Rancang Bangun Alat Pengukuran Laju Kendaraan Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8

(1)

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR LAJU KENDARAAN

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8

Diajukan sebagai salah satu syarat menempuh ujian Sarjana Strata 1 (S1) pada program studi Teknik Elektro

Disusun Oleh :

INDRA PURNAMA

13106001

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

ABSTRAK

Pada tugas akhir ini dirancang sebuah alat yang berfungsi sebagai pengukur laju setiap kendaraan yang melintas di jalan bebas hambatan berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8. Alat ini terdiri dari dua buah sensor cahaya (LDR) dan dua buah pemancar cahaya (Laser) yang berfungsi untuk mendeteksi adanya kendaraan yang melintas. Dengan jarak kedua sensor adalah 2 meter, kecepatan suatu kendaraan dapat di ukur dengan menggunakan hukum Gerak Lurus Beraturan (GLB) yaitu kecepatan sama dengan jarak dibagi waktu. Waktu dapat dihitung menggunakan Timer0 pada mikrokontroler. Ketika sensor 1 terhalang oleh kendaraan, maka timer akan diaktifkan kemudian ketika sensor 2 terhalang maka timer akan dimatikan. Waktu tempuh adalah selisih nilai waktu sensor 2 dikurangi waktu sensor 1. Data kecepatan hasil pengukuran akan ditampilkan pada komputer menggunakan perangkat lunak java yang dikirim melalui media bluetooth.


(3)

ABSTRACT

In this final task is designed a tool that serves as measuring the rate of each vehicle passing on the free way road-based microcontroller AVR ATMEGA8. This device consists of two pieces of light sensors and two light emitting which serves to detect passing vehicles. With the distance of both sensor is two meters, speed of vehicle can be measured by using a GLB law, that is a velocity equals the distance diveded by time. Time can be calculated using timer0 at the microcontroller, when the sensor one is blocked by vehicles then the timer will be activated, then when sensor two is blocked then the timer will be off. Time is difference in value of sensor two minus by sensor one, speed measurement result data will be displayed on a computer using java software delivered through the media of bleutooth.


(4)

Dengan meny puji dan syukur penu melimpahkan rahmat menyelesaikan tugas Kendaraan Berbasis tugas akhir ini adal merupakan salah satu Elektro Universitas K

Penulis meny dikarenakan keterbat sistematika penulisan Walaupun demikian, yang bermanfaat bagi

Pada kesempa pihak yang telah me kepada :

1. Bapak Dr. Ir Bandung. 2. Bapak Dr. Ar

Komputer UN 3. Bapak Muha UNIKOM Ban 4. Ibu Tri Raha

Studi Teknik E

ii

KATA PENGANTAR

nyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi nulis panjatkan kehadirat Allah Subhannahu W

at serta hidayah-Nya kepada penulis, sehin as akhir yang diberi judul ”Rancang Bangun A

is Mikrokotroler Atmega8”. Adapun maksud dalah bertujuan untuk menyelesaikan studi atu syarat dalam menempuh ujian sarjana pro Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. nyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh d batasan penulis, baik dalam penyajian mate isan, sumber bacaan, pengetahuan dan pe n, penulis telah berusaha dan mencoba mem gi penulis khusunya dan bagi pembaca umumn patan ini, tidak lupa penulis ucapkan terimak membantu kelancaran dalam penyelesaian lap

Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc sebagai

Arry Ahmad Arman sebagai Dekan Fakulta NIKOM Bandung.

hammad Aria, MT. Sebagai Ketua Jurusa andung dan pembimbing penulis tugas akhir in hajoeningroem, MT sebagai Koordinator Tu k Elektro UNIKOM Bandung.

agi Maha Penyayang, Wata’ala yang telah hingga penulis dapat n Alat Pengukur Laju sud dari penyusunan di program S1 dan program studi Teknik

dari kata sempurna, ateri, maupun dalam pengalaman penulis. mberikan karya tulis

nya.

akasih kepada semua laporan ini, terutama

ai Rektor UNIKOM

ltas Teknik dan Ilmu

usan Teknik Elektro r ini.


(5)

iii

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro UNIKOM Bandung yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di UNIKOM Bandung.

6. Ibu Mery selaku sekretaris Jurusan Program Studi Teknik Elektro UNIKOM Bandung.

7. Bapak Ir. Samuel Christianto Tjahyadi Selaku Managing Director NEXTSYSTEM Robotic Learning yang telah memberikan pelatihan serta bimbingan kepada penulis.

8. Kedua Orang Tuaku serta Keluargaku yang selalu memberikan dorongan moril dan materi serta do’a kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di UNIKOM Bandung.

9. Keluarga besar Eceng Gondok, yang telah menjadi sahabat penulis dalam suka dan duka selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Teknik Elektro UNIKOM Bandung.

10. My beloved girl, Yohana yang telah mendukung dan memberikan support selama studi.

Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis memanjatkan do’a kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala semoaga amal dan baik budi yang telah mereka berikan kepada penulis mendapat pahala dari-Nya. Amin.

Bandung, Agustus 2011


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia otomotif khususnya kendaraan roda empat. Kemampuan dalam hal kecepatan menjadi prioritas yang selalu diutamakan dalam meraih pasar. Hampir semua produk terbaru kendaraan bermotor roda empat kecepatannya mengalami peningkatan. Terlebih dengan adanya jalan bebas hambatan (jalan tol), ajang untuk mencoba kemampuan kendaraan pun semakin terbuka. Oleh karena itu, banyak pengemudi kendaraan roda empat yang selalu ingin memacu kendaraannya hingga melampaui batas maksimum kecepatan yang telah ditentukan.

Menjalankan kendaraan dengan kecepatan rendah (kurang dari 60 kilometer perjam) pada jalan di mana kendaraan lain melaju dengan kecepatan tinggi ( di atas 100 kilometer per jam) sangat berbahaya. Sebaliknya melaju dengan kecepatan tinggi, di mana kendaraan lain berjalan dengan kecepatan rendah, juga sangat berbahaya. Oleh karena itu batas kecepatan minimum yang ditetapkan dan batas kecepatan maksimum yang diizinkan harus dipatuhi oleh semua kendaraan bermotor sehingga kecelakaan lalu lintas bisa diminimalkan. Misalnya, batas kecepatan minimum 60 kilometer perjam diruas jalan tol dalam dan luar kota, serta batas makasimum 80 kilometer perjam di ruas jalan tol dalam kota dan 100 kilometer perjam di ruas jalan tol luar kota.


(7)

Untuk dapat memantau kendaraan yang melintas di jalan tol dalam maupun luar kota dengan kecepatan yang telah ditentukan, maka dibutuhkan suatu alat yang dapat mengukur laju suatu kendaraan. Dalam tugas akhir ini, penyusun mencoba merancang dan membuat sebuah alat pengukur laju kendaraan berbasis mikrokontroler AVR Atmega8 serta menampilkannya menggunakan perangkat lunak Javapada komputer.

1.2. Definisi Masalah

Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengendarai kendaraan roda empat di jalan bebas hambatan, serta minimnya alat yang berfungsi untuk mengukur laju setiap kendaraan yang melintas di jalan tersebut, sehingga tidak dapat ditentukan kecepatan setiap kendaraannya.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar belakang, maka penelitian ini ditunjukan untuk bagaimana merancang sebuah alat pengukur laju kendaraan dengan mikrokontroler AVR Atmega 8 dan menggunakan perangkat lunak Java sebagai aplikasi untuk menampilkan data hasil pengukuran pada komputer serta mengirimkan data tersebut menggunakan media Bluetooth.


(8)

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk membuat alat pengukur laju kendaraan yang berbasis mikrokontroler, dan mengaplikasikan perangkat lunak Java sebagai program interface untuk menampilkan kecepatan laju suatu kendaraan serta bagaimana cara mengirimkan data hasil pengukuran dengan menggunakan bluetooth.

1.5. Batasan Masalah

Pada tugas akhir ini ada beberapa hal yang dibatasi antara lain :

1. Jarak sensor 1 dan sensor 2 adalah 2 meter.

2. Area yang digunakan adalah jalan bebas hambatan dan hanya satu jalur. 3. Objek yang digunakan adalah kendaraan yang sesungguhnya.

1.6. Kegunaan Penelitian

Dalam tugas akhir ini, pembuatan alat pengukur laju kendaraan bermotor khususnya roda empat agar dapat digunakan sebagai pemantau suatu kendaraan tertentu apabila melaju dengan kecepatan dibawah batas minimum, atau di atas batas maksimum yang telah ditetapkan pada jalur bebas hambatan di dalam maupun luar kota, serta mengetahui bagaimana melakukan komunikasi nirkabel dengan menggunakan Bluetooth.


(9)

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada tugas akhir ini terdiri dari V (lima) bab, dengan masing-masing bab adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Berisikan latar belakang masalah, definisi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Dasar Teori

Bab ini berisikan tentang teori-teori yang melandasi serta berhubungan dengan penelitian.

BAB III Perencanaan dan Pembuatan Alat

Bab ini menjelaskan mengenai tahapan-tahapan pembuatan alat, cara kerja alat, sinkronisasi antara alat dengan program tampilan java yang terhubung melalui media bletooth.

BAB IV Pengujian dan Analisa

Bab ini menjelaskan tentang pengujian alat, pengambilan data, serta melakukan perbandingan antara hasil pengukuran dengan kecepatan yang sesungguhnya dengan menghitung persentase kesalahan alat.

BAB V Penutup

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran dari seluruh pekerjaan tugas akhir ini.


(10)

(11)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Mikrokontroler AVR Atmega8

AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator. Selain itu kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak perlu ada tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply, maka secara otomatis AVR akan melakukan reset. Untuk beberapa jenis AVR terdapat beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte sampai dengan 512 byte.

AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 - 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 – 5,5 V.


(12)

2.1.1 Konfigurasi Pin Atmega8

Gambar 2.1. Konfigurasi Pin Atmega8

ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8.

 VCC

Merupakan supplytegangan digital.  GND

Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.  Port B (PB7...PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin


(13)

yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer.

 Port C (PC5…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directionalI/O port yang di dalam masing-masing pin terdapat pull-upresistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

 RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fusediprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pinI/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa


(14)

minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.

 Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

 AVcc

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

 AREF


(15)

Gambar 2.2 Blok Diagram ATmega8

Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logic Unit) hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Instruction Set Reference. Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang


(16)

penggunaan kebutuhan instrukasi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui software. Berikut adalah gambar status register.

I T H S V N Z C

Gambar 2.3 Status Register ATMega8  Bit 7(I)

Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set agar semua perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk perintah interupsi individual akan di jelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi baik yang individual maupun yang secara umum akan di abaikan. Bit ini akan dibersihkan atau clearedoleh hardwaresetelah sebuah interupsi di jalankan dan akan di-setkembali oleh perintah RETI. Bitini juga dapat di-set dan di-resetmelalui aplikasi dan intruksi SEI dan CLL.

 Bit 6(T)

Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instructions BLD (Bit Load) and BST (Bit Store) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit yang telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah registerdalam Register File

7 6 5 4 3 2 1 0

R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W

0 0 0 0 0 0 0 0

Bit

Read/write Initial Value


(17)

dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan instruksi BST, dan sebuah bitdi dalam bit ini dapat disalin ke dalam bit di dalam registerpada Register Filedengan menggunakan perintah BLD.

 Bit 5(H)

Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatika BCD.  Bit 4(S)

Merupakan Sign bit. Bit ini selalu merupakan sebuah ekslusif di antara Negative Flag(N) dan two’s Complement Overflow Flag (V).

 Bit 3(V)

Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi aritmatika dua komplemen.

 Bit 2(N)

Merupakan bit Negative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negative di dalam sebuah fungsi logika atai aritmatika.

 Bit 1(Z)

Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah jasil nol “0” dalan sebuah fungsi aritmatika atau logika.

 Bit 0(C)

Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sisa dalam sebuah aritmatika atau logika.


(18)

Data Memory $000 $0000 $001F $0020 $005F $0060 $000 E_END F_END RAMEND

2.1.2 Memori AVR Atmega

Gambar 2.4 Peta Memori Atmega

Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu : 1. Memori Flash

Memori flash adalah memori ROM tempat kode-kode program berada. Kata flash menunjukan jenis ROM yng dapat ditulis dan dihapus secara elektrik. Memori flash terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi dan bagian boot. Bagian aplikasi adalah bagian kode-kode program apikasi berada. Bagian boot adalah bagian yang digunakan khusus untuk booting awal yang dapat diprogram untuk menulis bagian aplikasi tanpa melalui programmer/downloader, misalnya melalui USART.

32 General purpose registers 64 I/O registers Additional I/O registers Internal RAM Flash Boot Section EEPROM


(19)

2. Memori Data

Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan program. Memori data terbagi menjadi empat bagian yaitu :

32 GPR (General Purphose Register) adalah register khusus yang bertugas untuk membantu eksekusi program oleh ALU (Arithmatich Logic Unit), dalam instruksi assembler setiap instruksi harus melibatkan GPR. Dalam bahasa C biasanya digunakan untuk variabel global atau nilai balik fungsi dan nilai-nilai yang dapat memperingan kerja ALU. Dalam istilah processor komputer sahari-hari GPR dikenal sebagai “chace memory”.

I/O register dan Aditional I/O register adalah register yang difungsikan khusus untuk mengendalikan berbagai pheripheral dalam mikrokontroler seperti pin port, timer/counter, usart dan lain-lain. Register ini dalam keluarga mikrokontrol MCS51 dikenal sebagi SFR(Special Function Register).

3. EEPROM

EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati (off), digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap gangguan catu daya.


(20)

2.1.3 Timer/Counter0

Timer/counter0 adalah sebuah timer/counteryang dapat mencacah sumber pulsa/clock baik dari dalam chip (timer) ataupun dari luar chip (counter) dengan kapasitas 8-bitatau 256 cacahan.

Timer/counterdapat digunakan untuk : 1. Timer/counterbiasa

2. Clear Timer on Compare Match(selain Atmega 8) 3. Generatorfrekuensi (selain Atmega 8)

4. Counterpulsa eksternal

2.1.4 Komunikasi Serial Pada Atmega 8

Mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART pada Pin 2 dan Pin 3 untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroler dengan mikrokontroler ataupun mikrokontroler dengan komputer. USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clockyang digunakan antara transmiterdan receiver satu sumber clock. Sedangkan asinkron berarti transmiter dab receiver mempunyai sumber clock sendiri-sendiri. USART terdiri dalm tiga blok yaitu clock generator, transmiter, dan receiver.


(21)

Gambar 2.5 Blok USART

2.1.4.1 Clock Generator

Clock generatorberhubungan dengan kecepatan transfer data (baud rate), register yang bertugas menentukan baud rateadalah register pasangan

Tabel 2.1 Baud Rate

Operating Mode Equation for Calculating Baud Rate

Equaltion for Calculating UBRR Value Asynchronous

Normal Mode

(U2X = 0) = 6 + − = 6 −

Asynchronous Double Speed

Mode (U2X=1) = 8 + − = 8 −

Synchronous


(22)

Dimana :

Foscadalah frekuensi ossilator yang digunakan BAUD adalah transfer bit per detik

2.1.4.2 USART transmiter

Usart transmiter berhubungan dengan data pada Pin TX. Perangkat yang sering digunakan seperti register UDR sebagi tempat penampungan data yang akan ditransmisikan. FlagTXC sebagai akibat dari data yang ditransmisikan telah sukses (complete), dan flag UDRE sebagai indikator jika UDR kosong dan siap untuk diisi data yang akan ditransmisikan lagi.

2.1.4.3 USART receiver

Usart receiver berhubungan dengan penerimaan data dari Pin RX. Perangkat yang sering digunakan seperti register UDR sebagai tempat penampung data yang telah diterima, dan flag RXC sebagi indikator bahwa data telah sukses (complete) diterima.

2.1.5 Arduino Severino Atmega8

Arduino adalah solusi terpaket yang terdiri dari board hardware dengan dengan mikrokontroler AVR serta software yang dikembangkan menggunakan bahasa Java dan menggunakan bahasa C sebagai rujukan dalam pemrograman. Arduino severino adalah board Arduino single sidedversi lama dengan koneksi Serial RS232. Versi terakhir (S3V3) dirancang oleh Adilson Akashi, dengan penyempurnaan di sejumlah bagian, baik rangkaian maupun layout PCB.


(23)

Gambar 2.6 Arduino Severino ATMega8

Gambar 2.7 Bagian-Bagian Arduino yang digunakan

Keterangan :

 A Koneksi Serial RS232 yang digunakan untuk menghubungkan MCU dengan Komputer

 B Power jack dengan tegangan DC sebesar +9v  C Chip ATMega8

A

B

C

D E

F


(24)

 D Pin-pin digital input/output dengan Pin 0 sebagai Rx dan Pin 1 sebagai Tx

 E Pin-pin digital input/output8 – 13  F LED Power

 G Pin jumper, pada posisi 2-3, maka serial dapat digunakan (serial enable), selanjutnya pada posisi 1-2, akan menonaktifkan komunikasi serial dan mengaktifkan external pull-down resistor pada pin 0 (Rx) dan pin 1 (Tx).

2.1.6 Struktur Pemrograman Arduino

Struktur dasar bahasa pemrograman arduino hanya terdiri dari dua bagian

1. Setup()

Fungsi setup() hanya dipanggil satu kali ketika program pertama kali di jalankan. Ini digunakan untuk mendifinisikan mode pin atu memulai komunikasi serial. Fungsi setup() harus di ikut sertakan dalam program walaupun tidak ada statement yang di jalankan.

Void setup() {

// Statement; di eksekusi satu kali }

Void loop() {

// Statement; di eksekusi terus menerus }


(25)

pinMode()= berfungsi untuk mengatur fungsi sebuah pin sebagai INPUT atau OUTPUT.

Serial.begin(9600) = digunakan untuk mengaktifkan fitur UART dan menginisialisasinya.

2. Loop()

Setelah melakukan fungsi setup() maka secara langsung akan melakukan fungsi loop() secara berurutan dan melakukan instruksi-instruksi ayang ada dalam fungsi loop().

digitalWrite()= Berfungsi untuk memberikan nilai LOWatau HIGH pada sebuah pin OUTPUT

voidsetup() {

pinMode(3,OUTPUT);// men-set “pin” 3 sebagai Output pinMode(6, INPUT); // men-set pin 6 sebagai Input Serial.begin(9600);

}

void loop() {

If (digitalRead(6)==HIGH)// membaca input digital pin 6 {

xstart = millis(); //aktifkan timer digitalWrite(3, HIGH); // nyalakan pin 3

delay(1000); // pause selama 1 detik digitalWrite(3, LOW); // matikan pin 3

} }


(26)

 Fungsi delay= Berfungsi untuk memberikan jeda dalam satuan milidetik

digitalRead()= Berfungsi untuk membaca nilai digital LOWatau HIGH dari sebuah pin INPUT

 Fungsi milis()akan memberikan posisi “Stopwatch” terakhir yang bekerja dalam system

Stopwatchbekerja dalam satuan milidetik, menggunakan TIMER0 dan mencatatnya dalam variabel unsigned long timer0_overflow_count. Hitungan akan overflow setelah mencapai 4,294,967,295 (2^32-1)

2.2 Jarak

Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu. Jarak juga bisa menyatakan posisi suatu benda terhadap titik acuan tertentu. Jarak termasuk besaran skalar, dimana tidak bergantung pada arah dan nilainya selalu positif.

2.3 Perpindahan

Berbeda dengan jarak, perpindahan adalah besaran vektor sehingga arah juga berpengaruh.

2.4 Kelajuan (V)

Dalam ilmu fisika, istilah laju/kelajuan menyatakan seberapa jauh sebuah benda berpindah selama selang waktu tertentu. Kaluan merupakan salah satu


(27)

besaran turunan yang tidak bergantung pada arah, sehingga kelajuan termasuk skalar.

2.4.1 Kecepatan Rata-Rata

Kecepatan rata-rata suatu benda yang bergerak didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh benda dibagi waktu tempuh.

− = ℎ

= −

=∆

2.4.2 Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil. Secara matematis, kecepatan sesaat adalah perbandingan perpindahan dengan selang waktu, jika selang waktu mendekati nol. Secara matematis, kecepatan sesaat adalah limit perbandingan perpindahan dengan selang waktu jika selang waktu mendekati nol.

lim ∆ →

∆ ∆

Limit ini dinamakan turunan x terhadap t, dimana dalam kondisi kalkulus (diferensial/integral) ditulis dx/dt:


(28)

= lim

→ −

= 2.4.3 Percepatan Rata-Rata

Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan perubahan kecepatan dengan selang waktu yang diperlukan untuk berubah tersebut. Secara metematis ditulis :

− = ℎ

− = 2− 1

2− 1 ā= ∆

Percepatan merupakan besaran vektor, tetapi untuk gerakan satu dimensi hanya perlu menggunakan tanda (+) dan (-) untuk menunjukkan arah sistem koordinat yang dipakai.

2.4.4 Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat adalah limit perbandingan perubahan kecepatan dengan selang waktu perubahan, dengan selang waktu mendekati nol. Jika digambarkan grafik kecepatan dengan waktu, kecepatan sesaat pada t didefinisikan sebagai kemiringan garis yang menyinggung kurva pada saat itu.

= lim ∆ →

∆ ∆

Percepatan merupakan turunan kecepatan terhadap waktu, dan biasa ditulis dengan notasi dx/dt.


(29)

= lim∆ →∆ =

Karena kecepatan merupakan turunan dari posisi terhadap t, maka percepatan merupakan turunan kedua x terhadap t, secara matematis ditulis :

= = =

2.5 Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatan selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan/kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan/kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak dengan lintasan lurus dengan kelajuan konstan.

Gambar 2.8 Grafik Kecepatan Terhadap Waktu

Berdasarkan grafik diatas, tampak bahwa besar kecepatan bernilai tetap pada setiap satuan waktu. Besar kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus, berawal dari t = 0 hingga t akhir.


(30)

− = ℎ = 2− 1

2− 1 ⊽△

2.6 Java

2.6.1 Sejarah Java

Sejarah Java berawal pada tahun 1991 ketika perusahaan Sun Microsystem memulai Green Project, yakni proyek penelitian untuk membuat bahasa yang akan digunakan pada chip-chip embedded untuk device intellegent consumer electronic. Bahasa tersebut haruslah bersifat multiplatform, tidak tergantung kepada vendor yang memanufaktur chip tersebut.

Dalam penelitian, Projek Green berhasil membuat prototype semacam PDA (Personal Data Assistance) yang dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain dan diberi nama Star 7. Ide berawal untuk membuat sistem operasi bagi Star 7 berbasis C dan C++. Setelah berjalan beberapa lama, James Gosling, salah satu seorang anggota team, merasa kurang puas dengan beberapa karakteristik dari kedua bahasa tersebut kemudian dinamakan Oak. Diinspirasi ketika dia melihat pohon di seberang kaca ruang kantornya. Belakangan Oak beralih nama menjadi java.

Karena pada awalnya ditunjuk untuk pemrograman device kecil, java memiliki karakteristik berukuran kecil, efisien, dan portable untuk berbagai hardware. Projek Green sempat terancam terhenti karena dalam perkembangannya, device ini belum memiliki pasar seperti yang diramalkan


(31)

semula. Selanjutnya java diarahkan untuk pemrograman internet. Secara kebetulan fitur-fitur java yang telah disebutkan sebelumnya sangat sesuai bagi pengembangan internet sehingga dalam beberapa tahun belakangan ini java telah menjadi primadona untuk pemrograman yang berbasis internet.

2.6.2 Definisi Java

Java menurut definisi dari Sun adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Java2 adalah generasi kedua dari java platform (generasi awalnya adalah Java Devlopment Kit). Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine(JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file .class dari suatu program sebagai representasi program yang berisi bahasa mesin. Oleh karena itu, bahasa java di sebut sebagai bahasa pemrograman yang portable karena dapat di jalankan pada semua system operasi, asalkan pada system operasi tersebut terdapat JVM. Platform java terdiri dari kumpulan library, JVM, kelas-kelas loader yang dipaket dalam sebuah lingkungan rutin java, dan sebuah compiler, debuggerdan kakas lain yang dipaket dalam Java Development Kit(JDK). Java2 adalah generasi yang sekarang sedang berkembang dari platform java. Agar sebuah program java di jalankan, maka file dengan ektensi .java harus di kompilasi menjadi file bytecode. Untuk menjalankan bytecode tersebut dibutuhkan JRE (Java Runtime Envirotment) yang memungkinkan pemakai untuk menjalankan program java, hanya menjalankan, tidak untuk membuat kode baru lagi. JRE berisi JVM dan library java yang digunakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini.


(32)

Gambar 2.9 J2SE 5.0

Platform java memiliki tiga buah edisi yang berbeda, yaitu J2EE (Java Enterprise Edition), J2ME (Java2 Mikro Edition) dan J2SE (Java2 Scond Edition). J2EE adalah kelompok dari beberapa API dari Java dan teknologi selain Java. J2EE dibuat untuk membuat aplikasi yang kompleks. J2EE sering dianggap sebagai middleware atau teknologi yang berjalan di server, namun sebenarnya J2EE tidak hanya terbatas untuk itu. Faktanya J2EE juga mencakup teknologi yang dapat digunakan di semua lapisan dari sebuah sistem informasi. Implementasi J2EE menyediakan kelas dasar dan API dari Java yang mendukung pengembangan dan rutin standar untuk aplikasi klien maupun server, termasuk aplikasi yang berjalan di web browser. J2SE adalah lingkungan dasar dari Java. Ruang lingkup keterhubungan J2EE, J2SE dan J2ME dapat di ihat pada gambar 2.4 dibawah ini.


(33)

Gambar 2.10 Ruang Lingkup Keterhubungan J2EE, J2SE dan J2ME

2.6.3 Java2 Enterprise Edition (J2EE)

J2ee (Java 2 Enterprise Edition) adalah sebuah solusi java untuk sebuah software yang ditunjukan untuk sebuah perusahaan dengan skala cukup besar. Hal-hal yang dibutuhkan dalam skala interprise sangat berbeda dengan hal-hal yang dibutuhkan oleh software biasa. J2ee mengandung lebih banyak API (Application Programming Interface) serta dipergunakan dalam arsitektur yang lebih besar daripada J2SE. Dari segi arsitektur n-tier, dimana software tersebut dibagi menjadi beberapa tingkatan/tier yang terpisah tergantung kegunaanya.


(34)

Dari gambar diatas terlihat bahwa J2EE mencakup 3 bagian utama yaitu : client, java ee server, dan database.

User Interface

Bagian ini adalah bagian yang berinteraksi langsung dengan user. Java menyediakan 2 solusi untuk bagian ini, yang pertama dengan menggunakan aplikasi java yang ditaruh di client dan bisa terhubung ke server atau menggunakan halaman web HMTL dinamik.

 Java EE Server

Pada bagian ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu web tier dan business tier. Pada web tier terdapat aplikasi java JSP (Java Server Pages). Web tier ini lebih ke arah web dinamik (dapat menggantikan web HMTL dinamik dikomputer client). Terdapat juga business tier, yaitu sebuah abstraksi dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam proses bisnis diperusahaan. Di bagian ini terdapat program java seperti beans, dan servlet, dan masing-masing dari program tersebut adalah sebuah fungsi dari proses bisnis. Ha ini sesuai dengan fungsi j2ee seagai sebuah IT sistem yang mensupport bisnis perusahaan.

Database Server

Dibagian ini adalah tempat data-data perusahaan disimpan. Bisa berupa database seperti oracle atau merupakan EIS (Enterprise Information System) internal perusahaan. Java disini lebih ke arah menyediakan konektivitas dari aplikasi java kepada database atau sistem internal perusahaan.


(35)

2.6.4 Java2 Standard Edition

J2SE adalah inti dari bahasa pemrograman Java. JDK (Java Devlopment Kit) adalah salah satu tool dari J2SE untuk mengkompilasi dan menjalankan program Java. Di dalamnya terdapat tooluntuk mengkompilasi program Java dan JRE. Tool J2SE yang salah satunya adalah jdk1.5 merupakan tool open source dari Sun.

Java 2 Standard Edition (J2SE), digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi desktopdan Applet(aplikasi java yang dapat dijalankan di dalan browser Web). Pada pemrograman Java terdapat kelebihan lain yang tidak dimiliki bahasa pemrograman lainnya yaitu Applet. Java Applet adalah sebuah program kecil yang dibuat dengan menggunakan bahasa perograman Java, yang diakses melalui halaman Web dan dapat di-downloadke dalam mesin Client yang kemudian menjalankannya didalam jendela web-browser. Java applet dapat secara dinamis menambahkan beberapa fungsi kepada halaman-halaman web yang bersifat statis. Akan tetapi, untuk menjalankannya, sebuah komputer harus memiliki program penjelajah web yang dapat menjalankan Java, seperti Microsoft Internet Explore, Netscape Navigator, Mozilla Firefox,dan Opera.

Ketika sebuah Java Applet dibuat, semua pernyataan Java yang terkandung di dalam kode sumbernya akan di kompilasi menjadi bytecode, yakni sebuah bahasa mesin semu (virtual engine/machine laguage) yang dibentuk oleh Java. Berkas yang berisi Java bytecode ini akan disimpan sebagai sebuah berkas kelas Java (Java class file) didalam sebuah Web server, seperti halnya Apache HTTP Server atau Microsoft Internet Information Service (IIS). Sebuah halaman Web yang hendak menggunakan Applet tersebut harus menggunakan tag


(36)

<APPLET>...</APPLET> di dalam kode sumbernya. Ketika sebuah penjelajah Web milik klien melakukan request kepada halaman Web tersebut menemukan bahwa di dalamnya terdapat tag <APPLET>...</APPLET>, bytecode di dalam java class file akan dieksekusi oleh mesin semu di dalam jendela penjelajah Web, yang dapat berupa Microsoft Java Virtual Machineatau Java Runtime Engine.

2.6.5 Java2 Micro Edition(J2ME)

Java2 Micro Edition atau yang sering disebut J2ME adalah lingkungan pengembangan yang telah didisain untuk meletakkan perangkat lunak Java pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi baik pada sebuah perangkat maka belum tentu juga berfungsi baik pada perangkat yang lainnya. J2ME membawa Java ke dunia informasi, komunikasi, dan perangkat komputasi selain perangkat komputer desktop. J2ME biasa digunakan pada telepone seluler, pager, personal digital assistants(PDA’s) dan sejenisnya.

J2ME adalah bagian dari J2SE, karena itu tidak semua library yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Tetapi J2ME mempunyai beberapa library khusus yang tidak dimiliki J2SE. Arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar 2.5 dibawah ini.


(37)

Gambar 2.12 Arsitektur J2ME

Teknologi J2ME juga memiliki keterbatasan, terutama jika diaplikasikan pada ponsel. J2ME sangat tergantung pada perangkat (device) yang digunakan, bisa dari segi merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan dukungannya terhadap teknologi J2ME. Misalnya, jika sebuah ponsel tidak memiliki kamera maka jelas J2ME pada ponsel tersebut tidak dapat mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi, karena memori pada ponsel sangat terbatas. Sebagian besar ponsel tidak mengijinkan aplikasi J2ME menulis pada filekarena alasan keamanan.

Configuration merupakan Java library minimum dan kapabilitas yang di punya oleh para pengembang J2ME, yang maksudnya sebuah mobile device dengan kemampuan Java akan dioptimalkan untuk menjadi sesuai. Configuration hanyalah mengatur hal-hal tentang kesamaan sehingga dapat dijadikan ukuran kesesuaian antar-device. Misalnya sebuah lampu sepeda dirancang sedemikan rupa sehingga didefinisikan dua buah konfigurasi yaitu CLDC (Connected Limited Device Configuration) untuk perangkat kecil dan CDC (Connected


(38)

Device Configuration) untuk perangkat yang lebih besar. Lingkup CLDC dan CDC dapat dilihat pada gambar 2.6 dibawah ini.

Gambar 2.13 Lingkup Configuration

Profile berbeda dengan configuration, profile membahas sesuatu yang spesifik untuk sebuah perangkat. Dalam J2ME terdapat dua buah profile yaitu MIDP dan Foundation Profile. Keterhubungan pada J2ME beserta mesin virtualnya dapat di lihat pada gambar 2.7 dibawah ini.

Gambar 2.14 Hubungan J2ME dan J2SE

J2SE CDC CLDC

KVM CVM JVM

MIDP

CLDC

Foundation Profile

CDC J2SE


(39)

Bila ada runtime atau logic error Bila masih ada

error kompilasi

Gambar 2.15 Diagram Alur Java Mengedit Source

Code

File Source Code : Source.java

Mengkompile Program : C:\path_source\javac source.java

Hasil Kompilasi : File source.class

Mengeksekusi Program : C:\path_source\java sorce.class


(40)

2.6.6 Struktur Pemrograman Java

Package

Package atau paket adalah cara pengelompokan dan pengorganisasian class-class dalam satu library. Package bekerja dengan membuat directonari dan folder varu sesuai dengan penamaan package, kemudian menyimpan file class pada folder tersebut. Deklarasi package ditulis pada baris paling atas sebelum perintah import, sebagaimana terlihat pada struktur program java diatas. Deklarasi package adalah sbb:

Package speedometer; // nama paketnya speedometer

Package adalah perintah java yang digunakan untuk memberitahukan bahwa suatu class adalah anggota dari package, sedangkan namaPackage dapat berupa susunan direktori tempat dimana file class disimpan atau

package speedometer; import gnu.io.*; /**

*Komentar dalam java */

Modifier class namaKelas{ //deklarasi variable

Modifier methodConstructor(){ //statement

}

Public static void main(){ /* *statement1 *statement2 */ } }


(41)

nama folder. Penulisan nama package dalam java biasanya diawali dengan huruf kecil.

Import

Perintah import digunakan untuk memberitahukan kepada program untuk mengacu pada class-class yang terdapat pada package tersebut dan buka menjalankan class-class. Deklarasi :

Import namaKelas.namaKelas

Import gnu.io.*;// import kelas io

Tanda arsitek (*) digunakan untuk mengimport semua class. Sedangkan untuk mengimpor class nama class dituliskan setelah nama package.

Komentar Dalam java

Komentar adalah catatan yang ditulis bersama kode program yang berguna sebagai catatan/keterangan dari satu kode, sehingga dapat digunakan sebagai referensi dalam pembuatan dokumentasi. Komentar merupakan bagian dari program yang tidak mempengaruhi jalanya program saat program dikompilasi atau dieksekusi.

Dalam penuliasan komentar, java mengizinkan penulisan komentar versi java sendiri yang dapat digunakan sebagai pembuatan dokumentasi html. Selain itu java juga mengadopsi penuliasn versi C dan C++ akan tetapi dapat dibuat dokumentasi html.

Penulisan komentar versi java diawali dengan /**. Didalam tanda tersebut anda dapat menuiskan lebih dari satu baris komentar. Contoh :


(42)

Identifier JAVA

Identifier adalah suatu tanda yang berupa huruf, latar, atau gabungan yang digunakan sebagai nama variable, methode, class, dan sebagainya.

Dekalarasi class

Dalam deklarasi class, pertimbangan dimana dan bagaimana class tersebut digunakan (menentukan modifier). Kemudian berilah nama (identifier) yang sesuai dengan informasi yang dikandung dan dituliskan deklarasi propertysecara lengkap beserta method secara urut. Pilihlah modifieryang sesuai untuk menentukan hubungan dengan classlain.

(modifier_1) namaClass(modufier_2) {

<deklarasi variabel> <deklarasi konstruktor>

<deklarasi methode> }

/**

*ini adalah contoh komentar dalam versi java *menguasai pemrograman java


(43)

Modifier

Modifier adalah keyword java yang berfungsi mengatur hubungan antar class, methode, dan variable. Hubungan yang dimaksud yakni apakah suatu variable, method dan class dalam satu class dapat diakses oleh class dan methode lainnya.

Blok Statement Java

Blok statement adalah himpunan pernyataan yang terdapat diantara kuraung kurawal buka dan kurawal tutup({....}). Blok sendiri terdapat 3 macam, yaitu :

1. Blok class

Blok class dimulai dari tanda “{“ setelah indentifier dan di akhiri dengan tanda “}”. Disini terlihat blok class sebagi hierarkhi tertinggi yang didalamnya terdapat data, blok methode.

2. Blok methode

Blok methode terdapat dalam blok class dan tidak dapat berdiri sendiri. Blok methode terdiri atas data dan struktur control.

3. Blok kontrol

Blok kontrol merupakan representasi struktur control.  Deklarasi methode

Methode adalah bagian pemrograman yang menjelaskan tingkah laku dari objek yang akan diinstan. Methode tidak dapat berdiri sendiri sebagaimana class, dimana letak penulisan berada dalam badan class. Deklarasi methode:


(44)

(modifier) tipeKembalian namaMethode (parameter input) Throw Exception {

// Statement }

2.6.7 Keunggulan Java

Java memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Antara lain :

1. Java bersifat sederhana dan relatif mudah

Java dimodelkan sebagian dari bahasa C++, namun dengan memperbaiki beberapa karakteristik C++, seperti mengurangi kompleksitas beberapa fitur, penambahan fungsionalitas, serta penghilangan beberapa aspek pemicu ketidakstabilan sistem pada C++.

Sebagai contoh, Java menggantikan konsep pewarisan lebih dari satu (multiple inheritance) dengan interface, menghilangkan konsep pointer yang sering membingungkan, otomatisasi sistem alokasi memory, dan sebagainya. Ini membuat Java relatif sederhana dan mudah untuk dipelajari dibandingkan bahasa pemrograman lainnya. 2. Java berorientasi pada objek (Object Oriented)

Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP), bukan seperti Pascal, Basic atau C yang berbasis prosedural. Dalam memecahkan masalah, Java membagi program menjadi objek-objek,


(45)

kemudian memodelkan sifat dan tingkah laku masing-masing. Selanjutnya, Java menentukan dan mengatur interaksi antara objek yang satu dengan lainnya.

3. Java bersifat terdistribusi

Pada dekade awal perkembangan PC (Personal Computer), komputer hanya bersifat workstation tunggal, tdiak terhubung satu sama lain. Saat ini, sistem komputerisasi cenderung terdistribusi, mulai dari workstation client, e-mail server, database server, web server, proxy server,dan sebagainya.

4. Java bersifat Multiplatform

Java bersifat multiplatform, yakni dapat di-“terjemahkan” oleh Java Interpreter sebagi sistem operasi.

5. Java bersifat MultiThread

Thread adalah proses yang dapat dikerjakan oleh program dalam satu waktu. Java bersifat Multithreaded, artinya dapat mengerjakan beberapa proses dalam waktu yang hampir bersamaan.


(46)

2.7 Sensor Cahaya

2.7.1 LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Resistor peka cahaya (Light Dependent Resistor) memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang digunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmuim Selenida (CdSe). Bahan-bahan ini sangat sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan puncaknya sekitar 0,6 µm untuk CdS dan 0,75 µm untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1MΩ dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari 1KΩ ketika ditempkan di bawah sumber cahaya terang.

Gambar 2.16 Lambang LDR

Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral :

Laju Recovery

Bila sebuah LDR dibawa dari sebuah ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap maka nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada geadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju Recovery


(47)

merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200 K/detik (selama 20 menit pertama mulaidari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi dari arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.

Respon Spektral

LDR tidak memiliki sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja, emas, perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan yang paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik.

2.7.2 Photodioda

Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronik ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat di deteksi oleh dioda ini, mulai dari infra red, sinar ultra violet, sampai dengan sinar X.

Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon (Si) arau galium arsenida (GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahay dengan karakteristik panjang gelombang mencakup : 2500 Å – 11000 Å untuk silicon, 8000 Å - 20000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah


(48)

photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal sebuah elektron dan sebuah hole, dimana suatu hole adalah bagian dari ksisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dari gerakan muatan pembawa. Cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.

Gambar 2.17 Photodioda

2.7.3 PhotoTrasnsistor

Phototransistor adalah sebuah transistor yang apabila dikenai cahaya akan mengalirkan elektron sehingga akan terjadi penguatan arus seperti pada transistor.


(49)

2.7.4 Optocoupler

Optocoupler merupakan salah satu jenis komponen yang memanfaatkan sinar sebagai pemicu on/off-nya. Opto berarti optic dan coupler berarti pemicu. Sehingga bisa diartikan bahwa optocoupler merupakan suatu komponen yang bekerja berdasarkan picu cahaya optik opto-coupler termasuk dalam sensor, dimana terdiri dari dua bagian yaitu transmiterdan receiver.

Gambar 2.19 Optocoupler

Bagian pemancar atau transmiter dibangun dari sebuah led infra merah untuk mendapatkan ketahanan yang lebih baik daripada menggunakan ledbiasa. Sensor ini bisa juga digunakan sebagai isolator dari rangkaian tegangan rendah ke rangkaian tegangan tinggi. Selain itu juga bisa digunakan sebagai pendeteksi adanya penghalang adanya transmiter dan receiver dengan memberi ruang uji dibagian tengah antara led dan photo transistor. Penggunaan ini bisa diterapkan untuk mendeteksi putaran motor atau mendeteksi lubang penanda disket pada disk drive komputer.


(50)

2.8 Bluetooth

2.8.1 Pengertian Bluetooth

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk kawasan pribadi (Personal Area Network atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk tukar menukar informasi diantara peralatan-peralatan. Spesifikasi dari peralatan bluetooth dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real timeantara host-host bluetooth dengan jarak terbatas. Kelemahan teknologi ini adalah jangkauanya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

2.8.2 Sejarah Bluetooth

Awal mula dari bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz unlicensed ISM (Industrial Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkau layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth berupa cardyang menggunakan frekusensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari card untuk Wireless Local Area Network(WLAN).

Pembentukan bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan besar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah special Interest Group (SIG)


(51)

yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bleutooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorolla. Saat ini lebih dari 1800 perusahaan diberbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sebagi adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar bluetooth SIG saat ini dimiliki oleh group promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi standar IEEE (802.15)

2.8.3 Asal Nama Bluetooth dan Lambangnya

Nama bluetooth berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh, Harald Blatand yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth kemungkinan karena memang giginya berwarna gelap. Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer peronal dan telepon genggam. Sedangkan logo bluetooth berasal dari penyatuan huruf Jerman yang analoh dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu (Hagall) dan (Blatand) yang kemudian digabungkan.


(52)

Gambar 2.20 Logo Bluetooth

Tabel 2.2 Karakteristik Radio Bluetooth

Parameter Spesifikasi

Frekuesnsi ISM band, 2400-2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batasan frekuensi sendiri, spasi kanal 1 MHz

Maksimum Output Power

Power class 1 : 100 mW (20 dBm) Power class 2 : 2.5 mW (4dBm) Power class 3 : 1 mW (0dBm)

Modulasi GFSK(Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0.5; Modulation Index : 0.28 sampai dengan 0.35

Out of band Spurious Semission

30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm

(operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)

Receiver Actual Sensitivity Level

-70 dBm pada BER 0,1%.

Spurious Emission

30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm Max. usable

level

-20 dBm, BER : 0,1%

2.8.4 Cara Kerja Bluetooth

Sistem bluetooth terdiri dari sebuahradio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flashdanvoice codec. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link


(53)

manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Secara umum blok fungsional pada sistem bluetooth secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.19 dibawah ini.

Gambar 2.21 Blok Fungsi Sistem Bluetooth

Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.

Bluetooth merupakan chip radio yang dimasukkan ke dalam komputer, printer, handphone dan peralatan lainnya. Chip bluetooth ini dirancang untuk menggantikan kabel. Informasi yang biasanya dibawa oleh kabel dengan Bluetooth ditransmisikan pada frekuensi tertentu kemudian diterima oleh chip Bluetooth kemudian informasi tersebut diterima oleh komputer, handphone dan peralatan lainnya.


(54)

Gambar 2.22 Proses Distribusi Aliran Data Dari Host sampai Antena pada Teknologi Bluetooth

Tiga buah lapisan fisik yang sangat penting dalam protokol arsitektur Bluetooth ini adalah :

1. Bluetooth radio, adalah lapisan terendah dari spesifikasi Bluetooth. Lapisan ini mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.

2. Baseband, lapisan yang memungkinkan hubungan Radio Frequency(RF) terjadi antara beberapa unit Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping-spread spectrum yang mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah ditentukan, lapisan ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.

3. LMP (Link Manager Protocol), bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek security seperti autentifikasi dan enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.


(55)

2.8.5 Kelebihan dan Kekurangan

 Kelebihan

1. Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter 2. Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat

3. Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer

4. Dapat digunakan sebagai perantara modem  Kekurangan

1. Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar

2. Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi bleutooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan

3. Banyak mekanisme keamanan bleutooth yang harus diperhatikan untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi 4. Di Indonesia, sudah banyak beredar virus-virus yang disebarkan


(56)

Proses Output Input 2 m L1 L2 Sumber Tegangan BAB III

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan

Gambar 3.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Keterangan :

 L1 = Laser Pointer 1 dengan nyala lampu merah

o L2 = Laser Pointer 1 dengan nyala lampu merah

o S1 = Sensor 1 (Light Dependent Resistors)

o S2 = Sensor 2 (LDR)

o = Lampu indikator sensor 1

o = Lampu indikator sensor 2

Arduino ATMega8 Modul Bluetooth Komputer Power Supply S1 S2 Lampu Indikator Bluetooth


(57)

 Proses pengiriman data hasil pengukuran dari mikrokontroler ke komputer adalah bit per bit.

 Inisialisasi bluetooth dilakukan pada komputer, lalu dilakukan proses sinkronisasi yang kemudian komputer membaca bluetooth sebagai “Com”.

1.2 Skematik Arduino ATMega8


(58)

Gambar 3.3 Skematik Rangkaian Alat

Alat pengukur laju kendaraan ini terdiri dari:

o Power Supply (5v dan 9v)

o Mikrokontroler (Arduino ATMega8)

o Modul Bluetooth (MB-C04)

o 2 Buah Sensor Cahaya (LDR)

o Lampu Indikator Sensor (Hijau dan Merah)


(59)

1.3 TampilanInterfacepada Java

Gambar 3.4 Interface pada Java

Gambar diatas merupakan tampilan pada program java, yang dibuat untuk menampilkan hasil pengukuran. Koneksi yang digunakan adalah dengan menggunakan bluetooth. Berikut penjelasan bagian-bagiannya :


(60)

Gambar 3.5 Penjelasan bagian-bagian interface

1. Terdiri dari beberapa tombol pilihan dengan beberapa fungsi yang berbeda-beda diantarannya:

Port merupakan tombol pilihan untuk menentukan Serial Port yang digunakan, serial port yang digunakan adalah berbentuk “COM”. Ketika program dijalankan, maka program akan menginisialisai Serial Port yang terdapat pada komputer.

1 2

3 4

5 6

7

8

9

10


(61)

Baud Rate merupakan tombol pilihan kecepatan transfer yang memiliki nilai mulai dari 2400, 4800, 9600, dan 19200.

Data Bits merupakan tombol pilihan untuk pengiriman data secara UART dimulai dari 5, 6, 7, 8.

Parity (keseimbangan) merupakan tombol pilihan yang berfungsi sebagai pengecek error pada data yang ditransfer. Pada tombol pilihan ini terdapat nilai ODD (ganjil), EVEN (genap), dan NONE.

Stop Bits Selalu bernilai 1 : merupakan tombol pilihan yang berfungsi sebagai akhir dari komunikasi data. Pada tombol pilihan terdapat 1, 1.5, dan 2.

Flow Controlselalu bernilai NONE. 2. Merupakan Judul dari data yang diterima oleh java

3. Batas waktu start (mulai menghitung) saat sensor 1 terhalang oleh kendaraan.

4. Batas waktu finish (menghentikan waktu) saat sensor 2 terhalang oleh kendaraan.

5. Data yang diterima oleh java, merupakan tampilan waktu kendaraan melintasi kedua buah sensor (dalam satuan detik).

6. Data yang diterima oleh java, merupakan tampilankecepatan kendaraan. 7. Tombol Connect berfungsi untuk menghubungkan antar alat dengan

program tampilan java secara serial.

8. Tombol Disconnect berfungsi untuk memutuskan hubungan antara alat dengan program java secara serial.


(62)

9. Tombol Clear Respon berfungsi untuk menghapus respon dari data yang diterima (menghapus data yang ditunjukkan pada point 3).

10.Tombol Close berfungsi untuk menutup aplikasi atau keluar dari aplikasi. 11.Merupakan status parameter telah terhubung atau belum terhubung, jika

sudah terhubung (tombol Connect ditekan) maka statusnya adalah “Connect”, begitupun sebaliknya jika statusnya belum terhubung maka parameter yang terbaca adalah “Disconnect”.

12.Merupakan status serial yang dipilih atau digunakan, jika status terhubung (tombol Connect ditekan), maka status yang muncul sama seperti Serial Port (Com) yang dipilih. Namun jika keadaan tidak terhubung (Disconnect) maka status yang muncul adalah “ auto”.

13.Merupakan status parameter untuk pemilihan baud rate, data bits, parity, stop bits dan control flow. Jika dalam keadaan tidak terhubung (Disconnect)maka statusnya adalah “auto”.

1.4 Power Supply

Power supply menghasilkan tegangan 5v dan 9v yang dibutuhkan oleh mikrokontroler 9v, sensor masing-masing 5v serta modul bluetooth 5v. Berikut adalah gambar rangkaian power supply 5v dan 9v.


(63)

Gambar 3.6 Rangkaian Power Supply

1.4.1 Fungsi masing-masing komponen Power Supply  Dioda digunakan sebagai penyearah arus

 Capacitor sebagai filter (penyaring), penyimpan tegangan

 IC7805 merupakan IC regulator untuk tegangan keluaran sebesar +5v DC

 IC7809 merupakan IC regulator untuk tegangan keluaran sebesar +9v DC

 Led 1 (D3) sebagai lampu indikator tegangan +5v DC

 Led 2 (D7) sebagai lampu indikator tegangan +9v DC

1.5 Rangkaian Sensor

Dalam pembuatan alat ini, sensor yang digunakan adalah LDR (Light Dipendent Resistor) yang berfungsi sebagai penerima cahaya yang di tembakan kedua buah laser. Ketika sensor ini menerima cahaya, maka keadaan yang dibaca oleh mikrokontroler adalah LOW, begitupun sebaliknya pada saat cahaya laser


(64)

terhalang oleh kendaraan yang melintas, maka keaadaan yang dibaca oleh mikrokontroler adalah HIGH. Berikut adalah gambar rangkaian kedua buah sensor :

Gambar 3.7 Rangkaian Pull-Uppada Sensor

1.6 Modul Bluetooth

3.6.1 Modul Bluetooth MB-C04

Modul bluetooth ini berfungsi untuk mengirimkan data hasil pengukuran dari mikrokontroler ke komputer, berikut adalah gambar dari modul bluetooth tersebut:


(65)

Gambar 3.8 Modul Bluetooth MB-C04

Gambar 3.9 Skema Modul Bluetooth MB-C04

 Beroperasi sebagai Slave

 Key “0000”

 Komputer mendeteksi modul sebagai “COM”.

3.6.2 Proses Koneksi Modul bluetooth dengan Bluetooth pada Komputer

Komunikasi dua buah bluetooth akan berjalan apabila keduanya telah terkoneksi satu sama lain (sinkron), berikut merupakan cara melakukan koneksi antar dua buah bluetooth :

RX TX

+5v

MCU RX TX Port D1/Pin 2


(66)

1. Lakukan pencarian pada modul bluetooth MB-C04 seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 3.10 Langkah 1 Pencarian Modul Bluetooth

Kemudian klik tombol next untuk mencari modul bluetooth yang tersedia pada alat, yakni modul MB-C04, jika pencarian berhasil maka pada komputer akan terlihat gambar seperti dibawah ini :


(67)

Gambar 3.11 Langkah 2 Pencarian Modul Bluetooth

Pada gambar diatas, modul bluetooth MB-C04 terdeteksi dengan nama Spp, kemudian pilih Spp dan klik next, hingga muncul perintah seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.12 Langkah 3 Pencarian Modul Bluetooth

Setelah muncul perintah seperti gambar diatas, langah selanjutnya adalah memberikan tanda centang pada Spp kemudian klik tombol next, hingga muncul seperti gambar berikut, kemudian klik Finish:


(68)

Gambar 3.13 Langkah 4 Pencarian Modul Bluetooth

Gambar 3.14 Langkah 5 Pencarian Modul Bluetooth

Setelah proses pencarian selesai, maka pada windows explore akan terlihat gambar koneksi serial, seperti pada gambar diatas.


(69)

1.7 Laser Pointer

Laser pointer berfungsi sebagai penghasil cahaya yang akan diterima kedua buah sensor (LDR), dengan menggunakan laser pointer cahaya yang dihasilkannya akan tegak lurus mengenai sensor tersebut.

Gambar 3.15 Laser Pointer

1.8 Lampu Indikator

Lampu indikator ini berfungsi sebagai sinyal ketika sensor telah terhalang oleh kendaraan. Jika sensor 1 terhalang oleh kendaraan, maka lampu hijau akan menyala. Selanjutnya jika sensor kedua terhalang oleh kendaraan maka lampu merah akan menyala dan lampu hijau akan padam.


(70)

Ya Tidak

Ya Tidak

1.9 Flowchart

Gambar 3.17 Diagram Alur Sistem Pada Alat START

Baca SENSOR 1

Apakah SENSOR 1 terhalang?

Start Timer (milidetik)

Baca SENSOR 2

Apakah SENSOR 2 terhalang? STOP Timer Nyalakan Lampu INDIKATOR 1 Hitung Waktu (detik)

Kecepatan = Jarak Sensor / Waktu

Kirim Data Kecepatan, Data Waktu Tempuh Melalui

UART/Bluetooth

Nyalakan Lampu INDIKATOR 2

Matikan Lampu INDIKATOR 1 Deklarasi Variabel Konfigurasi

I/O Inisialisasi UART

Matikan Lampu INDIKATOR 2

Kirim Data Waktu SENSOR 1

Kirim Data Waktu SENSOR 2


(71)

Tidak

Ya

Ya

Gambar 3.18 Diagram Alur Sistem Tampilan Java START

Inisialisasi PORT

Apakah Tombol Connect ditekan?

Pilih PORT

Menghubungkan COM

Apakah Tombol Disonnect ditekan

END

Menunggu Data (Hasil Pengukuran)

Tampilkan Data Kecepatan

Apakah Tombol Clear ditekan?

Hapus Data Hasil Pengukuran

Apakah Tombol Cose ditekan?


(72)

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

1.1 Data Hasil Pengukuran

Pada pengukuran yang telah dilakukan, data diambil dari 10 kali pengukuran dengan menggunakan kendaraan yang sesungguhnya dan dengan interval kecepatan sebesar 10 Km/Jam.

Keterangan

 Perhitungan menggunakan Rumus GLB yaitu v =

o v = kecepatan kendaraan

o s = jarak sensor 2 meter = 0.002 km

o t = waktu tempuh kendaraan

 Percobaan dilakukan dengan selisih kecepatan 10Km/Jam

 Percobaan dilakukan dengan kendaraan yang memenuhi syarat hukum GLB (Gerak Lurus Beraturan), dengan kata lain kendaraan melaju dengan kecepatan konstan.

 Tidak ada kendaraan yang melintas melewati kedua buah sensor dari arah yang berlawanan.

 Percobaan dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda 2 (motor) yang memiliki speedometer digital, berikut gambaran pengambilan data :


(73)

Kecepatan Konstan

Sensor 1 Sensor 2

Bluetooth

Bluetooth Laptop

Laser Pointer Laser Pointer

2 meter

Gambar 4.1 Ilustrasi Pengambilan Data Kecepatan

Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran

NO Kecepatan Hasil Pengukuran (Km/Jam) Kecepatan Sesungguhnya (Km/Jam) Selisih Kecepatan (Km) Waktu Tempuh(detik)

1 9.97 10 0.03 0.72

2 19.94 20 0.06 0.36

3 30.51 30 0.51 0.24

4 40.68 40 0.68 0.18

5 50.76 50 0.76 0.14

6 61.02 60 1.02 0.12

7 71.05 70 1.05 0.10

8 80.90 80 0.9 0.09

9 91.31 90 1.31 0.08

10 101.02 100 1.02 0.07

Rangkaian Alat

Tampilkan dengan Java


(74)

= 100%

Keterangan :

 KS = Kecepatan Sesungguhnya

 SNP = Selisih Nilai Pengukuran

1.2 Analisa Hasil Pengukuran

Tabel 4.7 Perhitungan Presentase Kesalahan

NO Kecepatan Hasil Pengukuran (Km/Jam) Kecepatan Sesungguhnya (Km/Jam) Selisih Kecepatan (Km) Error (%)

1 9.97 10 0.03 0.3

2 19.94 20 0.06 0.3

3 30.51 30 0.51 1.71

4 40.68 40 0.68 1.7

5 50.76 50 0.76 1.52

6 61.02 60 1.02 1.7

7 71.05 70 1.05 1.5

8 80.90 80 0.9 1.12

9 91.31 90 1.31 1.45

10 101.02 100 1.02 1.02


(75)

1.3 Analisa Kecepatan Transfer Data (Baud Rate)

Gambar 4.2 Baud Rate 2400

Kecepatan transfer data 2400 bit per detik maka 1 bit membutuhkan : = .


(76)

Gambar 4.3 Baud Rate 4800

Kecepatan transfer data 4800 bit per detik maka 1 bit membutuhkan :

= . detik


(77)

Gambar 4.4 Baud Rate 9600

Kecepatan transfer data 9600 bit per detik maka 1 bit membutuhkan :

= . detik


(78)

Gambar 4.5 Baud Rate 19200

Kecepatan transfer data 19200 bit per detik maka 1 bit membutuhkan :

= . detik


(79)

BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari hasil pengukuran serta perbandingan yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

1. Alat pengukur laju kendaraan ini berfungsi dengan baik dan berjalan sesuai dengan keinginan yang diharapkan.

2. Alat pengukur laju kendaraan ini dapat disinkronkan dengan perangkat lunak java menggunakan koneksi nirkabel (bluetooth). 3. Komunikasi bluetooth dilakukan dengan menggunakan modul

yang berfungsi sebagai Serial Port (COM).

4. Kesalahan rata-rata alat pengukur laju kendaraan ini dalam persentase sebesar 1,23%

1.2 Saran

Dari hasil perencanaan, pengujian serta kesimpulan tugas akhir Rancang Bangun Alat Pengukur Laju Kendaraan Berbasis Mikrokontroler Arduino Atmega8, diharapkan mampu memberikan solusi kepada petugas lalu lintas dalam melaksanakan tugas patrolinya dijalan bebas hambatan (jalan Tol), sehingga terus dapat memantau setiap laju kendaraan yang melintas di bawah batas maksimum atupun diatas batas maksimum yang telah ditentukan.

Penulis mengharapkan kelanjutan dari perancangan ini dapat memberi manfaat yang lebih besar untuk dunia perancangan elektronika.


(80)

(81)

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Beny. 2004.

Menguasai Java2 dan Object Oriented Programming

.

Yogyakarta : ANDY.

Dr. Hariyanto, Bambang.

Esensi-Esensi Bahasa Pemrograman Java.

Edisi

Revisi, Bandung : INFORMATIKA.

Rangkuti, Syahban.

Mikrokontroller ATMEL AVR

. Edisi Revisi, Bandung:

INFORMATIKA.

Shalahuddin, Muhammad dan Rosa A.S.

Pemrograman J2ME

. Edisi Revisi,

Bandung : INFORMATIKA.

Winoto,

Ardi

.

Mikrokontroler

AVR

Atmega8/32/16/8535

Dan

Pemrogramannya Dengan Bahasa C Pada WinAVR.

Edisi Revisi,

Bandung : INFORMATIKA.

http://

materijava.wordpress.com

/2009/09/24/struktur-program-java

http://

www.arduino.cc

/playground/Code/Time

http://

elkaubisa.blogspot.com

/2008/04/light-dependent-resistor-ldr.html

http://

alumni.media.mit.edu

/~benres/simpleserial/

http://

www.agusbj.staff.ugm.ac.id

/web/index.php?option=com_content&view=a

rticle&id=73:libraryrxtxjarkomunikasiserialdenganjavadanoswindows

catid=37:programming&Itemid=91


(82)

Riwayat Hidup Penulis

Data Pribadi

Nama Lengkap

:

Indra Purnama

Jenis Kelamin

:

Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir

:

Subang, 17 April 1986

Kewarganegaraan

:

Indonesia

Status Perkawinan

:

Belum Menikah

Tinggi/Berat Badan

:

165 cm/61 Kg

Kesehatan

:

Sangat Baik

Agama

:

Islam

Alamat Lengkap

:

Kp.Sukaasih Ds.Muara Rt/Rw 003/003

Kec. Blanakan Kab.Subang

Telepon/hp

:

085220000577

Email

:

indrapurnama17@gmail.com

indra17purnama@yahoo.com

Pendidikan

1994 - 2000

:

SD. Sindanglaut II, Subang

2000 – 2003

:

SMP Negeri 1 Blanakan, Subang

2003 – 2006

:

SMA Negeri 1 Subang

2006 – 2011

:

Program Sarjana (S-1) Teknik Elektro


(1)

Gambar 4.4 Baud Rate 9600

Kecepatan transfer data 9600 bit per detik maka 1 bit membutuhkan :

= . detik


(2)

Gambar 4.5 Baud Rate 19200

Kecepatan transfer data 19200 bit per detik maka 1 bit membutuhkan :

= . detik


(3)

BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari hasil pengukuran serta perbandingan yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

1. Alat pengukur laju kendaraan ini berfungsi dengan baik dan berjalan sesuai dengan keinginan yang diharapkan.

2. Alat pengukur laju kendaraan ini dapat disinkronkan dengan perangkat lunak java menggunakan koneksi nirkabel (bluetooth). 3. Komunikasi bluetooth dilakukan dengan menggunakan modul

yang berfungsi sebagai Serial Port (COM).

4. Kesalahan rata-rata alat pengukur laju kendaraan ini dalam persentase sebesar 1,23%

1.2 Saran

Dari hasil perencanaan, pengujian serta kesimpulan tugas akhir Rancang Bangun Alat Pengukur Laju Kendaraan Berbasis Mikrokontroler Arduino Atmega8, diharapkan mampu memberikan solusi kepada petugas lalu lintas dalam melaksanakan tugas patrolinya dijalan bebas hambatan (jalan Tol), sehingga terus


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Beny. 2004. Menguasai Java2 dan Object Oriented Programming. Yogyakarta : ANDY.

Dr. Hariyanto, Bambang. Esensi-Esensi Bahasa Pemrograman Java. Edisi Revisi, Bandung : INFORMATIKA.

Rangkuti, Syahban. Mikrokontroller ATMEL AVR. Edisi Revisi, Bandung: INFORMATIKA.

Shalahuddin, Muhammad dan Rosa A.S. Pemrograman J2ME. Edisi Revisi, Bandung : INFORMATIKA.

Winoto, Ardi. Mikrokontroler AVR Atmega8/32/16/8535 Dan

Pemrogramannya Dengan Bahasa C Pada WinAVR. Edisi Revisi,

Bandung : INFORMATIKA.

http://materijava.wordpress.com/2009/09/24/struktur-program-java

http://www.arduino.cc/playground/Code/Time

http://elkaubisa.blogspot.com/2008/04/light-dependent-resistor-ldr.html


(6)

Riwayat Hidup Penulis

Data Pribadi

Nama Lengkap : Indra Purnama Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 17 April 1986 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah Tinggi/Berat Badan : 165 cm/61 Kg

Kesehatan : Sangat Baik

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Kp.Sukaasih Ds.Muara Rt/Rw 003/003 Kec. Blanakan Kab.Subang

Telepon/hp : 085220000577

Email : indrapurnama17@gmail.com

indra17purnama@yahoo.com

Pendidikan

1994 - 2000 : SD. Sindanglaut II, Subang 2000 – 2003 : SMP Negeri 1 Blanakan, Subang 2003 – 2006 : SMA Negeri 1 Subang

2006 – 2011 : Program Sarjana (S-1) Teknik Elektro Universitas Komputer Indonesia, Bandung