Pulpa Normal
Pulpitis Reversibel
Pulpitis Irreversibel
Nekrosis Pulpa
Tidak ada
Sensitif terhadap
dingin dan panas
Sensitif yang lama
terhadap dingin
dan panas Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri Spontan
Variasi Normal
Normal
Normal RLP
Normal RLP
R
R
TR
TR RS
RSB
RLB
TR TR
TR
TR
R TR
TR
TR
TR Keterangan : RLP : radiolusen pada periapikal; R: ada respon; TR: tidak ada respon; RS:
respon singkat; RSB: respon singkat dan berlebihan; RLB: respon lama dan berlebihan Sumber : Goodell GG, Tordik PA, Moss HD. Pulpal and periradicular diagnosis. Nav Dent
School J; 2005: 279: 15-8.
2.3 Jenis-jenis Bakteri pada Gigi Nekrosis
10
Beberapa penelitian menyatakan bahwa inflamasi pulpa yang mengakibatkan penyakit pulpa merupakan infeksi polimikrobial yaitu infeksi
yang disebabkan oleh berbagai jenis bakteri. Penelitian yang dilakukan oleh E. Ercan 2006 menyatakan bahwa beberapa bakteri yang terdapat pada
infeksi saluran akar gigi adalah bakteri Fusobacterium spp dan bakteri Prevotella spp . Daniel Saito et al 2006 menyatakan bahwa salah satu
bakteri pada infeksi endodonsi adalah bakteri Peptostreptococcus. Berikut ini beberapa jenis bakteri yang menjadi iritan mikroba pada gigi nekrosis
berdasarkan penelitian-penelitian tersebut :
10,11
1. Peptostreptococcus spp. Peptostreptococcus spp. merupakan Streptococcus yang hanya tumbuh dalam
kondisi anaerob atau mikroaerofilik dan menghasilkan berbagai hemolisin. Streptococcus ini adalah flora normal mulut, saluran napas atas, usus, dan traktus
genitalia. Organisme ini bersama dengan spesies bakteri lain sering menimbulkan infeksi bakteri campuran di abdomen, pevis, paru, dan otak.
12
2. Porphyromonas spp. Porphyromonas spp. merupakan bakteri basil gram negatif. Bakteri jenis ini
merupakan bagian dari flora normal mulut dan terdapat juga pada organ tubuh yang lain. Genus Porphyromonas meliputi spesies yang sebelumnya dimasukkan ke
dalam genus Bacteroides. Spesies Porphyromonas dapat dibiakkan dari infeksi gusi dan periapikal gigi.
12
11
3. Prevotella spp. Spesies Prevotella merupakan bakteri basil gram negatif dan dapat nampak
seperti coccobasillus. Spesies yang paling sering diisolasi adalah P. melannognica, P.bivia, dan P.disiens. Prevotella sering dikaitkan dengan organisme anaerob lainnya
yang merupakan bagian dari flora normal terutama Peptostreptococcus, bakteri basil anaerob gram positif, spesies Fusobacterium, bakteri anaerob fakultatif gram positif
dan gram negatif yang merupakan bagian dari flora normal.
12
4. Fusobacterium spp. Fusobacterium merupakan bakteri basil pleomorfik gram negatif.
Sebagian besar spesies menghasilkan asam butirat dan merubah treonin menjadi asam propionat. Kelompok Fusobacterium meliputi beberapa spesies
yang paling sering diisolasi dari infeksi bakteri campuran yang disebabkan oleh flora normal mukosa. Namun, spesies Fusobacterium juga dapat menjadi
satu-satunya bakteri pada sebuah infeksi.
12
5. Actinomyces spp. Kelompok Actinomyces meliputi beberapa spesies yang menyebabkan
aktinomikosis. Pada pewarnaan gram, bakteri ini sangat bervariasi ukurannya. Beberapa spesies dapat bersifat aerotoleran dan tumbuh dengan adanya udara.
Spesies Actinomyces sensitif terhadap penisilin G, eritromisin, dan antibiotik lainya.
12
6. Enterococcus spp.
12
Kelompok Enterococcus merupakan bakteri kokus gram positif. Bakteri ini bersifat nonhemolitik, katalase negatif, dan merupakan salah satu penyebab infeksi
nosokomial yang paling sering dan resisten terhadap antibiotik tertentu. Enterococcus lebih resisten terhadap penisilin G daripada Streptococcus. Banyak
isolat Enterococcus yang resisten terhadap vankomisin.
12
2.4 Mekanisme Terjadinya Inflamasi pada Pulpa