2.2 Prinsip
– prinsip pada Green Architecture 2.2.1 Prinsip-Prinsip Green Architecture :
a. Hemat energi Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan .
b. Memperhatikan kondisi iklim Working with climate : Mendesain
bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
c. Minimizing new resources : mendesain dengan mengoptimalkan
kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang Penggunaan
material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
d. Merespon keadaan tapak dari bangunan Respect for site :
Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak
terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah. tidak merusak lingkungan yang ada .
e. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan
penghuni bangunan tersebut Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan
memenuhi semua kebutuhannya. f.
Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara
keseluruhan Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.
2.2.2 Sifat – Sifat Pada Bangunan Berkonsep Green Architecture.
Green architecture arsitekture hijau mulai tumbuh sejalan dengan kesadaran dari para arsitek akan keterbatasan alam dalam menyuplai material
yang mulai menipis.Alasan lain digunakannya arsitektur hijau adalah untuk memaksimalkan potensi site. Penggunaan material-material yang bisa didaur-
ulang juga mendukung konsep arsitektur hijau, sehingga penggunaan material dapat dihemat.
Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable berkelanjutan, earthfriendly ramah lingkungan, dan high performance building bangunan
dengan performa sangat baik.
a. Sustainable Berkelanjutan .
Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang
menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubuhan yang
signifikan tanpa merusak alam sekitar.
b. Earthfriendly Ramah lingkungan .
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak
bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap
lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep green architecture
mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek
– aspek pendukung lainnya.