yang sombong lagi membanggakan diri. QS.Al- Luqman:18
18
Apabila sambil berjalan bersama teman-temannya tidak boleh bergurau, dan tidak boleh mengeraskan suaranya ketika berbicara atau tertawa dan tidak boleh
mengejek seseorang. Semua itu buruk sekali dan tidak pantas bagi seorang murid yang berpendidikan.
B. Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Pembentukan Kejujuran
Dalam pembentukan Kejujuran, peran yang dilakukan guru Aqidah Akhlak antara lain dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak, Guru Aqidah
Akhlak memberikan motivasi untuk bersikap jujur dengan menceritakan kisah- kisah Islami dan yang berkaitan dengan kejujuran dan menghubungkannya
pada kehidupan sehari-hari kemudian mengambil hikmah dari kisah tersebut. Selain itu, Membuat beberapa tulisan yang berisi ayat-ayat Al-
Qur’an, Hadits dan kata-kata bijak berkaitan dengan akhlakul karimah kejujujuran kemudian
menempelkannya di dinding depan kelas, di tempat yang strategis agar terbaca dan mengingatkan santri untuk selalu bersikap jujur. Dalam hal memotivasi
untuk bersikap jujur, guru Aqidah Akhlak salah satunya dengan menceritakan kisah-kisah Islami, hal ini biasa disebut dengan metode kisahcerita.
Metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya
suatu hal, baik yang sebenarnya ataupun yang rekaan saja.
19
Dalam mengaplikasikan metode ini pada proses belajar mengajar, metode kisah
merupakan salah satu metode pendidikan yang masyhur dan penting, sebab
18
Ibid., hal. 14.
19
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya,1992, hal.146.
metode kisah mampu mengikat pendengar untuk mengikuti peristiwanya, merenungkan maknanya selanjutnya makna-makna itu akan menimbulkan
kesan dalam hati dan ikut menghayati atau merasakan isi kisah seolah-olah ia yang menjadi tokohnya. Hal itu jika didasari oleh ketulusan hati yang
mendalam, sehingga menimbulkan sugesti untuk mengikuti alur cerita sampai selesai
20
Dengan menghubungkan kisah-kisah kejujuran tersebut dalam kehidupan sehari-hari, Guru menceritakan pengalaman yang terjadi dan dihadapi dalam
kehidupan nyata hal ini biasa disebut dengan Metode Ibarah . Ibarah menurut an- Nawawy adalah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada intisari
suatu yang disaksikan, yang dihadapi dengan menggunakan nalar yang menyebabkan hati mengakuinya
.
21
Tujuan metode ini adalah mengantarkan manusia pada kepuasan pikir tentang perkara keagamaan yang bisa menggerakkan, mendidik, atau menumbuhkan
perasaan keagamaan. Adapun pengambilan ibarah bisa dilakukan melalui kisah- kisah teladan, fenomena alam, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi baik di masa
lalu maupun masa sekarang. Selain itu, usaha yang dilakukan agar santri bersikap jujur yaitu Bersikap
sabar dengan bertanya secara halus saat menemukan siswa datang terlambat agar siswa jujur mengakui kesalahannya. Karena jika saat itu guru aqidah melakukan
sebaliknya, maka santri akan malah ketakutan dan sulit untuk mengatakan yang sebenarnya. Jujur kepada sesama, dapat dimulai untuk menyampaikan dan berbuat
sebagaimana mestinya, menyampaikan fakta dengan benar dan tidak berbohong
20
Ibid., hal 140-141.
21
An-Nahlawy, Prinsip-prinsip dan metode pendidikan Islam, terj. Dahlam dan Sulaiman, Bandung: Diponegoro, 1992 hal.320.
atau berdusta.
Jujur kepada
sesama dapat
dimulai dengan
mempertanggungjawabkan setiap yang kita terima baik uang, amanah-pesan, dan pekerjaan.
22
Pembentukan sikap kejujuran juga dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak dalam Membiasakan santri untuk bersikap jujur pada saat ujian dan percaya
dengan kemampuan yang dimilikinya. Dalam hal ini cara yang digunakan adalah dengan Metode Pembiasaan, Pembiasaan merupakan proses penanaman
kebiasaan. Pembiasaan memberikan manfaat bagi anak karena pembiasaan berperan sebagai efek latihan yang terus menerus, anak akan lebih terbiasa
berperilaku dengan nilai-nilai akhlak. Di samping itu, pembiasaan juga harus memproyeksikan terbentuknya mental dan akhlak yang lemah lembut untuk
mencapai nilai-nilai akhlak. Disinilah kita mulai mengakui bahwa metode pembiasaan berperan penting dalam membentuk perasaan halus khususnya pada
beberapa tahapan pendidikan awal.
23
Cara atau metode pembentukan akhlakul karimah dapat disampaikan terintegrasikan dalam semua bidang studi. Guru dapat memilih nilai-nilai yang
akan ditanamkan melalui beberapa pokok atau sub pokok bahasan yang berkaitan dengan nilai-nilai hidup. Metode dalam menyampaikan dan membentuk akhlakul
karimah, yaitu dengan metode
24
: a.
Metode Lesson Study Metode lesson study adalah metode yang membimbing para guru untuk
memfokuskan diskusi-diskusi pada perencanaan, pelaksanaan, observasi, atau
22
Srijanti, dkk, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern., hal.91.
23
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, terj. Jamaludin Miri, jilid 2Jakarta: Pustaka Amani, 1992, hal.178.
24
Nurla Isna
Aunillah, Panduan
Menerapkan Pendidikan
Karakter di
Sekolah,Yokyakarta: Laksana,2011, hal.119.
pengamatan, dan refleksi pada praktik pembelajaran di kelas.
25
Metode ini guru terjun langsung melakukan pengamatan di ruang kelas, para guru bisa
mengembangkan dari belajar efektif, menjadikan peserta didik memahami apa yang dia pelajari. Dalam metode ini guru juga bekerja sama dengan guru lain
untuk mengembangkan pendidikan karakter tersebut. Disini guru juga mengoreksi satu sama lain untuk mendapatkan kelayakan seorang guru dengan memberikan
pertanyaan intropeksi, pertanyaan keterbukaan, dan pertanyaan toleransi. Dari hal tersebut maka penanaman karakter tidak hanya melihat dari segi siswanya saja
tetapi sosok guru harus diperhatikan untuk menjalin kesinergisan. b.
Metode Live In Metode ini merupakan metode yang diterapkan langsung oleh peserta
didik.
26
Artinya, untuk membentuk akhlak siswa maka harus dihadapkan dengan kondisi yang nyata. Siswa akan lebih mudah mencerna dan
menerapkan jika yang diajarkan pernah bersentuhan langsung dengan diri mereka. Jadi, penanaman tersebut tidak hanya sekedar penjelasan belaka dari
guru, tetapi guru menjelaskan melalui pendekatan realita yang ada bahkan lebih baiknya jika diterjunkan langsung.
Dalam teori perkembangan anak didik, dikenal adanya teori konvergensi, dimana pribadi dapat dibentuk oleh lingkungannya dengan mengembangkan
potensi dasar yang ada padanya sebagai penentu tingkah laku. Oleh karena itu, potensi dasar harus selalu diarahkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai
25
Ibid., hal.119.
26
Ibid., hal.124.
dengan baik. Salah satu caranya ialah melakukan kebiasaan baik.
27
Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 119:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang
benar.
28
C. Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Pembentukan Tanggung Jawab