STRUKTUR PEMERINTAHAN RI MENURUT UUD 194

KELOMPOK 7
MEMPERSEMBAHK
AN
Abdulraiz-raish.blogspot.com

Struktur pemerintahan indonesia
menurut
uud 1945 amandemen
Disusun Oleh :
ABDUL RAIS P
SITI FAHMIA
SANGKALA
ALOYSIUS JANDEL SANO

SISTEM PEMERINTAHAN RI

A. Pengertian sistem pemerintahan
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua
kata system dan pemerintahan. Kata system merupakan
terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti
susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan

Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang
berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa
Indonesia, kata-kata itu berarti:
Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh
melakukan sesuatau,
Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu
wilayah, daerah, atau Negara,
Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam
memerintah.

SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK
INDONESIA
Pemerintahan dalam arti luas.
Pemerintahan dalam arti yang sempit,
 Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu
tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen
pemerintahan yang bekerja saling bergantungan
dan memengaruhi dalam mencapai tujuan dan
fungsi pemerintahan.
Sistem pemerintahan Indonesia.


Pokok-pokok Sistem Pemerintahan
Indonesia

1) Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi
daerah yang luas. Wilayah negara terbagi dalam
beberapa provinsi.
2) Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan
sistem pemerintahan presidensial.
3) Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih dan
diangkat oleh MPR untuk masa jabatan lima tahun.
Untuk masa jabatan 2004-2009, presiden dan wakil
presiden akan dipilih secara langsung oleh rakyat
dalam satu paket.
4) Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan
bertanggung jawab kepada presiden.
5) Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan


Lembaga negara menurut uud
1945 amandemen
UUD 1945
AMANDEMEN

MPR

DPR

DPD

PRESIDEN &
WAPRES

BPK

MK

MA


KY

MAJELIS
PERMUSYAWARATAN
RAKYAT (MPR)

7

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)







Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah salah satu lembaga
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, yang terdiri atas
anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan

Daerah.
Jumlah anggota MPR periode 2009–2014 adalah 692 orang, terdiri
atas 560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan
anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat
anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasalpasal UUD, menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan
putusan, hak imunitas, dan hak protokoler. Setelah Sidang MPR
2003, Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat tidak
lagi oleh MPR. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di
ibukota negara.

TUGAS DAN WEWENANG MPR
KELENGKAPAN
MPR














Mengubah dan menetapkan (UndangUndang Dasar Republik Indonesia
1945), (Undang-Undang Dasar)
Melantik Presiden dan Wakil Presiden
berdasarkan hasil pemilihan umum.
Memutuskan usul DPR berdasarkan
putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk
memberhentikan Presiden / Wakil
Presiden dalam masa jabatannya.
Melantik Wakil Presiden menjadi
Presiden apabila Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak
dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya.

Memilih Wakil Presiden dari 2 calon
yang diajukan Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden
dalam masa jabatannya.
Memilih Presiden dan Wakil Presiden
apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya.

ALAT

Pimpinan MPR 2009–2014 adalah:
Pimpinan MPR terdiri atas seorang
ketua dan 4 orang wakil ketua yang dipilih
dari dan oleh Anggota MPR dalam Sidang
Paripurna MPR

Panitia Ad Hoc
Panitia ad hoc MPR terdiri atas pimpinan
MPR dan paling sedikit 5% (lima persen)
dari jumlah anggota dan paling banyak 10%

(sepuluh persen) dari jumlah anggota yang
susunannya mencerminkan unsur DPR dan
unsur DPD secara proporsional dari setiap
fraksi dan Kelompok Anggota MPR.

PRESIDEN & WAKIL
PRESIDEN

10

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD, dan dalam
melakukan kewajibannya dibantu oleh Wakil Presiden. (Pasal 4) Presiden berhak
mengajukan RUU, dan menetapkan Peraturan Pemerintah untuk menjalankan UU
(Pasal 5).
Tugas dan wewenang Presiden antara lain:
1. Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL dan AU (Pasal 10).
2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain
dengan persetujuan DPR, terutama yang menimbulkan akibat yang luas dan
mendasar bagi Negara (Pasal 11).

3. Menyatakan keadaan bahaya, yang syarat dan akibatnya ditetapkan dengan UU
(Pasal 12).
4. Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13).
5. Presiden memberikan grasi dengan pertimbangan MA, dan memberikan amnesty
dan abolisi dengan pertimbangan DPR (Pasal 14).
6. Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan menurut UU
(Pasal 15).
7. Presiden membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasehat dan
pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16).
8. Presiden juga berhak mengangkat menteri-menteri sebagai pembantu Presiden
11
(Pasal 17).

DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT
(DPR)

12


Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR)






Dewan Perwakilan Rakyat adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat
dan memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang.
DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.
DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum, yang
dipilih berdasarkan hasil Pemilihan Umum.
Adapun pimpinan saat ini (2010) sebagai berikut:
1. Ketua: H. Marzuki Alie, SE., MM. (Fraksi Partai Demokrat)
2. Wakil Ketua: Ir. Taufik Kurniawan, MM. (Fraksi Partai Amanat
Nasional)
3. Wakil Ketua: Drs. H. Priyo Budi Santoso (Fraksi Partai Golongan
Karya)

4. Wakil Ketua: Ir. H. Pramono Anung Wibowo, MM. (Fraksi Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan)
5. Wakil Ketua: H.M. Anis Matta, Lc. (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera)

TUGAS DAN KEWENANGAN DPR :

























Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama
Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang
tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan
Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah
Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD
Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan
negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan;
Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota
Komisi Yudisil
Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk
ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden
Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden
untuk ditetapkan;
Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta, menerima
penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti
dan abolisi
Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain
Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
Memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN dan rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;
Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap
pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya

ALAT KELENGKAPAN DPR :
1.Pimpinan
2.Komisi
3.Badan Musyawarah
4.Badan Anggaran
5.Badan Kehormatan
6.Badan Legislasi
7.Badan Urusan Rumah Tangga
8.Badan Kerja Sama Antar-Parlemen
9.Panitia Khusus
FUNGSI DPR :
10.Fungsi legislasi berkaitan dengan
wewenang DPR dalam
pembentukan undang-undang.
11.Fungsi anggaran, berwenang
menyusun dan menetapkan
RAPBN bersama presiden.
12.Fungsi pengawasan, melakukan
pengawasan terhadap
pemerintah.

HAK DPR :
1. Hak interpelasi
2. Hak angket
3. Hak imunitas
4. Hak mengajukan RUU
5. Hak bertanya
6. Hak menyatakan pendapat

15

DEWAN PERWAKILAN
DAERAH
(DPD)

16

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)


Merupakan lembaga tinggi negara yang anggotanya adalah
perwakilan dari provisnsi melalui pemilihan umum sebanyak 4 orang.



Fungsi Tugas dan wewenang :
1. Fungsi Legislasi
2. Fungsi Pertimbangan
3. Fungsi Pengawasan



Alat kelengkapan DPD :
1. Pimpinan
2. Komite
3. Sekretaris Jenderal



Mempunyai kekebalan hukum

BADAN PEMERIKSA
KUANGAN
(BPK)

18

Badan Pengawas Keuangan (BPK)
Merupakan Lembaga tinggi negara yang berwenang untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan
diresmikan oleh Presiden.
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia,
Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan negara.

Untuk menunjang tugasnya, BPK RI
didukung dengan seperangkat UndangUndang di bidang Keuangan Negara, yaitu;
1. UU No.17 Tahun 2003 Tentang
keuangan Negara
2. UU No.1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara
3. UU No. 15 Tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara

MAHKAMAH KONSTITUSI
(MK)

21

MAHKAMAKONSTITUSI
(MK)

Mahkamah Konstitusi
adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem
ketatanegaraan
Indonesia yang
merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman
bersama-sama dengan
Mahkamah Agung.

Mahkamah Konstitusi (MK)
 Wewenang MK :
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945,
3. Memutus pembubaran partai politik, dan
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
 Kewajiban MK :
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga
telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana lainnya, atau
perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam
HNT/A.Muthali'in/PKn-FKIP-UMS/Sm.3
23
UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

MAHKAMAH AGUNG
(MA)

24

UN
G
A
MA H
A
K
MAH
(MA)

G

Mahkamah Agung
adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem
ketatanegaraan
Indonesia yang
merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman
bersama-sama
dengan Mahkamah
Konstitusi.

Kew
ajiba
n

dan
Wew
(MA enang
)

1.
1. Berwenang
Berwenang mengadili
mengadili
pada
pada tingkat
tingkat kasasi,
kasasi,
menguji
menguji peraturan
peraturan
perundang-undangan
perundang-undangan di
di
bawah
bawah Undang-Undang,
Undang-Undang,
dan
dan mempunyai
mempunyai wewenang
wewenang
lainnya
lainnya yang
yang diberikan
diberikan oleh
oleh
Undang-Undang
Undang-Undang
2.
2. Mengajukan
Mengajukan 33 orang
orang
anggota
anggota Hakim
Hakim Konstitusi
Konstitusi
3.
3. Memberikan
Memberikan
pertimbangan
pertimbangan dalam
dalam hal
hal
Presiden
Presiden member
member grasi
grasi dan
dan
rehabilitasi
rehabilitasi

KOMISI YUDISIAL
(KY)

26

Komisi Yudisial (KY)
 Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22
tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama
calon hakim agung .
 Wewenang Komisi Yudisial :
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah
Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim;
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersamasama dengan Mahkamah Agung;
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku
Hakim (KEPPH);
 Tugas Komisi Yudisial
1. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;
2. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;
3. Menetapkan calon Hakim Agung; dan
4. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

PENUTUP
SIMPULAN
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembagalembaga yang bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama
lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan negara. Lembagalembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi
pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu,
terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan
dewan menteri.




SARAN

28

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
SEMOGA DAPAT BERMANFAAT BAGI
KITA SEMUA .
FASTABIKUL KHAIRAT
WASSALAMU ‘ALAIKUM WR. WB.

29

SESI PERTANYAAN
???????
30

THE END
ABDULRAIZ-RAISH.BLOGSPOT.COM

31