penguat kelas a 001

LAPORAN PRATIKUM 1
MATA KULIAH ELEKTRONIKA

NAMA

: RISZKI WAHYU ADINATA

JURUSAN : D3 TEKNIK INSTRUMENTASI
NIM

: 1202075

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN
2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat,
hidayah, dan karunianya saya dapat menyelesaikan laporan ini, sebagai bahan pembelajaran mata
kuliah Elektronika.
Laporan ini saya susun dengan menggunakan aplikasi livewire sebagai media simulasi.
Laporan yang saya susun ini membahas tentang penggunaan doda sebagai penyearah setengah

gelombang dan gelombang penuh beserta gambar sinyal keluaran dari oscilloscope agar dapat
menyimpulkan apa perbedaan dari rangkaian tersebut.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan dapat menjadi referensi
tambahan bagi siapa saja yang membacanya. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu,dengan segala kerendahan hati , saya mengharapkan kepada para
pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang membangun.
Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
secara langsung dan menjadikan laporan ini sebagai bahan refrensi berikutnya.

Balikpapan, 09 Desember 2013

Riszki Wahyu Adinata

TUJUAN
Tujuannya antara lain :

1. Mengenal rangkaian penyearah / rectifier
2. Membangun rangkaian penyearah setengah gelombang
3. Membangun rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 ( dua )
buah dioda.

4. Membangun rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 4 ( empat )
buah dioda/sistim briedge
5. Mampu membaca dan menggunakan oscilloscope pada simulasi LIveWire
6. Menggambarkan gelombang keluaran pada masing-masing penyearah.
7. Mampu membaca sinyal keluaran dari simulasi oscilloscope
8. Mampu membaca data sheet

LEMBAR KERJA

Alat dan Bahan :
1. Power supply AC 12 V
2. Oscilloscope
3. Kapasitor 470 f
4. Tahanan 10mΩ , 5 watt
4. Tahanan 8 KΩ , 5 watt
5. Tahanan 100 KΩ , 5 watt
6. Tahanan 350 KΩ , 5 watt
6. Dioda IN4007
7. Kabel penghubung


Kesehatan dan Keselamatan Kerja :


Bekerjalah dengan teliti



Hati-hati dengan tegangan 12 V



Pemasangan kapasitor tidak boleh terbalik polaritasnya



Pemasangan diode tidak boleh terbalik posisi anoda dan katodanya.



Setiap perubahan rangkaian, sumber tegangan harus di matikan.


DATA SHEET DIODE 1N4007

HASIL PENGAMATAN
1.1 Dengan 1 dioda

gambar 1.1

Penjelasan :
Pada gambar di atas dapat terlihat bahwa hasil gelombang keluaran dari
sinyal output dari Oscilloscope membentuk setengah gelombang. Ch1 di
gambarkan dengan gelombang berwarna merah sedangkan Ch2 sebagai
output di gambarkan dengan gelombang hitam. Dapat di lihat bahwa dengan
menggunakan diode sinyal gelombang pada sumber arus 12 V AC sebelum
melalui diode gelombang sinyal pada Oscilloscope menunjukan gelombang
sinusoidal ke atas + 16,25V dan -16,25V setelah melalui diode IN4007 dan
melalui kapasitor yang berfungsi sebagai filter menghasilkan setengah
gelombang (a half wave). Tetapi pada percobaan ini masih menghasilkan
arus DC yang tidak konstan atau tidak setabil.


1.2. Dengan 1 dioda

gambar 1.2
Penjelasan :
Pada gambar yang kedua ini saya meningkatkan hambatan (resistor) dari
yang sebelumnya 10mΩ ke 8KΩ. hasil yang didapat dari perubahan
hambatan resistor ini yaitu perubahan sinyal gelombang pada Oscilloscope.
Pada Ch1 tidak ditemukan adanya perubahan dari besarnya sinyal
gelombang sinusoidal yang ditunjukan pada garis berwarna merah,
sedangkan pada Ch2 ditemukan perubahan yang sangat jelas pada hasil
sinyal output keluaran. Keluaran yang di hasilkan membentuk gelombang
patah dari 16,25V ke 13V jika kita membaca grafik yang ditunjukan pada
Oscilloscope. Pada arus yang keluar setelah melalui diode masih menunjukan
hasil yang tidak konstan atau tidak setabil dapat kita lihat pada grafik yang
ditunjukan pada Oscilloscope di Ch1 yang berwara merah.

1.3. Dengan 1 dioda

gambar 1.3


Penjelasan :
Pada percobaan yang ke-3 ini saya merubah lagi tahanan (resistor) dari yang
sebelumnya 10mΩ, 8kΩ, dan sekarang ke 100kΩ. perubahan yang terjadi
yaitu pada Ch1 masih tidak ditemukannya perubahan sinyal pada grafik
Oscilloscope , dimana tegangan masih menunjukan grafik yang sama dari
percobaan – percobaan sebelumnya. Tetapi pada Ch2 yang diwakilkan oleh
garis berwarna hitam menunjukan perubahan dimana gelombang perlahan
menjadi lurus walaupun masih ditemukannya sedikit patahan dari puncak
gelombang (pada Ch1) ke puncak gelombang berikutnya yang diwakilkan
oleh garis berwarna merah. Besarnya patahan yang dihasilkan tidak sebesar
dari percobaan sebelumnya.

1.4. Dengan 1 diode

gambar 1.4

Pembahasan :
Pada percobaan terakhir ini saya kembali merubah besarnya tahanan resistor
dari yang sebelumnya 10mΩ, 8kΩ, 100kΩ, dan sekarang menjadi 350kΩ.
Perubahan pada gelombang sinusoidal hanya terjadi pada Ch2 dimana garis

yang sebelumnya mengikuti gelombang sinusoidal pada Ch1 berubah
menjadi lurus dan pada Ch1 dari percobaan – percobaan sebelumnya tidak
berubah tetap +16,25V ke -16,25V dalam setiap interval per detik.

2.1 Dengan 2 diode

gambar 2.1

Pembahasan :
Pada rangkaian ini menggunakan 2 diode dimana diode type 1N4007 disusun
secara pararel lalu diteruskan ke kapasitor yang berfungsi sebagai filter dan
besarannya masih menggunakan 470µF dan tetap menggunakan besaran
hambatan yang sama dengan percobaan sebelumnya 10mΩ. Hasil output
pada Ch1 masih tidak berubah gelombang naik dan turun hingga ke daerah –
tetapi perubahan yang di dapat yaitu dari 16,50V ke -16,50V lebih besar
0,25V dari percobaan sebelumnya. Perubahan dapat kita lihat di Ch2 dimana
besarnya ( tinggi ) dari puncak grafik output yang di wakilkan oleh garis
berwarna hitam lebih kecil dari percobaan sebelumnya.

2.2 Dengan 2 diode


gambar 2.2

Pembahasan :
Pada percobaan ini penggantian hanya dilakukan terhadap besaran
hambatan resistor dari yang sebelumnya 10mΩ ke 8KΩ. Dari penggantian ini
dapat kita lihat perubahan hasil gelombang sinusoidal di Ch2 dimana
menghasilkan gelombang patah dari 16,25V ke 13V, sedangkan pada Ch1
gelombang sinusoidal masih sama dengan percobaan sebelumnya.

2.3 Dengan 2 diode

gambar 2.3

Pembahasan :
Pada percobaan ini kembali dilakukan perubahan besaran pada tahanan
resistor dari yang sebelumnya 10mΩ, 8KΩ, dan sekarang ke 100KΩ.
perubahan yang terlihat pada gelombang sinusoidal Ch2 dimana patahan
gelomang tidak sebesar patahan gelombang yang menggunakan besar
hambatan 8KΩ. Gelombang mulai menjadi lurus walaupun masih dapat

terlihat adanya sedikit patahan pada hasil gelombang yang diwakilkan oleh
garis berwarna hitam.

2.4 Dengan 2 dioda

gambar 2.4

Pembahasan :
Pada percobaan yang terakhir dengan menggunakan 2 diode menggunakan
besaran tahanan yang kembali dirubah dari yang sebelumnya 10mΩ, 8KΩ,
100KΩ, dan sekarang ke 350KΩ. dari percobaan yang menggunakan 1 diode
penggunaan besar hambatan tahanan 350KΩ menghasilkan garis lurus
sedangkan pada percobaan dengan menggunakan 2 diode masih adanya
sedikit patahan walaupun tidak terlalu besar. Semua karena pada rangkaian
ini 2 dioda yang digunakan disusun secara pararel sehingga membutuhkan

tahanan yang lebih besar lagi agar
menghasilkan garis output yang lurus.

hasil


grafik

pada

Oscilloscope

3.1 Dengan diode Bridge

gambar 3.1
Pembahasan :
Pada percobaan ini menggunakan 4 diode atau biasa disebut dengan diode
bridge. Penggunaan masih sama menggunakan besar tahanan 10mΩ,
perubahan yang dihasilkan yaitu pada Ch1 yang diwakilkan oleh garis

berwarna merah menunjukan gelombang sinusoidal yang berbeda dimana
tidak menunjukan kearah negative yang terlalu besar, dan perubahan juga
dapat kita lihat di Ch2 gelombang sinusoidal yang terbentuk tidak setengah
gelombang (a half wave) tetapi full wave dimana gelombang yang dihasilkan
rapat dan tidak adanya space.


3.2 Dengan diode bridge

gambar 3.2

Pembahasan :
Pada percobaan ini menggunakan besaran tahanan yang di perbesar dari
10mΩ menjadi 8KΩ. perubahan yang dapat kita lihat dari hasil grafik
Oscilloscope yaitu pada Ch2 dimana gelombang sinusoidalnya berubah
menjadi adanya patahan yang cukup besar berbeda dari 2 percobaan –

percobaan yang menggunakan 1 dan 2 dioda pada percobaan ini gelombang
yang dihasilkan adalah (full wave) sehingga hasil keluaran dari Ch2
menghasilkan gelombang yang rapat dan tidak terdapatnya space.

3.3 Dengan diode bridge

gambar 3.3

Pembahasan :
Sesuai dengan gambar di atas percobaan masih sama dengan percobaan
pada gambar 3.1 dan 3.2 dimana menggunakan diode bridge serta kapasitor
yang besarannya 470µF tetapi pada percobaan ini besaran hambatan
resistor dirubah menjadi 100KΩ sehingga dapat kita lihat adanya perubahan
gelombang sinyal sinusoidal. Pada Ch1 yang diwakilkan oleh garis berwarna

merah masih sama dengan percobaan 3.1 dan 3.2 dimana besaran
gelombang masih sama sedangkan pada Ch2 yang diwakilkan oleh garis
berwarna hitam terjadi perubahan garis output menjadi datar dengan sedikit
gelombang .

3.4 Dengan diode bridge

gambar 3.4

Pembahasan :
Pada percobaan kali ini Sesuai dengan gambar di atas percobaan masih
sama dengan percobaan pada gambar 3.1 dan 3.2 dimana menggunakan
diode bridge serta kapasitor yang besarannya 470µF tetapi pada percobaan
ini besaran hambatan resistor dirubah menjadi 350KΩ sehingga dapat kita
lihat adanya perubahan gelombang sinyal sinusoidal. Pada Ch1 yang
diwakilkan oleh garis berwarna merah masih sama dengan percobaan 3.1

dan 3.2 dimana besaran gelombang masih sama sedangkan pada Ch2 yang
diwakilkan oleh garis berwarna hitam terjadi perubahan garis output menjadi
datar dengan sedikit gelombang pada awal di interval 0 – 1s .

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa sangat erat kaitanya besaran kapasitor dengan
besaran hambatan pada hasil gelombang yang ditunjukan oleh grafik
Oscilloscope. Hambatan harus lebih besar daripada besaran kapasitor untuk
mendapatkan hasil output yang berupa garis datar. 1 dan 2 dioda
menunjukan dan menghasilkan output keluaran setengah gelombang (a half
wave) sedangkan pada diode bridge menghasilkan gelombang penuh (Full
wave) dari gelombang sinusoidal. Pengruh frekuensi juga sangat
berpengaruh berpengaruh besar terhadak kesetabilan dari tegangan dan
arus yang dihasilkan. Biasanya kita dapat menemui di belakang adaptor,
charge hp atau laptop tertulis 50 – 60 Hz. Dapat disimpulkan dengan
simulasi di bawah ini :

Gambar 4 dengan 50Hz
Ketika kita menaikan Hz maka gelombang yang dihasilkan akan semakin
rapat dan cepat sehingga menghasilkan arus yang tetap di 99.17µA dan
tegangan tetap di 15.48V. peningkatan frekuensi ini bertujuan untuk
membuat arus dan tegangan yang konstan tidak berubah – ubah sehingga
tegangan menjadi stabil. Gelombang sinusoidal yang terjadi ketika saya
naikan frekuensinya dapat terlihat pada Oscilloscope di atas Ch1 yang
diwakilkan oleh garis berwarna merah dan pada Ch2 (output) tetap rata dan
tidak adanya perubahan yang diwakilkan pada garis beerwarna hitam.