FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-

FILLING
(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta)

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

WIWIN HARYANTI
B 200 120 318

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB

PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILLING
(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRACT
The purposes research aimed to know the effect of the usefulness perception, the easiness perception,
volunteerism, social factor, safety and secrecy for the tax payer interest behaviors to use e-filling. The
population in this research includes all of individual tax payers in Surakarta who use e-filling. The researcher
used convenience sampling, with the total sample of 100 tax payers. The data was used in this research is
primary data by using questionnaire. The data was analyzed by using quality test data (validity and
reliability tests), classic assumption test (normality test, multicolinierity test, and heteroscedasticity test),
multiple linear regression test, coefficient of determination, F test, and t test. Result showed that, the usefulness
perception, the easiness perception, volunteerism, social factor, safety and secrecy have significant effect for the
tax payer interest behaviors to use e-filling.

Keyword: interest, tax payer, e-filling, technology acceptance model (TAM)

ABSTRAKSI
Penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak
Untuk Menggunakan E-Filling (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota

Surakarta)” bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan,
kesukarelaan, faktor sosial, dan keamanan dan kerahasiaan terhadap minat perilaku Wajib
Pajak untuk menggunakan e-Filling. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh Wajib
Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta yang telah menggunakan e-filling. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah convenience sampling, diperoleh 100 sampel. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis
menggunakan uji kualitas data (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas), uji regresi linier berganda, koefisien
determinasi, uji F, dan uji t.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tingkat signifikan 0,05, Persepsi Kegunaan,
Persepsi Kemudahan, Kesukarelaan, Faktor Sosial, dan Keamanan dan Kerahasiaan
berpengaruh signifikan terhadap Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan e-Filling.
Kata

Kunci:

Minat,

Wajib


Pajak,

e-Filling,

Technology

Acceptance

Model

(TAM)

A.

PENDAHULUAN
Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang berkembang saat ini,
dimana negara Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membiayai
berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan. Pajak merupakan salah satu
penerimaan negara terbesar yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran
negara maka dari itu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai salah satu institusi

pemerintah di bawah Departemen Keuangan yang mengemban tugas untuk
mengatur dan mengamankan penerimaan pajak negara dituntut agar selalu dapat
memenuhi pencapaian target penerimaan pajak yang senantiasa meningkat setiap
tahunnya.
Menurut Fury (2014), sistem perpajakan di Indonesia menganut self assesment
system, sehingga sangat dibutuhkan peran aktif serta partisipasi positif wajib pajak
dalam menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri besarnya pajak yang
terutang, serta melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak tempat dimana wajib pajak
terdaftar, sehingga diperlukan sumber daya manusia yang banyak dan juga tempat
yang luas, serta waktu proses yang lambat karena dikirim secara manual. Untuk
menyikapi hal tersebut pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
melakukan pembaharuan sistem agar kewajiban perpajakan dapat dilakukan secara
online. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengeluarkan surat keputusan KEP05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara
Penyampaian SPT secara elektronik (e-filling) melalui Perusahaan Penyedia Jasa
Aplikasi (ASP). E-filling yaitu sistem pelaporan atau penyampaian pajak dengan Surat
Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan melalui sistem online yang real
time, sehingga wajib pajak orang pribadi dapat melakukannya dari rumah atau
tempatnya bekerja, sedangkan wajib pajak badan dapat melakukannya dari lokasi
kantor atau usahanya, Novarina dalam Sugihanti (2011).
Fasilitas e-filling merupakan cara paling mudah dan nyaman dalam

mempersiapkan dan menyampaikan SPT karena dapat dikirimkan kapan saja dan
wajib pajak tidak perlu datang ke KPP secara langsung dan konfirmasi yang
diperolehnya pun real time. Dengan adanya fasilitas e-filling diharapkan dapat
menyelesaikan masalah pada sektor administrasi perpajakan di Indonesia, serta
menjadi jalan keluar yang dapat membantu memangkas biaya, sumber daya dan
waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan, memroses, dan melaporkan SPT ke
KPP secara benar dan tepat waktu yang kemudian mendukung KPP dalam
melakukan percepatan penerimaan laporan SPT dan perampingan kegiatan
administrasi, pendataan, akurasi data, distribusi dan persiapan pelaporan SPT serta
menunjukkan bahwa DJP selalu berupaya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya untuk menggunakan e-filling,
(Fury, 2014).
Beberapa peneliti terdahulu mencoba untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan teknologi informasi (technology usage). Penelitian yang
dilakukan oleh Tamara dan Toly (2014) menunjukkan bahwa keamanan dan
kerahasiaan, kesiapan teknologi informasi, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
secara individual mempengaruhi minat wajib pajak dalam menggunaan e-filling.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kesukarelaan, faktor sosial, dan keamanan
dan kerahasiaan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-Filling.


6

B.

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan
untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan wajib pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan (Mujiyati dan Aris, 2013). Jenis Surat
Pemberitahuan menurut Mujiyati dan Aris (2013: 24) terdiri dari: (1) Surat
Pemberitahuan Masa (SPT Masa) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan
untuk melaporkan dan atau pembayaran pajak dalam masa pajak atau pada
suatu saat. (2) Surat pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) adalah surat yang
oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran
pajak terutang dalam suatu tahun pajak.

2.


E-filling
Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Nomor PER-1/PJ/2014 tentang
Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan bagi Wajib Pajak Orang
Pribadi yang menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS secara e-filling melalui
website Direktorat Jenderal Pajak mendefinisikan e-filling adalah suatu cara
penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT
Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online yang real time melalui
website Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat www.pajak.go.id atau Penyedia
Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).

3.

Prosedur Penyampaian SPT melalui e-filling
Sugihanti (2011) menyatakan bahwa proses penyampaian SPT secara
online lewat internet akan melibatkan tiga pihak yaitu: Wajib Pajak itu sendiri,
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), dan Direktorat Jenderal Pajak lewat
Kantor Pelayanan Pajak.

4.


User E-filling
Wajib Pajak didefinisikan pada Undang-Undang No. 28 Tahun 2007
tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1 yaitu orang pribadi
atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
Undang-Undang no. 28 tahun 2007 juga membedakan wajib pajak
menjadi tiga jenis, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan, dan Bendaharawan
Pemerintah.

5.

Technology Acceptance Model (TAM)
Menurut Risal (2013) TAM merupakan salah satu teori tentang
penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan
umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap
penggunaan sistem teknologi informasi. Davis (1989) menyatakan TAM
merupakan model yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna
terhadap teknologi berdasarkan dua variabel, yaitu persepsi kegunaan atau
kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (Perceived

ease of use).

7

6.

Task Technology Fit (TTF)
Menurut Furneaux (2006), model TTF menempatkan bahwa teknologi
informasi hanya akan digunakan jika fungsi dan manfaatnya tersedia untuk
mendukung aktivitas pengguna. Model ini mengindikasikan bahwa kinerja akan
meningkat ketika sebuah teknologi menyediakan fitur dan dukungan yang tepat
dikaitkan dengan tugas.

7.

Pengembangan Hipotesis
a. Persepsi Kegunaan
Menurut Desmayanti (2012), persepsi kegunaan didefinisikan
sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan
mendatangkan manfaat bagi setiap individu yang menggunakannnya.

Wiyono (2008) menyatakan bahwa persepsi kegunaan
berpengaruh terhadap minat perilaku penggunaan e-filling. Semakin wajib
pajak mempersepsikan bahwa e-filling memberikan kegunaan terhadap
peningkatan produktivitas maka, wajib pajak akan terus menggunakan efilling.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang akan diuji yaitu:
H1: persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat perilaku wajib pajak
untuk menggunakan e-filling.
b.

Persepsi Kemudahan
Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana individu percaya bahwa sistem
teknologi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan, Davis dalam
Desmayanti ( 2012).
Risal (2013) menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh
terhadap minat perilaku pengguna e-filling. Jika penggunaan sistem memiliki
kemampuan untuk mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) maka
penggunaan sistem berpotensi akan dilakukan secara terus-menerus
sehingga intensitas perilaku dalam penggunaan e-filling dapat meningkat.
Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:
H2: persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat perilaku wajib pajak
untuk menggunakan e-filling.

c.

Kesukarelaan
Menurut Venkantesh dan Davis (2000), tingkat kesukarelaan
(voluntariness) didefinisikan sebagai keputusan untuk mengadopsi bukanlah
suatu paksaan, melainkan keinginan yang timbul dari diri sendiri.
Penelitian Lie dan Sadjiarto (2013) menyatakan bahwa faktor
kesukarelaan berpengaruh terhadap minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling. Dalam hal penggunaan e-filling, kesukarelaan
merupakan bentuk persepsi pengguna (user) untuk memutuskan
menggunakan e-filling tanpa paksaan dari luar.
Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H3: kesukarelaan berpengaruh terhadap minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling

8

C.

d.

Faktor Sosial
Menurut Hamzah (2009), faktor sosial diartikan sebagai tingkat
dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain meyakinkan
dirinya bahwa dia harus menggunakan sistem baru. Faktor-faktor sosial
ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer senior,
pimpinan dan organisasi.
Rini dalam Lie (2013) menyatakan bahwa faktor sosial
berpengaruh terhadap minat pemanfaatan sistem informasi dan
penggunaan sistem informasi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diajukan hipotesis penelitian yaitu
berikut:
H4: faktor sosial berpengaruh terhadap minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling

e.

Keamanan dan Kerahasiaan
Menurut Dewi dalam Sugihanti (2011), keamanan (security) berarti
bahwa penggunaan SI itu aman, resiko hilangnya data atau informasi
sangat kecil, dan resiko pencurian (hacking) rendah. Sedangkan kerahasiaan
(privacy) berarti segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi
pengguna terjamin kerahasiaannya, tidak ada orang yang mengetahuinya.
Dalam melaporkan pajak melalui e-filling, wajib pajak akan
memperoleh digital certificate (pengacakan) sehingga benar-benar terjamin
kerahasiaannya. Wajib pajak yang sudah paham akan keamanan dan
kerahasiaan sistem e-filling tersebut tentunya mereka akan menggunakan efilling atau dengan kata lain keamanan dan kerahasiaan mempunyai
pengaruh yang positif terhadap minat perilaku dalam penggunaan e-filling.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H5: keamanan dan kerahasiaan berpengaruh terhadap minat perilaku wajib
pajak untuk menggunakan e-filling.

METODE
1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi
di Kota Surakarta yang telah menggunakan e-filling. Metode pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan metode Convenience Sampling yaitu
pengambilan sampel secara nyaman, sehingga peneliti memiliki kebebasan
untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah, Sekaran dalam Indriyani
(2014).
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah dengan survei melalui kuesioner yang dikirimkan kepada responden.
Sumber data penelitian diperoleh dari sumber eksternal, yaitu diperoleh dari
kuesiner yang dijawab oleh responden Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota
Surakarta.
2.

Variabel Penelitian dan Pengukurannya
a. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel yang digunakan untuk mengukur pendapat
responden adalah dengan skala likert. Peneliti menggunakan skala likert
untuk mengukur sikap seseorang atau sekelompok orang tertentu tentang
penggunaan e-filling. Skala likert yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi
jawaban dengan pilihan sebagai berikut: Angka 1 = Sangat Tidak Setuju

9

(STS), Angka 2 = Tidak Setuju (TS), Angka 3 = Netral (N), Angka 4 =
Setuju (S), Angka 5 = Sangat Setuju (SS).
b. Variabel Penelitian
1)
Minat Perilaku Penggunaan E-filling
Menurut Fisbein dan Ajzen dalam Sugihanti (2011), minat
perilaku adalah suatu ukuran tentang kekuatan tujuan seseorang untuk
melakukan tindakan khusus. Dalam penelitian ini, minat perilaku
penggunaan e-filling merupakan ukuran kekuatan dari minat seseorang
untuk menunjukkan perilaku terhadap adanya sistem pelaporan pajak
secara online (e-filling). Data ini diperoleh dari jawaban responden
melalui kuesioner yang diberikan. Adapun kuesioner mengacu pada
penelitian Desmayanti (2012).
2)

Persepsi Kegunaan
Persepsi kegunaan didefinisikan bagaimana individu
menginterpretasikan kegunaan atau manfaat dari pemakaian sistem
(Desmayanti, 2012). Jika individu menginterpretasikan bahwa e-filling
dapat menguntungkan maka secara langsung akan menggunakan
sistem e-filling. Namun sebaliknya jika individu merasa kurang percaya
atau tidak mengetahui manfaat dari sistem e-filling tersebut maka akan
ragu untuk menggunakannya. Data ini diperoleh dari jawaban
responden melalui kuesioner yang diberikan. Adapun kuesioner
mengacu pada penelitian Desmayanti (2012).

3)

Persepsi kemudahan
Persepsi kemudahan didefinisikan bagaimana individu
menginterpretasikan bahwa mempelajari dan menggunakan sistem
tersebut merupakan hal yang mudah (Desmayanti, 2012). Data ini
diperoleh dari jawaban responden melalui kuesioner yang diberikan.
Adapun kuesioner mengacu pada penelitian Desmayanti (2012).

4)

Kesukarelaan
Menurut Venkantesh dan Davis dalam Sugihanti (2011),
tingkat kesukarelaan (voluntaries) didefinisikan sebagai persepsi bahwa
keputusan untuk mengadopsi bukanlah suatu paksaan. Dalam hal
penggunaan e-filling, kesukarelaan merupakan bentuk persepsi
pengguna (user) untuk memutuskan menggunakan e-filling tanpa
paksaan dari luar. Data ini diperoleh dari jawaban responden melalui
kuesioner yang diberikan. Sumber kuesioner dari forum diskusi ilmiah
perpajakan (Sugiarto, Wiyono; 2008).

5)

Faktor Sosial
Menurut Reza (2013), faktor sosial merupakan pengaruh dari
lingkungan sekitar yang meyakinkan individu untuk menggunakan
sistem informasi. Faktor sosial sangat berpengaruh terhadap pola
pikir individu yang tinggal di dalamnya, dapat berupa lingkungan kerja
atau pergaulan. Data ini diperoleh dari jawaban responden melalui
kuesioner yang diberikan. Adapun kuesioner mengacu pada penelitian
Suparjo (2014).

10

6)

3.

D.

Keamanan dan Kerahasiaan
Menurut Firmawan dalam Sugihanti (2011) keamanan berarti
bahwa penggunaan sistem informasi itu aman, resiko hilangnya data
atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah. Sedangkan
kerahasiaan berarti segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi
pengguna terjamin kerahasiaannya, tidak ada orang yang
mengetahuinya. Data ini diperoleh dari jawaban responden melalui
kuesioner yang diberikan. Adapun kuesioner mengacu pada penelitian
Desmayanti (2012).

Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi
linier berganda, uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi (R2). Sebelum
melakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

HASIL PENELITIAN
1. Hasil Pengumpulan Data
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi
yang menggunakan e-Filling di Kota Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan
memberikan kuesioner kepada responden yang bersedia untuk menerima dan
mengisi kuesioner secara lengkap.
Berdasarkan jumlah sampel yang diperoleh yaitu dengan menggunakan
rumus Slovin, maka syarat n = 100. Peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak
130 eksemplar atau prosentase sebesar 100%, untuk kuesioner yang tidak
kembali sebanyak 28 eksemplar atau 22%, untuk kuesioner yang kembali tetapi
tidak lengkap sebanyak 2 eksemplar atau 1%, dan kuesioner yang kembali dan
dapat diolah sebanyak 100 eksemplar atau 77%.

Sumber: Data yang diolah, 2016
Dari tabel di atas dibentuk persamaan regresi linier sebagai berikut:
P e-F = 4,840 + 0,237PKg + 0,176PKm + 0,193Ks + 0,079FS + 0,242KK + e

11

Keterangan:
P e-F
: Minat Penggunaan E-Filling
PKg
: Persepsi Kegunaan
PKm
: Persepsi Kemudahan
Ks
: Kesukarelaan
FS
: Faktor Sosial
KK
: Keamanan dan Kerahasiaan
e
: error
Pada persamaan regresi diatas, dapat dilihat koefisien regresi dari kelima
variabel independent bertanda positif yang menunjukkan bahwa persepsi kegunaan,
persepsi kemudahan, kesukarelaan, faktor sosial, dan keamanan dan kerahasiaan akan
meningkatkan minat wajib pajak untuk menggunakan e-filling. Berdasarkan persamaan
diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Koefisien konstanta bernilai positif sebesar +4,840, artinya jika variabel
independen yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kesukarelaan, faktor sosial,
dan keamanan dan kerahasiaan dianggap konstan atau sama dengan 0 (nol), maka
masih ada wajib pajak yang menggunakan e-filling.
Koefisien regresi pada variabel persepsi kegunaan bernilai positif +0,237,
artinya jika variabel persepsi kegunaan meningkat maka minat perilaku wajib pajak
untuk menggunakan e-filling akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika persepsi
kegunaan menurun, maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling akan
mengalami penurunan.
Koefisien regresi pada variabel persepsi kemudahan bernilai positif +0,176,
artinya jika variabel persepsi kemudahan meningkat maka minat perilaku wajib pajak
untuk menggunakan e-filling akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika persepsi
kemudahan menurun, maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling
akan mengalami penurunan.
Koefisien regresi pada variabel kesukarelaan bernilai positif +0,193, artinya
jika variabel kesukarelaan meningkat maka minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika kesukarelaan
menurun, maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling akan
mengalami penurunan.
Koefisien regresi pada variabel faktor sosial bernilai positif +0,079, artinya
jika variabel faktor sosial meningkat maka minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika faktor sosial
menurun, maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling akan
mengalami penurunan.
Koefisien regresi pada variabel keamanan dan kerahasiaan bernilai positif
+0,242, artinya jika variabel keamanan dan kerahasiaan semakin aman dan rahasia,
maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling akan mengalami
kenaikan. Sebaliknya, jika keamanan dan kerahasiaan tidak terjaga, maka minat
perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling akan mengalami penurunan.
Variabel persepsi kegunaan diketahui nilai thitung (2,961) lebih besar daripada
ttabel (1,98552) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,004 < 0,05. Hal ini berarti
bahwa persepsi kegunaan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak
untuk menggunakan e-filling.
Variabel persepsi kemudahan diketahui nilai thitung (3,213) lebih besar daripada
ttabel (1,98552) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 < 0,05. Hal ini berarti
bahwa persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku wajib
pajak untuk menggunakan e-filling.

12

Variabel kesukarelaan diketahui nilai thitung (3,095) lebih besar daripada ttabel
(1,98552) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Hal ini berarti bahwa
kesukarelaan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling.
Variabel faktor sosial diketahui nilai thitung (2.553) lebih besar daripada ttabel
(1,98552) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,012 < 0,05. Hal ini berarti bahwa
faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling.
Variabel keamanan dan kerahasiaan diketahui nilai thitung (3,198) lebih besar
daripada ttabel (1,98552) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 < 0,05. Hal ini
berarti bahwa keamanan dan kerahasiaan berpengaruh signifikan terhadap minat
perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling.
D.

PEMBAHASAN
1. Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Minat Perilaku Wajib Pajak untuk
Menggunakan E-Filling
Hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh
signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling. Artinya,
semakin berguna atau bermanfaat sistem tersebut (e-filling) dalam melaporkan pajak,
maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling akan mengalami
peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh
Desmayanti dan Zulaikha (2012), Lie dan Sadjiarto (2013).
2. Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk
Menggunakan e-Filling.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh
signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling. Artinya,
semakin mudah sistem tersebut (e-filling) untuk dioperasikan dalam melaporkan
pajak, maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling akan mengalami
peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh
Laihad (2013).
3. Pengaruh Kesukarelaan terhadap Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk
Menggunakan e-Filling
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kesukarelaan berpengaruh signifikan
terhadap minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling. Artinya, semakin
suka wajib pajak dalam menggunakan sistem tersebut (e-filling) dalam melaporkan
pajak, maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling akan mengalami
peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Lie
dan Sadjiarto (2013) dan Sugihanti (2011).
4. Pengaruh Faktor Sosial terhadap Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk
Menggunakan e-Filling
Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor sosial berpengaruh signifikan
terhadap minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling. Artinya, apabila ada
pengaruh yang tinggi dari lingkungan, teman, rekan kerja dan saudara maka akan
semakin besar minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Lie dan Sadjiarto
(2013).

13

5. Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan terhadap Minat Perilaku Wajib Pajak
Untuk Menggunakan e-Filling
Hasil analisis data menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan
berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan efilling. Artinya, bahwa semakin terjaga keamanan dan kerahasiaan sistem tersebut (efilling) dalam melaporkan pajak, maka minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan
e-filling akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
telah dilakukan oleh Desmayanti dan Zulaikha (2012), Ricky et al (2014), dan
Sugihanti (2011).
E.

PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan yaitu persepsi kegunaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling. Persepsi kemudahan berpengaruh
secara signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling.
Kesukarelaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling. Faktor sosial berpengaruh secara signifikan terhadap minat
perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filling. Keamanan dan kerahasiaan
berpengaruh secara signifikan terhadap minat perilaku wajib pajak untuk
menggunakan e-filling.
DAFTAR PUSTAKA

Davis, F.S. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System
Technology. MIS Quarterly Vol. 13, No. 3, h 319-339.University of Minessota.Minessota.
Desmayanti, Esy dan Zulaikha. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas EFilling Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online Dan
Realtime. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-12. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Direktorat Jenderal Pajak. (2005). Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ./2005
tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filling) melalui
Perusahaan
Penyedia
Jasa
Aplikasi.
http://www.kanwiljogja.pajak.go.id/ppajak.php?id=9334
Direktorat Jenderal Pajak. 2007. Undang-Undang No 28 Tahun 2007 tentang “Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan”, Jakarta.
Direktorat Jenderal Pajak. 2014. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 1/PJ/2014 tentang
Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang
menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS secara e-Filling melalui website Direktorat Jenderal
Pajak. http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15434
Furneaux, B. (2006). Theories Used in IS Research: Task Technology Fit. Available from:
http://www.istheory.yorku.ca, (Diakses pada 03 Desember 2015).
Hamzah, Ardi. 2009. Pengaruh Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, Faktor Sosial, Kesesuaian
Tugas dan Kondisi yang memfasilitasi Pemakai Terhadap Minat pemanfaatan Sistem Informasi
(Studi Empiris Pada Pemerintahan Kabupaten di Pulau Madura). Simposium Nasional
Sistem Teknologi Informasi 1. Yogyakarta: Universitas Gadja Mada.

14

Indriyani. 2014. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Pada Wajib Pajak
Orang Pribadi (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali). Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jannah, Fury Fathul. 2014. Pengaruh Efektifitas Penggunaan Fasilitas E-Filling Terhadap Kepuasan
Wajib Pajak Dalam Pelaporan SPT. Skripsi. Universitas Pasundan Bandung.
Laihad, Risal C.Y. 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-FillingWajib
Pajak Di Kota Manado. Jurnal EMBA ISSN 2303-1174, Vol. 1, No. 3, hal 44-51.
Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado.
Lie, Ivana dan Sadjiarto, Arja. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib
Pajak Untuk Menggunakan e-filling. Tax & Accounting Review, Vol. 3, No. 2.
Mahendra, Aldillah Reza. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem
Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) (Studi Kasus pada Pemeritahan Kota Blitar).
Malang: Universitas Brawijaya.
Mujiyati dan Aris, M. Abdul. 2013. “Perpajakan Kontemporer”. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
Venkatesh, V., dan Davis, F. D. 2000. A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model:
Four Longitudinal Field Studies. Management Science. Vol. 446, No. 2, Februari, h.
186-204.http://www.emeraldinsight.com
Sugihanti, Winna Titis. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib
Pajak untuk Menggunakan E-Filling, (Online), (eprints. Undip.ac.id/28634/1/Jurnal.pdf,
diakses tanggal 25 Agustus 2015).
Suparjo. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Empiris Pada Satuan Kerja Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan).
Skripsi. Universitas Mercu Buana Jakarta.
Wibisono, Lisa Tamara dan Toly, Agus Arianto. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Wajib Pajak Dalam Penggunaan e-filling Di Surabaya. Tax &
Accounting Review, Vol. 4, No. 1. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Wiyono,Adrianto Sugiarto. 2008. Evaluasi Penerimaan Wajib Pajak terhadap Penggunaan e-filling
sebagai Sarana Pelaporan Pajak secara Online dan Realtime. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol.11,No.2,h.117-132.Universitas Gajah Mada.Yogyakarta.

15

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MENGGUNAKAN E-FILLING PADA KPP PRATAMA JEMBER

0 18 21

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILLING Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 10

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 4 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 9 12

Daftar Pustaka Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 9 4

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E FILLING.2016

0 1 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK BADAN UNTUK MENGGUNAKAN E-FILLING ( Studi Empiris Wajib Pajak Badan di Kabupaten Kudus)

0 0 15