PENDAHULUAN Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pajak

merupakan

pendapatan

negara

yang

paling

besar.

Penerimaan pajak berasal dari iuran yang harus dibayar oleh rakyat sebagai
konsekuensi berlakunya Undang-Undang. Wajib Pajak tidak mendapat
imbalan langsung dari iuran yang dibayarkan. Sehingga Wajib Pajak enggan

untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa
setiap orang enggan untuk membayar pajak, salah satu penyebabnya adalah
karena tidak adanya kontrapretasi atau imbalan secara langsung yang
diterima ketika seseorang membayar pajak. Padahal pajak bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk peningkatan maupun
perbaikan sarana publik.
Sumbangsih pajak bagi penerimaan negara semakin meningkat
dari tahun ke tahun. Kekayaan alam Indonesia sudah tidak dapat diandalkan
sebagai sumber utama pendapatan negara. Pada Anggaran Pendapatan
Negara, pajak mendominasi penerimaan negara sebesar 75% (Sakti, 2015 :
3). Jadi, pembayaran pajak sangatlah penting dalam kelangsungan
kehidupan bernegara. Oleh karena itu, Pemerintah mengandalkan pajak
sebagai sumber utama dalam penerimaan negara.
Berdasarkan informasi dari Ortax, dalam Laporan Tahunan DJP
tahun 2012, bahwa pada tahun 2010 sampai tahun 2012 Wajib Pajak (WP)

1

Orang Pribadi yang terdaftar mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Namun WP Orang Pribadi yang melaporkan SPT tidak sebanding dengan

WP yang terdaftar. WP yang melaporkan SPT kurang lebih 53% di tahun
2012 dan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010 yang mencapai
61%. Dibandingkan kepatuhan WP Badan setiap tahun mengalami
peningkatan.
Menyikapai hal tersebut, maka DJP perlu meningkatkan kualitas
pelayanan bagi Wajib Pajak untuk pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT)
baik SPT Masa maupun SPT Tahunan. Perbaikan demi perbaikan senantiasa
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai otoritas pengumpul pajak
di Indonesia, sehingga penerimaan dapat dioptimalkan.
Di era globalisasi ini, banyak perubahan dalam aspek kehidupan.
Sebagai contoh perkembangan teknologi yang dari tahun ke tahun
mengalami perkembangan pesat. Pengaruh kemajuan teknologi membawa
kemudahan dalam melakukan tugas-tugas kearsipan. Kelebihan utama dalam
arsip elektronik tentu lebih praktis dan memiliki resiko yang lebih kecil.
Mengantisipasi perkembangan informasi dan teknologi tersebut,
bebagai trobosan yang terkait dengan teknologi informasi dalam kegiatan
perpajakanpun terus dilakukan, dengan tujuan untuk memudahkan dan
mengoptimalkan pelayanan kepada Wajib Pajak. Direktorat Jenderal Pajak
berusaha untuk memenuhi aspirasi Wajib Pajak dengan mempermudah tata
cara pelaporan SPT baik itu SPT Masa maupun SPT Tahunan.

Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan Keputusan Direktur

2

Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang
Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik. Setelah sukses dengan
program e-SPT, Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan kembali surat
keputusan KEP-05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2005
tentang Tata Cara Penyampaian SPT secara elektronik (e-Filing) Melalui
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Kemudian dikeluarkan
PER-36/PJ/2013

tentang

Perubahan

Atas

Peraturan


DJP

Nomor

PER-47/PJ/2008 tentang tata cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan
Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan
secara Elektronik (e-Filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi
(ASP). Selanjutnya dikeluarkan PER-03/PJ/2015 tentang penyampaian
pemberitahuan elektronik untuk melengkapi peraturan sebelumnya.
Aplikasi tersebut mempermudah Wajib Pajak dalam pelaporan
SPT. Wajib Pajak yang semula melaporkan SPT langsung ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) dalam bentuk kertas atau formulir, sekarang
pelaporan SPT dapat dilakukan secara online dimana saja dan kapan saja.
E-Filing merupakan layanan pengiriman atau penyampaian SPT secara

elektronik baik untuk orang pribadi maupun badan (perusahaan, organisasi)
ke DJP melalui sebuah ASP (Application Service Provider atau Penyedia
Jasa Aplikasi). E-Filing dilakukan dengan memanfaatkan jalur internet
secara online dan real time, sehingga Wajib Pajak tidak perlu lagi melakukan
pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara

manual (Laihad, 2013:45).

3

Selain mempermudah Wajib Pajak dalam melaporkan pajaknya,
penerapan e-Filing juga dapat mengatasi beberapa masalah yang di hadapi
oleh DJP. Masalah tersebut antara lain, Beban administrasi yang besar bagi
DJP dalam melakukan penerimaan, pengolahan, dan pengarsipan SPT di
sepanjang tahun. Mukti Agus Budi Santoso selaku Kepala Seksi
Pengembangan dan Penyuluhan Drijen Pajak di Kantor Pajak Jakarta dalam
situs DJP mengungkapkan bahwa e-Filing ini dimuat untuk mengurangi
pertemuan langsung antara Wajib Pajak dengan petugas, mengurangi volume
antrian, mengurangi berkas fisik dokumen perpajakan, jadi sekarang sudah
jauh lebih mudah. (Sesa, Upa, dan Tjahjono; 2015).
Namun saat ini, mayoritas Wajib Pajak belum menerapkan
e-Filing. Hal tersebut dikarena sosialisasi dari DJP yang kurang dan

rendahnya pengetahuan Wajib Pajak mengenai teknologi baru (internet)
untuk melaporkan pajaknya. Sehingga Wajib Pajak beranggapan bahwa
menggunakan e-Filing akan lebih susah daripada dengan manual. Padahal

dengan menggunakan e-Filing akan mempermudah Wajib Pajak dalam
melaporkan SPT dan keakuratannya terjamin.
Menurut Dewi (2009) dalam penelitian Putra, Firdaus, dan Misra
(2013), jika pertisipasi Wajib Pajak dalam Menggunakan e-Filing masih
rendah maka akan mengakhibatkan return yang diterima DJP juga rendah.
DJP akan mengalami kerugian karena sudah mengeluarkan biaya yang tidak
sedikit untuk menciptakan sistem informasi tersebut.
Wajib Pajak yang sudah menggunakan e-Filing tidak mau

4

melanjutkan lagi untuk menggunakannya. Wajib Pajakpun kembali ke
pelaporan secara manual, dikarenakan sebagian Wajib Pajak merasa masih
sulit dalam menggunakan e-Filing. Kemudian Wajib Pajak juga menganggap
bahwa menggunakan e-Filing itu mahal, kurang praktis, dan rumit.
Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi secara intensif atas
berlakunya e-Filing oleh pemerintah, khususnya DJP. Beberapa penelitian
mengenai pengaruh perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing telah
dilakukan. Namun, hasil penelitian masih menunjukkan ketidak konsistenan.
Penelitian ini bertujuan menguji kembali pengaruh perilaku Wajib Pajak

dalam menggunakan e-Filing. Pengaruh perilaku Wajib Pajak yang diuji
dalam penelitian ini adalah Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan,
Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan Kerahasiaan,
dan Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak.
Terdapat sejumlah penelitian yang mengungkapkan pengaruh
perilaku Wajib Pajak dalam penggunaaan e-Filing. Penelitian dari Laihad
(2013) menyebutkan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan e-Filing, dan sikap tidak
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan e-Filing. Sedangkan menurut
Salim (2013) menyatakan bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh
terhadap intensitas perilaku dalam menggunakan e-Filing
Kemudian menurut Wowor, Morasa, dan Elim (2014) menyatakan
bahwa persepsi pengalaman berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
e-Filing. Sedangkan menurut Salim (2013) menyatakan bahwa pengalaman

5

tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-Filing.
Selanjutnya menurut Desmayanti, Zulaikha (2012) menyatakan
bahwa persepsi kegunaan dan kesiapan berpengaruh positif terhadap

penggunaan e-Filing. Sedangkan menurut Salim (2013) menyatakan bahwa
persepsi kegunaan dan kesiapan teknologi informasi Wajib Pajak tidak
berpengaruh terhadap penggunaan e-Filing.
Selain itu, Putra, Firdaus, dan Misra (2013) menyatakan bahwa
persepsi kegunaan e-Filing memiliki pengaruh positif terhadap minat
perilaku untuk menggunakan e-Filing. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Davis F.D (1989) dalam Putra, Firdaus, dan Misra (2013),
persepsi kegunaan (perceived usefulness) bahwa dengan menggunakan
sistem dapat meningkatkan tingkat kepercayaan pengguna sehingga
pengguna akan dapat meningkatkan kinerja mereka.
Lalu menyatakan bahwa persepsi kemudahaan memiliki pengaruh
positif terhadap minat perilaku untuk menggunakan e-Filing. Kemudahan
menggunakan e-Filing tidak hanya kemudahan untuk mempelajari dan
menggunakan suatu system, tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam
melakukan suatu pekerjaan. Pemakaian suatu sistem akan semakin
memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding mengerjakan secara
manual seperti yang dikemukakan oleh Pratama (2008) dalam Putra, Firdaus,
dan Misra (2013).
Pada kenyataannya, menggunakan e-Filing merupakan hal yang
baru bagi Wajib Pajak. Wajib Pajak diharuskan dapat menerapkan e-Filing


6

dalam melaporkan pajaknya agar efektif dan efisien bagi Wajib Pajak dan
DJP. Oleh karena itu, diperlukan perilaku-perilaku Wajib Pajak sebagai tolak
ukur dalam pengunaan e-Filing, agar Wajib Pajak paham tentang
Menggunakan e-Filing dan mau menggunakan e-Filing.
Penelitian mengenai Pengaruh perilaku Wajib Pajak terhadap
Menggunakan e-Filing Wajib Pajak ini telah dilakukan oleh Putra, Firdaus,
dan Misra (2013). Penelitian tersebut membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi minat perilaku Wajib Pajak untuk menggunakan e-Filing
dengan membuat kuesioner kepada Wajib Pajak Badan di kota Padang, yaitu
Persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kompleksitas

penggunaan,

kesukarelaan, persepsi pengalaman, persepsi keamanan dan kerahasiaan
terhadap perilaku.
Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Putra, Firdaus, dan Misra
(2013), dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM)

dan menambahkan variabel, yaitu Kesiapan Teknologi Informasi Wajib
Pajak. Peneliti menambahkan variabel tersebut karena menggunakan
e-Filing berkaitan dengan penggunaan teknologi, jadi dalam menggunakan
e-Filing sangat bergantung pada kesiapan teknologi informasi. Kemudian

dari penelitian sebelumnya, kesiapan teknologi informasi berpengaruh
terhadap penggunaan e-Filing.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian

dengan mengambil judul “FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMEPENGARUHI INTENSITAS PERILAKU WAJIB PAJAK

7

DALAM MENGGUNAKAN E-FILING (Studi Empiris Pada Wajib Pajak
Orang Pribadi di Kota Surakarta)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,
maka penelitian ini akan menganalisis tentang Persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan, Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan
Kerahasiaan,

dan Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak terhadap

Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e- filing. Sehingga
dalam penelitian ini rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apakah persepsi Kegunaan berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku

Wajib Pajak dalam menggunakan e- filing?
2. Apakah persepsi Kemudahan berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku
Wajib Pajak dalam menggunakan e- filing?
3. Apakah kompleksitas berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib

Pajak dalam menggunakan e- filing?
4. Apakah kesukarelaan berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib

Pajak dalam menggunakan e -filing?
5. Apakah pengalaman berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak

dalam menggunakan e-Filing?
6. Apakah keamanan dan kerahasiaan berpengaruh terhadap Intensitas

Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing?
7. Apakah tingkat kesiapan teknologi Wajib Pajak berpengaruh terhadap

8

Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
sebagai berikut :
1. Untuk menguji pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Intensitas Perilaku

Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing
2. Untuk menguji pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Intensitas

Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing
3. Untuk menguji pengaruh Kompleksitas terhadap Intensitas Perilaku Wajib

Pajak dalam menggunakan e-Filing
4. Untuk menguji pengaruh Kesukarelaan terhadap Intensitas Perilaku Wajib

Pajak dalam menggunakan e-Filing
5. Untuk menguji pengaruh Pengalaman terhadap Intensitas Perilaku Wajib

Pajak dalam menggunakan e-Filing
6. Untuk menguji pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan terhadap Intensitas

Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing
7. Untuk menguji pengaruh Tingkat Kesiapan Teknologi Wajib Pajak

terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

9

1. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
tentang ilmu pengetahuan di bidang Perpajakan. Kemudian bukti empiris
mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi Intensitas
Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Direktorat Jenderal Pajak
Penelitian

ini

diharapkan

dapat

bermanfaat

untuk

meningkatkan pelayanan bagian sistem informasi dan pemeliharaan
sistem informasi yang bersangkutan. Sehingga Wajib Pajak yang
melaporkan pajaknya akan merasa nyaman dalam menggunakan
layanan yang sudah disediakan oleh DJP.
b. Bagi Wajib Pajak
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan
dan referensi bagi Wajib Pajak dalam penyampaian SPT menggunakan
e-Filing. Sehingga Wajib Pajak akan lebih paham mengenai

penggunaan e-Filing dan dapat menggunakan layanan tersebut dengan
baik.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti di
bidang Perpajakan. Terlebih dapat mengetahui faktor-faktor apa saja
yang

mempengaruhi

intensitas

menggunakan e-Filing.

10

perilaku

Wajib

Pajak

dalam

d. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

menambah

pengetahuan para pembaca. Selain itu dapat menjadi bahan referensi
atau bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas perilaku Wajib Pajak
dalam menggunakane-Filing sebagai penambah wacana keilmuan.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab.
Adapun sistematika dalam penulisan skripsi sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN, menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA, menguraikan tentang landasan
teori yang mendasari tiap-tiap variabel, ringkasan hasil-hasil penelitian
sebelumnya yang sejenis, rumusan hipotesis serta kerangka pemikiran
BAB 3 METODE PENELITIAN, menguraikan tentang deskripsi
dan definisi operasional variabel- variabel penelitian, penentuan populasi dan
sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode
analisis data.
BAB 4 PEMBAHASAN, menguraikan tentang deskripsi objek
penelitian, analisis data,

interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil

penelitian.

11

BAB 5 PENUTUP, berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh
dari hasil pengolahan data penelitian. Selain itu, dalam bab ini juga berisi
saran ataupun masukan terhadap penelitian ini kepada pihak yang
berkepentingan terhadap hasil yang telah diteliti.

12

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILLING Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 10

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Surakarta).

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakannya (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaft

0 7 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakannya (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdafta

0 6 17

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada WPOP Pribadi di KPP Pratama Surakar

0 2 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 4 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 2 17

Daftar Pustaka Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 9 4