack atau referensi.
22
Dian Anggun Trisnadi, 2013 Studi Aliran Daya Optimal Dengan Optimasi Primal Dual Bernasis Metode Newton
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Jenis-jenis bus pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali diberikan sebagai berikut.
Satu buah slack bus, yaitu bus pembangkit Suralaya. Tujuh buah generator bus, yaitu antara lain bus pembangkit Cirata,
pembangkit Saguling, pembangkit Tanjungjati, pembangkit Gresik, pembangkit Paiton, dan Pembangkit Grati.
Tujuh belas buah load bus, yaitu bus Balaraja, bus Kembangan, bus Gandul, bus Cibinong, bus Cilegon, bus Depok, bus Cawang, bus Bekasi,
bus Bandung Selatan, bus Cibatu, bus Madirancan, bus Tasikmalaya, bus Pedan, bus Ungaran, bus Kediri, bus Surabaya Barat dan bus Ngimbang
Gambaran sistem interkoneksi jawa bali dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut
23
Dian Anggun Trisnadi, 2013 Studi Aliran Daya Optimal Dengan Optimasi Primal Dual Bernasis Metode Newton
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Gambar 3.1. Gambar Sistem Interkoneksi 500KV Jawa Bali 2013
Dalam gambar 3.1 transmisi 500KV digambarkan dalam garis berwarna biru. Garis ini melintang dari sisi baling barat pulau Jawa yaitu Suralaya sampai
ke sisi paling timur pulau Jawa Surabaya Barat. Untuk lebih mempermudah pembacaan sistem transmisi 500KV dapat digambarkan dalam single line diagram
sebagai berikut.
24
Dian Anggun Trisnadi, 2013 Studi Aliran Daya Optimal Dengan Optimasi Primal Dual Bernasis Metode Newton
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
1 Suralaya
6 Cilegon
3 Kembangan
5 Cibinong
4 Gandul
12 Cirata
15 Saguling
11 Cibatu
10 Bandung Selatan
9 Bekasi
8 Cawang
14 Muaratawar
7 Depok
16 Tasikmalaya
17 Pedan
13 Mandiracan
19 Ungaran
22 Kediri
24 Surabaya Barat
18 Tanjung Jati
23 Paiton
21 Grati
20 Gresik
2 Balaraja
22 Ngimbang
Gambar 3.2. Single Line Diagram Sistem Interkoneksi 500KV Jawa Bali 2013
25
Dian Anggun Trisnadi, 2013 Studi Aliran Daya Optimal Dengan Optimasi Primal Dual Bernasis Metode Newton
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
3.2. Definisi Operasional