Sistem Informasi Pemesanan Jasa Fotografi Pada Goplus Berbasis Web

(1)

SISTEM INFORMASI PEMESANAN JASA FOTOGRAFI PADA GOPLUS BERBASIS WEB

Oleh:

Muhammad Riyan Utama dan Tono Hartono, S.Si., MT.

ABSTRAK

Indonesia's Goplus Photography Community in accommodating and promoting their commercial photography services has been utilizing the information technology's product, such as the social media. The process of reserving photography services by the client, is however conducted using email and messenger application. This in fact, has triggered lack of coordination between the Project Manager and those photographers in the community due to the absence of an integrated information system to schedule the photo shoot projects coming from the client. Time and resources wasted only for coordination process that also caused inconvenience for the client, Project Manager and photographers.

Approaching method applied by the authors in this research is object- oriented method. Development method on this system refer to the prototype development model, which consists of three stages of development.

Photography Service Reservation Information Systems can help simplify the process of interaction between the actors in the Goplus Photography Community's business process so as to produce an efficient, comfortable, and satisfying services.

Keywords: Research, Reservation, Information Systems, Photography, Web

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kebutuhan manusia akan teknologi dan media komunikasi terpadu di era digital ini terus mengalami peningkatan. Diantaranya adalah kebutuhan akan industri kreatif. Industri ini tidak hanya menawarkan produk atau jasa entertainment saja, namun juga digunakan sebagai sarana visualisasi suatu objek untuk membangun persepsi masyarakat yang di harapkan terhadap objek tersebut. Salah satu dari sekian banyak bagian dari industri kreatif ini adalah industri fotografi.

Dalam hitungan tahun, perkembangan dunia fotografi sangat maju pesat. Kemajuan itu ditandai dengan semakin banyak bermunculannya kamera dengan kecanggihan yang menawarkan segala bentuk kemudahan. Era fotografi digital memudahkan fotografer untuk memahami dunia fotografi lebih luas lagi. Namun dengan segala kemudahan itu, untuk menghasilkan foto yang berkualitas, tidak semua orang bisa melakukannya. Anak kecil pun bisa memotret hanya dengan menekan tombol shutter. Untuk menghasilkan sebuah gambar yang bagus, perlu ketajaman insting seorang fotografer dalam memadukan skill, teknologi, dan juga nilai seni, agar foto yang dihasilkan bisa dikomunikasikan dengan orang yang melihat foto tersebut.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat menjadikan kebutuhan akan jasa fotografi semakin meningkat. Kini hampir segala bentuk advertising, penjualan, publikasi khusus, event seperti wedding event, dan banyak lainnya membutuhkan jasa fotografi dengan kualitas yang baik. Begitu strategisnya kehadiran seorang fotografer, maka


(2)

2

terbukalah kesempatan bagi semua orang yang ingin menekuni dunia fotografi sebagi profesi. Saat ini banyak sekali freelancer yang mendalami dunia fotografi serta semakin banyak pula perusahaan atau komunitas yang menyediakan jasa fotografi professional.

Goplus merupakan salah satu komunitas fotografer komersial professional yang bekerja sama untuk membangun sebuah brand image dengan kualitas yang baik terhadap jasa fotografi yang mereka tawarkan. Goplus memiliki spesialisasi di bidang fotografi wedding, pre-wedding, potrait, dan catalogue. Hingga saat ini Goplus memiliki dua garis besar wilayah penyediaan jasa, yaitu Goplus Indonesia dan Goplus Korea. Penyediaan jasa fotografi oleh Goplus di Indonesia terdapat pada kota Jakarta, Bandung, dan wilayah Bali. Sedangkan untuk Korea Selatan yaitu kota Seoul dan Busan. Komunitas ini telah memiliki ribuan portofolio yang dibuat di dalam maupun di luar dari wilayah penyediaan jasa mereka tersebut.

Proses bisnis yang terdapat pada komunitas Goplus tidak luput dari berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan. Proses pemesanan saat ini yang dilakukan client yaitu dengan menggunakan media social messenger atau email ke akun resmi Goplus. Pihak komunitas pun tidak dapat secara langsung menerima tawaran proyek yang datang dari setiap client, namun harus melakukan proses koordinasi terlebih dahulu dengan fotografer anggota komunitas yang berada di region atau kota yang di pesan oleh client perihal jadwal pemotretan. Apabila fotografer yang dihubungi oleh Project Manager tersebut memiliki kegiatan lain pada tanggal yang di pesan oleh Client, maka Project Manager akan mencoba menghubungi fotografer anggota lainnya yang dapat mengerjakan proyek tersebut. Proses koordinasi ini pun dilakukan dengan menggunakan media social messenger atau email. Adanya pembatas-pembatas wilayah penyediaan jasa ini menyebabkan banyak waktu dan resource yang terbuang hanya untuk melakukan proses koordinasi serta menimbukan rasa kurang nyaman yang dirasakan oleh aktor-aktor yang terlibat di dalam proses bisnis komunitas Goplus.

Maka solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan membangun sistem informasi yang dapat menangani proses pemesanan jasa fotografi dan koordinasi antara aktor-aktor yang terlibat dalam proses bisnis komuitas Goplus berbasis web. Sistem dibangun berbasis web agar mempermudah dalam mendapatkan akses informasi secara cepat, tepat dan akurat. Berdasarkan atas gambaran tersebut, maka penulis tertarik untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian dalam skripsi dengan memilih judul “Sistem Informasi Pemesanan Jasa Fotografi Pada Goplus Berbasis Web”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem pemesanan jasa fotografi pada Goplus belum terintegrasi secara baik, meskipun telah menggunakan teknologi serta media internet.

2. Belum adanya sistem informasi pemesanan jasa fotografi yang dapat memudahkan proses bisnis pada komunitas Goplus.

3. Belum efektifnya proses koordinasi antara Project Manager dan fotografer anggota komunitas Goplus.

4. Adanya perbedaan kapasitas antara fotografer yang ada pada Goplus dilihat dari segi wilayah dan waktu menjadikan jadwal sesi pemotretan sulit untuk ditentukan dengan cepat.


(3)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada bagian latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengintegrasikan sistem pemesanan jasa fotografi yang sedang berjalan pada Goplus.

2. Bagaimana membuat sistem informasi pemesanan jasa fotografi untuk mempermudah proses bisnis pada Goplus.

3. Bagaimana memadukan proses koordinasi antar aktor-aktor yang terlibat dalam proses bisnis pada Goplus.

4. Bagaimana agar jadwal sesi pemotretan dapat ditentukan dengan cepat meskipun terdapat perbedaan kapasitas antara fotografer Goplus dilihat dari segi wilayah dan waktu.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi pemesanan jasa fotografi pada Goplus untuk membantu dalam mempermudah dan menyederhanakan proses pemesanan serta koordinasi antara client, fotografer serta aktor-aktor lain yang terlibat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai barikut:

1. Untuk mengintegrasikan sistem pemesanan jasa fotografi yang sedang berjalan pada Goplus.

2. Untuk membuat sistem informasi pemesanan jasa fotografi agar mempermudah proses bisnis pada Goplus.

3. Untuk memadukan proses koordinasi antar Project Manager dan fotografer yang terlibat dalam proses bisnis pada Goplus.

4. Untuk dapat menentukan jadwal sesi pemotretan dengan cepat oleh pihak Goplus.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Client Goplus

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak Goplus.

2. Bagi Fotografer Goplus

Dengan penelitian ini diharapkan fotografer Goplus bisa mendapatkan informasi mengenai client, jadwal, dan lokasi pemotretan setiap saat ketika dibutuhkan. 3. Bagi Project Manager Goplus

Project Manager Goplus dengan mudah dapat mengakses informasi mengenai detail proyek yang diajukan oleh client, memilih fotografer yang akan mengerjakan proyek tersebut, serta mengubah status pembayaran.


(4)

4

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang langsung terjadi di lapangan (praktek).

2. Bagi Penulis

Bagi penulis sangat berguna untuk menembah wawasan dan pengalaman dalam menulis, merancang dan membangun sistem informasi.

3. Bagi Peneliti Lain

Dapat menambah wawasan dan menjadi bahan referensi khususnya bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil bahasan dalam penelitian ini untuk pengembangan yang lebih jauh.

1.5 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan sasaran sistem informasi yang tepat dan tujuan dari penelitian dapat tercapai, penulis membatasi ruang lingkup sistem informasi yang akan dirancang ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi yang dibangun hanya untuk digunakan di Goplus.

2. Sistem informasi ini hanya membahas mengenai sistem pemesanan jasa foto pada Goplus.

3. Pembayaran pemesanan jasa fotografi pada Goplus menggunakan pembayaran melalui setor tunai atau transfer rekening. Status pembayaran akan terganti jika client sudah melakukan pembayaran dan melakukan konfirmasi. Selanjutnya client dapat mencetak invoice bukti pembayaran.

4. Project Manager selalu siap untuk menerima atau menolak konfirmasi pembayaran.

5. Jumlah uang yang di bayarkan di sini hanya merupakan uang biaya paket pemotretan. Project Manager akan membuat kesepakatan dengan client apabila nantinya ada biaya-biaya tambahan diluar dari paket yang sudah dipilih.

6. Bagi client yang telah memesan jasa foto pada Goplus namun tidak melunasi pembayaran paling lambat 3 hari sebelum hari pemotretan, maka dianggap membatalkan pemesanan dan dikenakan sanksi berupa denda sebanyak 10% dari harga produk yang di pesan.

7. Data yang diolah dalam sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini berupa data data client, data fotografer, dan data proyek yang akan di kerjakan.

8. Informasi yang dihasilkan berupa data proyek yang valid beserta fotografer yang mengerjakannya sebagai acuan bagi fotografer dan project manager dalam bentuk tampilan di halaman website, invoice bukti pembayaran client dalam bentuk file PDF, dan laporan periodik untuk ketua komunitas dalam bentuk file PDF.

II. Kajian Pustaka

2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu. [5, p.1]


(5)

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. [3, p.8]

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, Sistem Informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakuakan kontrol terhadap jalannya perusahaan. [2, p.13]

2.4 Pengertian Pemesanan

Pesan adalah kata baku dari pemesanan yang meliliki arti “hendak membeli supaya dikirim”. Pesanan adalah barang yang dipesan. Jadi pemesanan adalah proses, perbuatan atau cara memesan (sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia).

2.5 Pengertian Web

Web adalah serangkaian halaman atau situs web yang bertautan, yang kita gapai (akses) dengan menggunakan media internet. [4, p.5]

2.6 Pengertian Sistem Informasi Pemesanan Jasa Fotografi berbasis Web

Sistem informasi pemesanan jasa fotografi berbasis web dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengelola dan mengolah data pesanan jasa fotografi guna menghasilkan berbagai informasi-informasi terkait dengan pemesanan jasa yang ditawarkan. Data yang dikelola adalah data client dan data fotografer. Sedangkan data yang diolah adalah data pesanan jasa fotografi. Dari data-data tersebut diperoleh informasi tentang rincian proyek yang akan dikerjakan, status pembayaran, dan invoice bukti pembayaran yang keseluruhannya menggunakan media internet.

III. Objek dan Metode Penelitian

3.1 Visi dan Misi Komunitas Fotografi Goplus

Visi : “Menciptakan brand image terbaik dengan memadukan kreatifitas, kualitas, dan keaslian karya-karya yang diciptakan di dunia fotografi.”

Misi :

a) Menyalurkan dan melakukan pengembangan nilai-nilai kreatifitas kepada fotografer anggota dari komunitas.

b) Meningkatkan kualitas dan originalitas produk yang di tawarkan kepada client. c) Melakukan ekspansi produk dan komunitas dengan tujuan menarik minat

fotografer-fotografer freelance untuk bergabung sehingga memperluas jangkauan pasar.

d) Melaksanakan kolaborasi dengan berbagai pihak yang terlibat langsung dalam dunia kecantikan, enternainment, fotografi, dan videografi.


(6)

6

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian, agar peneltian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksaan penelitian, dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan penelitian tindakan (action research).

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. [1, p.234]

Sedangkan metode tindakan (action research) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia faktual / lapangan. Peneliti memecahkan permasalahan yang ada dilapangan dengan mencari dan memilih alternatif metode pendekatan yang tepat.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung kelapangan (observasi) dan wawancara kepada ketua komunitas, project manager, dan fotografer Goplus.

a. Pengamatan Langsung (Observasi)

Teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan didalam situasi yang sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan pada masalah-masalah yang ada pada instansi terkait. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung (observasi) pada proses bisnis komunitas Goplus.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan orang-orang yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti mengumpulkan data dan menggali informasi dengan mengajukan tanya jawab secara lisan dengan ketua komunitas, project manager, dan fotografer Goplus.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang telah tersedia atau diberikan oleh pihak yang bersangkutan. Data sekunder yang diperoleh dari perusahaan terkait sperti struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi dari struktur organisasi (job description) serta uraian prosedur sesi fotografi yang ada pada Komunitas Fotografi Goplus.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan dengan Object Oriented yang menggunakan OOA(Object Oriented Analisis) dan OOD(Object Oriented Design) yang di visualisasikan


(7)

dengan UML dan diantaranya adalah sebagai berikut : Use Case, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Model Prototype yang merupakan metode yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Metode ini mempunyai tiga tahapan, yaitu mendengarkan keluhan konsumen, merancang dan membuat sistem dan ujicoba sistem atau verifikasi.

1. Mendengarakan Keluhan Konsumen

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembangan dan konsumen bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak serta mengidentifikasi segala kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan untuk perancangan. Dalam hal ini saya melakukan wawancara dengan Ketua Komunitas Fotografi Goplus dan mencatat hal-hal yang diinginkan oleh konsumen pada sistem yang akan saya buat.

2. Merancang dan Membuat Sistem

Perancangan difokuskan pada penyajian aspek – aspek perangkat lunak yang dibangun, agar pengguna atau pelanggan dapat menerima tampilan pada format masukan atau keluarannya. Dalam hal ini saya membuat sistem informasi berbasis website dan dari sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan output berupa invoice, laporan, serta informasi mengenai sesi pemotretan.

3. Ujicoba Sistem atau Verifikasi

Sistem yang telah dibuat akan dievaluasi oleh pengguna atau pelanggan. Hal ini dilakukan agar bisa dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

IV. Hasil Penelitian

4.1 Perancangan Sistem

Tahapan perancangan sistem merupakan pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional sebagai persiapan untuk melakukan penggambaran dan perancangan sistem informasi pemesanan jasa fotografi yang diusulkan. Tahapan perancangan sistem ini memaparkan proses-proses yang diinginkan oleh user sesuai dengan metode yang digunakan sistem yaitu Metode Berorientasi Objek. Perancangan yang akan digunakan meliputi perancangan Use Case, Skenario Use Case, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Object Diagram dan Deployement Diagram.

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk memberikan penjelasan kepada pemakai program mengenai sistem yang akan diusulkan oleh penulis. Dengan demikian pembuatan sistem ini diharapakan dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem yang lama dan dapat menghasilkan informasi-informasi dengan cepat dan tepat.


(8)

8

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran umum sistem yang diusulkan merupakan tahapan lebih lanjut dari sistem yang sedang berjalan, yang merupakan usulan pemecahan masalah yang dapat membantu dan mempersempit permasalahan yang timbul dari sistem yang dianalisis.

Berikut beberapa usulan yag dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada sistem yang sedang berjalan :

1. Membuat sistem informasi pemesanan jasa fotografi yang nantinya akan menjadi satu media komunikasi pada tahap pemesanan berbagai aktor yang terlibat.

2. Membuat sistem informasi yang dapat menyederhanakan proses interaksi antar aktor-aktor yang terlibat agar proses pemesanan dapat berjalan dengan cepat. 3. Membuat sistem informasi yang dapat mengelola jadwal fotografer sehingga

mempermudah proses pemesanan sesi foto.

4. Membuat sistem informasi yang dapat menampilkan portofolio hasil fotografi komunitas dan juga menampilkan informasi produk dan harga dari jasa yang ditawarkan.

4.1.3 Perancangan prosedur yang diusulkan 4.1.3.1 Diagram Use Case

Untuk mengetahui gambaran interaksi antara sistem dan aktor yang terlibat pada sistem yang dibuat, maka digambarkan dengan menggunakan use case diagram sebagai berikut : Gambar 4.1

4.1.3.2 Class Diagram

Berikut adalah class diagram dari sistem informasi pemesanan jasa fotografi pada Goplus berbasis web yang dibuat : Gambar 4.2

4.1.3.3 Deployment Diagram

Berikut adalah deployment diagram dari sistem informasi pemesanan jasa fotografi pada Goplus berbasis web yang dibuat : Gambar 4.3

4.1.3.4 Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut ini uraian hasil pengujian dengan teknik pengujian black box berdasarkan item pengujian : Tabel 4.1

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian skripsi yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil yaitu :

1. Sistem pemesanan jasa fotografi pada Goplus telah terintegrasi secara baik dengan menggunakan teknologi serta media internet.

2. Diharapkan sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini dapat memudahkan proses bisnis pada komunitas Goplus.

3. Diharapkan sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini dapat menjadikan proses koordinasi antara aktor-aktor yang terlibat dalam proses bisnis pada Goplus lebih efektif.

4. Perbedaan kapasitas antara fotografer yang ada pada Goplus dilihat dari segi wilayah dan waktu tidak lagi menjadikan jadwal sesi pemotretan sulit untuk ditentukan dengan cepat.


(9)

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa sistem informasi pemesanan jasa fotografi pada Goplus ini masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu apabila kedepannya penelitian ini akan dilanjutkan, penulis akan memberikan beberapa saran mengenai bagian-bagian yang sebaiknya ditingkatkan atau ditambahkan, yaitu :

1. Sistem dapat diterapkan di komunitas fotografer komersil sejenis terutama pada proses pemesanan.

2. Dalam tahap pengembangan sistem informasi pemesanan jasa fotografi, disarankan untuk mengintegrasikan sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini dengan aplikasi file sharing sehingga client dapat mengunduh secara langsung hasil dari sesi pemotretan.

3. Sistem dapat dikembangkan lagi ke dalam beberapa platform yang lebih luas seperti mobile platform, android, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arikunto. Suharsini, “Manajemen Penelitian”, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2005. [2] Budi Sutedjo Dharma Oetomo, “Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi”,

Yogyakarta: Andi Offset, 2006.

[3] Ladjamudin. Al-Bahra, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, 1st ed, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005.

[4] Rooney. Anne, “Internet Technology”, London : Chrysalis, 2003 [5] Yakub, “Pengantar Sistem Informasi”, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.

Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengujian Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Akses Sekretaris Username : ryan Password : ryan

Login sekretaris sukses. Mempunyai hak akses ke halaman sekretaris

Dapat masuk halaman utama sekretaris dan membuka semua menu yang dikelola

[P]Diterima [ ]Ditolak

Pilih Menu Project Manager pada halaman sekretaris

Muncul halaman data project manager

Data muncul sesuai dengan yang diharapkan

[P]Diterima [ ]Ditolak Pilih Menu Produk

pada Halaman

Sekretaris

Muncul halaman data produk

Data muncul sesuai dengan yang diharapkan

[P]Diterima [ ]Ditolak

Pilih Menu region pada halaman Sekretaris

Muncul halaman data negara

Data muncul sesuai dengan yang diharapkan

[P]Diterima [ ]Ditolak

Pilih Menu Kategori Muncul halaman data katagori

Data muncul sesuai dengan yang diharapkan

[P]Diterima [ ]Ditolak


(10)

10

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang di usulkan


(11)

(12)

(13)

SISTEM INFORMASI PEMESANAN JASA FOTOGRAFI

PADA GOPLUS BERBASIS

WEB

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Muhammad Riyan Utama 10511650

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(14)

(15)

(16)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan

dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya

memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas

Kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil alamin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “

Sistem Informasi Pemesanan Jasa Fotografi

Pada Goplus Berbasis

Web

” yang disusun sebagai salah satu syarat kelulusan

pada Program Studi Strata I pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh

bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1.

Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2.

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer.

3.

Citra Noviyasari, S.Si, M.T selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

4.

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra, SE, M.Si selaku Penanggung Jawab

International Program sekaligus Dosen Wali.

5.

Tono Hartono, S.Si., MT. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan motivasi, pengarahan, masukan-masukan, serta ilmu yang

sangat berharga kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan tepat waktu.

6.

Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal

kebaikan.


(17)

iv

7.

Ayah, Ibu serta adik-adikku yang tercinta yang selalu memberikan

semangat dan dukungan moril, materil, serta doa yang diberikan kepada

penulis selama penulis menuntut ilmu.

8.

Sang kekasih hati, Gitta Anasty Nindya, atas segala doa, motivasi,

dorongan, dan rasa cinta yang telah diberikan kepada penulis.

9.

Teman-teman seperjuangan dari SI-IP dan SI-BU.

10.

Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

Skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan secara detail satu-persatu.

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi

penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan laporan

yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca

pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Januari 2016

Muhammad Riyan Utama

10511650


(18)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT

... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9


(19)

vi

1.6.2 Waktu Penelitian ... 9

1.7 Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 11

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 11

2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 13

2.1.3 Elemen-Elemen Sistem ... 15

2.1.4 Pengertian Informasi ... 16

2.1.5 Kualitas Informasi ... 16

2.1.6 Nilai Informasi ... 17

2.1.7 Fungsi dan Siklus Informasi ... 20

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 23

2.2.1 Komponen Sistem Informasi ... 23

2.3 Teori Pemesanan

Online

... 25

2.3.1 Pengertian Pemesanan ... 25

2.3.2 Pengertian

Online

... 26

2.3.3 Pengertian Pemesanan

Online

... 26

2.4 Definisi Sistem Informasi Pemesanan Jasa Fotografi Berbasis

Web

... 26

2.5 Konsep

Web

dan

Internet

... 26

2.5.1 Pengertian

Web

... 26

2.5.2 Pengertian

Internet

... 27

2.5.3 Sejarah

Internet

... 27

2.5.4 Fasilitas yang Ada Pada

Internet

... 28


(20)

vii

2.5.6 Istilah-Istilah Dalam

Internet

... 29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Objek Penelitian ... 31

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 32

3.1.2.1 Visi ... 32

3.1.2.2 Misi ... 32

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Desain Penelitian ... 35

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ... 36

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 36

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 37

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 37

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 37

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 39

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 41

3.2.4 Pengujian

Software

... 42

3.3 Analisis Sistem yang Berjalan ... 43

3.3.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 43

3.3.2

Use case diagram

... 44

3.3.2.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 44


(21)

viii

3.3.3 Skenario

use case

... 45

3.3.4

Activity Diagram

... 48

3.3.4.1

Activity Diagram

Pemesanan Jasa Foto ... 48

3.3.4.2

Activity Diagram

Pembayaran ... 49

3.3.4.3

Activity Diagram

Penjadwalan ... 49

3.3.5 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Perancangan Sistem ... 52

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 52

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 52

4.1.3 Perancangan prosedur yang diusulkan ... 53

4.1.3.1

Use Case Diagram

... 53

4.1.3.2 Skenario

Use Case

... 56

4.1.3.3

Activity Diagram

... 64

4.1.3.4 Sequence Diagram ... 72

4.1.4 Perancangan Data ... 80

4.1.4.1

Class Diagram

... 80

4.1.4.2

Object Diagram

... 81

4.1.4.3

Deployment Diagram

... 81

4.2 Perancangan Antar Muka ... 82

4.2.1 Struktur Menu ... 83

4.2.2 Perancangan

Input

... 84

4.2.3 Perancangan

Output

... 89


(22)

ix

4.4 Pengujian ... 92

4.4.1 Rencana pengujian ... 92

4.4.2 Kasus dan hasil pengujian ... 93

4.4.3 Kesimpulan hasil pengujian ... 97

4.5 Implementasi ... 97

4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 98

4.5.2 Implementasi Perangkat Keras ... 98

4.5.3 Implementasi Basis Data ... 99

4.5.4 Implementasi Antar Muka ... 105

4.5.5 Implementasi Instalasi Program ... 108

4.5.5.1 XAMPP 3.2.1 ... 108

4.5.6 Penggunaan Program ... 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 121

5.1 Kesimpulan ... 121

5.2 Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 123

LAMPIRAN - LAMPIRAN


(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Kebutuhan manusia akan teknologi dan media komunikasi terpadu di era

digital ini terus mengalami peningkatan. Diantaranya adalah kebutuhan akan

industri kreatif. Industri ini tidak hanya menawarkan produk atau jasa

entertainment

saja, namun juga digunakan sebagai sarana visualisasi suatu objek

untuk membangun persepsi masyarakat yang di harapkan terhadap objek tersebut.

Salah satu dari sekian banyak bagian dari industri kreatif ini adalah industri

fotografi.

Dalam hitungan tahun, perkembangan dunia fotografi sangat maju pesat.

Kemajuan itu ditandai dengan semakin banyak bermunculannya kamera dengan

kecanggihan yang menawarkan segala bentuk kemudahan. Era fotografi digital

memudahkan fotografer untuk memahami dunia fotografi lebih luas lagi. Namun

dengan segala kemudahan itu, untuk menghasilkan foto yang berkualitas, tidak

semua orang bisa melakukannya. Anak kecil pun bisa memotret hanya dengan

menekan tombol

shutter.

Untuk menghasilkan sebuah gambar yang bagus, perlu

ketajaman insting seorang fotografer dalam memadukan

skill

, teknologi, dan juga

nilai seni, agar foto yang dihasilkan bisa dikomunikasikan dengan orang yang

melihat foto tersebut.


(24)

2

Perkembangan teknologi yang begitu pesat menjadikan kebutuhan akan

jasa fotografi semakin meningkat. Kini hampir segala bentuk

advertising,

penjualan, publikasi khusus,

event

seperti

wedding event

, dan banyak lainnya

membutuhkan jasa fotografi dengan kualitas yang baik. Begitu strategisnya

kehadiran seorang fotografer, maka terbukalah kesempatan bagi semua orang

yang ingin menekuni dunia fotografi sebagi profesi. Saat ini banyak sekali

freelancer

yang mendalami dunia fotografi serta semakin banyak pula perusahaan

atau komunitas yang menyediakan jasa fotografi

professional.

Goplus merupakan salah satu komunitas fotografer komersial

professional

yang bekerja sama untuk membangun sebuah

brand image

dengan kualitas yang

baik terhadap jasa fotografi yang mereka tawarkan. Goplus memiliki spesialisasi

di bidang fotografi

wedding, pre-wedding, potrait,

dan

catalogue.

Hingga saat ini

Goplus memiliki dua garis besar wilayah penyediaan jasa, yaitu Goplus Indonesia

dan Goplus Korea. Penyediaan jasa fotografi oleh Goplus di Indonesia terdapat

pada kota Jakarta, Bandung, dan wilayah Bali. Sedangkan untuk Korea Selatan

yaitu kota Seoul dan Busan. Komunitas ini telah memiliki ribuan

portofolio

yang

dibuat di dalam maupun di luar dari wilayah penyediaan jasa mereka tersebut.

Proses bisnis yang terdapat pada komunitas Goplus tidak luput dari

berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan. Proses pemesanan

saat ini yang dilakukan

client

yaitu dengan menggunakan media

social messenger

atau

email

ke akun resmi Goplus. Pihak komunitas pun tidak dapat secara

langsung menerima tawaran proyek yang datang dari setiap

client,

namun harus

melakukan proses koordinasi terlebih dahulu dengan fotografer anggota


(25)

3

komunitas yang berada di

region

atau kota yang di pesan oleh

client

perihal

jadwal pemotretan. Apabila fotografer yang dihubungi oleh

Project Manager

tersebut memiliki kegiatan lain pada tanggal yang di pesan oleh

Client

, maka

Project Manager

akan mencoba menghubungi fotografer anggota lainnya yang

dapat mengerjakan proyek tersebut. Proses koordinasi ini pun dilakukan dengan

menggunakan media

social messenger

atau

email

. Adanya pembatas-pembatas

wilayah penyediaan jasa ini menyebabkan banyak waktu dan

resource

yang

terbuang hanya untuk melakukan proses koordinasi serta menimbukan rasa kurang

nyaman yang dirasakan oleh aktor-aktor yang terlibat di dalam proses bisnis

komunitas Goplus.

Pihak Goplus sendiri mengharapkan adanya sistem informasi yang

nantinya dapat menyederhanakan proses interaksi antara

client, poject manager,

serta fotografer pada proses pemesanan jasa yang di tawarkan. Serta adanya

sistem

informasi

yang

mengatur

jadwal

pemotretan

sehingga

rasa

ketidaknyamanan yang ada dapat dihilangkan. Dengan adanya suatu sistem

informasi yang dapat digunakan oleh aktor-aktor yang terlibat, pihak Goplus

berharap untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada

client

yang nantinya

akan sangat berpengaruh terhadap

brand image

dari jasa yang di tawarkan. Sistem

informasi ini nantinya akan menunjang pihak Goplus untuk dapat memperluas

jangkauan penyediaan jasa serta dapat menarik minat fotografer

freelance

untuk

bergabung dengan komunitas.


(26)

4

Berdasarkan uraian diatas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian

mengenai permasalahan pemesanan jasa fotografi yang diberi judul “Sistem

Informasi Pemesanan Jasa Fotografi Pada Goplus Berbasis

Web

1.2

Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat di identifikasikan

permasalahan-permasalahan yang ada pada Goplus. Dimana identifikasi masalahnya adalah:

1.

Sistem pemesanan jasa fotografi pada Goplus belum terintegrasi secara

baik, meskipun telah menggunakan teknologi serta media

internet

.

2.

Belum adanya sistem informasi pemesanan jasa fotografi yang dapat

memudahkan proses bisnis pada komunitas Goplus

3.

Belum efektifnya proses koordinasi antara

Project Manager

dan fotografer

anggota komunitas Goplus.

4.

Adanya perbedaan kapasitas antara fotografer yang ada pada Goplus

dilihat dari segi wilayah dan waktu menjadikan jadwal sesi pemotretan

sulit untuk ditentukan dengan cepat.

1.2.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah,

maka permasalahan yang akan dikaji dan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1.

Bagaimana mengintegrasikan sistem pemesanan jasa fotografi yang

sedang berjalan pada Goplus?


(27)

5

2.

Bagaimana membuat sistem informasi pemesanan jasa fotografi untuk

mempermudah proses bisnis pada Goplus?

3.

Bagaimana memadukan proses koordinasi antar aktor-aktor yang terlibat

dalam proses bisnis pada Goplus?

4.

Bagaimana agar jadwal sesi pemotretan dapat ditentukan dengan cepat

meskipun terdapat perbedaan kapasitas antara fotografer Goplus dilihat

dari segi wilayah dan waktu?

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun Maksud dan tujuan penelitian penulis adalah sebagai berikut.

1.3.1

Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi

pemesanan jasa fotografi pada Goplus untuk membantu dalam mempermudah dan

menyederhanakan proses pemesanan serta koordinasi antara

client

, fotografer

serta aktor-aktor lain yang terlibat.

1.3.2

Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai barikut:

1.

Untuk mengintegrasikan sistem pemesanan jasa fotografi yang sedang

berjalan pada Goplus.

2.

Untuk membuat sistem informasi pemesanan jasa fotografi agar

mempermudah proses bisnis pada Goplus.

3.

Untuk memadukan proses koordinasi antar

Project Manager

dan

fotografer yang terlibat dalam proses bisnis pada Goplus.


(28)

6

4.

Untuk dapat menentukan jadwal sesi pemotretan dengan cepat oleh pihak

Goplus.

1.4

Kegunaan Penelitian

Sebuah penelitian harus dapat berguna bagi banyak kalangan dalam

penggunaannya. Adapun kegunaan praktis dan kegunaan akademis penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1.4.1

Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis mencakup aspek praktis yang memuat kegunaan yang

dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan peneliti. Kegunaan

praktis sendiri adalah kegunaan yang akan dirasakan bagi pihak yang diteliti

meliputi pihak Eksternal dan Internal. Adapun kegunaannya adalah sebagai

berikut :

1.

Client

Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat digunakan secara

optimal dan tepat guna, sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap

client

Goplus.

2.

Fotografer Goplus

Dengan penelitian ini diharapkan fotografer Goplus bisa mendapatkan

informasi mengenai

client

, jadwal, dan lokasi pemotretan setiap saat ketika

dibutuhkan.


(29)

7

3.

Project Manager

Goplus

Project Manager

Goplus dengan mudah dapat mengakses informasi

mengenai detail proyek yang diajukan oleh

client

, memilih fotografer yang

akan mengerjakan proyek tersebut, serta mengubah status pembayaran.

1.4.2

Kegunaan Akademis

1.

Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu

manajemen (teori) dengan keadaan yang langsung terjadi di lapangan

(praktek).

2.

Bagi Peneliti Lain

Menjadi bahan masukan atau bahan acuan dan sumber informasi atau

referensi sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan

bidang yang dibahas dalam penelitian ini.

3.

Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menambah pengalaman, pengetahuan, dan wawasan

bagi penulis dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi.

1.5

Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari sistem informasi pemesanan jasa fotografi

pada Goplus antara lain :

1.

Sistem informasi yang dibangun hanya untuk digunakan di Goplus.

2.

Sistem informasi ini hanya membahas mengenai sistem pemesanan jasa

foto pada Goplus.


(30)

8

3.

Pembayaran pemesanan jasa fotografi pada Goplus menggunakan

pembayaran melalui setor tunai atau

transfer

rekening. Status pembayaran

akan terganti jika

client

sudah melakukan pembayaran dan melakukan

konfirmasi. Selanjutnya client dapat mencetak invoice bukti pembayaran.

4.

Project Manager

selalu siap untuk menerima atau menolak konfirmasi

pembayaran.

5.

Jumlah uang yang di bayarkan di sini hanya merupakan uang biaya paket

pemotretan.

Project Manager

akan membuat kesepakatan dengan

client

apabila nantinya ada biaya-biaya tambahan diluar dari paket yang sudah

dipilih.

6.

Bagi

client

yang telah memesan jasa foto pada Goplus namun tidak

melunasi pembayaran paling lambat 3 hari sebelum hari pemotretan, maka

dianggap membatalkan pemesanan dan dikenakan sanksi berupa denda

sebanyak 10% dari harga produk yang di pesan.

7.

Data yang diolah dalam sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini

berupa data data

client

, data fotografer, dan data proyek yang akan di

kerjakan.

8.

Informasi yang dihasilkan berupa data proyek yang

valid

beserta

fotografer yang mengerjakannya sebagai acuan bagi fotografer dan

project

manager

dalam bentuk tampilan di halaman

website

,

invoice

bukti

pembayaran

client

dalam bentuk file PDF, dan laporan periodik untuk

ketua komunitas dalam bentuk file PDF.


(31)

9

1.6

Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Goplus yang beralamat di Jl. Ciheulang No. 4A,

Bandung, Indonesia 40132.

1.6.2

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dengan rincian waktu

pelaksanaan penelitian terdapat dalam tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No

Aktivitas

Waktu

(Tahun 2015)

September

Oktober

November

Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Mendengarkan Pelanggan

a.

Observasi

b.

Wawancara

2

Merancang dan Membuat Prototype

a.

Analisis

Proses dan

data

b.

Desain

Proses dan

Data

c.

Program

Proses dan

Data

3

Menguji Prototype

a.

Pengujian

Perangkat

Lunak

b.

Evaluasi


(32)

10

1.7

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi

dan rumusan masalah seperti apa yang terdapat dalam penelitian, maksud dan

tujuan dibuatnya penelitian ini, kegunaan dari penelitian ini, batasan masalah

untuk membangun sistem yang terdapat dalam penelitian ini, serta dimana lokasi

dan waktu penelitian ini dibuat.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penyusun menjelaskan tentang teori-teori yang terkait yang

menjadi dasar dalam penyusunan laporan penelitian yang disesuaikan dengan

masalah yang ada di laporan penelitian ini.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan objek yang sedang diteliti dan metode penelitian

yang digunakan saat melakukan penelitian. Dibahas juga mengenai Analisis

Sistem yang sedang berjalan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang usulan Perancangan Sistem yang

diusulkan, perancangan Basis Data, Perancangan Antarmuka, Perancangan

Program, Kebutuhan Sistem, Perancangan Arsitektur Jaringan, Pengujian Sistem

dan Implementasi Sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan pembahasan mengenai hal-hal yang dapat diambil sebagai

kesimpulan dari penyusun, dan saran-saran yang diharapkan bermanfaat untuk

pengembangan sistem yang diusulkan.


(33)

121

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian skripsi yang telah dilakukan, terdapat beberapa

kesimpulan yang dapat diambil yaitu :

1.

Sistem pemesanan jasa fotografi pada Goplus telah terintegrasi secara baik

dengan menggunakan teknologi serta media

internet

.

2.

Diharapkan sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini dapat

memudahkan proses bisnis pada komunitas Goplus.

3.

Diharapkan sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini dapat

menjadikan proses koordinasi antara aktor-aktor yang terlibat dalam

proses bisnis pada Goplus lebih efektif.

4.

Perbedaan kapasitas antara fotografer yang ada pada Goplus dilihat dari

segi wilayah dan waktu tidak lagi menjadikan jadwal sesi pemotretan sulit

untuk ditentukan dengan cepat.

5.2

Saran

Penulis menyadari bahwa sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini

masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu apabila kedepannya penelitian ini

akan dilanjutkan, penulis akan memberikan beberapa saran mengenai

bagian-bagian yang sebaiknya ditingkatkan atau ditambahkan, yaitu :


(34)

122

1.

Sistem dapat diterapkan di komunitas fotografer komersil sejenis terutama

pada proses pemesanan.

2.

Dalam tahap pengembangan sistem informasi pemesanan jasa fotografi,

disarankan untuk mengintegrasikan sistem informasi pemesanan jasa

fotografi ini dengan aplikasi

file sharing

sehingga

client

dapat mengunduh

secara langsung hasil dari sesi pemotretan.

3.

Sistem dapat dikembangkan lagi ke dalam beberapa

platform

yang lebih

luas seperti

mobile platform

, android, dan lain sebagainya.

4.

Perlu dilakukannya pengembangan dan pemeliharaan yang lebih baik

terhadap sistem yang telah dibuat maupun perangkat lunak yang dibangun,

sehingga sistem dapat terus dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.


(35)

123

DAFTAR PUSTAKA

[1]

Yakub, “Pengantar Sistem Informasi”, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.

[2]

Ladjamudin. Al-Bahra, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, 1

st

ed,

Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005.

[3]

Hartono. Jogiyanto, “Sistem Teknologi Informasi”, 3

rd

ed, Yogyakarta :

Andi, 2008.

[4]

Sutabri. Tata, “Sistem Informasi Manajemen”, Yogyakarta : Andi, 2005.

[5]

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, “Perencanaan Dan Pembangunan Sistem

Informasi”, Yogyakarta: Andi Offset, 2006.

[6]

Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”, 3rd ed, Yogyakarta : Andi, 2005

[7]

Rooney. Anne, “Internet Technology”, London : Chrysalis, 2003

[8]

[9]

Rustendi. Tedi, “Mengenal dan Memanfaatkan Internet”, 1

st

ed, Jakarta :

PT. Sarana Panca Karya Nusa, 2012

Arikunto. Suharsini, “Manajemen Penelitian”, Jakarta : PT. Rineka Cipta,

2005.

[10] Harianto. Bambang, “Rekayasa Sistem Berorientasi Objek”, 1st ed,

Bandung : Informatika Bandung, 2004


(36)

(1)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Goplus yang beralamat di Jl. Ciheulang No. 4A, Bandung, Indonesia 40132.

1.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dengan rincian waktu pelaksanaan penelitian terdapat dalam tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No Aktivitas

Waktu (Tahun 2015)

September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mendengarkan Pelanggan

a. Observasi b. Wawancara

2 Merancang dan Membuat Prototype a. Analisis Proses dan data b. Desain Proses dan Data c. Program Proses dan Data

3 Menguji Prototype a. Pengujian

Perangkat Lunak b. Evaluasi


(2)

10

1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah seperti apa yang terdapat dalam penelitian, maksud dan tujuan dibuatnya penelitian ini, kegunaan dari penelitian ini, batasan masalah untuk membangun sistem yang terdapat dalam penelitian ini, serta dimana lokasi dan waktu penelitian ini dibuat.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penyusun menjelaskan tentang teori-teori yang terkait yang menjadi dasar dalam penyusunan laporan penelitian yang disesuaikan dengan masalah yang ada di laporan penelitian ini.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan objek yang sedang diteliti dan metode penelitian yang digunakan saat melakukan penelitian. Dibahas juga mengenai Analisis Sistem yang sedang berjalan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang usulan Perancangan Sistem yang diusulkan, perancangan Basis Data, Perancangan Antarmuka, Perancangan Program, Kebutuhan Sistem, Perancangan Arsitektur Jaringan, Pengujian Sistem dan Implementasi Sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan pembahasan mengenai hal-hal yang dapat diambil sebagai kesimpulan dari penyusun, dan saran-saran yang diharapkan bermanfaat untuk pengembangan sistem yang diusulkan.


(3)

121 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian skripsi yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil yaitu :

1. Sistem pemesanan jasa fotografi pada Goplus telah terintegrasi secara baik dengan menggunakan teknologi serta media internet.

2. Diharapkan sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini dapat memudahkan proses bisnis pada komunitas Goplus.

3. Diharapkan sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini dapat menjadikan proses koordinasi antara aktor-aktor yang terlibat dalam proses bisnis pada Goplus lebih efektif.

4. Perbedaan kapasitas antara fotografer yang ada pada Goplus dilihat dari segi wilayah dan waktu tidak lagi menjadikan jadwal sesi pemotretan sulit untuk ditentukan dengan cepat.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu apabila kedepannya penelitian ini akan dilanjutkan, penulis akan memberikan beberapa saran mengenai bagian-bagian yang sebaiknya ditingkatkan atau ditambahkan, yaitu :


(4)

122

1. Sistem dapat diterapkan di komunitas fotografer komersil sejenis terutama pada proses pemesanan.

2. Dalam tahap pengembangan sistem informasi pemesanan jasa fotografi, disarankan untuk mengintegrasikan sistem informasi pemesanan jasa fotografi ini dengan aplikasi file sharing sehingga client dapat mengunduh secara langsung hasil dari sesi pemotretan.

3. Sistem dapat dikembangkan lagi ke dalam beberapa platform yang lebih luas seperti mobile platform, android, dan lain sebagainya.

4. Perlu dilakukannya pengembangan dan pemeliharaan yang lebih baik terhadap sistem yang telah dibuat maupun perangkat lunak yang dibangun, sehingga sistem dapat terus dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.


(5)

123

[2] Ladjamudin. Al-Bahra, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, 1st ed, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005.

[3] Hartono. Jogiyanto, “Sistem Teknologi Informasi”, 3rd ed, Yogyakarta : Andi, 2008.

[4] Sutabri. Tata, “Sistem Informasi Manajemen”, Yogyakarta : Andi, 2005.

[5] Budi Sutedjo Dharma Oetomo, “Perencanaan Dan Pembangunan Sistem

Informasi”, Yogyakarta: Andi Offset, 2006.

[6] Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”, 3rd ed, Yogyakarta : Andi, 2005

[7] Rooney. Anne, “Internet Technology”, London : Chrysalis, 2003 [8]

[9]

Rustendi. Tedi, “Mengenal dan Memanfaatkan Internet”, 1st ed, Jakarta : PT. Sarana Panca Karya Nusa, 2012

Arikunto. Suharsini, “Manajemen Penelitian”, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2005.

[10] Harianto. Bambang, “Rekayasa Sistem Berorientasi Objek”, 1st ed, Bandung : Informatika Bandung, 2004


(6)