COPING STRES PADA SOPIR ANGKUTAN KOTA

COPING STRES PADA SOPIR ANGKUTAN KOTA
Oleh: Wahono Argo Sasongko ( 02810232 )
psychology
Dibuat: 2009-11-02 , dengan 7 file(s).

Keywords: Coping stres, sopir angkutan kota
ABSTRAKSI
Sopir angkot sebagai pekerja di lapangan semakin mendapatkan tekanan
psikologis dari dua sisi yang berbeda. Sisi pertama, di lapangan sopir Angkot
memiliki berbagai masalah selama mengoperasikan armada misalnya,
menghadapi komplain dari konsumen, persaingan tidak sehat tentang besarnya
tarif angkot antar angkot lain hingga mempunyai masalah dengan kondisi
rusaknya armada yang dikendarainya. Sisi kedua, berupa tambahan tekanan
psikologis dari dampak adanya kemudahan orang untuk membeli sepeda motor
kredit sehingga mempengaruhi mode transportasi yang digunakan.
Penelitian ini adalah Kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena, yang
diselidiki. Subyek penelitian ini adalah sopir angkutan kota di kota Malang.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, faktorfaktor
yang menjadi penyebab stres pada sopir angkot adalah mulai sepinya

penumpang angkot. Belum lagi ditambah jalanan macet, kerusakan dan gangguan
mobil menambah stres sopir. Manajemen stres pada sopir angkot dari hasil
penelitian pada 8 responden menunjukkan bahwa 4 responden (50%) melakukan
penyelesaian positif, 4 responden (50%) melakukan penyelesaian secara negatif.
Penyelesaian positif adalah perwujudan manajemen stres dengan usaha subjek
terus mencari penumpang dengan cara berhenti di perempatan / pasar, mencari
penumpang dengan jalan pelan-pelan menjaga jarak antara angkutan depan dan
angkutan belakang (mencari slah), berusaha mencari penumpang di daerah yang
ramai seperti, pasar, sekolah dan perempatan, memanajemen stresnya dengan
penyelesaian yang positif melalui rasa syukur dengan keadaan yang ada dan
bekerja dengan keras bahkan malam, karena responden memiliki dasar agama
yang kuat. Sedangkan 4 responden memanajemen stres secara negatif adalah
dengan mabuk-mabukan. Subyek tidak memiliki kemampuan untuk merubah
sikap dan perbuatannya. Tindakan yang kurang bertanggungjawab karena hanya
menghilangkan stres lalu muncul kembali. Dalam penyelesaiannya subyek
mencoba menggunakan alkohol untuk membantu melewati situasi-situasi
menekan. Manajemen stres merupakan usaha orang untuk meniadakan rasa tidak
enak karena stres dan membebaskan diri dari rasa tersebut. Cara negatif tersebut
dapat saja menghilangkan stres untuk sesaat. Tetapi karena sumber masalah
tersebut tidak di selesaikan maka stres akan timbul lagi. Subyek sangat rentan

dengan tekanan ekonomi dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapannya.
ABSTRAC

Driver of public transportation as worker has psychology’s stressing from 2
sides. From the first side, the driver has many problem as per operating their work,
such as they must face of the complain from customer, and also the different of cost
from the other competitor and also the broken of their vehicle. The second side is the
psychology’s stressing from the impact that people could get motorcycle with credit
from the bank easily so that influence model of transportation.
This research is a descriptive qualitative, means research that have purpose to
make a description with systematic system, factual and accurate about the facts,
correlative between the phenomenal that observed. The subject or this research is the
driver of public transportation in Malang city.
From this research could make a conclusion that the factor which could make
stress for driver is slacking of customer, the traffic in the road, and also the broken of
their vehicle. Stressing management for the driver in this research from 8 respondent
refer to 4 respondent (50%) solve their problem with positive way, the other 4
respondent (50%) solve their problem negatively. The positive way is the realization
of stress management with their effort to still looking for the customer for example
with waiting in front of market, driving slowly, look for the customer in the crowded

area such as market, school, and managing their stress in the positive way with still
thank to God because they are religious persons. Subject who don’t have positive way
to solve their problem often face the problem with drink the alcohol. Stress
management is their effort to pass away their stress. The negative way just could pass
their problem temporary. But if the source of their problem couldn’t done, the
problem will happen again. The subject is very susceptible with economic stressing
and job which unsuitable with their hope.