Sistem Informasi Perpustakaan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

TASYA KURNIA PRADESTYA

1.05.10.616

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

vi LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3.Maksud Dan Tujuan ... 6

1.4.Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 8

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 8

1.5.Batasan Masalah ... 9

1.6.Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 10

1.7.Sistematika Penulisan... 11

BAB 2 TEORI DASAR JARINGAN 2.1 Sistem Informasi ... 13

2.1.1 Konsep Dasar Sistem ... 13

2.1.1.1 Pengertian Sistem ... 13

2.1.1.2 Karakteristik Sistem ... 14

2.1.1.3 Klasifikasi Sistem ... 15

2.1.2 Konsep Dasar Informasi ... 17


(3)

vii

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ... 19

2.1.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.2 Pengertian Khusus Yang dianalisis ... 21

2.2.1 Pengertian Perpustakaan ... 21

2.2.2 Maksud dan Tujuan perpustakaan ... 21

2.2.3 Jenis-jenis Perpustakaan ... 22

2.2.4 Fungsi Perpustakaan ... 23

2.3 Konfigurasi Jaringan ... 23

2.3.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 23

2.3.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 24

2.3.3 Topologi Jaringan ... 25

2.3.4 Tipe Jaringan Komputer ... 28

2.4 Metode Penelitian ... 29

2.4.1 Desain Penelitian ... 30

2.5 Metode Pendekatan ... 30

2.5.1 Pendekatan Berorientasi Objek ... 31

2.6 Metode Pengembangan Sistem ... 33

2.6.1 Model Prototype ... 34

2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 35

2.7.1 Perangkat Lunak ... 35

2.7.2 Java ... 36

2.7.3 Java NetBeans IDE 7.4 ... 36

2.7.4 MySql ... 37

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian ... 39

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 39

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 39

3.1.3 Struktur Organisasi ... 41


(4)

viii

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 43

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 44

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 45

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 45

3.2.3.1 Metode Pendekatan Berorientasi Objek ... 46

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 47

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 48

3.2.4 Pengujian Software ... 50

3.3 Analisis Sistem yang sedang berjalan ... 51

3.3.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 51

3.3.1.1 Use Case Diagram ... 54

3.3.1.2 Skenario Use Case ... 55

3.3.1.3 Activity Diagram ... 61

3.3.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem ... 74

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 74

4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 75

4.1.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 75

4.1.3.1 Usecase Diagram Yang Diusulkan ... 76

4.1.3.2 Skenario Usecase Yang Diusulkan ... 77

4.1.3.3 Activity Diagram Yang Diusulkan ... 88

4.1.3.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan ... 98

4.1.3.5 Collaboration Diagram Yang Diusulkan ... 110

4.1.3.6 Class Diagram Yang Diusulkan ... 116

4.1.3.7 Component Diagram Yang Diusulkan ... 116

4.1.3.8 Deployment Diagram Yang Diusulkan ... 117

4.1.4 Perancangan Basis Data ... 118


(5)

ix

4.2.1 Perancangan Input ... 123

4.2.2 Perancangan Output ... 129

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 134

4.4 Implementasi Sistem ... 134

4.4.1 Batasan Implementasi... 135

4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 135

4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ... 136

4.4.4 Implementasi Basis Data ... 137

4.4.5 Implementasi Antar Muka ... 139

4.4.5.1 Implementasi Antarmuka Menu Utama ... 140

4.4.5.2 Implementasi Antarmuka Menu Sirkulasi ... 141

4.4.5.3 Implementasi Antarmuka Menu Laporan ... 141

4.4.6 Implementasi Instalasi Program ... 143

4.4.7 Penggunaan Program ... 146

4.5 Pengujian ... 164

4.5.1 Rencana Pengujian ... 165

4.5.2 Kasus Dan Hasil Pengujian ... 166

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 184

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 185

5.2 Saran ... 186 DAFTAR PUSTAKA


(6)

Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Graha Ilmu.Yogyakarta.

Ariesto, Hadi Sutopo. 2008. Analisis dan desain Berorientasi Objek. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Drs. Ibrahim Bafadal. 2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bumi Aksara. Jakarta.

HM. Jogiyanto. 2008. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. Iwan Sofana. 2011. Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Modula.

Bandung

Komputer, wahana. 2001. buku pintar penanganan jaringan komputer. Andi.Yogyakarta.

Moh. Nazir, PH. D. 2004. Metode penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Raymond Mcleod, Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen.

Rosa A. S and M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian. Alfabeta. Bandung. Sumber Internet :


(7)

iii

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata I di Universitas Komputer Indonesia. Penelitian dilaksanakan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak yang beralamat di Jalan Abdi Negara No.3 Lebak, Banten. Dalam laporan ini penyusun mengambil judul “SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN

ARSIP DAERAH KABUPATEN LEBAK”.

Dalam penulisan penelitian ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril dan materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat terselaikan.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Citra Noviyasari. S.Si.,M.T selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.


(8)

iv

memberi masukan dalam penyusunan penulisan skripsi ini.

6. Ibu Novrini Hasti,S.Si.,MT selaku Dosen wali SI-14 yang telah menjadi ibu kedua setelah orang tua di rumah selama 4 tahun ini, terimakasih atas saran dan nasihat yang selalu diberikan selama penulis menimba ilmu.

7. Seluruh staf pengajar yang telah meberi materi perkuliahan selama 4 tahun ini sehingga penulis bisa mendapatkan ilmu dan memperluas wawasan serta dapat mengimplementasikannya dalam kegiatan diluar kampus.

8. Kedua orang tua yang saya cintai papah dan mamah yang selalu ada membantu dan tidak pernah berhenti untuk memberikan semangat untuk terus maju.

9. Adik-adik saya tercinta Anisa Agustina dan Ramadhani Sudrajat yang selalu mendukung dan memberi semangat serta masukan.

10. Sahabat saya Insanul Fikri, Chyta Amadhea, Rizka Ning lestari, Marlisa Noya, Ane Sovia Nuraini dan Nunung Nurjanah yang selalu ada dan membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Rekan-rekan SI14 yang telah banyak bertukar fikiran dan berdiskusi bersama selama 4 tahun ini.

12. Temam-teman Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

13. Kepala Kantor dan seluruh staf beserta jajarannya di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak.


(9)

v akhir ini.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini penyusun menyadari masih ada kekurangan, oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua orang yang telah membantu penyusunan laporan penelitian ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Bandung, Juni 2014


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada zaman sekarang sistem informasi sangat berperan penting bagi kemajuan sebuah perusahaan/instansi. Dengan adanya sistem informasi yang baik, sebuah instansi/perusahaan akan memiliki berbagai keunggulan sehingga antara instansi/perusahaan dapat bersaing dengan baik. Banyak hal positif yang bisa didapatkan oleh sebuah perusahaan jika memiliki sistem informasi yang baik. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu untuk bekerja, khususnya sebagai media yang dapat membantu proses sistem perpustakaan yang terus berkembang pesat.

Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, terutama semua yang berkaitan dengan dunia IT(Information Technology). Banyak masyarakat, perusahaan bahkan instansi pemerintah yang telah memanfaatkan teknologi informasi dalam mencari informasi dan mengelola transaksi operasional harian yang terintegrasi. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat.

Penerapan Teknologi Informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan


(11)

dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan dengan semua proses pengolahan perpustakaannya menggunakan dokumen tertulis dan hanya pada bagian pembuatan laporan yang menggunakan aplikasi perkantoran, perpustakaan terautomasi dengan menggunakan manfaat komputer semaksimal mungkin sampai dengan perpustakaan digital.

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak yang berlokasi di Jl. Abdi Negara No. 3 Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten ini merupakan salah satu bagian dari Dinas Instansi Pemerintahan di Kabupaten Lebak. Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip daerah Kabupaten Lebak, semua proses yang dilakukan masih sangat manual dengan menggunakan dokumen secara tertulis. Mulai dari proses pengolahan data anggota, pengolahan data buku, peminjaman, pengembalian sampai dengan proses pembuatan laporan. Pada saat ini semua proses dilakukan dengan memanfaatkan dokumen secara tertulis , maka membutuhkan waktu yang cukup lama dalam setiap proses pengolahan data buku, olah data anggota, peminjaman dan pengembalian, adanya penumpukan berkas atau dokumen dan terdapat kesulitan dalam pencarian data jika sedang dibutuhkan. Pada saat ini tidak adanya proses pengolahan data petugas, sehingga tidak terdapat pembuatan laporan mengenai data petugas dari setiap bagiannya. Semua proses dengan cara seperti ini akan merugikan banyak hal dan dapat menimbulkan masalah waktu, energi dan tempat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, semua proses pengolahan data perpustakaan menggunakan buku catatan secara tertulis dan penggunaan microsoft excel hanya sebagian kecil yaitu pada proses pembuatan laporan kepada


(12)

pemimpin perpustakaan, proses pencarian buku yang sulit karena belum terdata secara menyeluruh dan buku tidak disimpan sesuai dengan tempatnya, Dengan adanya permasalahan yang terjadi maka terdapat banyak kendala yang terjadi.

Tabel 1.1 Persentase data peminjam di kantor perpustakaan dan kearsipan daerah kabupaten Lebak Tahun 2013

No Bulan Jumlah peminjaman (%) Jumlah buku dipinjam (%) Jumlah buku kembali dari buku dipinjam (%)

Jumlah buku yang belum kembali

dari buku dipinjam

(%)

1. Januari 17,5 18,9 17,1 0,18

2. Februari 20,3 20,7 20,7 -

3. Maret 17,3 18,9 18,9 -

4. April 18,3 20,2 16,8 0,34

5. Mei 21 22,5 21 0,15

6. Juni 13,2 14,8 13,3 0,22

7. Juli 26,3 27,5 27,5 -

8. Agustus 13,2 14,5 13,8 0,07

9. September 29,3 31,5 28,4 0,31

10. Oktober 18 18,6 18,6 -

11. November 16,9 17,2 17,2 -

12. Desember 16,8 18,6 16,9 0,17

(Sumber : Dokumen Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak) Pada tabel 1.1 terdapat data jumlah peminjam, jumlah buku yang dipinjam, jumlah buku kembali dari buku yang dipinjam dan jumlah buku belum kembali dari buku yang dipinjam setiap bulannya selama tahun 2013. Dari data jumlah buku yang dipinjam, bahwa pada bulan-bulan tertentu diantaranya seperti bulan Agustus terdapat data jumlah buku kembali sebesar 13,8% tidak sesuai dengan


(13)

jumlah buku yang dipinjam sebanyak 14,5%, hasil dari observasi yang penulis lakukan atas data persentasi peminjaman, data buku dipinjam, data jumlah buku kembali dan data jumlah buku yang belum kembali diatas bahwa data jumlah buku yang belum kembali salah satunya diakibatkan karena tidak adanya aturan denda pada proses pengembalian, sehingga banyaknya keterlambatan dalam proses pengembalian dan karna hal ini terkadang terjadi kehilangan buku atau terjadinya kerusakan pada buku.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin membangun sistem informasi Perpustakaan yang berjudul “Sistem Informasi Perpustakaan Di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak Provinsi Banten”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berikut ini adalah identifikasi dan rumusan masalah yang peneliti temukan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas , maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Olah data buku yang masih dilakukan dengan cara tulis tangan, pada proses pengadaan buku baru, sehingga adanya buku yang tidak terdata dan adanya kesulitan dalam pencarian data buku karena masih menggunakan dokumen tertulis.

2. Olah data anggota yang masih dilakukan manual dengan menggunakan buku catatan dengan cara tulis tangan, data anggota baru, update data


(14)

anggota, dan hapus data anggota sampai sehingga dalam mencari data anggota sering terjadi kesulitan dan proses pembuatan kartu anggota menggunakan dokumen secara tertulis.

3. Belum adanya proses olah data petugas, sehingga tidak adanya pembuatan laporan data petugas setiap bulannya mengenai data petugas yang bertugas di setiap bagian.

4. Proses peminjaman yang dilakukan dalam bentuk dokumen tertulis, terdapat kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai status buku yang dipinjam.

5. Proses peminjaman dan pengembalian yang dimana semua proses yang dilakukan masih dalam bentuk dokumen tertulis, sehingga mengakibatkan sering terjadinya kesalahan data dan kehilangan buku atau buku rusak. 6. Tidak adanya denda jika terjadi keterlambatan dalam mengembalikan buku

sehingga sering terjadi kehilangan buku dan pengembalian buku yang tidak sesuai dengan waktu pengembalian buku.

7. Dengan proses olah data buku dan anggota yang dalam bentuk dokumen tertulis, Sulit dalam proses pencarian data buku dan anggota.

8. Laporan peminjaman, laporan pengembalian dan laporan pengadaan buku yang kurang akurat, karena sering terjadi kesalahan data dari proses pengolahan data perpustakaan yang masih menggunakan bentuk dokumen tertulis.

1.2.2 Rumusan Masalah


(15)

1. Bagaimana sistem informasi perpustakaan yang berjalan di kantor perpustakaan dan kearsipan daerah kabupaten lebak

2. Bagaimana membuat sistem informasi perpustakaan seperti proses peminjaman, proses pengembalian dan perhitungan denda, proses pencarian data buku dan anggota, proses registrasi anggota, proses olah data buku, proses olah data petugas, dan proses pembuatan laporan peminjaman, laporan pengembalian, laporan data buku termasuk pengadaan buku, laporan data anggota, laporan data petugas dan laporan denda di kantor perpustakaan dan kearsipan daerah kabupaten Lebak

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Perpustakaan di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak

4. Bagaimana mengimplementasikan sistem Informasi perpustakaan di kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem Informasi Perpustakaan di kantor perpustakaan daerah Kabupaten Lebak Provinsi Banten, guna memberikan kemudahan dalam semua proses pengolahan data perpustakaan, seperti pengolahan data buku yang berisi proses peminjaman, pengembalian dan perhitungan denda, pencarian data buku dan anggota, proses registrasi anggota yang terdiri dari tambah data anggota, hapus, cetak kartu anggota dan edit data anggota serta perpanjang masa berlaku anggota perpustakaan. Proses olah data buku pengadaan buku baru, edit data buku dan hapus data buku, proses olah data petugas seperti tambah petugas, edit data petugas dan hapus data petugas serta


(16)

proses pembuatan laporan peminjaman, pengembalian, laporan denda, laporan data anggota, laporan data petugas dan laporan data buku.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis dan menggambarkan Sistem Informasi Perpustakaan yang sedang berjalan dikantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi perpustakaan seperti proses peminjaman, proses pengembalian dan perhitungan denda, proses olah data buku, olah data anggota, olah data petugas dan proses pembuatan laporan peminjaman, pengembalian, laporam denda, laporan data buku, data petugas dan data anggota di kantor perpustakaan dan kearsipan daerah kabupaten lebak.

3. Untuk menghasilkan Sistem Informasi Perpustakaan yang lebih efektif dan efisien dalam proses olah data buku, olah data anggota, olah data petugas, proses peminjaman, proses pengembalian dan perhitungan denda, proses pencarian buku serta anggota dan proses pembuatan laporan peminjaman, laporan pengembalian, laporan denda, laporan pengadaan buku, laporan data petugas dan laporan data anggota sehingga tidak terjadi hal-hal yang merugikan seperti terjadinya kehilangan data buku dan anggota, penumpukan dokumen dan kesulitan dalam mencari data buku di Kantor perpustakaan dan kearsipan Daerah Kabupaten Lebak.

4. Untuk melakukan implementasi sistem informasi perpustakaan di kantor perpustakaan dan kearsipan daerah Kabupaten Lebak.


(17)

1.4Kegunaan Penelitian

Berikut adalah kegunaan penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah :

1. Diharapkan dapat mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan guna meningkatkan kinerja dari sistem Informasi Perpustakaan di kantor Peprustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak.

2. Diharapkam dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti lain

Dari hasil penelitian diaharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti lain yang sedang mengambil skripsi/tugas akhir sebagai referensi dalam proses penulisan/penyusunan.

Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi peneliti yang menggunakan sistem informasi yang semakin berkembang secara pesat.


(18)

2. Bagi Pengembang Ilmu

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna bagi pengembang ilmu khususnya dalam bidang sistem informasi, ini akan menjadi hal yang dapat kita pelajari antara sistem informasi (teori) dengan masalah yang terjadi dilapangan. Dengan ini akan lebih mengembangkan ilmu Sistem Informasi dan dapat menguntungkan bagi berbagai pihak.

3. Bagi Peneliti

Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti sendiri dalam menambah dan memperluas wawasan peneliti dalam pengetahuan baik secara teori dan praktek, serta dapat lebih belajar dalam mengambil keputusan atas masalah yang terjadi di lapangan, seperti masalah yang terjadi di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak.

1.5Batasan Masalah

Berikut adalah batasan – batasan masalah dalam pembangunan sistem informasi Perpustakaan adalah :

1. Sistem yang dibangun hanya berisi proses pengolahan data perpustakaan seperti pengolahan data Anggota yang terdiri dari olah data anggota baru, edit data anggota, hapus data anggota dan cetak kartu anggota serta perpanjang masa berlaku kartu anggota perpustakaan.

2. Sistem yang dibangun hanya berisi proses pengadaan buku, yaitu pengadaan buku baru. Pengadaan buku yang dilakukan selama 1(satu) tahun sekali, selain pengadaan buku baru terdapat juga proses edit data buku jika ada perubahan data buku, dan hapus data buku.


(19)

3. Sistem yang dibangun hanya berisi proses pengolahan data petugas perpustakaan yang terdiri dari tambah data petugas, ubah data dan hapus data petugas.

4. Sistem ini berisi tentang proses peminjaman buku dengan ketentuan buku yang dipinjam oleh anggota hanya satu buku dengan masa peminjaman selama 7 hari dan anggota hanya dapat meminjam 1 (satu) buah buku. 5. Sistem ini berisi tentang proses pengembalian dan jika ada keterlambatan

pengembalian maka akan dikenakan denda uang sebesar Rp 500,-/hari. 6. Program yang dibangun hanya dapat melakukan proses pencarian data,

seperti pencarian data buku dan data anggota.

7. Program yang dibangun hanya dapat melakukan proses pembuatan laporan peminjaman, laporan pengembalian, laporan denda, laporan data anggota, laporan data petugas dan laporan data buku(pengadaan buku).

8. Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi berbasis dekstop dan menggunakan bahasa pemrograman Java.

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak Provinsi Banten Jl. AbdiNegara No. 3 Banten. Adapun waktu pelaksanaannya kurang lebih empat bulan. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :


(20)

Tabel 1.3 Jadwal Penelitian

No Tahap

Penelitian Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengumpulan Data Kebutuhan User

Observasi

Wawancara

2. Perancangan aplikasi prototype

Perancangan prosedur Perancangan diagram Perancangan program

3. Evaluasi prototype

1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang berisi tentang kegunaan praktis dab kegunaan akademis, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan tentang topik dan sub bagian dari topik dengan menyertakan data data pendukung atau referensi, teori-teori umum yang berkaitan dengan sistem informasi perpustakaan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang objek penelitian yang berupa sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi serta deskripsi tugas. Dan tentang metode penelitian yang digunakan, mulai dari desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode pendekatan dan pengembangan sistem


(21)

seta proses pengujian sistem. Dalam bab ini juga berisi tentang analisis sistem yang sedang berjalan yang menggunakan alat bantu seperti use case diagram dan activity diagram. Dan kemudian melakukan evaluasi pada sistem yang sedang berjalan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang perancangan sistem dengan menggunakan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, component diagram sampai dengan deployment diagram. Serta melakukan perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan sampai dengan implementasi sistem dan pengujian sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini adalah bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil implementasi dan pengujian sistem, dan berisi tentang saran yang dapat menjadi masukan bagi pengembang lain.


(22)

13 2.1Sistem Informasi

Sistem informasi adalah satuan komponen yang saling berkaitan antara satu dan lainnya dengan melalui aktivitas input, proses/pengolahan dan output.

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terhubung untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan ini yang menjadi pemotivasi dalam mengarahkan sistem.

2.1.1.1Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:1) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Secara umum sistem sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu untuk mencapai suatu maksud .Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 1) dalam mendefinisikan system terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan elemennya.

Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu :

Suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu.


(23)

Kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem.

2.1.1.2Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), pengolahan (process) keluaran (output) dan sasaran (objektif) atau tujuan (goals). (Jogiyanto, H.M, 2008:3)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.


(24)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam suatu sistem. 6. Pengolahan (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

7. Keluaran sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang dperoleh dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna

2.1.1.3Klasifikasi Sistem

Sistem-sistem diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, menurut Jogiyanto (2008:6) :

1. Sistem menurut bentuk fisiknya

a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tak tampak secara fisik.

Contoh : sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam. Jogiyanto (2008:7).

b. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

Contoh : sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem transportasi, sistem computer.

2. Sistem menurut terjadinya sistem

a. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena adanya proses alam. Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam


(25)

b. Sistem buatan adalah sistem yang terjadi karena sengaja dibuat oleh manusia.

Contohnya : sistem Komputer dan sistem irigasi 3. Sistem menurut kejadian masa depan

a. Sistem Deterministik adaiah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.

Contoh : hasil pertadingan sepak bola, dan prestasi

b. Sistem Probabilistik adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi.

Contoh : sistem kematian 4. Sistem menurut sifatnya

a. Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan atau tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

Contoh : Sistem adat masyarakat baduy

b. Sistem Relatif Tertutup/Terbuka adalah suatu sistem yang memiliki masukan dan keluaran yang tertentu. Sistem ini tidak terpengaruh gejolak dari luar.

Contoh : sistem program computer karena hanya menerima masukan yang telah ditentukan, mengolah , memproses dan memberikan keluaran tertentu. c. Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya sistem ini menerima masukan dan menghasilkan pengeluaran untuk subsistem iainya.


(26)

Contoh : sistem musyawarah. Jogiyanto (2008:7).

Gambar 2.1 Sistem terbuka (jogiyanto, H.M, 2004) 2.1.2 Konsep Dasar Informasi

Secara umum informasi informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.

2.1.2.1Pengertian Informasi

Sedangkan menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah dirposes atau diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi yang menerimanya.

Menurut Jogiyanto(2008:8) informasi dapat di definisikan sebagai berikut: “Data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.


(27)

2.1.2.2Kualitas Informasi

Menurut Mc Leod, di dalam SIM (2001 : 40) kualitas suatu informasi (quality of inormation) yaitu, informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), relevan (relevance) dan lengkap (comprehensive) .

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.

2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak memiliki nilai lagi karena informasi merupakan landasan bagi pengambil keputusan.

3. Relevan (relevance)

Informasi mempunyai manfaat yang sesuai bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

4. Lengkap (comperenshive)

Informasi harus diberikan secara lengkap tidak setengah setengah. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.

2.1.2.3Siklus Informasi

Siklus informasi yaitu data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan


(28)

yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

(Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto 2008:9) 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2008:2) Sistem (systems) adalah kumpulan dari elemen- elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan sertentu.

Sistem informasi merupakan satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Tiga aktifitas dalam suatu sistem informasi menghasilkan informasi yang diperlukan oleh organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, meneliti permasalahan, dan menciptakan produk baru atau jasa. Aktifitas tersebut adalah input, pengolahan, dan output (McLeod 2001).


(29)

2.1.3.1Komponen Sistem Informasi

Dalam Jogiyanto (2008 : 12), John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok-blok tersebut adalah :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(30)

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer 2.2Pengertian Khusus Yang Dianalisis

2.2.1 Pengertian Perpustakaan

Menurut UUD No.43 Tahun 2007 tentang perputakaan pasal 1 menyebutkan bahwa “perpustakaan adalah institusi menelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekan secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dna rekreasi para pemustaka”.

(sumber:www.pnri.go.id/perpustakaan Nasional republik Indonesia/12 april 2014)

2.2.2 Maksud dan Tujuan Perpustakaan

Menurut Ibrahim Bafadal (2001) Maksud penyelenggaraan perpustakaan yaitu :


(31)

a. Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian serta kegiatan ilmiah lainnya.

b. Sebagai tempat mengolah atau memproses semua bahan pustaka baik secara manual maupun menggunakan sarana teknologi informasi.

c. Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalau, sekarang dan masadepan.

Tujuan dari perpustakaan adalah menyediakan fasilitas dan sumber informasi dan menjadi pusat pembelajaran.

2.2.3 Jenis-jenis Perpustakaan a. Nasional

Lembaga pemerintah non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang berkedudukan di ibukota negara.

b. Sekolah

Diselenggrakan oleh lembaga pendidikan persekolahan yang layanannya diperuntukkan bagi siswa, guru dan masyarakat sekolah lainya.

c. Perguruan tinggi

Diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tinggi yang layanannya diperuntukan bagi aktivitas akademik PT yang ebrsangkutan.

d. Khusus

Perpustakaan yang diperuntukan secara terbatas bagi pemustakan di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lemabaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah atau organisasi lainnya.


(32)

2.2.4 Fungsi Perpustakaan

Fungsi perpustakaan sebagai lembaha pemberi layanan dan bahan pustaka yaitu :

1. Sarana pendidikan merupakan tempat belajar. 2. Tempat melakukan riset penelitian.

3. Tempat layanan informasi.

4. Tempat untuk mendapatkan inspirasi dan menimbulkan imajinasi serta mendapatkan bacaan hiburan.

5. Sarana pelestarian hasil budaya bangsa. 2.3Konfigurasi Jaringan

Pada bagian konfigurasi jaringan ini berisi tentang definisi jaringan komputer, jenis jaringan komputer, arsitektur jaringan komputer, bentuk arsitektur jaringan komputer dan tipe jaringan komputer. Berikut ini adalah seputar konfigurasi jaringan tersebut.

2.3.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2011:4) Jaringan komputer (computer networks) adalah himpunan interkoreksi sejumlah komputer autonomus. Kata “autonomusí” adalah bahwa komputer tersebut memiliki kendali atas dirinya sendiri. Bukan merupakan bagian komputer lain, seperti sistem terminal yang biasa digunakan pada komputer mainframe. Komputer juga tidak mengendalikan komputer lain yang dapat mengakibatkan komputer lain restart, shutdown, merusak file, dan sebagainya.


(33)

Iwan Sofana (2011:6) Sejarah jaringan komputer berasal dari time-sharing networks, yaitu “rangkaian” terminal yang terhubung dengan komputer sentral yang disebut mainframe. Contoh time-sharing-networks adalah IBM’s system Network Architecture (SNA) dan Digital’s Network Architecture.

Jadi jaringan komputer dapat disimpulkan sebagai kumpulan beberapabuah komputer yang terhubung satu sama lain dan dapat saling berbagi resources. 2.3.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut iwan sofana (2011:8) jenis jaringan komputer berdasarkan area ada empat kategori yaitu :

1. PAN (Personal Area Network)

PAN merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh beberapa buah komputer dengan peralatan non komputer (seperti: printer, mesin fax, telepon seluler, PDA dan Handphone). Sebuah PAN dapat dibangun menggunakan teknologi wire dan wireless network, teknologi yang menggunakan wire biasanya USB dan FireWire sedangkan teknologi yang menggunakan wireless biasanya bluetooth, WiFi dan infrared. Cakupan area PAN sangat terbatas, yaitu hanya sekitar 6 sampai 9 meter.

2. LAN (Local Area Network)

LAN adalah jaringan komputer yang dibangun pada are yang terbatas, seperti ruangan, rumah, gedung, kantor, kampus dan sebagainya. LAN dapat terdiri atas puluhan hingga ratusan komputer. LAN mendukung kecepatan transfer data yang cukup tinggi, ada 4 bentuk dasar LAN atau yang biasa disebut dengan topologi


(34)

fisik LAN yaitu topologi bus, topologi ring, topologi extended star dan topologi hierarchical.

3. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area sebuah kota. Teknologi yang digunakan oleh MAN mirip dengan yang digunakan oleh LAN. Hanya saja cakupan areanya lebih besar dan komputer yang dapat dihubungkan pada jaringan jauh lebih banyak dibanding LAN.

MAN bisa berupa gabungan jaringan komputer antara beberapa buah sekolah atau kampus. MAN telah diimplementasikan menggunakan teknologi wire dan wireless network. Wireless MAN dapat menjangkau area yang sulit dijangkau oleh kabel. Umumnya MAN dibangun menggunakan topologi mesh, dalam MAN topologi mesh terbentuk dari berbagai perangkat switch.

4. WAN (Wide Area Network)

WAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area geografis sangat besar, seperti antar kota, antar negara bahkan antarbenua. WAN dapat menghubungkan LAN atau MAN yang dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Mungkin saja kedua lokasi yang saling berjauhan dihubungkan dengan satelit.

Topologi yang digunkan WAN umumnya adalah topologi mesh. Topologi mesh dibentuk dengan menghubungkan berbagai perangkat router.

2.3.3 Topologi Jaringan

Menurut Iwan Sofana (2008:25). Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya.


(35)

Berikut adalah macam-macam topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal dintaranya :

1. Topologi Bus

Topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.

Gambar 2.3 Topologi Bus

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung)

2. Topologi Star

Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melalui sebuah concentrator. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu ( rusak ) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Topologi ini merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan.


(36)

Gambar 2.4 Topologi Star

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung)

3. Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Topologi ini menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup. Adapun kelebihan dari topologi ini adalah kabel yang digunakan bisa lebih dihemat. Tetapi kekurangan dari topologi ini adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung.

Gambar 2.5 Topologi Ring

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung)


(37)

4. Topologi Tree

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda Topologi ini memungkinkan untuk perkembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.6 Topologi Tree

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung)

2.3.4 Tipe Jaringan Komputer

Menurut Wahana Komputer Semarang (2001:3) fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :

a. Jaringan peer to peeratau point to point

Pada jaringan peer to peer setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer-komputer lain secara langsung tanpa


(38)

melalui komputer perantara. Pada jaringan tipe ini sumber daya komputer terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik sumber daya yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dan datanya.

b. Jaringan client server

Pada jaringan client server terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai server sedangkan komputer-komputer lain berfungsi sebagai client. Sesuai namanya maka komputer server berfungsu dan bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut.

Sedangkan komputer client sesuai dengan namanya menerima pelayanan dari komputer server. Komputer-komputer ini disebut juga dengan workstation, yaitu komputer dimana pengguna jaringan dapat mengakses dan memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh komputer server. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya workstation menggunakan komputer yang memiliki kemampuan yang lebih rendah dari komputer server, meskipun tidak selalu demikian. Beberapa jaringan komputer multiuser, seperti komputer mainframe, menggunakan dumb terminal sebagai workstation-nya.

2.4Metode Penelitian

Menurut Moh. Nazir (2004:1) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan


(39)

langkah-langkah tertentu yang logis. Menurut Sugiyono (2009:2) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendaptkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan pada suatu pengetahuan.

2.4.1 Desain Penelitian

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013 : 23) desain atau perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performansi maupun sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat. Kualitas perangkat lunak biasanya dinilai dari segi kepuasan pengguna pernagkat lunak terhadap perangkat lunak yang digunakan.

2.5Metode Pendekatan

Dalam proses penelitian dan pembuatan sebuah sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai panduan mengenai bagaimana dan apa saja yang harus dikerjakan selama proses pembuatan sistem. Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses sebuah sistem yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat masih sangat umum dalam mewadahi, mengispirasi, dan melatari metode pendekatan dalam cakupan teoritis tertentu.


(40)

2.5.1 Pendekatan Berorientasi Objek

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013: 100) metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya. Metode berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek. Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek dunia nyata.

Analisis berorientasi objek adalah tahapan dimana peneliti menganalisis tentang spesifikasi atau kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan pada sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi objek. Desain berorientasi Objek adalah tahapan perantara untuk memetakan spesifikasi atau kebutuhan sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi objek ke desain pemodelan agar lebih mudah diimplementasikan dengan pemrograman berorientasi objek.

Rosa dan Shalahudin (2013 : 133) UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Rosa dan Shalahudin (2013 : 133) UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam


(41)

pemrograman berorientasi objek. Pemodelan berorientasi objek biasanya dituangkan dalam dokumentasi perangkat lunak dengan menggunakan sebuah alat pemodelan berorientasi objek yang disebut Unified Modeling Language (UML), yang didalamnya terdapat diagram-diagram yang membantu proses pendekatan sistem dan pada tahap ini biasanya dapat dikenali tentang kendala dan permasalahan yang terjadi pada saat pembangunan sistem berorientasi objek. Hal-hal yang dilakukan dalam analisis dan Desain Berorientasi Objek meliputi :

1. Use case diagram

Use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

2. Class Diagram

Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas dan atribut atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

3. Sequence diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirim dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan sekuen maka harus diketahui


(42)

objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

4. Activity diagram

Diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dilakukan oleh sistem.

5. Component diagram

Diagram komponen dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen berfokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

6. Deployment diagram

Diagram deployment menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.

2.6Metode Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa metode dalam melakukan pengembangan sistem, namun dalam hal ini hanya akan membahas dua metode yang mendekati dalam


(43)

melakukan pengembangan sistem. Adapun dua metode yang mendekati yaitu sebagai berikut :

2.6.1 Model Prototype

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013 : 31) Model prototipe dapat digunakan untuk menyambung ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.

Gambar 2.7 Ilustrasi Model Prototipe (Sumber Rosa dan Shalahuddin 2013 : 31)

Model prototipe (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan tehadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlan program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user.

Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan secara lebih detail karena pelanggan sering kali kesulitan menyampaikan


(44)

kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Utnuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pelanggan secara tertulis. Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan sistem masih dalam ruang lingkup proyek. 2.7Perangkat Lunak Pendukung

2.7.1 Perangkat Lunak

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013 : 2) Perangkat lunak (software) adalah program komputer dengan dokumentasi perangkat lunak seperti dokumentasi kebutuhan, model desain dan cara penggunaan (user manual). Sebuah program komputer tanpa terasosiasi dengan dokumentasinya maka belum dapat disebut sebagai perangkat lunak (software). Sebuah perangkat lunak juga sering disebut dengan sistem perangkat lunak, sistem berarti kumpulan komponen yang saling terkait dan mempunyai satu tujuan yang ingin dicapai.

Sistem perangkat lunak berarti sebuah sistem yang memiliki komponen berupa perangkat lunak yang memiliki hubungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (customer). Pelanggan (customer) adalah orang atau organisasi yang memesan atau membeli perangkat lunak (software) dari pengembang perangkat lunak atau dapat dianggap bahwa pelanggan (customer) adalah orang atau organisasi yang dengan sukarela mengeluarkan uang untuk memesan atau membeli perangkat lunak. User atau pemakai perangkat lunak adalah orang yang memiliki kepentingan untuk memakai atau menggunakan perangkat lunak untuk memudahkan pekerjaannya.


(45)

2.7.2 Java

Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP). Java diciptakan oleh James Gosling, developer dari Sun Microsystems pada tahun 1991. Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source. Sebagai bahasa pemrograman yang berorientasi objek, Java menggunakan kelas untuk membentuk suatu objek.Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak.

Java adalah bahasa pemrograman yang multi platform dan multi device. Sekali anda menuliskan sebuah program dengan menggunakan Java, anda dapat menjalankannya hampir di semua komputer dan perangkat lain yang support Java, dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan sama sekali dalam kodenya. Aplikasi dengan berbasis Java ini dikompulasikan ke dalam p-code dan bisa dijalankan dengan Java Virtual Machine. Fungsionalitas dari Java ini dapat berjalan dengan platform sistem operasi yang berbeda karena sifatnya yang umum dan non-spesifik.

2.7.3 Java NetBeans IDE 7.4

Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di


(46)

integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.

Fitur fitur yang terdapat dalam netbeans antara lain:

1. Smart Code Completion: untuk mengusulkan nama variabel dari suatu tipe, melengkapi keyword dan mengusulkan tipe parameter dari sebuah method. 2. Bookmarking: fitur yang digunakan untuk menandai baris yang suatu saat

hendak kita modifikasi.

3. Go to commands: fitur yang digunakan untuk jump ke deklarasi variabel, source code atau file yang ada pada project yang sama.

4. Code generator: jika kita menggunakan fitur ini kita dapat meng-generate constructor, setter and getter method dan yang lainnya.

5. Error stripe: fitur yang akan menandai baris yang eror dengan memberi highlight merah.

2.7.4 MySql

Definisi SQL (Structured Query Language) adalah bahasa terstruktur yang digunakan untuk query, mengupdate dan mengolah relasi antar database. MySQL merupakan salah satu database server keluaran T.c.X DataConsult AB, sebuah perusahaan IT Swedia. Microsoft SQL adalah salah satu nama database yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak. SQL memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi – fungsi ke dalam database tersebut.


(47)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:46) Structured Query Language (SQL) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS (Relational Database Management System). SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus. SQL mulai berkembang pada tahun 1970an, SQL mulai digunakan sebagai bahasa standar yang resmi pada tahun 1986 oleh ANSI (american national standards institute) dan pada tahu1987 oleh ISO (international organization for standardization) dan disebut sebagai SQL86.


(48)

39 3.1 Objek Penelitian

Untuk mendapatkan informasi serta data yang akan diperlukan, peneliti melakukan penelitian di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak Banten, adapun objek penelitian pada penelitian ini yaitu Sistem Informasi Perpustakaan di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lebak.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak merupakan unsur Penunjang pemerintah Daerah dalam Bidang Pengelolaan Kearsipan dan Perpustakaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah.

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah berada dipusat Kota Kabupaten Lebak yaitu dikota Rangkasbitung, Keberadaan Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi

Visi pada Kantor Perpustakaan dan kearsipan Daerah Kabupaten Lebak adalah Mewujudkan tertib administrasi kearsipan sebagai penunjang akuntabilitas kinerja pemerintah dan memberdayakan perpustakaan guna mencerdaskan masyarakat Kabupaten Lebak hal ini diartikan bahwa Kantor Perpustakaan dan


(49)

Arsip Daerah merupakan suatu lembaga teknis dibidang pengelolaan, penyimpanan, pemeliharaan fisik maupun informasi yang terkandung dalam Arsip dan mengembangkan perpustakaan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan dalam menunjang kecerdasan masyarakat kabupaten Lebak.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi diatas, maka misi yang akan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak adalah :

a. Menyelamatkan arsip sebagai sumber informasi dan bahan pertanggung jawaban Penyelenggaraan Pemerintahan.

b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bidna gkearsipan dan perpustakaan yang profesional dan mandiri.

c. Meningkatkan mutu penyelenggaraan kearsipan dan mengoptimalkan pemanfaatan arsip kegiatan Pemerintahan dan kepentingan Masyarakat. d. Menumbuhkembangkan budaya tertib arsip di lingkungan Aparatur

Pemerintahan Kabupaten Lebak.

e. Membina, mengembangkan dan mendayagunakan Perpustakaan.

f. Meningkatkan kecerdasan masyarakat dalam Informasi Ilmu Pengetahuan dan mengembangkan minat baca masyarakat.

g. Menyelenggarakan dan mengembangkan layanan Informasi Arsip dan Perpustakaan Umum.


(50)

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak

3.1.4 Deskripsi Tugas a. Kedudukan

Kedudukan Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah adalah sebagai unit kerja/satuan Kerja Pelaksana Daerah, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Tugas Pokok

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah mempunyai Tugas Pokok melaksanakan Pembinaan, pengelolaan, Penyimpanan, penataan dan pelayanan


(51)

kearsipan di lingkungan pemerintah Kabupaten lebak, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

c. Fungsi

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak Mempunyai Fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan Rencana dan Program di bidang Kearsipan Daerah sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.

2. Pengumpulan, pengolahan dan penataan Arsip Daerah di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lebak.

3. Pelayanan informasi tentang perpustakaan. 3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian, Rancangan ini menggambarkan prosedur yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data yang dikumpulkan, dan bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian perlu adanya sebuah perencanaan penelitian, agar dapat membantu proses penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah proses perancangan dalam


(52)

pembangunan perangkat lunak dengan perencanaan, struktur dan strategi dalam pelaksanaan penelitian. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak yaitu menggunakan desain penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang peneliti lakukan dan ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena atau masalah yang terjadi dikantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak, baik yang berlangsung saat ini atau masa yang lampau.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal penting dalam mencapai sebuah keberhasilan dalam proses penelitian. Ini berkaitan dengan bagaimana cara peneliti mengumpulkan data, dari mana sumbernya dan apa alat yang digunakan oleh peneliti dalam proses mengumpulkan data yang dilakukan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak.

Jenis sumber data yaitu dari mana sumber data itu diperoleh. Ada dua jenis sumber data yaitu sumber data primer (secara langsung) dan sumber data sekunder (secara tidak langsung). Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari wawancara secara langsung yang dilakukan oleh peneliti dengan kepala kantor dan pengamatan langsung (observasi) di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di Kantor Perpusatakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak.


(53)

3.2.2.1Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data (tangan pertama), untuk mendapatkan data primer peneliti mengumpulkan dan memperoleh data secara langsung di Kantor Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak. Dalam memperoleh sumber data primer peneliti menggunakan teknik wawancara dan teknik observasi.

1. Teknik wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tatap muka dan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan narasumber atau sumber data. Wawancara terbagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur yaitu peneliti mengetahui dengan pasti apa saja informasi yang ingin diperoleh dari sumber data sehingga daftar pertanyaan telah dibuat secara sistematis.

b. Wawancara tidak terstruktur atau dapat disebut dengan wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, atau dapat dibilang tidak membuat daftar pertanyaan secara sistematis sebelum melakukan wawancara dan hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang akan digali.

Dalam hal ini Peneliti melakukan wawancara secara langsung dan menggunakan wawancara terstruktur, yaitu melakukan wawancara dengan membuat daftar pertanyaan secara sistematis yang akan ditanyakan kepada Kepala


(54)

Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak untuk memenuhi data-data yang dibutuhkan dalam proses pengumpulan data. Peneliti juga menggunakan alat bantu tape recorder dan camera photo untuk membantu kelancaran dalam proses wawancara.

2. Teknik Observasi

Teknik Pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu objek dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan secara langsung mengenai masalah-masalah yang terjadi di Kantor Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebak.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam data arsip (dokumen) baik yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan.

Data sekunder yang peneliti dapatkan dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak berupa dokumen mengenai struktur organisasi, sejarah, tugas pokok dan fungsi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, form peminjaman, form data anggota, form olah data buku, laporan peminjaman dan pengembalian buku.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam proses penelitian dan pembuatan sebuah sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai panduan mengenai


(55)

bagaimana dan apa saja yang harus dikerjakan selama proses pembuatan sistem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan berorientasi objek dan untuk melakukan pengembangan sistem peneliti menggunakan metode pengembangan model prototype.

3.2.3.1Metode Pendekatan Berorientasi Objek

Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan berorientasi objek, yang mencakup tentang analisis dan desain yang disebut dengan Object Oriented Analysis and Design (OOAD). Metode berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek.

Analisis berorientasi objek adalah tahapan dimana peneliti menganalisis tentang spesifikasi atau kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan pada sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi objek. Desain berorientasi Objek adalah tahapan perantara untuk memetakan spesifikasi atau kebutuhan sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi objek ke desain pemodelan agar lebih mudah diimplementasikan dengan pemrograman berorientasi objek.

Pemodelan berorientasi objek biasanya dituangkan dalam dokumentasi perangkat lunak dengan menggunakan sebuah alat pemodelan berorientasi objek yang disebut Unified Modeling Language (UML), yang didalamnya terdapat diagram-diagram yang membantu proses pendekatan sistem dan pada tahap ini biasanya dapat dikenali tentang kendala dan permasalahan yang terjadi pada saat pembangunan sistem berorientasi objek. Hal-hal yang dilakukan dalam analisis dan Desain Berorientasi Objek meliputi :


(56)

1. Use case diagram 2. Class Diagram 3. Sequence diagram 4. Activity diagram 5. Component diagram 6. Deployment diagram

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model prototype, model prototype dianggap sesuai dan cocok dengan metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu metode pendekatan yang berorientasi objek.

Model prototype adalah salah satu penerapan tahapan dari proses SDLC, model prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelaskan spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.

Gambar 3.2 Metode Prototype (Sumber Rosa dan Shalahuddin 2013 : 31)


(57)

Proses pada gambar 3.2 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengembang menganalisis tentang apa saja yang dibutuhkan dalam membangun sistem informasi perpustakaan, dengan mendengarkan dan mengumpulkan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh user terhadap sistem informasi perpustakaan yang akan dibangun.

2. Perancangan, pengembang merancang program prototype agar user lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototype biasanya merupakan program yang belum jadi, program prototype menyediakan tampilan dengan simulasi alur sistem informasi perpustakaan yang akan dibangun.

3. Evaluasi, user mengevaluasi prototype yang dibuat oleh pengembang dan digunakan untuk menemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan. User mengevaluasi sistem informasi perpustakaan yang sudah dibuat ileh pengembang apakah sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh user.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam analisis dan perancangan peneliti menggambarkan bagaimana karakteristik sistem dengan menggunakan pemodelan yang disebut Unified Modeling Language (UML). Rosa dan Shalahudin (2013 : 133) UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. Alat bantu analisis yang digunakan adalah :


(58)

1. Use case diagram

Peneliti dapat menggunakan diagram use case sebagai pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkam serta diharapkan pelanggan. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

2. Class Diagram

Diagram kelas yang dibuat oleh peneliti, yaitu dapat menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut dengan atribut dan metode atau operasi.

3. Sequence diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

4. Activity diagram

Diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Diagram aktivitas akan menggambarkan aktivitas seputar sistem kepada pelanggan.

5. Collaboration Diagram

Diagram ini menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram kolaborasi mempresentasikan informasi yang


(59)

diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen dan diagram use case. Untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem. Diagram yang dituliskan adalah operasi/metode yang dijalankan antara objek yang satu dengan yang lainnya secara keseluruhan., oleh karena itu jalan interaksi dapat diambil dari diagram sekuen.

6. Component diagram

Diagram komponen dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem kepada pelanggan. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

7. Deployment diagram

Diagram deployment menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. 3.2.4 Pengujian Software

Sebuah perangkat lunak perlu dijaga kualitasnya bahwa kualitas bergantung kepada kepuasan pelanggan (customer). Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan pengujian dengan Black-Box Testing (Pengujian Kotak Hitam). Pengujian Black-box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.


(60)

Pengujian black box dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian black box harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.

Pengujian yang dilakukan pada sistem informasi perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan black box testing dengan mencoba semua fungsi yang ada pada sistem informasi perpustakaan.

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Dalam proses pembuatan sistem peneliti memerlukan adanya analisis terhadap suatu sistem terlebih dahulu sebelum melakukan perancangan. Analisis sistem adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan beberapa tindakan. Dalam perkembangan sistem komputer, analisis sistem adalah ilmu yang mempelajari beberapa aplikasi, biasanya untuk mendapatkan sistem yang baru.

Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah yang dilakukan peneliti untuk menentukan prosedur yang akan dirancang, karena dengan menganalisis sistem kita akan mengetahui kelebihan dan kekuranngan dari suatu sistem yang sedang kita teliti sehingga peneliti dapat membuat sistem yang baru.

3.3.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis terhadap kegiatan-kegiatan perpustakaan yang dilakukan di kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak. Analisis prosedur ini


(61)

bertujuan untuk memahami prosedur atau langkah-langkah instruksi yang menerangkan tentang apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana proses pengolahan data perpustakaan yang dikerjakan dikantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak.

1. Analisis prosedur olah data buku yang sedang berjalan

Analisis prosedur olah data buku (pengadaan buku) yang sedang berjalan dikantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan buku dilakukan setiap 1(satu) tahun sekali.

b. Supplier buku menyerahkan buku-buku kepada bagian registrasi sesuai dengan kebutuhan.

c. Bagian registrasi menghitung jumlah buku baru.

d. Bagian registrasi akan mencatat data buku baru dan akan menyimpan buku sesuai dengan kode dan jenis buku.

Proses pengadaan buku dilakukan selama 1 (satu) tahun sekali dan bagian registrasi akan membuat laporan pengadaan buku setiap 1(satu) tahun sekali kepada kepala kantor kantor Perpustakaan dan Arsip daerah Kabupaten Lebak. 2. Analisis prosedur olah data anggota yang sedang berjalan

Analisis prosedur olah data anggota yang sedang berjalan dikantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :

a. Calon anggota melakukan pendaftaran sebagai anggota terlebih dahulu dengan menyerahkan persyaratan dan mengisi formulir pendaftaran anggota baru yang dibutuhkan dalam proses pendaftaran kepada bagian registrasi perpustakaan.


(62)

b. Jika sudah menjadi anggota, dan ada perubahan data seperti perubahan alamat, no telp dan sebagainya maka bagian registrasi akan melakukan perubahan data anggota.

c. Bagian registrasi perpustakaan akan melakukan hapus data anggota jika anggota sudah tidak menjadi anggota perpustakaan lagi.

Bagian registrasi perpustakaan membuat laporan data anggota setiap bulannya kepada kepala kantor kantor Perpustakaan dan Arsip daerah Kabupaten Lebak.

3. Analisis prosedur peminjaman yang sedang berjalan

Analisis prosedur Peminjaman yang sedang berjalan dikantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :

a. Anggota perpustakaan menyerahkan kartu anggota dan buku yang akan dipinjam.

b. Bagian Sirkulasi memeriksa dan mencatat data peminjaman seperti no pinjam, id anggota, id buku dipinjam, kode buku, judul tgl pinjam dan tanggal kembali. c. Bagian Sirkulasi menyimpan data peminjaman Buku.

Bagian Sirkulasi akan membuat laporan peminjaman buku setiap bulan kepada kepala kantor kantor Perpustakaan dan Arsip daerah Kabupaten Lebak. 4. Analisis prosedur pengembalian yang sedang berjalan

Analisis prosedur pengembalian yang sedang berjalan dikantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :

a. Anggota menyerahkan buku dipinjam dan kartu anggota kepada Bagian Sirkulasi.


(63)

b. Bagian Sirkulasi memeriksa data peminjaman dan mengganti status buku menjadi buku yang sudah kembali.

c. Bagian Sirkulasi menyimpan data pengembalian buku.

Bagian Sirkulasi akan membuat laporan Pengembalian buku setiap bulan kepada kepala kantor Perpustakaan dan Arsip daerah Kabupaten Lebak.

3.3.1.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan dan mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case juga menggambarkan tentang siapa saja aktor yang melakukan prosedur dalam sistem serta proses yang terlibat. Berikut use case diagram dari sistem yang berjalan :


(64)

Dari gambar 3.3 terlihat sistem perpustakaan yang sedang berjalan yaitu terdiri dari 5 (lima) aktor yang berperan didalamnya, yaitu Pelaksana 1, Pelaksana 2, Anggota, Supplier buku dan Kepala Kantor Perpustakaan. Dari tabel diatas tampak bahwa sistem yang sedang berjalan terdiri dari proses olah data buku yang dilakukan oleh pelaksana 1 dan supplier buku, olah data anggota yang dilakukan oleh pelaksana 1 dan anggota dan pembuatan laporan buku dan anggota yang dilakukan oleh pelaksana 1, proses peminjaman dan proses pengembalian yang dilakukan oleh pelaksana 2 dan anggota serta pembuatan laporan peminjaman dan pengembalian yang dilakukan oleh pelaksana 2. Kepala kantor akan menerima dan melihat mengenai laporan data buku yang berisi proses pengadaan buku yang dilakukan selama 1(satu) tahun sekali dan laporan data anggota setiap bulannya. Laporan peminjaman dan pengembalian setiap bulannya. Pada use case sistem yang sedang berjalan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak semua proses masih menggunakan dokumen secara tertulis.

3.3.1.2 Skenario use case

Skenario use case adalah alur jalannya proses use case dari sisi aktor dan sistem. Skenario use case digunakan untuk menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada proses selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.

1. Skenario use case olah data buku Nama use case : Olah data buku

Aktor : Pelaksana 1 dan Supplier buku


(1)

184

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Periode tidak

sesuai

Mencetak laporan kosong

Mencetak laporan

kosong

[ ] Diterima [ X ] Ditolak 4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan dari hasil implementasi dan pengujian terhadap perancangan sistem informasi perpustakaan ini, dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibangun layak dan sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan pada perpustakaan, dan tingkat pemahaman user yaitu pelaksana 1, pelaksana 2 dan pelaksana 3 sesuai dengan hak akses masing-masing terhadap perangkat lunak yang dibangun dapat dipahami dan dimengerti dengan baik pada setiap proses pengolahan data perpustakaan yang sesuai dengan hak akses user.


(2)

185 BAB V

KESMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan penelitian, menganalisis yang sedang berjalan dan merancang sistem informasi pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan dan mengajukan beberapa saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan Sistem Informasi Perpustakaan yang telah dibuat pada Kantor Peprustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak, penulis menyimpulkan beberapa hasil yang dicapai berdasarkan tujuan dari penelitian sebagai berikut :

1. Dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan di Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kabupaten Lebak dapat membantu dan memudahkan dalam mengelola proses pengolahan peminjaman buku, pengolahan pengembalian buku, pengolahan pencarian data buku dan anggota, pengolahan data anggota perpustakaan, pengolahan data buku dan pengolahan data petugas sehingga data pengolahan sistem perpustakaan ini lebih akurat.

2. Dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan ini maka dapat melakukan pencetakan kartu anggota ketika sudah melakukan pendaftaran sebagai anggota perpustakaan.

3. Dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan di Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kabupaten Lebak ini dapat mempermudah dalam proses pembayaran denda yang terjadi ketika terlambat dalam mengembalikan buku yang dipinjam.


(3)

186

4. Dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan di Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kabupaten Lebak ini, pemakai atau user dapat dengan mudah dan lebih cepat dalam pencarian data buku dan anggota ketika sedang dibutuhkan.

5. Sistem Informasi Perpustakaan yang dibuat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lebak ini dapat mempermudah dalam proses pembuatan laporan data perpustakaan, seperti laporan data peminjaman, laporan data pengembalian, laporan data buku, laporan data anggota, laporan data petugas serta laporan data denda. Dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan maka semua data perpustakaan tersimpan dalam database sehingga pencetakan laporan dihasilkan dengan lebih akurat. 5.2 Saran

Adapun saran untuk pengembangan sistem yang telah dibuat ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk pengembangan selanjutnya, akan lebih baik jika terdapat satu komputer untuk anggota dengan fasilitas hanya untuk mencari data buku.

2. Untuk pengembangan selanjutnya,diharapkan untuk membangun system


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Tasya Kurnia Pradestya

Tempat/Tanggal Lahir : Lebak, 18 Oktober 1992 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam Usia : 21 Tahun

Alamat : Jl. Raya Pandeglang Km.03 Kp. Pasir gendok RT/RW. 04/01 Desa Bojong Leles Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Banten

No. Telp : 081312771589

Email : tasyakpradestya@gmail.com

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. Tamatan TK, TK Sejahtera II, Kab. Lebak 1998

2. Tamatan SD, SDN Pasir Gombong III, Kab. Lebak 2004

3. Tamatan SMP, Yayasan Pendidikan Islam Qhotrotul Faalah, Kab. Lebak 2007

4. Tamatan SMA, SMAN I Rangkasbitung, Kab. Lebak 2010

5. Tamatan Strata Satu (S1) Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia Bandung 2014

III. PENGALAMAN KERJA

1. Praktek Kerja Lapangan di Kantor Bina Marga Bandung sebagai Pengembang

IT

2. Bagian Entry Data di kantor DPRD Provinsi Jawa Barat

IV. KEAHLIAN

1. Mampu mengoperasikan Microsoft Office (Word, Excel, Access, Power


(5)

(6)