Tinjauan Atas Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pembiayaan Pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Kerja Praktek
PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan masyarakat khususnya dalam bidang penyaluran aliran listrik. Sejalan dengan ketentuan Undang-undang No. 15 Tahun 1985 maksud dan tujuan didirikan perusahaan Listrik Negara adalah mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan ekonomi, mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pembangunan penyediaan tenaga listrik di sector swasta. Selain sebagai salah satu pusat perhatian permintaan dalam pembangunan, peranan PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota yang merupakan BUMN juga memberikan jasa dalam masalah sumber energy listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan bagi PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota.
Kas adalah salah satu unsur aktiva yang paling penting karena kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan opersional perusahaan. Dalam hal penerimaan kas, terdapat sumber penerimaan yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
(2)
2
Sedangkan untuk pengeluaran kas dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan menggunakan cek dan uang tunai (Mulyadi, 2001 : 455).
Kas merupakan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan dan kas merupakan unsur pokok dalam kelangsungan aktivitas perusahaan. Banyak transaksi perusahaan yang langsung maupun tidak langsung akan menyangkut penerimaan atau pembayaran kas. Sehingga, penting sekali uang kas ini dijaga secara efektif.
Hampir setiap transaksi perusahaan dengan pihak luar menggunakan kas. Oleh karena itu kas mempunyai sifat mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya maka uang kas yang keluar akan mudah disalahgunakan. Melihat kondisi kas yang demikian beresiko, maka sangat penting untuk dibuatkan suatu perlindungan terhadap kas dalam aktivitas perusahaan.
Pada pertengahan tahu 2006 terdapat kasus korupsi yang terjadi pada PT. PLN (Persero). Kasus ini diduga telah merugikan negara sebesar Rp 45 miliar. KPK telah menetapkan mantan Dirut PLN, Eddie Widiono sebagai tersangka. (sumber : jakartapress.com). Hal ini membuktikan bahwa keandalan dan keamanan sistem keuangan, khususnya penerimaan dan pengeluaran kas masih dapat ditembus oleh pihak-pihak yang mampu menyalahgunakan jabatannya. Dari permasalahn ini menghasilkan tanda tanya, apakah sistem keuangannya yang masih perlu diperbaiki ataukah moral manusianya yang perlu diperbaiki.
Dari fenomena di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat
masalah tersebut dengan judul “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENERIMAAN
(3)
3
DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN APJ CIANJUR UPJ CIANJUR
KOTA”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka identifikasi penulisan pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Prosedur Penerimaan Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota?
2. Bagaimana Prosedur Pengeluaran Kas Pembiayaan pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota?
1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek 1.3.1 Maksud Kerja Praktek
Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui mengenai Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota.
1.3.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prosedur penerimaan kas pembiayaan pada PT.
PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota.
(4)
4
2. Untuk mengetahui prosedur pengeluaran kas pembiayaan pada PT.
PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota.
1.4 Kegunaan Kerja Praktek
Data serta informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktek yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas pembiayaan yang diterapkan diharapkan dapat digunakan untuk hal-hal berikut :
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan yang lebih luas tentang penerimaan dan pengeluaran kas pembiayaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan saran mengenai prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pembiayaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, umumnya mengenai prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pembiayaan, serta sebagai bahan referensi untuk penelitian dalam bidang yang sama.
1.5 Metode Kerja Praktek
Metode kuliah Kerja Praktek yang penulis laksanakan menggunakan Blok
(5)
5
Praktek tertentu, yaitu selama 23 hari kerja pada setiap hari kerja. Adapun pelaksanaannya dimulai tanggal 12 Juli - 11 agustus 2010.
Selain itu, untuk melengkapi data-data yang diperlukan, penulis melakukan studi kepustakaan dimana bermanfaat untuk membandingkan data dan informasi yang diperoleh dengan landasan teori yang didapat dari literatur-literatur dan bahan-bahan perkuliahan.
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Dalam menyusun laporan ini, penulis mengumpulkan data yang diperlukan baik informasi secara lisan maupun tulisan dengan cara melakukan Kerja Praktek pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur dan UPJ Cianjur Kota yang berlokasi di Jl. Dr. Muwardi No. 165 Cianjur. Kerja Praktek dilaksanakan mulai tanggal 12 Juli sampai dengan 11 Agustus 2010.
(6)
6
Berikut ini adalah tabel waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek :
Tabel 1.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
NO KEGIATAN
BULAN
JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengajukan Permohonan KP 2 Mencari Tempat KKP 3 Pelaksanaan KKP 4 Mengajukan judul 5 Mencari Data Laporan KP 6 Pengelolaan Data Laporan KP 7 Membuat Laporan KP 8 Bimbingan Laporan KP
a. Judul
b. BAB I
c. BAB II
d. BAB III
(7)
7 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).
Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949.
Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara rentah waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.
Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia.
(8)
8
27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.
Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.
Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994.
Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.
(9)
9
Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Penjelasan
Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka kerja yang memperhatikan adanya suatu pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam melaksanakan aktivitas perusahaan. Struktur organisasi harus disusun secara teratur sehingga menggambarkan aktivitas perusahaan secara keseluruhan, mencakup susunan dan tugas masing-masing bagian, serta hubungan yang satu dengan yang lainnya.
Struktur Organisasi yang ada dalam PT PLN (Persero) APJ Cianjur berbentuk Organisasi Fungsi karena disusun atas dasar kegiatan dari tiap-tiap fungsi sesuai dengan kepentingan perusahaan, dimana tiap-tiap fungsi/kegiatan seolah-olah terpisah berdasarkan atas bidang keahliannya. Sekalipun demikian tiap-tiap fungsi/kegiatan tidak dapat berdiri sendiri, karena antara satu fungsi dengan fungsi yang lainnya saling ketergantungan.
Bentuk organisasi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur yaitu berbentuk organisasi lini/garis, dimana otoritas mengalir dari puncak organisasi dilimpahkan kepada unit-unit organisasi dibawahnya dalam
(10)
10
semua sektor pekerjaan dari pertanggung jawaban juga mengalir dari bawah hingga ke tingkat yang paling tinggi secara bertahap berdasarkan hirarki.
Setiap aktifitas organisasi yang memiliki tujuan dan sasaran pasti menghasilkan output, baik berupa barang maupun jasa. Output yang diberikan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur yaitu berupa pelayanan dan mensuplai tenaga listrik kepada konsumen. Keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan sasaran-sasarannya bergantung dari dan ditentukan oleh kemampunan manajemennya dan dalam hal ini adalah kemampun para manager untuk mendayagunakan sumber daya manusia dan materil. Setiap organisasinya sedang berlangsung selalu membutuhkan adanya prosedur dan tata kerja organisasi. Prosedur kerja yang dijalankan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur yaitu sesuai dengan garis kewenangan yang mengalir dari atas hingga ke tingkat yang paling bawah dan pertanggung jawabannya juga mengalir dari bawah hingga ke tingkat yang paling atas.
Dilihat dari bentuk organisasi, maka wewenang tertinggi dalam PT PLN (Persero) APJ Cianjur berada pada Manager. Manager merupakan pimpinan utama yang dibantu oleh para Supervisor dan bagian-bagiannya.
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur dipimpin oleh seorang manager, dan manager melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa Asisten Manager, yaitu :
1. Asisten Manager Pemasaran dan Niaga
2. Asisten Manager Perencanaan
(11)
11
4. Asisiten Manager Alat pengukur dan Pembatas (APP)
5. Asisten Manager Keuangan dan SDM
Adapun struktur organisasi yang ada pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung UPJ Bandung Timur dapat dilihat pada lampiran.
2.3 Deskripsi Jabatan
Secara garis besar pembagian tanggung jawab dan tugas serta wewenang masing-masing Asisten Manajer yang ada pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur adalah sebagai berikut :
a. Asisten Manajer Pemasaran dan Niaga
Fungsi utama dari Asisten Manajer Pemasaran dan Niaga adalah memfasilitasi unit garis depan dan memaksimalkan kinerja melalui fungsi Administrasi Niaga, Sistem Pelayanan, dan Sistem Pemasaran.
b. Asisten Manajer Perencanaan
Fungsi utama Asisten Perencanaan adalah mengelola fungsi perencanaan terpadu, sistem teknologi informasi bekerjasama dengan Ahli dan dan fungsi terkait di APJ untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.
(12)
12 c. Asisten Manajer Distribusi
Fungsi utamanya adalah mengelola fungsi pengoperasian sistem jaringan distribusi dan logistik bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APJ untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.
d. Asisten Manajer Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Asisten Manajer APP mempunyai fungsi utama untuk mengelola fungsi Alat Pengukur dan Pembatas (APP), Automatic Meter Reading (AMR) dan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL), bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APJ untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.
e. Asisten Manajer Keuangan dan SDM
Fungsi utama dari Asisten Manajer Keuangan dan SDM ini adalah mengelola fungsi keuangan, fungsi SDM, fungsi administrasi, hukum dan komunikasi serta bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APJ untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berfungsi melakukan pendistribusian dengan menjual tenaga listrik kepada konsumen di daerah Jawa Barat dan Banten. Dengan demikian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten mempunyai dua fungsi dalam menjalankan kegiatannya, yaitu :
(13)
13
1. Fungsi Komersil
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berfungsi menjual tenaga listrik kepada konsumen dengan memaksimalkan keuntungan dari pendapatan.
2. Fungsi Sosial
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berfungsi memberikan pelayanan dalam hal ini ketenagalistrikan kepada masyarakat dan memperhatikan kepuasan konsumen. Jadi, selain mencari keuntungan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten tetap mengutamakan kepedulian dan kepuasan konsumen.
Kepedulian PLN tersebut diwujudkan dengan cara memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada konsumen, dimana hal tersebut dilakukan dengan penuh keterbukaan (transparant) terhadap segala sesuatu yang ingin dan harus diketahui masyarakat. Pelayanan yang diberikan PLN dimaksudkan agar masyarakat mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan PLN dan ketenagalistrikan agar terhindarnya kesalahpahaman antara PLN dengan pelanggan, selain itu juga diharapkan dapat dihindari adanya salah persepsi mengenai PLN di lingkungan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya, PLN berusaha bersifat terbuka kepada masyarakat. Menghadapi permasalahan yang khususnya datang dari pelangganm PLN senantiasa mengadakan terobosan kebijakan yang ditujukan untik kemudahan dan kenyamanan pelanggan. Dalam hal ini PLN berusaha bersifat fleksibel dalam menetapkan suatu kebijakan.
(14)
14
Sifat fleksibel ini juga terlihat dalam situasi kerja, dimana suatu jabatan
ditempati oleh orang yang menguasai bidang pekerjaannya (the right man on the
right place), namun tidak menutup kemungkinan suatu jabatan membantu atau menggantikan jabatan lain selama bidang pekerjaan tersebut benar-benar dikuasai sehingga terlihat kesan kooperatif (kerjasama) yang baik di lingkungan kerja. Hal ini dilakukan oleh PLN semata-mata untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Tugas utama dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah menyediakan listrik bagi kepentingan umum dan memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dan mengusahakan penyediaan listrik dengan perusahaan dan mengusahakan penyediaan tenaga listrik dengan jumlah dan mutu yang memadai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai satu-satunya penyelenggara fasilitas kelistrikan di Indonesia memiliki tujuan :
1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum sekaligus keuntungan
berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.
2. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dengan jumlah dan mutu yang
memadai dengan tujuan untuk :
a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan tenaga
listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.
(15)
15
4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan
tenaga listrik sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berfungsi sebagai unit bisnis yang bergerak dalam perindustrian dengan menjual tenaga listrik kepada pelanggan dan melayani calon pelanggan.
(16)
16 BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis telah melaksanakan seluruh kegiatan Kerja Praktek (KP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur dan UPJ Cianjur Kota yang beralamat di Jl. Dr. Muwardi No. 165 Cianjur, selama satu bulan terhitung tanggal 12 Juli 2010 sampai 11 Agustus 2010. Selama melaksanakan kerja praktek di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur dan UPJ Cianjur Kota, penulis ditempatkan pada bagian akuntansi serta bagian Keuangan dan Administrasi.
Dari pelaksanaan Kerja Praktek ini, penulis mendapat berbagai ilmu dan pengalaman baru yang berharga. Adapun ilmu yang penulis peroleh selama pelaksanaan kerja praktek di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, salah satunya adalah pengetahuan mengenai Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota.
3.1.1 Prosedur
Prosedur merupakan komponen dari sistem informasi baik itu sistem informasi manajemen atau informasi akuntansi yang sering dilupakan, padahal tanpa prosedur sistem informasi sebaik apapun tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
(17)
17
Mulyadi mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
orang dalam suatu departemen atau yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara
berulang-ulang.”
(2001;6)
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu urutan kegiatan atau tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dan terjadi secara berulang-ulang.
3.1.2 Pengertian Kas
Menurut Zaki Baridwan, pengertian kas, yaitu :
“ kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran
dalam akuntansi. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling serimg berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu
mempengaruhi kas.”
(2003 :85)
Sedangkan, menurut Carl S. Warren, James M. Reeve, Phillip E. Fess, mengemukakan mengenai definisi kas, yaitu :
”Kas (cash) meliputi koin, uang kertas, Cek, wesel (money order atau
kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank; hal ini selanjutnya diistilahkan wesel), dan uang yang disimpan dan dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan. Lazimnya kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk Anda setorkan
ke rekening Anda”
(18)
18
Kas yang terdapat dalam PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota terbagi menjadi dua jenis, yaitu kas pendapatan (kas receipt), dan kas pembiayaan (kas imprest). Kas pendapatan atau kas imprest adalah seluruh penerimaan yang berasal dari penjualan listrik, perubahan daya listrik dan penyambungan baru listrik. Sedangkan kas pembiayaan atau kas imprest adalah uang kas yang diterima dari PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur untuk keperluan operasional di APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota.
Kas receipt atau kas pendapatan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, dilakukan dengan cara sentralisasi, yakni semua penerimaan uang dari hasil penjualan jasa yang diterima dari kantor-kantor UPJ dikumpulkan secara terpusat di rekening PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur. Berbeda dengan kas imprest atau kas pembiayaan yang dilakukan dengan cara desentralisasi, yaitu bahwa semua kebutuhan unit-unit yang tersebar di seluruh pelosok tanah air ditransfer dari PT. PLN (persero) Kantor Pusat setiap bulannya, sesuai dengan permintaan setiap unit yang telah tercantum dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) masing-masing unit. Kewenangan atas pengelolaan uang yang ditransfer ke unit-unit untuk keperluan operasionalnya sepenuhnya diserahkan PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur kepada unit yang bersangkutan.
(19)
19 3.1.3 Pengertian Desentralisasi
Hidayah Nichlah, mendefinisikan desentralisasi sebagai berikut :
“Perusahaan yang memiliki banyak pusat pertanggung-jawaban biasanya memilih satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan :
sentralisasi atau desentralisasi. Desentralisasi adalah praktek
pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.
Desentralisasi biasanya diwujudkan melalui pembentukan unit-unit yang disebut divisi. Satu cara pembedaan divisi adalah berdasarkan jenis barang atau jasa yang diproduksi, garis geografis atau berdasarkan jenis pertanggungjawaban yaitu : pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi. Pusat Investasi mencerminkan tingkat tertinggi desentralisasi, karena manajernya memiliki kebebasan untuk membuat beragam keputusan penting. Dari sinilah muncul konsepsi kantor usaha
pusat, cabang, sampai pada vendor atau agen.”
(2007)
Desentralisasi yang diterapkan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur dan UPJ Cianjur Kota, mencakup kepada desentralisasi dana dan desentralisasi kewenangan untuk pengelolaannya sebatas dengan keperluan operasonalnya yang berhubungan dengan kegiatan uasahanya.
Dalam perlakuan desentralisasi yang dilakukan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur dan UPJ Cianjur Kota, pengawasan menjadi hal yang utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan mengingat kas sifatnya sangat mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah untuk digelapkan.
Pengawasan ketat ini dilakukan di setiap aktivitas yang berhubungan dengan kas, baik itu penerimaan ataupun pengeluaran.
(20)
20 3.1.4 Pengertian Penerimaan Uang
Adapun pengertian penerimaan uang menurut Zaki Baridwan, adalah :
“penerimaan uang dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa
sumber antara lain dari penjualan tunai, pelunasan piutang atau dari pinjaman. Prosedur-prosedur yang dapat digunakan antara lain :
1. Harus ditunjukan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas
harus segera dicatat dan disetor ke bank.
2. Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi
pencatatan kas.
3. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan
pencatatan kas, selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas.”
(2004;85)
Teori ini pun diterapkan dalam prosedur penerimaan kas di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, begitu pula dengan prosedur pengeluaran kasnya.
3.1.5 Pengertian Pengeluaran Uang
Definisi Pengeluaran Uang, seperti yang dipaparkan Zaki Baridwan :
“Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar
bermacam-macam transaksi. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sebagai berikut: a. Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk
pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil. b. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.
c. Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti
(dokumendokumen) yang lengkap atau dengan kata lain digunakan system voucher.
d. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas.
e. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu.
f. Diharuskan membuat laporan kas harian.”
(21)
21
Dari kedua teori yang disampaikan Zaki Baridwan, mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas, dijelaskan bahwa pengendalian merupakan hal yang harus dpenuhi.
Mengingat begitu mudahnya uang dialihkan atau dipindahtangankan, maka kas merupakan aktiva yang cenderung diselewengkan atau disalahgunakan oleh karyawan. Di samping itu, banyak karyawan, banyak transaksi entah secara langsung atau tidak mempengaruhi penerimaan atau pengeluaran kas. Karena itu perusahaan harus merancang dan menggunakan pengendalian terhadap transaksi kas.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknis pelaksanaan Kerja Praktek yang dilakukan penulis adalah mengerjakan langsung semua pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing perusahaan di bagian akuntansi. Adapun kegiatan yang penulis kerjakan yaitu :
1. Memeriksa dan mencocokkan Bukti Kas Masuk (BKM) yang telah
diinput;
2. Memeriksa dan mencocokkan Bukti Kas Keluar (BKK) yang telah diinput.
3. Membuat Bukti Bank Pengeluaran (BBK);
4. Menyusun Bukti Kas Masuk (BKM) Bukti Kas Keluar (BKK) sesuai
dengan nomor urutnya;
(22)
22
3.2.1 Prosedur Penerimaan Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota
Kas dalam perusahaan diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Aliran kas masuk pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota sebagian besar bersifat kontinyu atau rutin,
yaitu melalui dropping dari kantor APJ Cianjur.
Prosedur penerimaan kas pembiayaan diawali dari pembuatan Surat Permohonan Anggaran Tetap Dan Investasi (SPATOI) serta Rincian Permohonan Anggaran (PRA) yang disusun oleh Supervisor Keuangan dan Administrasi. Penyusunan ini didasarkan pada Rencana Anggaran dari tiap-tiap divisi yang ada di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten UPJ Cianjur Kota. Langkah selanjutnya, SPATOI ini akan ditinjau oleh Manajer dan kemudian akan ditandatangani apabila disetujui. Selanjutnya SPATOI yang telah ditandatangani Manajer akan diajukan ke PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur untuk dipertimbangkan.
Apabila setuju, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur akan mengirimkan Surat Persetujuan Anggaran (SPA) dan Anggaran Tetap (AT) ke Supervisor Keuangan dan Administrasi UPJ Cianjur Kota. Selanjutnya Supervisor Keuangan dan Administrasi akan mengecek saldo di bank, apakah bertambah sesuai jumlah dana yang tercantum dalam SPA dan AT. Apabila telah cocok, SPA dan AT diserahkan kepada Staf Keuangan APJ Cianjur untuk dibuatkan Bukti Bank Penerimaan (BBM) atau Bukti Bank Penerimaan
(23)
23
rangkap dua. BBM ini akan ditanda tangani oleh Supervisor Keuangan dan Administrasi, staf kasir serta Manajer.
BBM rangkap satu yang telah ditanda tangani akan diarsipkan di Staf Keuangan APJ Cianjur. Staf Akuntansi APJ Cianjur akan memeriksa dan mencocokkan BBM dengan data yang diinput oleh Staf Keuangan, apabila telah sesuai maka staf akuntansi akan mengarsipkannya. Kemudian Staf akuntansi akan mencetak Laporan Daftar Kasir (LDK) dan Rekapitulasi per Kode Akuntansi. LDK akan ditanda tangani oleh staf Kasir dan Supervisor Keuangan dan Administrasi, sementara Rekapitulasi per Kode Akuntansi akan ditanda tangani oleh Supervisor Keuangan dan Administrasi dan Manajer.
Selanjutnya Staf Akuntansi APJ Cianjur akan menarik data yang telah diinput di program SIDALANG ke program ERP / SAP. Program ini merupakan program milik PT. PLN (Persero), yang disusun sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan karyawan PT. PLN (Persero).
Setelah penarikan data ke ERP / SAP, akan dicetak Buku Harian Kas Penerimaan (BHKP) dan saldo buku besar. BHKP ditanda tangani oleh Supervisor Keuangan dan Administrasi untuk selanjutnya diarsipkan. Sedangkan Saldo Buku Besar akan dikirim ke bagian akuntansi APJ Cianjur sebagai laporan
(24)
24
3.2.2 Prosedur Pengeluaran Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota
Aliran kas keluar dilakukan untuk pengeluaran biaya operasi serta biaya pemeliharaan material maupun jasa dan biaya administrasi umum lainnya yang
didasarkan pada penetapan anggaran biaya dropping dari APJ Cianjur.
Prosedur pengeluaran kas pembiayaan diawali dari karyawan yang membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan operasional pada divisinya masing-masing. Karyawan yang bersangkutan akan membuat Nota Dinas (ND) yang ditujukan kepada Supervisor Keuangan dan Administrasi. Supervisor Keuangan dan Administrasi akan memeriksa kelayakan Nota Dinas yang telah diajukan tersebut, Manajer pun harus memeriksa sebelum memberikan disposisi kepada Supervisor Keuangan dan Administrasi untuk segera melaksanakan Nota Dinas tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengarsipkan Nota Dinas tersebut sesuai dengan TLSK.
Karyawan dari divisi terkait akan menyerahkan faktur yang telah tercetak besar nominal yang diperlukan kepada Supervisor Keuangan dan Administrasi kembali memeriksa kelayakan faktur ini dengan Nota Dinas yang telah dikeluarkan sebelumnya. Apabila wajar, maka Supervisor Keuangan dan Administrasi akan memberikan faktur ini ke Staf Keuangan untuk proses yang lebih lanjut.
Staf Keuangan akan melihat ke file Rencana Anggaran untuk memeriksa pos anggaran yang harus dikeluarkan biayanya. Apabila pos anggaran yang terkait
(25)
25
mengalami defisit, maka biaya tersebut akan diambil dari pos anggaran yang surplus.
Langkah selanjutnya, Staf Keuangan akan mengentri nomor akun ke program SIDALANG. Proses ini dilakukan untuk mencetak Bukti Bank Pengeluaran (BBK), Bukti Kas Penerimaan atau Bukti Kas Masuk (BKM), dan Bukti Kas Pengeluaran atau Bukti Kas Keluar (BKK), yang kesemuanya rangkap dua.
Berapapun dana yang dikeluarkan, BBK, BKM, dan BKK harus mendapat persetujuan dari Manajer. BBK akan diarsipkan oleh Staf Keuangan, Staf Akuntansi, dan Staf Kasir.
Berdasarkan BKM dan BKK yang diterima, Staf Kasir akan mencatat pengeluaran tersebut ke dalam Buku Kontrol Kas Pembiayaan dan mengembalikan BKM dan BKK rangkap dua ke Staf Keuangan.
Staf Keuangan akan mengentri kode akun ke dalam program SIDALANG sebagai bukti bahwa anggaran tersebut telah terealisasi. Kemudian Staf Keuangan dan Staf Akuntansi mengarsipkan BKM dan BKK.
Staf Akuntansi akan mencocokkan BKM dan BKK dengan data yang diinput oleh Staf Keuangan, apabila cocok, maka staf akuntansi akan mengarsipkannya. Selanjutnya Staf Akuntansi akan mencetak Laporan Daftar Kasir (LDK) dan Rekapitulasi per Kode Akuntansi. LDK akan ditandatangani oleh Kasir, Supervisor Keuangan dan Administrasi, dan Manajer.
Staf Keuangan akan menarik data yang telah diinput dari program SIDALANG ke program ERP / SAP, akan dicetak Buku Harian Kas Penerimaan
(26)
26
(BHKP) dan Saldo Buku Besar. BHKP ditandatangani oleh Supervisor Keuangan dan Administrasi untuk selanjutnya diarsipkan. Sedangkan Saldo Buku Besar akan dikirim ke bagian akuntansi APJ Cianjur sebagai laporan bulanan beserta
softcopynya.
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Analisis Prosedur Penerimaan Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota
Kas receipt atau penerimaan kas pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, dilakukan dengan cara sentralisasi, yakni semua penerimaan uang dari hasil penjualan jasa yang diterima dari kantor-kantor UPJ dikumpulkan secara terpusat di rekening PT. PLN (persero) Kantor Pusat.
Prosedur penerimaan kas pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota melalui berbagai pihak untuk mendapatkan persetujuannya, sehingga kecil kemungkinan terjadi penyelewengan atau penggelapan uang kas pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota.
(27)
27
3.3.2 Analisis Prosedur Pengeluaran Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota
Kas imprest atau pengeluaran pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, dilakukan dengan cara desentralisasi, yaitu bahwa semua kebutuhan unit-unit yang tersebar di seluruh pelosok tanah air ditransfer dari PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur setiap bulannya, sesuai dengan permintaan setiap unit yang telah tercantum dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) masing-masing unit. Kewenangan atas pengelolaan uang yang ditransfer ke unit-unit untuk keperluan operasionalnya sepenuhnya diserahkan PT. PLN (persero) Kantor Pusat kepada unit yang bersangkutan.
Prosedur pengeluaran kas pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota melalui berbagai pihak untuk mendapatkan persetujuannya, sehingga kecil kemungkinan terjadi penyelewengan atau penggelapan uang kas pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota.
(28)
32 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan mengenai Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Kas receipt atau kas pendapatan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, dilakukan dengan cara
sentralisasi dan melalui berbagai pihak untuk mendapatkan
persetujuannya, sehingga kecil kemungkinan terjadi penyelewengan atau penggelapan uang kas.
2. Kas imprest atau kas pengeluaran pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, dilakukan dengan cara
desentralisasi dan melalui berbagai pihak untuk mendapatkan
persetujuannya, sehingga kecil kemungkinan terjadi penyelewengan atau penggelapan uang kas.
(29)
33 4.2Saran
Setelah pelaksanakan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota, serta setelah memahami Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pembiayaan, perkenankanlah penulis untuk memberikan saran yang sedikit banyak dapat bermanfaat untuk pelaksanaan Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pembiayaan di kemudian hari. Berikut adalah saran yang penulis sampaikan, yaitu :
1. Untuk terus mengevaluasi prosedur mengenai penerimaan kas pada setiap
jangka waktu tertentu, dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi perusahaan, keadaan ekonomi, kemajuan teknologi, serta faktor-faktor lainnya. Pengevaluasian ini diharapkan dapat menciptakan prosedur penerimaan kas yang lebih baik lagi dari sebelumnya, sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penerimaan kas pembiayaan.
2. Untuk terus mengevaluasi prosedur mengenai pengeluaran kas pada setiap
jangka waktu tertentu, dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi perusahaan, keadaan ekonomi, kemajuan teknologi, serta faktor-faktor lainnya. Pengevaluasian ini diharapkan dapat menciptakan prosedur pengeluaran kas yang lebih baik lagi dari sebelumnya, sehingga dapat
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap
(30)
TINJAUAN ATAS PROSEDUR
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PEMBIAYAAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
APJ CIANJUR UPJ CIANJUR KOTA
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang S1
Program Studi Akuntansi
Oleh :
NAMA : Mohammad Rizqie Ramdhani NIM : 21107157
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(31)
iv DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR……… i
DAFTAR ISI……… iv
DAFTAR TABEL………... vii
DAFTAR LAMPIRAN……….. viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek……… 1
1.2 Identifikasi Masalah……… 3
1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek………. 3
1.3.1 Maksud Kerja Praktik……… 3
1.3.2 Tujuan Kerja Praktik………. 3
1.4 Kegunaan Kerja Praktek……….……… 4
1.5 Metode Kerja Praktek……… 4
1.6 Lokasi dan Waktu Praktik Kerja……… 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan………. 7
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Penjelasan………. 9
(32)
v
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan………... 12
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek……….... 16
3.1.1 Prosedur……… 16
3.1.2 Pengertian Kas……….. 17
3.1.3 Pengertian Desentralisasi……….. 19
3.1.4 Pengertian Penerimaan Uang……… 20
3.1.5 Pengertian Pengeluaran Uang……… 20
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek……….. 21
3.2.1 Prosedur Penerimaan Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota……… 22
3.2.2 Prosedur Pengeluaran Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota………... 24
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 3.3.1 Analisis Prosedur Penerimaan Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota….... 26
3.3.2 Analisis Prosedur Pengeluaran Kas Pembiayaan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cianjur UPJ Cianjur Kota…… 27
(33)
vi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan……….. 28
4.2 Saran……… 29
DAFTAR PUSTAKA……… 30
LAMPIRAN………... 31
(34)
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediete Accounting. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke-tiga. Salemba 4. Jakarta.
Nichlah, Hidayah. 2007. Desentralisasi Pertanggung Jawaban Keuangan. Politeknik Negeri
Bandung. Tidak Diterbitkan.
Warren, Carl S, James M. Reeve, Phillip E. Fess. 2004. Accounting. Salemba Empat. Jakarta.
(35)
44 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mohammad Rizqie Ramdhani
NIM : 21107157
Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 06 April 1989
Alamat di Bandung : Jl. Tubagus ismail V No. 77/157D Bandung
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Orang Tua
Ayah : Mohammad Husein Kusumah
Pekerjaan : Pensiunan PT. PLN (Persero)
Ibu : Nandan Latifah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. DR. Muwardi Gg. Swadaya 07 RT. 01 / RW. 02
No 184 E Cianjur
Pendidikan
1995-2001 : SDN Selakopi 2 Cianjur
2001-2004 : SLTPN 1 Cianjur
2004-2007 : SMAN 1 Cianjur
Saat ini masih Tercatat Sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia BANDUNG
(36)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLOH Subhanahu Wa
Ta’ala atas segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Kerja Praktek yang berjudul “TINJAUAN ATAS
PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PEMBIAYAAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN APJ CIANJUR
UPJ CIANJUR KOTA”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Namun penulis berusaha untuk menanggulanginya. Kritik dan saran sangat membangun penulis harapkan agar laporan ini lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu :
1. Ir. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku ketua Program Studi Akuntansi.
(37)
ii
5. Surtikanti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali Akuntansi Ak 4 dan sekaligus
pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
6. Bapak Suprapto selaku Manager PT. PLN (Persero) DJBB APJ Cianjur yang
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.
7. Bapak Abu Sofyan selaku Supervisor Akuntansi dan pembimbing perusahaan
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.
8. Seluruh staff dan karyawan yang turut membantu terlaksananya Kerja
Praktek.
9. Kedua orang tua saya yang sudah membesarkanku juga selalu memberikan
do’a, kasih sayang, dan dukungan dalam menempuh pendidikan untuk bekal
di masa depan.
10.Seorang Akhwat, yang selalu menjadi salah satu sumber semangat, motivasi
dan inspirasi serta cita-cita bagi hidup saya.
11.Sahabat-sahabat AK.4, Darius Ginting, Vijay Akbar, Irsan Herlandi Putra,
Silver Caesar, Martinus Asido, Novrikardo, Mario Lambok, Firma Sudarso, Tri Setyo, Anneke Silvana, Erni Nuraeni, Risma Rosalina, Tri Endar, Shela Yohana, Fera Oktaviani, Lady Ekayanti, Juliana Ika, Astri Arumdhani, Eksa Boanita, Nur Fitriyanti, Silvia Maya, Yunita Indria, Rika Tri, Yunita Saragih, dan teh Maya terima kasih atas persahabatan, dukungan dan bantuannya.
(38)
iii
12.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan
dukungan yang tulus.
Akhir kata semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat imbalanya yang setimpal dari ALLOH Subhanahu Wa Ta’ala dan
penulis berharap semoga laporan ini bermamfaat bagi penulis khususnya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Bandung, Desember 2010
(1)
vi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan……….. 28
4.2 Saran……… 29
DAFTAR PUSTAKA……… 30
LAMPIRAN………... 31
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediete Accounting. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke-tiga. Salemba 4. Jakarta.
Nichlah, Hidayah. 2007. Desentralisasi Pertanggung Jawaban Keuangan. Politeknik Negeri Bandung. Tidak Diterbitkan.
Warren, Carl S, James M. Reeve, Phillip E. Fess. 2004. Accounting. Salemba Empat. Jakarta. www.pln-jabar.co.id
(3)
44 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mohammad Rizqie Ramdhani
NIM : 21107157
Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 06 April 1989
Alamat di Bandung : Jl. Tubagus ismail V No. 77/157D Bandung Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Orang Tua
Ayah : Mohammad Husein Kusumah Pekerjaan : Pensiunan PT. PLN (Persero) Ibu : Nandan Latifah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. DR. Muwardi Gg. Swadaya 07 RT. 01 / RW. 02 No 184 E Cianjur
Pendidikan
1995-2001 : SDN Selakopi 2 Cianjur 2001-2004 : SLTPN 1 Cianjur 2004-2007 : SMAN 1 Cianjur
Saat ini masih Tercatat Sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia BANDUNG
(4)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLOH Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek yang berjudul “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PEMBIAYAAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN APJ CIANJUR UPJ CIANJUR KOTA”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Namun penulis berusaha untuk menanggulanginya. Kritik dan saran sangat membangun penulis harapkan agar laporan ini lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu :
1. Ir. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku ketua Program Studi Akuntansi. 4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi.
(5)
ii
5. Surtikanti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali Akuntansi Ak 4 dan sekaligus pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat diselesaikan. 6. Bapak Suprapto selaku Manager PT. PLN (Persero) DJBB APJ Cianjur yang
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.
7. Bapak Abu Sofyan selaku Supervisor Akuntansi dan pembimbing perusahaan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.
8. Seluruh staff dan karyawan yang turut membantu terlaksananya Kerja Praktek.
9. Kedua orang tua saya yang sudah membesarkanku juga selalu memberikan do’a, kasih sayang, dan dukungan dalam menempuh pendidikan untuk bekal di masa depan.
10.Seorang Akhwat, yang selalu menjadi salah satu sumber semangat, motivasi dan inspirasi serta cita-cita bagi hidup saya.
11.Sahabat-sahabat AK.4, Darius Ginting, Vijay Akbar, Irsan Herlandi Putra, Silver Caesar, Martinus Asido, Novrikardo, Mario Lambok, Firma Sudarso, Tri Setyo, Anneke Silvana, Erni Nuraeni, Risma Rosalina, Tri Endar, Shela Yohana, Fera Oktaviani, Lady Ekayanti, Juliana Ika, Astri Arumdhani, Eksa Boanita, Nur Fitriyanti, Silvia Maya, Yunita Indria, Rika Tri, Yunita Saragih, dan teh Maya terima kasih atas persahabatan, dukungan dan bantuannya.
(6)
iii
12.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungan yang tulus.
Akhir kata semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalanya yang setimpal dari ALLOH Subhanahu Wa Ta’ala dan penulis berharap semoga laporan ini bermamfaat bagi penulis khususnya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Bandung, Desember 2010