multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke memori program eksternal. Pada port 0 ini masing masing pin dihubungkan dengan resistor 4k7 ohm.
Resistor 4k7 ohm yan dihubungkan ke port 0 befungsi sebagai pull up penaik tegangan agar output dari mikrokontroler dapat mntrigger transistor. Pin 1 sampai 8
adalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2 dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3. Pin 39 yang merupakan P0.0 dihubungkan dengan sebuah resistor 330 ohm dan
sebuah LED. Ini dilakukan hanya untuk menguji apakah rangkaian minimum mikrokontroler AT89S8253 sudah bekerja atau belum. Dengan memberikan program
sederhana pada mikrokontroler tersebut, dapat diketahui apakah rangkaian minimum tersebut sudah bekerja dengan baik atau tidak. Jika LED yang terhubug ke Pin 39
sudah bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan, maka rangkaian minimum tersebut telah siap digunakan. Pin 20 merupakan ground dihubungkan dengan ground
pada power supplay. Pin 40 merupakan sumber tegangan positif dihubungkan dengan + 5 volt dari power supplay.
3.6 Display Seven Segment
Untuk menampilkan jumlah orang yang masuk ke dalam ruangan diperlukan suatu rangkaian display yang dapat menampilkan jumlah orang yang masuk ke dalam
ruangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Rangkaian display yang digunakan untuk menampilkan jumlah orang yang masuk ke dalam ruangan terlihat pada ganbar berikut:
Gambar 3.5 Rangkaian Display Seven Segment
Display ini menggunakan 3 buah seven segment yang dihubungkan ke IC HEF 4094BP yang merupakan IC serial to paralel. IC ini akan merubah 8 bit data serial
yang masuk menjadi keluaran 8 bit data paralel. Rangkaian ini dihubungkan dengan P3.0 dan P3.1 AT89S52 P3.0 merupakan fasilitas khusus pengiriman data serial yang
Universitas Sumatera Utara
disediakan oleh mikrokontroler AT89S52. Sedangkan P3.1 merupakan sinyal clock untuk pengiriman data serial. Pada rangkaian display ini digunakan dua buah dioda
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan supply untuk seven segment. Satu buah dioda dapat menurunkan tegangan sekitar 0,6 volt. Jadi, apabila dioda yang
digunakan dua buah maka tegangan yang dapat diturunkannya adalah 1,8 volt. Tegangan ini diturunkan agar umur seven segment lebih tahan lama dan karena
tegangan maksimum seven segment adalah 3,7 volt
3.7 Rangkaian Sensor
Untuk dapat mendeteksi orang yang lewat, maka alat ini dilengkapi dengan dua buah sensor. Kedua sensor ini mempunyai rangkaian yang sama, hanya penempatannya saja
yang berbeda.
Masing-masing sensor dinding menggunakan dua buah pemancar infra merah dan sebuah photodioda. Sensor ini memanfaatkan pantulan dari pemancar infra merah
yang diterima oleh photodioda. Digunakannya dua buah pemancar infra merah pada masing-masing sensor bertujuan agar sinyal pantulan semakin kuat, sehingga sensor
benar benar dapat mendeteksi orang yang melewatinya.
Universitas Sumatera Utara
Jika tidak ada orang yang melewati sensor, maka pancaran sinar infra merah tidak mengenai photodioda. Perbedaan intensitas pantulan inilah yang digunakan
untuk mendeteksi adanya orang yang melewati sensor atau tidak.
Setiap pancaran yang diterima oleh photodioda akan diolah dan dijadikan data digital, sehingga bila photodioda mendapatkan pancaran dari pemancar infra merah,
maka akan mengirimkan sinyal low ke mikrokontroler AT89S52. Dengan demikian mikrokontroler dapat mendeteksi sensor yang mengirimkan sinyal low dan mengambil
tindakan untuk menampilkan jumlah orang yang masuk ke dalam ruangan.
Pada rangkaian di ini digunakan dua buah LED infra merah yang diparalelkan, dengan demikian maka intensitas yang dipancarkan oleh infra merah semakin kuat,
karena merupakan gabungan dari dua buah LED infra merah
Rangkaian pemancar infra merah tampak seperti gambar di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6 Rangkaian Pemancar Infra Merah
Resistor yang digunakan adalah 100 ohm sehingga arus yang mengalir pada masing- masing LED infra merah adalah sebesar:
5 0,05
50 100
V i
A atau mA
R = =
=
Dengan besarnya arus yang mengalir ke LED infra merah, maka intensitas pancaran infra merah akan semakin kuat, yang menyebabkan jarak pancarannya akan semakin
jauh.
Pancaran dari sinar infra merah akan diterima oleh photodioda, kemudian akan diolah oleh rangkaian penerima agar menghasilkan sinyal tertentu, dimana jika
photodioda menerima pancaran sinar infra merah maka output dari rangkaian penerima ini akan mengeluarkan logika low 0, namun jika photodioda tidak
menerima pancaran sinar infra merah, maka output dari rangkaian penerima akan mengeluarkan logika high 1. Rangkaian penerima infra merah seperti gambar di
bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Rangkaian Penerima Sinar Infra Merah
Photodioda dioperasikan pada bias balik, dimana photodioda ini akan memiliki hambatan sekitar 15 sampai dengan 20 Mohm jika tidak terkena sinar infra merah,
dan hambatannya akan berubah menjadi sekitar 80 sampai dengan 300 Kohm jika terkena sinar infra merah tergantung dari besarnya intensitas yang mengenainya.
Semakin besar intensitasnya, maka hambatannya semakin kecil.
Pada rangkaian di atas, output dari photodioda diumpankan ke basis transistor tipe NPN C945, ini berarti untuk membuat transistor tersebut saturasi maka tegangan
yang keluar dari photodioda harus lebih besar dari 0,7 volt. Syarat ini akan terpenuhi jika photodioda mendapatkan sinar infra merah.
Universitas Sumatera Utara
Emiter transistor C945 diinputkan ke Op Amp LM 358 untuk diperkuat. LM358 merupakan IC penguat dengan dua Op Amp. Pada Op Amp pertama tegangan input
akan diperkuat sampai maksimal 100 kali penguatan, dimana:
Ω =
K R
A
Potensio V
1 penguatan ini dapat diatur dengan mengatur hambatan pada potensiometer. Output
Op Amp pertama akan diperkuat lagi sampai maksimum 100 kali penguatan. Dengan demikian penguatan dapat diatur sesuai dengan yang dikehendaki. LED ini akan
menyala jika sensor menerima sinar infra merah, dan akan mati jika sensor tidak menerima sinar infra merah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM
4.1 Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA