Metafora pada kumpulan Puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar.

METAFORA PADA KUMPULAN PUISI DERU CAMPUR DEBU
KARYA CHAIRIL ANWAR

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh
RENI KARNITA
NIM 201110080311025

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2016

i

LEMBAR PERSETUJUAN


Skripsi yang berjudul Metafora pada Kumpulan puisi Deru Campur Debu karya
Chairil Anwar ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 20
Januari 2016.

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
dan diterima untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tanggal 18 Februari 2016

iii

SURAT PERNYATAAN


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Reni Karnita

Nim

: 201110080311025

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas akhir dengan judul:
Metafora pada Kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar:
Sebuah Analisis Metafora Simbol Metafora dan bentuk stilistika adalah
hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau pun
keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI
DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH
DIBATALKAN, serta diperoses sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK
BEBAS ROYALTI NON EKSEKUTIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagimana mestinya.

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin. Puji dan syukur atas ke hadirat Allah Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, petunjuk dan pertolongan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Metafora

pada Kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa
terimakasih kepada:
1. Dr. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., selaku ketua Program PendidikanBahasa dan
Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Dr. Hari Sunaryo, M. Si., selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, saran, dan dukungan dari awal
hingga akhir skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Drs. Joko Widodo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, saran, dan dukungan dari awal
hingga akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

v

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menuntut ilmu di

bangku perkulihan.
7. Semua Pihak yang lain yang turut membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan balasan
yang pantas kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan perkembangan bahasa di
Indonesia. Amin.

Penulis, 20 Januari 2016

Reni Karnita

vi

PERSEMBAHAN

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan”
(QS. Al-alaq: 1)
Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda, tapi sukses itu sendiri
sesungguhya baru merupakan jalan tak berkentuan menuju puncak sukses.
Skripsi ini kupersembahkan terutama kepada

Ibuku, ibuku, ibuku (Sukarni) dan
Ayahandaku (Berahim)

Selain itu, kepada orang-orang yang kubanggakan dan tak kan terlupakan:
 Adik-adikku Erwin, Lia, dan Syakila yang selalu menjadi penghibur
dalam hidupku.
 Semua keluarga-ku buk de Aisyah, pak de Muslihin, Lina, Mena,
Sukirjan, Sumarni, Herlan, Toni, Endrik, Viona dan buyutku tercinta
yang telah membantu dan memberikan dorongan, bimbingan untuk
menuntut ilmu yang barokah.
 Heri Yuswadi, yang tidak pernah absen menyediakan jeda untuk
memberi semangat, motivasi, doa, dan dukungan.
 Sahabat-sahabat tercinta, Ma’ani, Anto, Wulan, Zohdi, Nori, Rina,
Yayak, Ana, Yeni, lia dan viona dan semua teman-teman angkatan
2011 terkhusus kelas A jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
 Semua pihak yang lain terkait yang turut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.

vii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................

iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................................

iv

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


v

PERSEMBAHAN ......................................................................................................

vii

ABSTRAK .................................................................................................................

viii

ABSTRACT ...............................................................................................................

ix

DAFTAR ISI ..............................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ......................................................................................................


xii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang .............................................................................................

1

1.2 Batasan Masalah .........................................................................................

6

1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................

7


1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................

7

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................

7

1.6 Definisi Operasional ...................................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Metafora......................................................................................................

9

2.1.1 Pengertian Metafora .............................................................................

9


2.1.2 Proses Penciptaan Metafora .................................................................

11

2.1.3 Keekspresifan Metafora .......................................................................

12

2.1.4 Macam-macam Metafora .....................................................................

14

2.1.4.1 Metafora dan Aspek Strukturnya .................................................

14

2.2 Pengertian Puisi ..........................................................................................

20

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................

21

3.2 Metode Penelitian .....................................................................................

22

x

3.3 Sumber Data dan Data Penelitian ..............................................................

22

3.3.1 Sumber Data Penelitian ........................................................................

22

3.3.2 Data Penelitian .....................................................................................

24

3.4 Teknik Penelitian ........................................................................................

24

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

24

3.4.2 Teknik Analisis Data ............................................................................

25

3.5. Kode Data dan Instrumen Penelitian .........................................................

25

3.5.1 Kode Data .............................................................................................

25

3.5.2 Instrumen Penelitian .............................................................................

26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Bentuk Metafora .........................................................................................

29

4.1.1 Bentuk Metafora pada kumpulan puisi Deru Campur Debu karya
Chairil Anwar...............................................................................................

29

4.2 Makna Metafora .........................................................................................

41

4.2.1 Bentuk Metafora pada kumpulan puisi Deru Campur Debu karya
Chairil Anwar .......................................................................................

41

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................

55

5.2 Saran ...........................................................................................................

56

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

57

xi

DAFTAR TABEL

3.1 Sumber Data Kumpulan Puisi Deru Campur Debu ....................................

23

3.2 Instrumen Analisis Data Penelitian ............................................................

27

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kumpulan Puisi Deru Campur Debu ...........................................................

60

2. Analisis Pemaknaan penggunaan Metafora pada kumpulan puisi Deru
Campur Debu karya Chairil Anwar .............................................................

61

4. Biodata Peneliti............................................................................................

79

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
. 2001. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar
Baru.
Anwar, Chairil. 1987. Deru Campur Debu. Jakarta: PT Dian Rakyat Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta.
Gusmawaty, Esy.2005. Analisis Metafora dalam Kumpulan Puisi Buka Daun
Jendela Itu Karya Dinullah Rayes. Skripsi. Malang: FKIP Universitas
Muhammadiyah Malang.
Mulyajho. 2013. “ Materi Tentang Pendekatan Kualitatif”. (online)
http://Mulyajho.blogspot.com/2012/08/materi-tentang-pendekatankualitatif.html. (diakses 17 Desember 2015).
Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS.
Ramlan. 1987. Sintaksis Ilmu Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Karyono.
Ratna. 2003. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Septianie, Regina.2012. Metafora pada judul-judul Novel Teenlit. Skripsi.
Univeritas Pendidikan Indonesia.
Subroto, Edi. 1989. “Konsep Leksem dan Upaya Pembaharuan Penyusunan
Kamus dalam bahasa Indonesia” dalam PIBSI XI. Yogyakarta: IKIP
Muhammadiyah.
Wigati, Sarwo Indah Ika. 2003. Tuturan Metaforis dalam Lirik Lagu-Lagu Ebiet
G.Ade. Skripsi. SURAKARTA : UNIVERSITAS SEBELAS MARET.
Wahab, Abdul. 1990. Sepotong Model Studi tentang Metafora. Malang: Hiski.
1995. Isu Linguistik Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya:
Airlangga University.

xiv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas
dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran
untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media
penyampaian pesan yang dikategorikan sebagai bentuk kreativitas dalam sebuah
komunikasi yang estetis. Hal ini karena pesan yang disampaikan dalam berbagai
bentuk seringkali tidak langsung sehingga membutuhkan pemahaman yang cukup
untuk menangkap maksud yang terkandung di dalamnya, sedangkan dikatakan estetis
karena bentuk dan isi pesan yang memiliki nilai keindahan. Adapun hal positif adalah
baik penyampai maupun penerima pesan sama-sama dapat mengasah atau
menajamkan pikiran.
Mengenai kegiatan bersastra baik yang disadari ataupun berada pada alam
bawah sadar, peneliti berpendapat betapa menariknya jika ekspresi puitis yang ada
dalam masyarakat ini direalisasikan dalam bentuk karya sastra yang sesungguhnya.
Berpuisi biasanya mengarah pada asosiatif, karena berpuisi merupakan arena
permainan kata-kata sekaligus sebagai penyampai pesan.
Belakangan ini, semakin banyak bermunculan karya sastra berupa puisi, baik
puisi yang ditulis penyair ternama maupun mereka yang masih pemula. Karya-karya
puisi yang muncul terutama dari pemula seringkali hanya berisi ungkapan perasaan

1

2

yang dituangkan dalam puisi dengan pemilihan kata seadanya. Sedangkan untuk
mengaitkan bentuk maupun isi puisi dengan nilai-nilai budaya juga masih jarang
ditemukan.
Salah satu kiasan yang biasa digunakan untuk mengungkapkan adalah
metafora, bagi Aristoteles, fungsi utama metafora adalah sebagai stilistika atau
ornamen retoris, khususnya majas (Ortony, 1993:3). Menambahkan bahwa majas
tersebut digunakan untuk memperindah ungkapan-ungkapan dalam puisi. Dengan
kata lain, Aristoteles lebih mementingkan metafora sebagai ekspresi linguistik, bukan
sebagai konsep berpikir yang menghasilkan ekspresi tersebut (Danesi, 2004:118).
Metafora selalu digunakan dalam larik-larik yang menjadi bagian dari
puisi. Metafora diungkapkan dalam bentuk simbol-simbol yang mengandung
makna metaforis yang dapat mewakili ruang persepsi manusia. Bahasa
merupakan alat yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan

kembali

pengamatannya terhadap fenomena kehidupan dalam bentuk cerita. Melalui
penggunaan bahasa dalam karya sastra, jalinan cerita dapat diidentifikasi. Dalam
sebuah karya sastra dapat diidentifikasi ciri penggunaan bahasa yang lazim disebut
gaya bahasa.
Chairil Anwar memiliki karakteristik yang unik. Keunikan tersebut yang
membuat puisi-puisi Chairil Anwar memiliki daya pikat yang kuat. Keunikan tersebut
juga yang membuat karya-karya Chairil Anwar selalu diminati dari masa ke masa.
Bahkan mudah diterima oleh semua kalangan. Puisi Chairil Anwar terus menjadi

3

bahan studi dan penelitian oleh para ahli sastra. Para kritikus sastra, ahli bahasa dan
penikmat sastra terus mencari dan meneliti unsur-unsur intrinsik yang membuat karya
Chairil Anwar menarik, dan memiliki daya pikat tersendiri. Sejauh ini meereka telah
menemukan beberapa karakteristik puisi lama karya Chairil Anwar yang memberikan
nuansa khas.
Puisi lama karya Chairil Anwar sangat kaya akan kiasan-kiasan tajam dan
menikam. Diantara gaya khasnya dalam berpuisi adalah menggunakan warna-warna
kuning, hijau, lembayung. Puisi Chairil Anwar merupakan representasi dari sikap
hidup, gagasan serta perbuatan yang selalu muncul dalam sajak-sajaknya. Dalam
mengamati dan menelaah puisi lama karya Chairil Anwar akan dilihat sebuah
ungkapan batin yang sangat dalam. Hal tersebut merupakan ciri khas karya-karya
Chairil Anwar. Karya-karya Chairil Anwar merupakan representasi dari sikap
hidupnya, gagasan dan perbuatannya.
Puisi karya Chairil Anwar selalu tampil hidup dan mengikat. Menurut
Pradopo (2009) puisi Chairil Anwar memiliki nilai atau pesan tersendiri. Dengan
penggunaan gaya bahasa yang berbeda. Namun, selalu memberikan pesan yang
posistif. Makna puisi merupakan ungkapan gejolak batin dari sang penyair. Setiap
karya sastra yang lahir dari gejolak batin, selalu menghadirkan nuansa kehidupan
yang khas. Tidak mudah untuk menafsirkan makna puisi-puisi Chairil Anwar. Tetapi
pembaca selalu menemukan penafsiran yang berbeda pada karya-karya Chairil
Anwar.

4

Puisi Chairil Anwar penting untuk diteliti karena dipandang monumental dan
sering menjadi bahan apresiasi di dunia pembelajaran. Walaupun Chairil Anwar
sudah meninggal, puisi-puisinya tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat
Indonesia. Menurut H.B Yasin menobatkan Chairil Anwar sebagai salah satu penyair
Indonesia yang sangat memperhatikan bahasa, maka pembicaraan atas puisi-puisinya
menjadi hal menarik. Berbeda dengan itu, berbagai penelitian serta buku tentang
Chairil Anwar pun hingga kini masih menjadi topik yang menarik (Silvia: 2009).
Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, ada beberapa penelitian yang
sejenis dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wigati (2003),
Gusmawanti (2005), dan Septianie (2012). Dari sejumlah penelitian tersebut, hanya
beberapa penelitian yang memabahas secara khusus tentang metafora yaitu tentang
metafora pada kumpulan puisi.
Penelitan yang dilakukan oleh Wigati (2003) terkait dengan metafora yang
berjudul Tuturan Metaforis dalam Lirik Lagu-Lagu Ebiet G.Ade, yakni membahas
deskripsi tentang wujud kemetaforaan, jenis kemetaforaan, dan mengungkapkan
tingkat keekspresian tuturan metaforis. Hasil pembahasan mendapatkan deskripsi
tentang wujud kemetaforaan dalam lirik lagu beberapa Album karya Ebiet G. Ade
dilihat dari segi penulisan yang berupa kelompok kata (frase), klausa, atau kalimat,
menjelaskan jenis kemetaforaan pada lirik lagu dalam Album karya Ebiet G. Ade dari
ruang persepsi manusia (ekologi) berdasarkan kategori kategori tertentu, dan

5

mengungkapkan tingkat keekspresian tuturan metaforis Ebiet G.Ade berdasarkan
jarak antara tenor dan wahananya.
Selanjutnya, penelitian yang di lakukan oleh Gusmawanti (2005) melakukan
penelitian terhadap metafora dengan judul Analisis Metafora dalam Kumpulan Puisi
Buka Daun Jendela Itu Karya Dinullah Rayes, yakni membahas metafora nominatif,
metafora predikatif, dan metafora kalimatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa
dalam penelitian tersebut, peneliti mendeskripsikan tentang wujud metafora, dan
makna metafora dalam kumpulan puisi Buka Daun Jendela Itu Karya Dinullah Rayes.
Selain itu, penelitian metafora di lakukan oleh Septianie (2012) melakukan
penelitian terhadap metafora dengan judul Metafora pada judul-judul Novel Teenlit,
yakni membahas judul-judul Novel Teenlit dari penerbit Gagas media dan Bukune
berdasarkn teori metafora. Hasil pembahasan menganalisis, mengklasifikasikan, dan
mendeskripsikan bentuk lingual, referensi dan makna metafora pada judul-judul
Novel Teenlit.
Sehubungan dengan tinjauan terhadap kajian sebelumnya penelitian ini
berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang akan dilakukan peneliti ini,
yaitu menganalisis bentuk dan makna puisi Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar.
Penelitian ini dapat memudahkan bagi masyarakat pembaca puisi khususnya Chairil
Anwar, untuk membangkitkan imajinasi dan pemahaman mereka akan bentuk
metafora dan makna metafora yang terkandung dalam puisi Chairil Anwar tersebut.
Inilah yang menjadikan masalah ini menarik dan penting untuk diteliti.

6

1.2 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi objek penelitian pada kumpulan puisi Deru Campur
Debu karya Chairil Anwar, di sini peneliti mengambil 5 puisi, karena pada
kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar memiliki pola yang sama
walaupun setiap puisi yang ada memiliki simbol yang berbeda, setiap puisi yang
ada terdapat empat unsur yang ada pada stilistika. Sehubungan dengan itu, masalah
yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan bentuk ungkapanungkapan metaforis dalam puisi-puisi karya Chairil Anwar. Ditemukan bentuk dan
makan yang mengandung ungkapan metaforis yang. Ungkapan metaforis tersebut
dimaksudkan untuk memperoleh efek etis dan estetis dalam puisi. Efek etis dan
estetis disampaikan penyair dengan menggunakan ungkapan-ungkapan metaforis
yang melambangkan sesuatu yang kongkrit untuk tujuan yang abstrak atau pun
sebaliknya untuk tujuan yang abstrak dengan menggunakan lambang-lambang
yang kongkrit.
Metafora dibagi mejadi tiga jenis, yaitu: (1) metafora nominatif, (2)
metafora predikatif, dan (3) metafora kalimatif. Perlu dijelaskan bahwa
pengelompokan jenis metafora tersebut membantu untuk menentukan letak atau
posisi metafora dalam larik puisi, karena kata-kata dalam puisi tidak membangun
kalimat namun membangun larik-larik. Metafora-metafora dianalisis maknanya
dengan cara menafsirkan larik-larik tersebut. Sedangkan ruang persepsi yang
mempengaruhi penciptaan metafora dibagi ke dalam metafora nominatif,
predikatif, kalimatif dan makna dalam metafora Hal ini didasari suatu alasan

7

bahwa analisis metafora terhadap kumpulan puisi Deru Campur Debu Karya
Chairil Anwar belum pernah dilakukan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana bentuk metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu karya
Chairil Anwar?
2) Bagaimana makna metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu Karya
Chairil Anwar?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah peneliti paparkan, maka dapat
diuraikan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan bentuk metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu
karya Chairil Anwar.
2) Mendeskripsikan makna metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu
Karya Chairil Anwar.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat
teoritisnya diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan bagi pembangun
referensi sastra. Selain itu,

hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan

sebagai alternatif dalam pembinaan dan penyajian bahan pengajaran bahasa dan

8

sastra Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan materi metafora. Selanjutnya
sebagai manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai mode untuk
melihat dan menganalisis puisi dari segi metafora.
1.6 Definisi Operasional
Berikut adalah istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini.
1) Metafora
Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan berdasarkan persamaan atau perbandingan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:739).
2) Kumpulan Puisi Deru Campur Debu
Kumpulan puisi ini memiliki 27 puisi diantaranya : Aku, Hampa, Selamat
Tinggal, Orang Berdua, Sia-sia, Do’a, Isa, Kepada Peminta-minta, Kesabaran,
Sajak Putih, Kawanku dan Aku,

Kepada Kawan, Sebuah Kamar, Lagu Siul,

Malam di Pegunungan, Catetan th. 1946, Nucturno, Kepada Pelukis Affandi, Buat
album D.S, Cerita Buat Dien Tamaela, Penerimaan, Kepada Penyair Bohang,
Senja di Pelabuhan Kecil, Kabar Dari Laut, Tuti Artic, Sorga, dan Cintaku Jauh di
pulau.