Sistematika Penulisan Simpulan Pengaruh Pengurangan Diameter Mold Standard Proctor terhadap Parameter Kompaksi Crushed Limestone.

2 Universitas Kristen Maranataha

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1. Material yang digunakan untuk sampel uji SU adalah Crushed Limestone yang berasal dari daerah Padalarang, Jawa Barat. 2. Energi kompaksi E = 600kN-mm 3 , jumlah lapisan 3 lapis, dan rasio diameter hammer 0,5 x diameter mold mengacu pada ketentuan standard proctor, ASTM D698. 3. Ukuran Mold dan hammer yang digunakan: a. Diameter mold = 8cm. b. Tinggi mold = 12,9cm. c. Jumlah pukulan yang digunakan sebanyak 20 pukulan tiap lapisan. d. Diameter hammer = 0,5 x diameter mold = 4cm. 4. Ukuran butir yang digunakan yaitu: SU1 lolos saringan 2mm tertahan saringan 1mm, SU2 lolos saringan 3mm tertahan saringan 2mm. 5. Percobaan dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah, Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha,Bandung.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: BAB I, Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II, Studi Literatur, pembahasan tentang penelitianpenulisan Tugas Akhir, yaitu uji kompaksi dengan menggunakan mold yang lebih kecil dibanding dengan mold standard proctor. BAB III, Metode Penelitian, terdiri dari rencana kerja, material yang digunakan, dan langkah-langkah penelitian. BAB IV, Analisis Data, yaitu analisis data hasil penelitian kompaksi laboratorium dan pembahasan. BAB V, Simpulan dan Saran, berisi simpulan dan saran hasil dari penelitianpenulisan Tugas Akhir. 48 Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian Tugas Akhir ini maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Sieve analysis pada ukuran butir SU1 termasuk seragam uniform, hal tersebut dikarenakan nilai Cu mendekati 1 yaitu 1,64. Ukuran butir SU2 tidak seragam non-uniform yaitu nilai Cu sebesar 2,48. 2. Terdapat pergeseran nilai water content, dimana nilai water content yang diperoleh dengan menggunakan mold non-standard proctor lebih besar dibanding dengan nilai water content yang menggunakan mold standard proctor. 3. Nilai kadar air optimum w opt untuk uji I ukuran butir SU1 yaitu 3,05, uji II ukuran butir SU1 yaitu 2,7, dan untuk uji I ukuran butir SU2 yaitu 3,03, uji II ukuran butir SU2 yaitu 2,83. 4. Nilai berat kering maksimum  dry max untuk uji I ukuran butir SU1 yaitu 1,532tm 3 , uji II ukuran butir SU1 yaitu 1,534tm 3 , dan untuk uji I ukuran butir SU2 yaitu 1,528 tm 3 , uji II ukuran butir SU2 yaitu 1,517tm 3 . 5. Nilai kadar air optimum crushed limestone dengan menggunakan mold non- standard proctor diperoleh nilai faktor koreksi terhadap mold standard proctor. Untuk crushed limestone uji I ukuran butir SU1 nilai faktor koreksinya yaitu 0,174, faktor koreksi uji II ukuran butir SU1 yaitu 0,196, dan untuk crushed limestone uji I ukuran butir SU2 nilai faktor koreksinya yaitu 0,063, faktor koreksi uji II ukuran butir SU2 yaitu 0,067. 6. Nilai berat kering maksimum crushed limestone dengan menggunakan mold non-standard proctor diperoleh nilai faktor koreksi terhadap mold standard proctor. Untuk crushed limestone uji I ukuran butir SU1 nilai faktor 49 Universitas Kristen Maranatha koreksinya yaitu 1,004, faktor koreksi uji II ukuran butir SU1 yaitu 1,003, dan untuk crushed limestone uji I ukuran butir SU2 nilai faktor koreksinya yaitu 1,015, faktor koreksi uji II ukuran butir SU1 yaitu 1,022. 7. Nilai faktor koreksi dari nilai w opt untuk SU1 terhadap nilai w opt standard proctor adalah 0,185. 8. Nilai faktor koreksi dari nilai w opt untuk SU2 terhadap nilai w opt standard proctor adalah 0,065. 9. Nilai faktor koreksi dari nilai  dry max untuk SU1 terhadap nilai  dry max standard proctor adalah 1,004. 10. Nilai faktor koreksi dari nilai  dry max untuk SU2 terhadap nilai  dry max standard proctor adalah 1,019. 11. Pengurangan diameter mold kompaksi dari kondisi standard proctor 10,16cm ke kondisi non-standard proctor 8cm berdampak signifikan terhadap nilai w opt . 12. Pengurangan diameter mold kompaksi dari kondisi standard proctor 10,16cm ke kondisi non-standard proctor 8cm tidak berdampak terhadap nilai  dry max .

5.2 Saran