Psikologi Lansia TINJAUAN LANDASAN TEORITIKAL APARTEMEN UNTUK LANSIA POTENSIAL DI JAKARTA SELATAN.

50 BAB III TINJAUAN LANDASAN TEORITIKAL

3.1 Psikologi Lansia

3.1.1 Pengertian Masa usia lanjut adalah masa perkembangan terakhir dalam hidup manusia. Dikatakan sebagai perkembangan terakhir oleh karena ada sebagian anggapan bahwa perkembangan manusia berakhir setelah manusia menjadi dewasa. Manusia tidak pernah berhenti sampai ia mati, bisa saja perkembangan fisik berhenti sampai masa remaja, tetapiperkembangan psikologis, sosial, dan spiritualtidak akan pernah berhenti. Proses menua aging adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. 39 3.1.2 Toeri Penuaan Psikologis lansia ditentukan oleh proses penuan seseorang dan proses tersebut pada tiap orang berbeda-beda. Secara garis besar teori penuaan dibagi menjadi teori biologis, teori psikologis, dan teori sosiokultural Stanley dan Beare, 2007. 40 3.1.2.1 Teori Biologis Teori biologi mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian. Perubahan-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekuler dan seluler dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat dan melawan penyakit. 39 Belajar Psikologi.compsikologi-lansia diakses pada tanggal 6 September 2015 40 Setyawati, Nina. 2012. The correlation of mental status with the independence of activities of daily living in elderly in the Banjardowo village Genuk Semarang. 51 3.1.2.2 Teori Psikologis Teori ini memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi biologi pada kerusakan anatomis.  Teori Kepribadian Teori kepribadian menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan psikologis tanpa menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia. Tahap akhir kehidupan sebagai waktu ketika orang mengambil suatu inventaris dari hidup mereka, suatu waktu untuk melihat kebelakang dari pada melihat ke depan. Selama proses refleksi ini lansia harus mengahadapi kenyataan hidupya secara retrospektif.  Teori perkembangan Tugas perkembangan adalah aktivitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang sukses.  Teori disengagement Teori ini menggambarkan penarikan diri oleh lansia dari peran bermasyarakat dan tanggung jawabnya. Penarikan diri ini dapat diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari dan penting untuk fungsi yang tepat dari masyarakat yang sedang tumbuh.  Teori aktivitas Teori ini merupakan jalan menuju penuaan yang sukses yaitu dengan cara tetap aktif.Menurut teori aktivitas activity theory, semakin orang dewasa lanjut aktif dan terlibat, semakin kecil kemungkinan mereka menjadi renta dan semakin besar kemungkinan mereka merasa puas dengan kehidupannya. Dalam hal ini penting bagi para dewasa lanjut untuk menemukan peran-peran pengganti untuk tetap menjaga keaktifan mereka dan keterlibatan mereka didalam aktivitas kemasyarakatan. Dengan adanya aktivitas pengganti ini maka dapat menghindari individu dari perasaan tidak berguna, 52 tersisihkan, yang membuat mereka menarik diri dari lingkungan.  Teori kontinuitas Teori ini dikenal sebagai teori perkembangan yang merupakan suatu kelanjutan dari kedua teori sebelumnya dan mencoba untuk menjelaskan dampak kepribadian pada kabutuhan untuk tetap aktif atau memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dan terpenuhinya kebutuhan di masa tua. 3.1.3 Perubahan pada lansia Perubahan pada lanjut usia diantaranya adalah:  Perubahan fisik: sel, persarafan, pendengaran, penglihatan, perabaan, kardiovaskuler, pengaturan temperatur tubuh, respirasi, sistem kulit dan muskulosletal.  Perubahan mental Faktor-faktor yang menpengaruhi perubahan mental antara lain : pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa, kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturunan herediter dan lingkungan.  Perubahan psikososial 41 Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain- lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik konatif meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan. Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai berikut: 1. Tipe Kepribadian Konstruktif Construction personalitiy, tipe ini tidak banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua. 41 Belajar Psikologi.compsikologi-lansia diakses pada tanggal 6 September 2015 53 2. Tipe Kepribadian Mandiri Independent personality, pada tipe ini ada kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya. 3. Tipe Kepribadian Tergantung Dependent personalitiy, pada tipe ini biasanya sangat dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedukaannya. 4. Tipe Kepribadian Bermusuhan Hostility personality, pada tipe ini setelah memasuki lansia tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-marit. 5. Tipe Kepribadian Kritik Diri Self Hate personalitiy, pada lansia tipe ini umumnya terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau cenderung membuat susah dirinya. Perubahan psikologis tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah: a. Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya. b. Pensiun, nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. c. Merasakan atau sadar akan kematian sense of awareness of mortality. d. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih sempit. e. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan dengan pasangan hidup, keluarga dan teman-teman. f. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri. 54  Perubahan spiritual Perkembangan spiritual pada usia lanjut juga mengalami perubahan, perkembangan yang dicapai tingkatan ini berfikir dan bertindak dengan memberikan contoh cara mencintai dan keadilan. Nugroho,2008 dalam Setyawati

3.2 Tinjauan dan Batasan Ruang Dalam, Ruang Luar dan Ruang Komunal