Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan
Jl. Babarsari No.44 Yogyakarta 55281 Indonesia KotakPos 1086 Telp.+62-274-487711 hunting Fax. +62-274-487748
63
A. Pengujian Bahan - 63
A.10. PEMERIKSAAN KANDUNGAN ZAT ORGANIK DALAM AGREGAT KASAR
VI. Waktu pemeriksaan : 29 September 2015
VII. Bahan
c. Agregat kasa, asal : Kasongan, berat : 120 gram
d. Larutan NaOH 3
VIII. Alat
Gelas ukur, ukuran : 250 cc IX.
Sketsa
X. Hasil
Setelah didiamkan selama 24 jam, warna larutan di atas pasir sesuai dengan warna
Gardner Standard Color
sesuai dengan No. 11.
Kesimpulan : Warna
Gardner Standard Color
No. 11 yaitu kuning agak tua, maka
syarat terpenuhi OK.
200 cc 120 gr
NaOH 3
Agregat kasar gerabah
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan
Jl. Babarsari No.44 Yogyakarta 55281 Indonesia KotakPos 1086 Telp.+62-274-487711 hunting Fax. +62-274-487748
64
A. Pengujian Bahan - 64
A.11. PEMERIKSAAN SOUNDNESS TEST PADA KERIKIL
V. Waktu pemeriksaan : 7 April 2016
VI. Bahan
a. Kerikil gerabah, asal
: Kasongan, berat : 1000 gram b.
Na
2
SO4 pekat VII.
Alat a.
erlenmeyer, ukuran : 1000 cc b.
Timbangan c.
Tungku
oven
, suhu antara 105-110
o
C d.
Kerikil + pan masuk tungku tanggal 6 April 2016 jam 14.10 WIB VIII.
Hasil Kerikil + pan keluar tungku tanggal 7 April 2016 jam 14.10 WIB
a. Berat Kerikil
= 1000 gram
b. Berat setelah direndam Na
2
SO
4
= 994 gram
Kesimpulan : Kandungan lumpur 0,6 12, syarat terpenuhi
Yogyakarta, Kepala Laboratorium SBB
Dinar Gumilang Jati, S.T., M.Eng Kandungan lumpur =
100 1000
994 1000
=
0,6
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan
Jl. Babarsari No.44 Yogyakarta 55281 Indonesia KotakPos 1086 Telp.+62-274-487711 hunting Fax. +62-274-487748
65
B. Pembuatan Mix Design - 65 B.
PEMBUATAN
MIX DESIGN i.
Langkah pertama
Menentukan nilai
slump
yaitu 25 – 100 mm
ii. Langkah ke-dua
Menentukan ukuran butir maksimum agregat yang akan digunakan yaitu 19 mm
iii. Langkah ke-tiga
Memperkirakan kebutuhan campuran air dan udara berdasarkan nilai
slump
dan butir maksimum agregat. Dengan perencanaan beton
nonair-entrained,
nilai
slump
25 – 100 mm dan butir maksimum agregat 19 mm, maka menurut tabel
B.1 didapatkan kebutuhan air sebesar 202 kgm
3
dan kadar udara sebesar 2. Tabel B.1 Approximate Mixing Water dan Air Content Requirements for Different
Slumps and Nominal Maximum Sizes of Aggregate Aggregate size
9.5 mm 12.7 mm
19.0 mm Air-entrained concrete
Water,kgm
3
of concrete Slump, 25 to 50 mm
181 175
166 Slump, 75 to 100 mm
202 193
181 Slump, 125 to 150 mm
211 199
187 Recommended average total air content,,
for level of exposure Mild exposure
4.5 4
4 Moderate exposure
6 5.5
5 Extreme exposure
7.5 7
6 Nonair-entrained concrete
Water,kgm
3
of concrete Slump, 25 to 50 mm
208 199
187 Slump, 75 to 100 mm
228 217
202 Slump, 125 to 150 mm
237 222
208 Approximate amount of entrapped air in
nonair-entrained concrete, 3
2.5 2
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan
Jl. Babarsari No.44 Yogyakarta 55281 Indonesia KotakPos 1086 Telp.+62-274-487711 hunting Fax. +62-274-487748
66
B. Pembuatan Mix Design - 66