Pengaruh pengalaman auditor dan etika profesi auditor terhadap kualitas audit : (survey pada kantor akuntan publik (KAP) di Wilayah Bandung)
174
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi :Nama : Indra Agustia Saputra Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi, 15 Agustus 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 60 kg Agama : Islam Suku : Sunda Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jln. Siliwangi, Desa Cibatu RT 10/02 Kec. Cisaat
Kabupaten Sukabumi, 43152 Email :
Riwayat Pendidikan : TAHUN PENDIDIKAN TEMPAT
1995 - 1997 TK Sakinah Desa Cibatu 1997 - 2003 SD Negeri 1 Bojong kawung Cisaat-Sukabumi 2003 - 2006 SMP Negeri 1 Cisaat Cisaat-Sukabumi 2006 - 2009 SMA Negeri 3 Kota Sukabumi Kota Sukabumi
PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN ETIKA PROFESI
AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Survey Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Wilayah Bandung)
The Influence Of Experience Auditor and Professional Ethics Auditor
toward Quality Audit
(Survey on Accounting Firm Public (CPA) in Region Bandung)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi Oleh :
INDRA AGUSTIA SAPUTRA
NIM. 21109087
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Assalamu ’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat, karunia serta bimbingan-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Mata Kuliah Skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Auditor Terhadap Kualitas
Audit ”. Mata Kuliah Sripsi ini disajikan untuk memenuhi persyaratan dalam
menempuh jenjang S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penulisan Skripsi ini, peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan uraian-uraian yang jelas dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada diri peneliti agar dapat dimengerti oleh pembaca. Peneliti menyadari betul bahwa penulisan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna. Untuk itu peneliti akan selalu menerima dengan tangan terbuka dan hati yang lapang untuk segala masukan yang ditujukan untuk penyempurnaan Skripsi ini.
Selama proses penulisan Skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik merupakan moril maupun materil yang tidak terhingga nilainya terutama kepada dosen pembimbing Dr. Dedi Sulistiyo, S., M.T Maka dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuannya kepada peneliti, yaitu sebagai berikut:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.
2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si, selaku dekan fakultas ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
4. Dr. Dedi Sulistiyo, S.,M.T, selaku dosen pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga Mata Kuliah Skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak. Selaku Dosen Wali Akuntansi kelas Ak-2 Angkatan 2009 Program Studi Akuntansi Jenjang Pendidikan Sarjana S1 Universitas Komputer Indonesia Bandung.
6. Ely Suhayati SE., M.Si., Ak. selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran kepada peneliti guna perbaikan skripsi ini.
7. Sri Dewi Anggadini SE., M.Si., selaku dosen penguji II yang telah memberikan saran kepada peneliti guna perbaikan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan dan Sekertariat Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indoneisa Bandung. Yang mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu.
9. Terimakasih kepada Seluruh Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung serta Auditor yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Kepada kedua orang tua terutama ibu tercinta saya dan almarhum bapak saya terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang tulus, yang telah memberikan do’a dan dukungan, baik moril maupun materil bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Kaka-kaka ku yang tercinta Lisna Yulianti, Riri Aprianti, Azka Fardan Ramdani, Adam, Dava serta keluarga besarku terimakasih atas semua kasih sayang, semangat, dukungan, dan do’a yang tak pernah putus.
12. Anisa Nurjanah, yang selalu memeberikan kasih sayang, semangat, dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat saya Bagus Maulana, Rizqi Hakimi, Greggy, Mulya, Irman Hernadi, Rega Bahtera Pratama, terimaksih banyak teman-teman kalian sahabat terbaikku yang selalu menemani dan memerikan semangat.
14. Seluruh rekan-rekan Akuntansi II kelas Ak-2 kalian semua adalah teman, sahabat, dan saudara yang tidak akan kulupakan sepanjang hidupku. Jaga silaturahmi diantara kita, semoga kita semua mmenjadi orang-orang yang sukses, Amiin.
15. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis umumnya untuk rekan-rekan yang membutuhkan informasi. Semoga doa, dorongan, perhatian dan semangat yang telah diberikan semua pihak kepada penulis mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih Wassalamu’alaikumb Wr. Wb.
Bandung, Juli 2013 Penulis
Indra Agustia Saputra Nim: 21109087
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... i LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... ii
MOTTO ...................................................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................................. iv ABSTRACT ................................................................................................................ v KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi DAFTAR ISI ............................................................................................................ xDAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah............................................. 12
1.2.1 Identifikasi Masalah ........................................................................ 13
1.2.2 Rumusan Masalah............................................................................ 14
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................................. 14
1.3.1 Maksud Penelitian ........................................................................... 14
1.3.2 Tujuan Penelitian ............................................................................. 15
1.4 Kegunaan Penelitian.................................................................................. 15
1.4.1 Kegunaan Akademis ........................................................................ 15
1.4.2 Kegunaan Praktis ............................................................................. 16
1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian.................................................................... 16
1.5.1 Lokasi Penelitian ............................................................................. 17
1.5.2 Waktu Penelitian.............................................................................. 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1.1.2 Tujuan Audit ................................................................... 21
2.1.1.3 Jenis-jenis Audit ............................................................. 22
2.1.2 Pengalaman (Experience)............................................................. 23
2.1.2.1 Definisi Pengalaman Auditor (Experience Auditors) ..... 24
2.1.2.2 Indikator Pengalaman Auditor........................................ 24
2.1.3 Etika Profesi ................................................................................. 26
2.1.3.1 Definisi Etika Profesi ...................................................... 26
2.1.3.2 Tujuan Etika Profesi ....................................................... 27
2.1.3.3 Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik.................. 28
2.1.4 Kualitas Audit .............................................................................. 36
2.1.4.1 Definisi Kualitas Audit ................................................... 36
2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit ........ 38
2.1.4.3 Standar Auditing ............................................................. 40
2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya ....................................................... 45
2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 47
2.2.1 Hubungan Pengalaman Auditor dengan Etika Profesi Auditor ... 49
2.2.2 Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit ............. 53
2.2.3 Pengaruh Etika Profesi Auditor terhadap Kualitas Audit ............ 54
2.3 Hipotesis .................................................................................................. 56
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 57
3.2 Metode Penelitian .................................................................................. 57
3.2.1 Desain Penelitian ....................................................................... 59
3.3 Oprasionalisasi Variabel ........................................................................ 63
3.4 Sumber Data........................................................................................... 66
3.5 Alat Ukur Penelitian .............................................................................. 67
3.5.1 Uji Validitas................................................................................ 67
3.5.2 Uji Realibilitas ............................................................................ 69
3.5.3 Uji Method of Succesive Interval (MSI) .................................... 70
3.6.2 Penarikan Sampel ....................................................................... 73
3.7 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 74
3.8 Metode Pengujian Data .......................................................................... 75
3.8.1 Metode Analisis ........................................................................... 75
3.8.2 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 89
4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ................................. 89
4.1.1.1 Sejarah Kantor Akuntan Publik .................................... 89
4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................... 94
4.1.1.3 Uraian Tugas Kantor Akuntan Publik ........................... 95
4.1.1.4 Aspek Kegiatan Kantor Akuntan Publik ....................... 96
4.1.1.5 Karakteristik Responden .............................................. 98
4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 100
4.2.1.1 Hasil Pengujian Validitas .............................................. 101
4.2.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas .......................................... 104
4.1.3 Analisis Deskriptif Tanggapan Responden ................................ 107
4.3.1.1 Analisis Deskriptif Pengalaman Auditor ....................... 108
4.3.1.2 Analisis Deskriptif Etika Profesi Auditor ..................... 113
4.3.1.3 Analisis Deskriptif Kualitas Audit ................................ 120
4.1.4 Analisis Verifikatif Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Auditor Terhadap Kualitas Audit ............................................... 125
4.1.4.1 Pengujian Hubungan antara Pengalaman Auditor terhadap Etika Profesi Auditor ..................................... 128
4.1.4.2 Pengujian variabel Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Auditor terhadap Kualitas Audit ............. 132
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 142
4.2.1 Pengalaman Auditor, Etika Profesi Auditordan Kualitas Audit di KantorAkuntan Publik ........................................................... 142
4.2.3 Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Auditor Terhadap Kualitas Audit ............................................................ 144
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 147
5.2 Saran ...................................................................................................... 148
5.2.1 Saran Secara Akademis ............................................................. 150
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 151
LAMPIRAN ................................................................................................................ 156
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... 174
DAFTAR PUSTAKA
AAA Financial Accounting Standar Committee. 2000. Commentary: SEC Auditor Independence Requirements. Accounting Horizons Vol. 15 No 4. Abdul Halim.2008. Auditing (dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). UUP STIM. Akmal, (2006), Pemeriksaan Intern (Internal Audit), Jakarta : PT. Indeks, Kelompok Gramedia. Alim, M.N, T. Hapsari, dan L. Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai
Variabel Moderasi. Sinopsoium Nasional Akunatnsi X. Makassar
Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2007. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Jakarta : PT. Intermasa. Amilin. 2010. Analisis Dampak Karakteristik Personal, Pengalaman Audit, Dan
Independensi Akuntan Publik Terhadap Penerapan Etika Akuntan Publik Dan Implikasinya Terhadap Kualitas Audit (Survei Terhadap Para Akuntan Publik di Indonesia. Disertasi . Bandung : Program Pascasarjana Unpad (Tidak dipublikasikan ).hal 10-15.
Aranya, F. dan K.R. Ferris. 1984. A Reexamination of Accountants ’ Organizational‐
Professional Conflict, The Accounting Review 59 (1):1 ‐15. Arens a. Alvin, Elder j. Randal, Beasley S. Mark. 2003. Auditing da Pelayanan
Verifikasi Edisi Kesembilan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Indeks.
Arens, Alvin A, Randal & Mark. 2008. Auditing dan Jasa Assurance (Pendekatan
Terintegrasi). Edisi Keduabelas. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ashton, A.H. (1991). Experience and Error Frequency Knowledge as Potential Determinants of Audit Expertise. The Accounting Review, 66,2,218. BPK RI (2007b), Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, BPK RI, Jakarta Barnett, T., enneth Bass and G. Brown. 1994. Ethical Ideology and Ethical Judgment Regarding Ethical Issues in Business. Journal of Business Ethics.Vol.13. Dan M. Guy, C. Wayne Alderman, Alan J. Winters. 2002, Auditing, Jilid I, Jakarta : Erlangga. De Angelo, L.E. 1981a. “Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure
Regulation”. Journal of Accounting and Economics. August. pp. 113- 127. De Angelo, L.E, 1981. Auditor Size and audit quality. Journal of Accounting & Economics. Deis, D. R. and G. A. Giroux. 1992. Determinants of Audit Quality in The Public Sector. The Accounting Review. July. Departemen Pendidikan Nasional. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadapKualitas Audit. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Gaspersz, Vincent.2000. Manajemen Produktivitas Total, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hall, M., D. Smith dan K. Langfield
‐Smith. 2005. Accountants’ Commitment to Their
Profession: Multiple Dimensions of Proffessional Commitment and Opportunities for Future Research, Behavioural Research in Accounting 17:
89 ‐109
Henry Simamora. 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta: Salemba Empat. Husein Umar, 2003, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,Jakarta:PT. Gramedia Pustaka.
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) 2001. standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Jakarta : Salemba Emapat. Ida Rosnidah. 2008. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalama Audit dan Risiko
Audit dan Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien Terhadap Kualitas Audit dan Implikasinya pada Kepuasan Pengguna Jasa Audit (survei pada Emiten Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.) Disertasi.
Bandung: Program Pascasarjana Unpa Ida Suraida, 2003, Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman, Resiko Audit terhadap
Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung.
Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kauntitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jeffrey, W. dan N. Weatherholt. 1996. Ethical Development, Proffesional
Commitment, and Rule Observance Attitudes: A Study of CPAs and
Corporate Accountants, Behavioral Research in Accounting 8: 8-31 Khomsiyah dan N. Indriantoro 1998. Pengaruh Orientasi Etika terhadap Komitmen,
dan Sensitivitas Etika Auditor Pemerintah di DKI Jakarta, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, 1 (1): 13 ‐28. Knoers & Haditono. 1990. Psikolog Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Cetakan ke-12. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Kuncoro, Mudrajad. (2000). Ekonomi Pembangunan, Teori Masalah dan Kebijakan.Yogyakarta: Penerbit UPP AMP YKPN. Lehmann, Constance M. 2006. The Effects of Experience on Complex Problem
Representation and Judgement in Auditing : An Experimental Investigation. Behavioral Research in Accounting 18, 65-83.
Ludigdo, U. 2007. Paradoks Etika Akuntan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2005.
Mengembangkan Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Perspektif untuk Mendorong Perwujudan Good Governance. Konferensi Nasional Akuntansi. Ludigdo, U. dan M. Machfoedz. 1999. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa tentang
Etika Bisnis, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2 (1): 1 ‐19. Meyer J.P. dan N.J. Allen. 1991. A ThreeComponent Conceptalization of
Organizational Commitment, Human Resource Management Review, 1 (1):
61 ‐89 Moh. Nazir, (2003:84), dalam Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah.
Penerbit Genesis.Bekasi. Mulyadi dan Puradiredja, K. (1998). Auditing. Edisi ke-5. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi (2002). Auditing. Buku satu, edisi ke enam. Salemba Empat. Jakart Mulyadi. (2008). Auditing. Jakarta : Salemba Empat Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Menajemen. Yogyakarta:BPPE.
Nichols, D. R. and K. H. Price. 1976. The Auditor Firm Conflict: An Analysis
Using Concepts Of Exchange Theory. The Accounting Review. April.
Nugrahiningsih, Putri. 2005. Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor di KAPdalam Etika Profesi (Studi terhadap Peran Faktor-Faktor Individual : Locus of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender dan Equity Sensitivity). Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Paradiredja Kanakan & Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi ke-6. Salemba Empat.Jakarta. Poerwadarminta WJS. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 2002 Prof. Dr. Kees Bertens, M. (2000). Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.
Purba. J. M. & Pujiastuti. S. E. (2009). Dilema etik & pengambilan keputusan etis.
Jakarta. EGC. Robbins, S.P., 2003, Perilaku Organisasi, Jilid I, Edisi 9 (Indonesia), PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Shaub, M. K., D.W. Finn and P. Munter. 1993. The Effects of Auditors’ Ethical Orientation on Commitment and Ethical Sensitivity. Behavioral Research in Accounting, Vol. 5.
Singgih dan Bawono. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Pengethauan, Due Professional Care, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit.
Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto. Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. 2010. Auditing, Konsep Dasar dan Pedoman pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sukrisno Agoes. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh KAP. Edisi III.
Lembaga Penerbit FE-UI Jakarta. Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET. Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta Sukriah, Ika. Akram dan Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman
Kerja, Independensi, Obyektivitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XII.
Suraida, Ida. 2005. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko
Auditterhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini AkuntanPublik. Jurnal Sosiohumaniora Vol. 7.
Trevino, L.K. 1986. Ethical Making in Organizations: A PersonSituation Interactionis t Model, The Academy of Management Rview, 11 (): 601 ‐617
Umi,Narimawati,. 2008. Analisis Multifariat untuk Penelitian Ekonomi.Yogyakarta: Graha Ilmu. Umi, Narimawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis Wheatley, R and Henry M. Findley. 2005. Audit and Ethics: A Review of
Underlying Processes Affecting Ethical Accounting Practices. Troy University. Widagdo, (2006), Pengaruh Atribut-Atribut Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Klien
Pada Kantor Akuntan Publik. (Tesis)
William F. Messier, Jr, Steven M. Glover, Douglas F. Prawitt.2005. Jasa Audit
& Assurance: Pendekatan Sistematis, Edisi 4, Jakarta : Salemba Empat www.detik.finance.com.
|
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
Memuat konsep-konsep teoritis yang digunakan sebagai kerangka atau landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan pada literature-
literatur yang memebahas konsep penelitian.
2.1.1 Audit
2.1.1.1 Definisi Audit
Menurut Siti Kurnia Rahayu, Ely Suhayati (2010:1) (American Accounting
Association (AAA)) auditing adalah: “Auditing is a systematic process of objectivity obtaining and evaluating evidence regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and
estabilished criteria and communicating the results to interested users
”.Menurut Soekrisno Agoes (2004:1) yang dikutip dari Konrath, adalah : “Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan ”.
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa audit adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai informasi tingkat kesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi
|
yang membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan orang yang kompeten dan independen.
2.1.1.2 Tujuan Audit
Menurut Abdul Halim (2008:147) tujuan audit adalah sebagai berikut : “Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsi p akuntansi yang berlaku umum”.
Menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasly (2007:218) yang diterjemahkan oleh Tim Dejacarta menyatakan terdapatdua tujuan spesifik audit, yaitu :
1. Tujuan umum berkait saldo
a. Eksistensi Tujuan ini menyangkut apakah angka-angka dimasukkan dalam laporan keuangan memang seharusnya dimasukkan.
b. Kelengkapan Tujuan ini menyangkut apakah semua angka-angka yang seharusnya dimasukkan memang diikut sertakan secara lengkap.
c. Akurasi Tujuan akurasi mengacu ke jumlah yang dimasukkan dengan jumlah yang benar.
d. Klasifikasi Klasifikasi digunakkan untuk menunjukkan apakah setiap pos dalam daftar klien telah dimasukkan dalam akun yang benar.
e. Pisah Batas Tujuannya adalah untuk memutuskan apakah transaksi telah dicatat dalam periode yang tepat.
f. Kecocokan Rincian Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa rincian dalam daftar memang dibuat dengan akurat, dijumlahkan secara benar dan sesuai dengan buku besar.
|
2. Tujuan audit umum berkait transaksi.
a. Eksistensi Tujuan ini berkaitan apakah transaksi yang dicatat secara aktual memang terjadi.
b. Kelengkapan Tujuan ini menyangkut apakah seluruh transaksi yang seharusnya ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
c. Akurasi Tujuan ini menyangkut keakuratan informasi untuk transaksi akuntansi.
d. Klasifikasi Transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat
e. Saat Pencatatan Kesalahan saat pencatatan jika transaksi tidak dicatat pada tanggal transaksi terjadi.
f. Posting Pengikhtisaran Transaksi yang tercatat secara tepat dimasukkan dalam berkas induk dan di ikhtisarkan dengan benar.
2.1.1.3 Jenis-jenis Audit
Adapun jenis-jenis audit menurut menurut Alvin A. Arens (2007:19) yang diterjemahkan oleh Tim Dejacarta, yaitu : “Jenis-jenis audit, meliputi :
1. Audit operasional adalah tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu yang bertujuan mengevaluasi efisiensi serta efektivitas prosedur serta meotde tersebut.
2. Audit kepatuhan adalah menentukan apakah klien (auditee) telah mengikuti prosedur, tata cara serta peraturan yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi.
3. Audit atas laporan keuangan dilaksanakan untuk menetukan pakaha seluruh laporan keuangan (informasi yang diuji) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu ”. Berdasarkan uraian diatas bahwa jenis-jenis audit merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bagian audit. Kriteria yang ditetapkan dari setiap jenis audit memiliki ciri khas sendiri, seperti : (1) Audit atas laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang
|
(2) Audit kepatuhan berdasarkan kebijakan manajemen, hukum, peraturan, atau persyaratan lain pihak ketiga.
(3) Audit operasional berdasarkan penetapan tujuan misalnya, yang dilakukan oleh manajemen atau pihak yang berwenang.
2.1.2 Pengalaman ( Experience)
Pengalaman dapat diperoleh secara langsung lewat pengalaman atau praktik, atau dapat dihasilkan dari pengalaman tidak langsung seperti membaca.
Menurut Loehoer (2002: 2) Pengalaman adalah : “Akumulasi gabungan dari semua yang diperoleh melalui berhadapan dan berinteraksi secara berulang-ulang dengan sesama benda alam, keadaan, gagasan, dan penginderaan ”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 26) Pengalaman adalah: “Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami, dijalani, dirasai, ditanggung dan sebagainya”.
Dari uraia diatas dapat disimpulkan pengalaman adalah gabungan dari semua yang dialami, dijalani, dirasai, dan ditanggung melalui interaksi secara berulang-ulang dengan sesama benda, alam, keadaan, gagasan dan penginderaan. Sehubungan dengan pengalaman seorang auditor, pengalaman audit merupakan pengalaman auditor dalam melakukan audit baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah ditangani (Ida, 2003).
|
2.1.2.1 Definisi Pengalaman Auditor ( Experience Auditors)
Menurut Ashton (1991:218): “Pengalaman auditor merupakan kemampuan yang dimiliki auditor atau akuntan pemeriksa untuk belajar dari kejadian-kejadian masalalu yang berkaitan dengan seluk- beluk audit atau pemeriksaan”.
Menurut Mulyadi (2002:24) mendefinisikan bahwa: “Pengalaman auditor merupakan akumulasi gabungan dari semua yang diperoleh melalui interaksi”.
Menurut American Accounting Associatian (AAA) dalam M.Guy (2002:18):
“Mensyaratkan pengalaman tertentu biasanya satu/dua tahun pengalaman praktik, pengalaman praktik sebagai pengalaman kerja dengan kantor akuntan akuntan pablik”. Menurut Sukrisno Agoes (2004:33) bahwa auditor yang berpengalaman adalah: “Auditor yang mempunyai pemahaman yang lebih baik. Mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang masuk akal atas kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan dan dapat mengelompokkan kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang mendasari ”.
2.1.2.2 Indikator Pengalaman Auditor
Menurut Mulyadi (2008:25): “Jika seorang memasuki karier sebagai akuntan publik, ia harus lebih dulu mencari pengalaman profesi dibawah pengawasan akuntan senior yang
|
menempuh pendidikan formalnya dapat segera menjalani pelatihan teknis dalam profesinya, pemerintah mensyaratkan pengalaman kerja sekurang- kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik dibidang audit bagi akuntan yang ingin memperoleh izin praktik dalam profesi akuntan publik ”. Selain itu menyebutkan ada tiga faktor pengalaman auditor diantaranya adalah:
1. Pelatihan Profesi.
Pelatihan Auditor menurut ISO (9001:2008) yaitu Memahami cara membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pelaporan atas audit sistem manajemen mutu yang berpendekatan proses, termasuk mampu untuk mengumpulkan dan menganalisa temuan, dan membuat kesimpulan berdasarkan observasi sesuai dengan kriteria audit.
2. Pendidikan.
Pendidikan yang dimiliki oleh aparat pemeriksa hendaknya disesuaikan dengan tugas yang dilaksanakan. Sebagaimana yang diisyaratkan oleh PERMENPAN No: PER/05/M.PAN/03/2008 tentang latar belakang pendidikan, Auditor mempunyai tingkat pendidikan formal minimal strata satu ( S-1) atau yang setara. Hal itu agar tercipta kinerja audit yang baik maka Kantor Akuntan Publik harus mempunyai kriteria tertentu dari auditor yang diperlukan untuk merencanakan audit, mengidentifikasi kebutuhan profesional auditor dan untuk mengembangkan teknik dan metodologi audit agar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi unit yang dilayani oleh Kantor Akuntan Publik. Aturan tentang tingkatan pendidikan formal minimal dan
|
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi unit yang dilayani oleh Kantor Akuntan Publik.
3. Lama kerja Seorang auditor yang memiliki kemampuan dalam mengaudit maka akan cakap dalam menyelesaikan pekerjaannya. Seorang auditor berpengalaman praktik dibidang audit umum atas laporan keuangan paling sedikit 1000 (seribu) jam dalam 5 (lima) tahun.
2.1.3 Etika Profesi
2.1.3.1 Definisi Etika Profesi
Menurut William F. Messier, Jr, Steven M. Glover and Douglas F. Prawitt (2005:374) yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan menyatakan bahwa :
“Etika mengacu pada suatu sistem atau kode perilaku berdasarkan kewajiban moral yang menunjukkan bagaimana seorang individu harus berperilaku dalam masyarakat”. Menurut Sukamto, 1991 dalam Suraida, (2005:118) etika profesi adalah: “Etika secara umum didefiniskan sebagai nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh suatu golongan tertentu atau individu ”. Etika profesi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kode Etik
Akuntan Indonesia. Menurut A. Arens, Randal J. Elder, Mark S, Beasly (2007:120) yang diterjemahkan oleh Tim Dejacarta menyatakan bahwa Etika
|
“Etika profesi merupakan standar umum perilaku yang ideal dan menjadi peraturan khusus tentang perilaku yang harus dilakukan“.
Dengan demikian etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya. Etika profesi berkaitan dengan independensi, disiplin pribadi dan integritas moral orang yang profesional. Menurut Standar Profesi Akuntan Publik, profesi akuntan publik dibagi dalam sembilan bagian yang dikutip oleh Mulyadi (2002:51) sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Kepribadian
3. Kecakapan profesional
4. Tanggung jawab
5. Ketentuan khusus
6. Pelaksanaan kode etik
7. Suplemen-suplemen penyempurnaan kode etik
8. Penutup
9. Pengesahan Pernyataan diatas menjelaskan bahwa etika merupakan aturan yang ditetapkan untuk melindungi profesi, untuk menentukan anggota dalam berhubungan dengan sesama anggota dan memberikan jaminan bahwa profesi akan memberikan hasil kinerjanya yang tinggi.
2.1.3.2 Tujuan Etika Profesi
Etika dalam bahasa Yunani berasal dari dua kata yaitu Ethos yang berarti kebiasaan atau adat dan Etikhos yang berarti perasaan batin atau kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam bertingkah laku.
|
Tujuan Etika Profesi menurut Sri Wahjoeni dan M. Gudono (2000:170) adalah sebagai berikut : “Untuk melindungi kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi akuntan”.
2.1.3.3 Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (2001:2000,iii), prinsip Etika Profesi IAI oleh kompartemen Akuntan Publik dijabarkan kedalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik . Aturan etika ini secara khusus ditujukan untuk mengatur perilaku profesional yang menjadi anggota Komaprtemen Akuntan publik, penjelasannya adalah sebagai berikut :
A. Keterterapan (Applicability)
Aturan etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota
IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).
Rekan pimpinan KAP bertanggungjawab atas ditaatinya atas aturan etika oleh anggota KAP.
B. Definisi
1. Klien adalah pemberi kerja (orang atau badan), yang memperkerjakan atau menugaskan seseorang atau lebih IAI-KAP atau KAP tempat anggota bekerja untuk melaksanakan jasa profesional. Istlah pemberi kerja untuk
|
tujuan ini tidak termasuk orang atau badan yang memperkerjakan anggotanya.
2. Laporan Keuangan adalah suau penyajian data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan/atau kewajiban suatu enitas suatu periode tertentu sesuatu Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum atau basis akuntansi komprehensip selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. Data Keuangan lainnya yang digunakan lainnya yang digunakan untuk mendukung rekomendasi kepada klien atau yang terdapat dalam dokumen untuk suatu pelaporan yang diatur dalam standar atestasi dalam perikatan atestasi, dalam surat pemberitahuan pajak (SPT) serta daftar-daftar pendukungnya bukan merupakan pernyataan pendapat atas laporan keuangan.
3. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuatu dengan peraturan perundang- undangan yang berurusan dibidangg pemberi jasa profesional dalam praktik akuntan.
4. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah wadah organisasi profesi akuntan Indonesia yang diakui oleh pemerintah.
5. Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Indonesia (IAI-KAP) adalah wadah organisasi para akuntan Indonesia yang menjalankan profesi sebagai Akuntan Publik atau bekerja di Kantor Akuntan Publik. Anggota
|
6. Anggota Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah anggota IAI-KAP dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan anggota
IAI-KAP) yang bekerja pada satu KAP.
7. Auditor adalah anggota akuntan publik yang bekerja dalam bagian pemeriksaan.
8. Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik.
9. Praktik Akuntan Publik adalah pemberian jasa profesional kepada klien yang dilakukan oleh anggota IAI-KAP yag dapat berupa jasa audit, jasa atestasi, jasa akuntansi atau review, perpajakan, perencanaan keuangan, jasa pendukung litigasi dan jasa lainnya yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
C. Independensi, Integritas dan Objektivitas
a. Independensi Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan sikap mental independen didalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar profsional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in-fact) maupun dalam penampilan (in-appearance).
b. Integritas dan Objektivitas Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan
|
tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yag diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain
D. Standar Umum dan Prinsip-prinsip Akuntansi
a. Standar Umum Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur sandar yang ditetapkan
IAI :
a. Kompetensi profesional, Anggota KAP hanya bleh melakukan pemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.
b. Kecermatan dan keseksamaan professional. Anggota KAP mewajibkan melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional.
c. Perencanaan dan superisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.
d. Data relevan yang memadai. Anggota KAP memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi kesipulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
b. Kepatuhan Terhadap Standar Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi,
|
wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAI.
c. Prinsip-prinsip Akuntansi Anggota KAP tidak diperkenankan :
1. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajkan sesuai dengan prinsp akuntansi yang berlaku umum.
2. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar`sesuai denga prnsip akuntansi yang berlaku umum, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporankeuangan ataydata secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi tersebut, anggota KAP dapat menunjukan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila praktik), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
|
E. Tanggungjawab kepada Klien
a. Informasi Klien yang Rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien tentang rahasia tanpa persetujuan dari klien.
Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :
1. Menentukan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar prinsip-prinsip akuntansi
2. Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peratuan an yang berlaku.
3. Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota sesuai dengan kewenangan IAI.
4. Menghalangi anggota dari pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk