29 Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan
Pusat Pelatihan Bulutangkis di Yogyakarta
atau parket hardwood. Finishing lantai harus kusam untuk menghindari kesilauan.Nilai reflektansi finishing lantai harus di antara 20 – 40.
2.4.2. Dinding Arena
Lapangan bulutangkis yang ideal memiliki empat bidang dinding tanpa jendela atau roof light. Tidak boleh terdapat elemen tambahan yang
dapat menimbulkan distraksi, terutama yang berwarna terang. Hendaknya tidak terdapat cekungan atau tonjolan yang dapat memerangkap kok.
Finishing dinding harus berwarna kusam dengan nilai reflektansi 30 – 50. Warna yang dapat memberikan kondisi permainan terbaik adalah
warna hijau setara Dulux Colour 30 GG 45362 atau biru setara Dulux Colour 86 BG 43321.
2.4.3. Plafond
Finishing plafond harus berwarna kusam dengan nilai reflektansi 70 - 90. Warna dengan nilai reflektansi lebih dari 90 misalnya putih dapat
menimbulkan distraksi dan tidak boleh digunakan.
Gambar II.14. Dinding GOR Berwarna Hijau Sumber : http:www.PBDjarumprofilgor.html
Gambar II.13. Lapangan PB Djarum Kudus Sumber : http:www.PBDjarumprofilgor.html
30 Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan
Pusat Pelatihan Bulutangkis di Yogyakarta
2.5. KOMPONEN BANGUNAN DALAM GEDUNG OLAHRAGA 2.5.1. Kompartemenisasi Penonton dan Sirkulasi Pengunjung
2.5.1.1. Kompartemenisasi Penonton Kompartemenisasi penonton harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1.Daerah penonton harus dibagi dalam kompartemen yang masing- masing menampung penonton minimal 200 orang atau maksimal
300 orang. 2.Antar dua kompartemen yang bersebelahan harus dipisahkan
dengan pagar permanen transparan minimal setinggi 1,2 m, maksimal 2 m.
2.5.1.2. Sirkulasi Pengunjung Sirkulasi gedung olahraga yang terdiri dari penonton pemain dan
pengelola masing-masing harus disediakan pintu untuk masuk ke dalam gedung. Sirkulasi bagi masing-masing kelompok agar diatur sesuai
dengan bagan sebagai berikut.
Keterangan:
Bagan II.1. Sirkulasi Pengunjung Sumber: SK SNI T – 26 – 1991 - 03
Sirkulasi penonton Sirkulasi pengelola
Sirkulasi pemain dan pelatih Hubungan langsung
Hubungan tidak langsung
31 Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan
Pusat Pelatihan Bulutangkis di Yogyakarta
2.5.2. Tribun
Bentuk tribun terdiri dari 2 tipe, tipe lipat dan tipe tetap. Tipe lipat bersifat untuk membuat tempat duduk atau fleksibilitas arena.
1 Pemisah tribun harus memenuhi ketentuan sebagai berikut. Pemisahan antara tribun dan area dipergunakan pagar transparan
dengan tinggi minimal 1 m, maksimal 1,2 m. Tribun yang berupa balkon dipergunakan pagar dengan tinggi bagian
masif minimal 0,4 m dan tinggi keseluruhan antara 1 – 1,2 m. Jarak antara pagar dengan tempat duduk terdepan tribun minimal 1,2
m.
Gambar II.16. Tribun Tipe Tetap Sumber : SK SNI T – 26 – 1991 - 03
Gambar II.15. Tribun Tipe Lipat Sumber : SK SNI T – 26 – 1991 - 03
Gambar II.17. Ukuran Pemisah Arena dan Tribun Sumber : SK SNI T – 26 – 1991 - 03
32 Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan
Pusat Pelatihan Bulutangkis di Yogyakarta
2 Tribun khusus untuk penyandang cacat harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.
Diletakkan di bagian paling depan atau paling belakang dari tribun penonton.
Lebar tribun untuk kursi roda minimal 1,4 m, ditambah dengan selasar minimal lebar 0,9 m.
2.5.3. Pintu, Penerangan, dan Ventilasi