27
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA
4.1
Amplitude Modulation and Demodulation
4.1.1 Hasil Percobaan
Tabel 4.1. Hasil percobaan dengan f
m
= 1 KHz, f
c
= 4 KHz, A
c
= 15 Vpp
No � � � �
��
� � �
�
� � m
m mx100
1 1
68 26
0.44 44
2 1.5
72 8
0.8 80
3 2
70 18
0.59 59
4 2.3
70 20
0.55 55
Gambar 4.1.Sinyal
carrier
4 KHz Vdiv =5 V, Tdiv = 0.2 us
Gambar 4.2.Sinyal input 1 KHz Vdiv =1 V, Tdiv =1 us
28
Gambar 4.3. Sinyal hasil modulasi saat 1 VppVdiv 10mV, Tdiv 1 us
Gambar 4.4.Sinyal hasil modulasi saat 1.5 VppVdiv 10mV, Tdiv 1 us
Gambar 4.5.Sinyal hasil modulasi saat 2 VppVdiv 10mV, Tdiv 1 us
Gambar 4.6.Sinyal hasil modulasi saat 2.3 VppVdiv 10mV, Tdiv 1 us
29
Gambar 4.7 Sinyal hasil demodulasiVdiv = 1 V, Tdiv = 1 us
4.1.2 Analisa
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa sinyal amplitudo hasil modulasi akan selalu mengikuti sinyal informasi. Karena pada dasarnya sinyal carrier hanya memiliki
sifat penghantar pembawa tidak memiliki informasidata apapun. Pada percobaan sinyal input diberikan frekuensi sebesar 1KHz dan dihasilkan lebarbidang samping atas
dan bawah. Kedua lebarbidang tersebut sama dengan gelombang sinyal informasi. Bagian sisi atas dan sisi bawah pita frekuensi yang terlihat pada output merupakan
bentuk gelombang informasi yang dimodulasikan dengan sinyal pembawa yang frekuensinya lebih besar. Dari gambar yang terlihat bahwa sinyal termodulasi
dihasilkan dengan cara sinyal informasi menumpangi sinyal carier. Pada dua sisi band tersebutlah sinyal pembawa ditumpangkan oleh sinyal informasi.
Sinyal informasi dimodulasi dengan merubah nilai amplitudonya. Untuk amplitudo gelombang AM, semakin besar amplitudo sinyal informasi amplitudo sinyal
pembawa juga makin besar dan sebaliknya. Setelah sinyal didemodulasi maka sinyal akan berubah ke bentuk semula.
Persenmodulasi
Besarnya amplitudosinyal informasi akan mempengaruhi nilai indeks modulasi pada sinyal output termodulasi. Nilai indeks modulasi yang mendekati nilai 1 akan
mempengaruhi kualitas sinyal termodulasi yang menyebabkan sinyal informasi tidak dapat terbaca pada sinyal termodulasinya. Begitupun jika nilai indeks modulasi kurang
dari 1. Indeks modulasi yang terlihatrata – rata berkisar pada 0,80. Pada keadaan
tersebut sinyal informasi dapat terbaca dengan jelas pada sinyal termodulasinya. Semakin besar signal carier pembawa frekuensi tinggi yang dimodulasikan oleh sinyal
30
frekuensi rendah semakin besar pula hasil modulasinya. Bahkan saat dimasukkan lebih dari 2.3 V
PP
terjadi over modulasiyaitu sinyal hasil modulasi terdistorsi.
Koefisienmodulasi diperoleh dari: =
2 �
− 2 � � 2
� + 2
� � =
� − � �
� +
� � Untuk 1 Vpp dengan Vmax = 68 mV dan Vmin = 26 mV
= 68
− 26 68 + 26
= 42
94 = 0.44
modulasi=mx 100 , maka � = 0.44 100 = 44
4.2
DSB-SC Modulation and Demodulation
4.2.1 Hasil Percobaan