Ketahanan Tarik Kertas KETAHANAN TARIK DAN KETAHANAN SOBEK KERTAS SENI

1. Ketahanan Tarik Kertas

Ketahanan Tarik merupakan gaya tahan lembaran kertas terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujungnya. Adapun hasil rata-rata ketahanan tarik dapat dilihat pada diagram 4.1. Grafik 4.1. Uji Ketahanan Tarik Kertas Perlakuan P3J0 perbandingan kulit jagung dengan bulu ayam 70:30 tanpa daun jati dan daun pepaya memiliki ketahanan tarik yang paling tinggi dengan rata-rata ketahanan tarik 8,2389 MPa. Komposisi bahan kertas pada perlakuan P3J0 terdiri dari 70 kulit jagung dan 30 bulu ayam. Kulit jagung mengandung selulosa 36,81, sehingga jika perbandingan kulit jagung lebih banyak dari pada bulu ayam, serat yang dihasilkan akan lebih banyak. Serat-serat tersebut akan saling berikatan sehingga kekuatan tarik kertas akan menjadi tinggi. Ketahanan tarik terendah yaitu pada perlakuan P2J2 perbandingan bulu ayam dan kulit jagung 60:40 dengan pewarna daun jati yaitu 3,3387 MPa. Hal tersebut terjadi karena P2J2 memiliki kandungan serat yang lebih sedikit dari perlakuan P3J1 dan kandungan keratin yang lebih banyak sehingga kertas mudah patah saat ditarik. Selain itu, perbedaan ketahanan tarik pada pembuatan kertas seni dari kulit jagung dan bulu ayam dapat dipengaruhi oleh : 6,7594 3,8933 8,2389 5,9206 3,3387 4,6225 5,3136 4,4395 3,394 2 4 6 8 10 P1J0 P2J0 P3J0 P1J2 P2J2 P3J2 P1J3 P2J3 P3J3 Ketahanan Tarik Ketahanan Tarik MPa 1. Ketebalan kertas. Pada penelitian masing-masing perlakuan memiliki perbedaan ketahanan tarik yang dapat disebabkan karena tidak ratanya ketebalan kertas, akibat pencetakan yang dilakukan secara manual. Kertas yang terlalu tebal akan lebih mudah patah ketika ditarik. 2. Waktu penggilingan. Penggilingan pulp berfungsi untuk meratakan perekat serta memperhalus pulp. Pulp yang digiling dengan waktu yang lebih lama akan menghasilkan pulp yang lebih halus dan juga perekat lebih homogen. Semakin pulp dan perekat tergiling secara homogen, maka ikatan antar serat semakin tinggi, sehingga ketahanan tarik kertas semakin tinggi. 3. Homogenitas perekat Perekat berfungsi untuk memperkuat ikatan antar serat kertas seni dari bahan bulu ayam dan kulit jagung. Adanya perekat menyebabkan lembaran kertas menjadi lebih kuat dan tidak mudah putus ketika kedua ujung kertas ditarik. Lem PVAc yang tercampur secara homogen akan mengisi ruang antar serat sehingga memperkuat ikatan antar serat dan ketahanan tariknya tinggi. 4. Panjang serat Panjang serat yang terbentuk pada saat pulping akan mempengaruhi ikatan antar serat. Akibat proses penggilingan,masing-masing perlakuan memiliki panjang serat yang berbeda-beda. Kertas seni dengan serat yang pendek memiliki daya ikat yang lebih tinggi dari pada serat yang panjang,sehingga serat yang pendek memiliki ketahanan tarik yang lebih tinggi daripada serat yang panjang. Menurut Monica 2009 bahwa faktor yang mempengaruhi ketahanan tarik adalah kekuatan individu serat yang lemah, panjang serat, kemampuan pengikatan serat bergantung pada proses penekanan atau pengepressan, dan struktur permukaan kertas.

2. Ketahanan Sobek

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT SINGKONG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Dan Kulit Singkong Sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan NaOH Dan Pewarna Alami.

0 2 16

PENDAHULUAN Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Dan Kulit Singkong Sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan NaOH Dan Pewarna Alami.

0 2 6

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT SINGKONG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Dan Kulit Singkong Sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan NaOH Dan Pewarna Alami.

0 3 18

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Dan Kulit Singkong Sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Cao Dan Pewarna Alami.

0 3 11

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Dan Kulit Jagung Sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Naoh Dan Pewarna Alami.

0 4 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Dan Kulit Jagung Sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Naoh Dan Pewarna Alami.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Dan Kulit Jagung Sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Naoh Dan Pewarna Alami.

0 3 4

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Dan Kulit Jagung Sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Naoh Dan Pewarna Alami.

0 2 14

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN Pemanfaatan limbah bulu ayam dan kulit kacang tanah sebagai bahan pembuatan kertas seni dengan penambahan naoh dan pewarna alami.

0 2 16

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN Pemanfaatan limbah bulu ayam dan kulit kacang tanah sebagai bahan pembuatan kertas seni dengan penambahan naoh dan pewarna alami.

5 16 6