27
digunakan menggunakan komunikasi personal. jika tidak ingin lanjut menjadi anggota seluruh atribut yang dimiliki diminta kembali. Atribut tersebut berupa
baju, stikernya diminta dan jika sudah menempel di mobil milik anggota juga harus dilepas. Komunitas Foxy salatiga juga bertindak tegas pada anggota yang
sering kali membuat masalah. Jika attitudenya tidak baik maka mereka dengan keras akan mengeluarkan anggota tersebut dari keanggotaan.
5.3 Konflik dan Pemecahan Masalah di Komunitas FOXY
Setiap komunitas tentu mempunyai masalahnya sendiri-sendiri. interaksi yang terus menerus dan mulai satu permasalahan, beda pendapat, dan tujuan.
Sebagaimana Tubbs 2008 mengungkapkan bahwa konflik bisa terjadi disebebakan karena tujuan yang berbeda, adanya interfensi terhadap tujuan.
Begitu pula dengan komunitas FOXY Salatiga mempunyai konflik yang dialami mereka. Konflik yang terjadi biasanya masalah personal antar anggota. Dimana
mereka berbeda pendapat beradu argumen. Permasalahan yang dialami pun masalah persolan seperti misalnya
permasalahan asmara antar anggota FOXY Salatiga. Dua anggota laki-laki memperebutkan satu anggota perempuan. Masalah tersebut dapat dipahami karena
memang sebagian anggota FOXY Salatiga merupakan pemuda yang sedang mencari pasangan hidup. Dan beberapa masalah yang dihadapi lebih kepada
karakter personal masing-masing anggota. Seperti yang diungkapkan oleh Vandi sebagai ketua FOXY Salatiga:
“masalah biasanya dikarenakan masalah cewek, biasa ada yang merebutin satu cewek.. bisa juga karena ada yang suka reseh
dengan anggota lainya.” Jika dengan komunitas lain relatif tidak ada permasalahan. Karena
keyakinan mereka bahwa mereka harus saling menjaga hubungan baik dengan komonitas lain. Sehingga mereka tidak pernah terlibat konflik dengan komunitas
lain
28
Berbagai pemecahan permasalahan masalah mereka lakukan. Mereka menggunakan pendekatan kekeluargaan dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut. Komunitakasi personal tetap diutamakan supaya tidak melebar masalah yang terjadi. Semua anggota dapat terlibat dalam penyelesaikan konflik tersebut.
Bahkan terkadang penasihat ibu Endang Wardiningsih ikut terlibat dalam penyelesaian konflik tersebut. Ibu endang yang merupakan ibu dari Vandi, ketua
komunitas FOXY salatiga merupakan tokoh yang dituakan dalam anggota FOXY Salatiga
“ya kita datang ke yang sedang ngadepin masalah kita tanya satu- satu masalahnya apa. Baru setelah itu kita ketemu sama keduanya,
malahan ibu saya kadang ikut ngasih nasehat-nasehaat buat mereka yang lagi ada masalah.”
Bukan berarti Komunitas FOXY Salatiga tidak tegas dalam menghadapi masalah. Bahkan mereka tidak segan untuk mengeluarkan anggotanya yang
terlalu sering menyebabkan konflik. Meski cara mereka mengeluarkan juga masih dengan cara-cara kekeluargaan dengan menggunakan pendekatan interpersonal
yang baik. Sebagaimana diungkapkan Vandi “kami pernah mengeluarkan anggota kami yang terlalu reseh.
Sering jadi sumber konflik. Caranya kita tanyai sama orangnya langsung maunya seperti apa. Kalo emang terlalu sering buat
reseh bagaimana kalo keluar saja.” Sebagaimana Liliweri 2004 konflik diselesaikan dengan mengadakan kontak.
Kontak yang dimaksud lebih kepada mengutamakan tujuan yang lebih besar. Tujuan yang lebih besar yang dimaksud adalah nilai kekeluargaan yang dianut
mereka. Dimana penyelesaian konflik menggunakan cara-cara kekeluargaan. Dengan begitu bagi para anggota yang sedang terlibat konflik dapat disadarkan
kembali untuk memahami nilai yang dianutnya. Permasalahan tidak hanya dihadapi didalam internal Komunitas Foxy
sendiri. mereka juga mempunyai permasalahan-permasalahan yang dihadapi
29
dengan lingkungan luar. Seperti misalnya terdapat komunitas Foxy yang mempunyai mobil dengan suara knalpot kencang, dari komunitas lain protes
terhadap suara itu karena pernah dari komunitas lain melihat mereka mengendarai dengan kencang. Setelah ditegur mulai muncul konflik sehingga semua komunitas
Foxy terkena dampaknya. Mengingat nilai yang mereka anut yaitu kekeluargaan mereka melakukan
pendekatan terhadap komunitas lain. Vandi sebagai ketua di dampingi oleh para pengurus dan orang yang kenal dengan salah seorang anggota komunitas lain
datang untuk melakukan komunikasi tersebut. komunitas Foxy datang terlebih dahulu untuk melakukan pendekatan. Pelan-pelan mereka mennjelaskan
permasalahan tersebut. karena bagaimanapun mereka tidak tinggal sendiri khususnya di Salatiga ini. mereka juga berdampingan dengan komunitas lain.
Untuk itu, dirasa perlu untuk menjalin komunikasi dengan komunitas lain. Jelas lah bahwa dari segi apapun kekeluargaan tetap digunakan sebagai
dasar. Terlihat dari pendekatan yang mereka gunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Mereka tidak mau lepas dari nilai kekeluargaan tersebut. untuk itu
mereka terus menggunakan metode secara personal dan menitik beratkan kepada kekeluargaan juga. Permasalahan baik diinternal maupun di eksternal mereka
menggunakan pendekatan yang hampir sama. Meski secara teknis agak berbeda ketika menghadapi antar permasalahan di internal mereka sendiri dengan eksternal
yang notabenya mereka tidak mengenal secara mendalam.
5.4 Strategi Komunikasi FOXY Salatiga.