PPPPTK Penjas dan BK | 8
b. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Dikti Depdiknas 2007 menegaskan bahwa sampai saat ini, di jenjang Sekolah Dasar-pun juga tidak ditemukan posisi struktural untuk konselor atau guru
bimbingan dan konseling. Namun demikian sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik usia sekolah dasar, kebutuhan akan pelayanan
bimbingan dan konseling bukannya tidak ada. Meskipun demikian tentu saja layanan bimbingan dan konseling di SDMI berbeda dengan bimbingan dan
konseling di jenjang sekolah menengah dan jenjang perguruan tinggi. Bimbingan dan konseling di SDMI lebih difokuskan pada usaha-usaha
preventif-developmental aspek-aspek positif peserta didik yang dalam implementasinya terintegrasikan dalam pembelajaran yang mendidik yang
dilakukan guru kelas. Konselor atau guru bimbingan dan konseling berperan secara produktif di jenjang sekolah dasar bukan dengan memposisikan diri
sebagai fasilitator pengembangan diri peserta didik yang tidak jelas posisinya,
melainkan dengan memposisikan diri sebagai Konselor Kunjung yang
membantu guru kelas di sekolah dasar mengatasi perilaku menganggu disruptive behavior, antara lain dengan pendekatan direct behavioral
consultation. Pada setiap gugus sekolah dasar diangkat 2 dua atau 3 tiga konselor untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling Dikti
Depdiknas, 2007. Pendidikan di SDMI bertujuan untuk menyiapkan peserta didik memasuki
jenjang pendidikan selanjutnya. Peserta didik usia SDMI berada dalam rentang 6
– 12 tahun. Pada usia 6 tahun peserta didik memasuki jenjang pendidikan
SDMI dengan atau tanpa melalui pendidikan TKRA. Perencanaan bimbingan dan konseling pada tingkat SDMI ditujukan pada penyiapan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan SMPMTs. Pelayanan bimbingan dan konseling ini mencakup juga bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang memiliki
kemauan dan kecerdasan luar biasa. Bentuk konkret pelayanan bimbingan dan konseling bidang belajar adalah bantuan yang diberikan oleh guru kelas
danatau guru BK atau konselor kepada peserta didik yang membutuhkan pengajaran remedial atau pendampingan khusus karena kemampuan
intelektualnya yang luar biasa. Terdapat tiga pandangan dasar mengenai bimbingan dan konseling di SDMI,
yaitu bimbingan dan konseling terbatas pada pengajaran yang baik
PPPPTK Penjas dan BK | 9
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PEDAGOGIK I
instructional guidance; bimbingan dan konseling hanya diberikan pada peserta didik yang menunjukkan gejala penyimpangan dari laju perkembangan yang
normal; dan pelayanan bimbingan dan konseling tersedia untuk semua peserta didik agar proses perkembangannya berjalan lebih lancar. Pandangan yang ke
tiga dewasa ini diakui sebagai pandangan dasar yang paling tepat, meskipun suatu unsur pelayanan bimbingan dan konseling yang mengacu pada
pandangan pertama dan kedua tidak bisa diabaikan. Berkaitan dengan perkembangan, tugas perkembangan yang ingin dicapai
pada tahap perkembangan usia SDMI ini adalah : 1 Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. 2 Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan
berhitung. 3 Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari.
4 Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya. 5 Belajar menjadi pribadi yang mandiri
6 Mempelajari ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan.
7 Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku. 8 Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan.
9 Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin.
10 Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah air bangsa dan Negara. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk
perencanaan masa depan.
c. Bimbingan Dan Konseling di SMPMTs dan SMAMASMKMAK