Arsitektur Sistem Sistem Perangkat Lunak

68 Kemudian dikembangkan sistem pembayaran elektronik menggunakan electronic money e-money yang memiliki karakteristik berbeda dengan pembayaran elektronik sebelumnya. Dimana pembayaran dengan menggunakan e-money tidak memotong saldo rekening nasabah yang menggunakannya. Dengan demikian pada prisipnya seseorang yang memiliki e-money sama dengan memiliki uang tunai. Hanya saja nilai uang tersebut telah dikonversi ke dalam bentuk elektronik. Untuk mengamankan transaksi e-money perlu digunakan otentikasi pengguna sistem untuk menjamin kerahasiaan data transaksi confidentiality dan enkripsi data transaksi untuk menjamin privasi pengguna, penyedia layanan, dan transaksi. Teknologi radio frequency identification RFID merupakan metode pengumpulan data identitas dan identifikasi secara otomatis menggunakan frekuensi radio [1]. Sistem perangkat keras RFID terdiri dari dua elemen, yaitu readerinterogator dan transpondertag. Contoh sebuah aplikasi RFID telah diterapkan pada tiket busway [2]. Artikel ini membahas pembuatan prototipe sistem e-money menggunakan teknologi RFID pada contactless smartcard [1] yang diharapkan dapat mempermudah transaksi jual beli di lingkungan kampus UKSW Salatiga. Pendahuluan dituliskan pada bagian 1. Perancangan sistem meliputi arsitektur sistem perangkat keras dan cara kerja sistem perangkat lunak, termasuk sistem keamanan jaringan komputer disajikan pada bagian 2. Bagian 3 berisi pengujian sistem dan analisis hasilnya. Kemudian bagian 4 berisi kesimpulan.

2. Perancangan Sistem

Sistem e-money dirancang untuk dapat dijalankan pada jaringan komputer lokal local area network, LAN yang menghubungkan setiap komputer yang dilengkapi RFID reader.

2.1. Arsitektur Sistem

Secara garis besar terdapat tiga pihak yang terlibat dalam sistem e-money ini, yaitu server penyedia layanan, penjual saldo e-money, dan kasirtempat transaksi jual beli. Ketiga pihak terkait saling terhubung dalam sebuah LAN. Selain itu, ditambahkan fitur keamanan jaringan komputer dengan metode enkripsipenyandian data menggunakan algoritma triple data encryption standard 3DES. Gambar 1 menampilkan diagram blok arsitektur sistem e-money yang dibuat.

2.2. Sistem Perangkat Lunak

Sistem perangkat lunak terdapat pada setiap komputer yang terlibat, dengan sebuah database terpusat untuk menyimpan data registrasi pengguna kartupembeli dan penjual, beserta transaksi yang dilakukan setiap pihak. Diagram relasi antar entitas entity relationship diagram, ERD dari database ditampilkan pada Gambar 2. Terdapat enam tabel dalam database pusat tersebut, yaitu tabel Pengguna, TempatPC, Transaksi, JenisPC, Kartu, dan Operator. Tabel Pengguna berisi data pengguna kartu. Tabel JenisPC berisi data jenis komputer yang digunakan untuk transaksi, baik komputer kasir atau komputer penjual saldo. Tabel TempatPC berisikan data letak komputer dan alamat IP yang telah ditentukan. Tabel Transaksi berisi data transaksi yang telah dilakukan oleh penggguna kartu. Setiap transaksi yang dilakukan akan dicatat di dalam tabel Transaksi. Tabel Kartu berisi data nomor kartu dan nomor identitas pengguna kartu. Sistem e-money berbasis Contactless Smartcard dengan Teknologi RFID Samuel Aditya Utomo, Darmawan Utomo, Banu Wirawan Yohanes 69 Gambar 1. Diagram blok arsitektur sistem e-money Gambar 2. Diagram relasi antar entitas pada database sistem e-money 70 Server penyedia layanan ditetapkan sebagai tempat pembuatan identitas pengguna baru dan tempat registrasi ulang kartu apabila masa aktif kartu habis. Program untuk pembuatan identitas pengguna baru diawali dengan tampilan form windows tempat pengisian identitas pengguna. Data pengguna yang diisikan pada form tersebut akan disimpan ke dalam database. Kemudian mengecek ada tidaknya tag pada kartu menggunakan RFID reader. Jika ada, maka data pengguna akan disimpan ke dalam tag RFID tersebut. Proses registrasi ulang dimulai dengan inisialisasi sistem dan pengecekan tag RFID menggunakan reader. Jika data terbaca dari tag RFID maka akan dicocokkan dengan data dalam database dan ditampilkan. Untuk registrasi ulang atau perpanjangan masa aktif, operator komputer server perlu mengganti data masa aktifnya. Untuk perubahan identitas pengguna, maka operator perlu mengubah identitas sesuai dengan identitas pengguna yang baru. Data berupa nomor ID, saldo, dan masa aktif dikirim ke tag RFID. Komputer penjual saldo digunakan untuk menambahkan saldo dan melihat sisa saldo yang dimiliki oleh pengguna, dengan bantuan seorang operator. Setelah inisialisasi, sistem akan mengecek tag RFID menggunakan reader untuk mengambil data nomor ID pengguna kartu. Nomor ID ini dicocokkan dengan data pada database untuk mengecek masa aktif kartu. Jika kartu masih berlaku, maka program akan melanjutkan untuk menampilkan saldo yang dimiliki pengguna. Jika kartu sudah tidak berlaku, maka pengguna wajib melakukan registrasi ulang di server. Setelah itu, pemakai akan diminta untuk memilih antara melanjutkan pengisian pulsa dengan membayar sejumlah uang yang sesuai atau melihat jumlah saldo yang dimiliki. Komputer tempat transaksijual-beli item digunakan untuk mengurangi saldo sesuai dengan transaksi yang dilakukan pengguna, dengan bantuan operator. Setelah inisialisasi, masukkan jumlah nominal belanja pengguna dan diberikan pilihan untuk membayar dengan uang tunai atau dengan saldo e-money yang dimiliki. Jika pengguna membayar dengan e-money, maka kartu RFID nya perlu ditaruh di reader untuk diambil data nomor ID dari tag RFID. Nomor ID akan dicocokkan dengan data dalam database. Selain itu program juga mengecek masa aktif dan sisa saldo untuk validasi transaksi. Batas maksimal penggunaan saldo e-money dalam transaksi per hari adalah 50.000 rupiah. Diagram alir program transaksijual-beli item ditampilkan pada Gambar 3.

2.3. Sistem Keamanan Jaringan Komputer