Pemodelan Matematika Osilasi J00189

6 Kajian Pustaka

1. Pemodelan Matematika

Menurut Kusnanto 2000 model didefinisikan sebagai bentuk sajian dari obyek atau situasi nyata, abstraksi tertentu dari masalah dunia nyata, informasi utama tentang suatu sistem. Pemodelan matematika merupakan proses berpikir dan diikuti dengan sederetan alasan logis. Tahap-tahap utama dalam pemodelan matematika dari permasalahan dunia nyata ditunjukkan dalam skema 1 berikut ini. Skema 1: Tahap-Tahap Pemodelan Matematika Garis putus-putus diatas menunjukkan bahwa apabila model tidak valid maka bisa ditinjau kembali asumsi-asumsinya. Model matematika menggunakan simbol-simbol dan persamaan- persamaan matematika untuk menggambarkan sistem. Pemodelan matematika penting untuk mempelajari suatu tingkah laku sistem, karena dalam dunia nyata terdiri dari berbagai proses saling berinteraksi. Pemodelan matematika mempunyai suatu keuntungan yaitu mempertimbangkan hanya pada pengaruh yang pasti dari obyek yang sedang diamati dan Formulasi variabel dan hubungan antar variabel dalam permasalahan nyata Asumsi-asumsi model Formulasi model permasalahan nyata Validasi model Interpretasi solusi Penyelesaian model permasalahan Model digunakan untuk menjelaskan, meramalkan, memutuskan 7 kemudian dimasukkan dalam penghitungan, sedangkan pengaruh yang tidak pasti dapat diabaikan.

2. Osilasi

Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Gerak periodik ini disebut gerak harmonik jika pergeseran partikel yang bergerak periodik itu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus dan cosinus. Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama, geraknya disebut gerak osilasi atau vibrasi getaran Halliday dan Resnick, 1998. Hukum yang mendasari gerak osilasi yaitu hukum Newton II dan hukum Hooke.

2.1 Hukum Newton II

Prinsip gerakan benda adalah berdasarkan hukum Newton II Davis, 1992: dt 2 x d2 m. t m.x m.a F F = jumlah semua gaya yang bekerja pada benda m = massa benda a = percepatan x = posisi Hukum Newton II dapat dinyatakan sebagai perubahan kecepatan sebuah partikel per satuan waktu, atau percepatannya adalah resultan semua gaya luar yang bekerja pada partikel itu dibagi oleh massanya, dan arahnya sama dengan gaya resultan tersebut Sears dan Zemansky, 1994.

2.2 Hukum Hooke

Menurut Sears dan Zemansky 1994 apabila suatu benda berubah bentuk, gaya yang menyebabkannya adalah proporsional dengan besar perubahan, asalkan batas proporsional 8 elastisitas tidak dilampaui. Gaya yang dimaksud ialah dorongan atau tarikan dalam mana perubahan bentuk yang terjadi hanya berupa perpindahan titik tangkap gaya, maka gaya dan perpindahan dihubungkan berdasarkan hukum Hooke : F = k.x F = gaya yang dikerjakan terhadap suatu benda untuk menghasilkan perpindahan x. k = konstanta proporsionalitas. x = perpindahan dari posisi kesetimbangannya.

3. Peranan Teknologi Pada Pemodelan Matematika Villers, 1994