Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara pendekatan kontekstual dengan konvensional pada sub konsep keanekaragaman hewan di SMP N I Sragen diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Hasil Belajar Siswa Setelah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan berbeda yaitu pendekatan kontekstual dan pendekatan konvensional diperoleh hasil tes kognitif, psikomotorik dan afektif dari 2 kelas yang diteliti disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Konsep Keanekaragaman Hewan Pada 2 Kelas Yang diteliti. VII C VII D Kognitif Afektif Psikomotor Kognitif Afektif Psikomotor Interval 57,20-99 62,5-97,5 64,28-100 68,20-99 65-97,5 78,56-100 Rata-rata 71,16 75,36 85,52 85,52 82,92 92,17 Keterangan: Perhitungan secara lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 31. Indikator ketuntasan belajar siswa adalah tes ranah kognitif dan psikomotor minimal 75 serta nilai tes ranah afektif telah mencapai nilai 60. Dengan melihat Tabel 2 di atas, diketahui bahwa secara klasikal indikator keberhasilan belajar untuk ranah psikomotor dan afektif di 2 kelas yang diteliti telah tercapai. Penilaian ranah kognitif berupa tes tertulis setelah semua materi keanekaragaman hewan selesai diajarkan. Sedang aspek 40 efektif dan psikompotorik berupa lembar observasi aktivtas siswa selama pembelajaran berlangsung didukung sikap kesaharian siswa. Selain itu juga adanya angket pendapat siswa tentang suaka margasatwa dan keterampilan siswa dalam melakukan pengamatan dan diskusi Lampiran 23 dan Lampiran 24. Dalam penelitian ini pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat dalam arti pengukuran formal karena perubahan sikap seseorang memerlukan waktu yang relatif lama. Demikian juga pengembangan minat dan penghargaan serta nilai-nilai. Sehubungan dengan tujuan penilaiannya ini maka yang menjadi sasaran penilaian aspek afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Pertanyaan afektif tidak menuntut jawaban benar atau salah, tetapi jawaban yang khusus tentang dirinya mengenai minat, sikap, dan internalisasi nilai Arikunto, 2002. Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar berupa penampilan. Biasanya pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif. Instrumen yang digunakan mengukur keterampilan biasanya berupa matriks. Ke bawah menyatakan perperincian aspek bagian keterampilan yang akan diukur, ke kanan menunjukkan besarnya skor yang dapat dicapai Arikunto, 2002. Berdasarkan data hasil penelitian yang diambil dengan menggunakan tes konsep keanekaragaman hewan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji t dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan dalam Tabel 4. 41 Tabel 4. Hasil Analisis Uji t Untuk Mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Antara Pendekatan Kontekstual Dan Konvensional. Sumber variasi Rata-rata Standar deviasi t hitung dk t tabel Kelompok eksperimen 83,25 9,58 Kelompok kontrol 71,16 8,79 6,024 82 1,99 Keterangan : Perhitungan secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran 47 Berdasarkan tabel di atas diketahui t hitung =6,024 lebih besar dari t tabel 5 = 1,99 sehingga disimpulkan ada perbedaan signifikan pada hasil belajar antara kelompok eksperimen yang diberi pendekatan kontekstual dengan kelompok kontrol yang diberi pendekatan konvensional. Dalam penelitian ini penilaian hasil belajar kelas eksperimen dengan pendekatan kontekstual meliputi proses bekerja, hasil karya, penampilan dan tes. Penilaian proses bekerja dapat diamati pada saat siswa mendapat permasalahan dalam LDS kemudian mendiskusikannya bersama kelompok untuk dibuat kesimpulan dan menjawab permasalahan yang ada. Penilaian hasil karya berupa laporan sementara hasil diskusi dan hasil pengamatan preparat serta spesimen yang ada. Penilaian penampilan di lihat dari presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan diskusi kelompok. Penilaian berupa tes dilakukan pada akhir pertemuan setelah semua materi keanekaragaman hewan selesai diajarkan dan dibahas. Tes yang dilakukan berupa tes objektif multiple choice sebanyak 40 soal. 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Setelah dilakukan analisis data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran konsep keanekaragaman hewan dengan pendekatan kontekstual dan konvensional disajikan dalam Tabel 5. 42 Tabel 5. Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa Skor petanyaan Skor jawaban Skor pendapat Jumlah siswa Tidak logis 1 Fakta buku 2 Sintesis luar buku 3 Salah 1 Benar, sederhana 2 Benar, lengkap 3 Tidak relevan 1 Penting 2 Sangat penting 3 VII C 12 7 6 3 12 5 - 11 4 VII D 8 11 6 - 8 12 - 12 3 Keterangan: Perhitungan secara lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 33 sampai Lampiran 35. Indikator keberhasilan untuk aktifitas siswa yaitu sejumlah siswa melakukan 3 aspek aktifitas yang telah ditetapkan. Untuk kelas VII C sebanyak 6 siswa kualitas pertanyaan merupakan sintesis luar buku, 7 siswa pertanyaan merupakan fakta di buku, 12 siswa pertanyaannya merupakan sintesis luar buku, 7 siswa pertanyaan merupakan fakta di buku, dan 12 siswa pertanyaannya tidak logis. Untuk kualitas jawaban 3 siswa menjawab salah, 13 siswa jawabannya benar dan sederhana, 5 siswa benar dan lengkap. Kualitas kontribusi pendapat sebanyak 11 siswa mengemukakan pendapat yang penting dan 4 siswa berpendapat sangat penting. Untuk kelas VII D sebanyak 8 siswa kualitas pertanyaan tidak logis, 11 siswa pertanyaan merupakan fakta buku, dan 6 siswa pertanyaan merupaka sistesis luar buku. Sebanyak 8 siswa menjawab benar dan sederhana, 12 siswa menjawab benar dan lengkap. Kualitas pendapat sebanyak 12 siswa mengemukakan pendapat yang penting dan 3 siswa berpendapat sangat penting. 43 3. Hasil Kuisioner Tanggapan Siswa. Untuk hasil kuisioner tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran konsep keanekaragaman hewan disajikan pada Tabel 6 Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran. Jumlah Siswa Jumlah Siswa Pertanyaan Ya Tidak Tertarik dengan pendekatan kontekstual 42 95,23 2 4,76 Menyukai cara dan gaya mengajar guru 39 92,86 3 7,14 Media mudah dipahami 38 90,48 4 9,52 Keaktifan siswa meningkat 39 92,86 3 7,14 Keterangan: Perhitungan lengkap dapat diihat dalam Lampiran 38. Berdasarkan hasil kuisioner tanggapan siswa untuk kelas VII D diketahui 40 siswa 95,23 menyatakan tertarik dengan pembelajaran pendekatan kontekstual. Sebanyak 92,86 menyukai cara mengajar dan gaya mengajar guru. Sebanyak 90,48 siswa memahami dan mengerti media yang dipakai guru. Sebanyak 92,86 siswa menyatakan keaktifannya meningkat selama pembelajaran berlangsung. 4. Hasil observasi kinerja guru Dalam pelaksanaan pembelajaran konsep keanekaragaman hewan, guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus dan rencana pembelajaran yang sudah disusun. Hasil observasi kinerja guru dalam proses pembelajaran disajikan dalam Tabel 6. 44 Tabel 6. Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran. Jumlah skor pertemuan ke No Kegiatan guru I II III IV V VI VII 1 pendahuluan 12 13 9 10 11 14 19 2 inti 10 12 20 20 20 20 20 3 penutup 6 8 8 8 8 8 8 Persentase kinerja guru 70,45 sedang 77,27 baik 84,09 baik 86,36 baik 88,63 baik 93,13 baik 95 baik Keterangan: Perhitungan secara lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 39. Kriteria persentase kinerja guru adalah sebagai berikut: 25 kurang, 25-50 cukup, 51-75 sedang, dan 76-100 baik Arikunto, 2002. Berdasarkan hasil pengamatan, secara umum kinerja guru dalam proses pembelajaran sudah baik dan mengalami peningkatan. Guru sudah melakukan semua tahap pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Wawancara dengan guru mitra dilakukan pada akhir pembelajaran. Menurut guru pembelajaran patut dicontoh. Guru menyatakan terkesan karena dengan diterapkannya pendekatan kontekstual sebagian besar siswa menjadi berani bertanya dan mengutarakan pendapat. Siswa aktif mencari tahu penyelesaian masalah yang diberikan dengan malakukan kegiatan pengamatan dan diskusi. Motivasi dan minat belajar juga meningkat. Hasil belajar dari ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik di 2 kelas cukup bagus.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelajaran dengan praktikum di laboratorium alam berwawasan salingtemas terhadap hasil belajar biologi(Di SMP Negeri 2 Jember kelas I semester 2 sub konsep pencemaran lingkungan tahun ajaran 2004/2005)

0 3 131

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian bagian Tumbuhan dengan Pendekatan Kontekstual di SD Negeri Proyonanggan 15 Batang Tahun Ajaran 2005 2006

0 3 107

Hubungan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar Menjahit Blus Pada Siswa Kelas I Jurusan Tata Busana Di SMK Negeri I Tegal Tahun Ajaran 2005 2006

0 4 106

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Quantum Teaching Pada Sub Pokok Bahasan Kalor Siswa Kelas VIII Semester I SMPN 2 Ungaran Tahun Ajaran 2005 2006

0 9 57

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN.

0 1 20

PERBEDAAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP KARTIKA I-2 MEDAN.

1 1 26

PERBANDINGAN ANTARA PENDEKATAN PEMBELAJARAN PERBANDINGAN ANTARA PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CEPER KLATEN TAHUN AJARAN 2006

0 5 17

PENDAHULUAN PERBANDINGAN ANTARA PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CEPER KLATEN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 5

Perbedaan Prestasi Belajar Huruf Jawa antara Pembelajaran Menggunakan Program SWiSH dengan Metode Konvensional pada Siswa Kelas VII Semester 1 di SMP Negeri 1 Brangsong Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2004/2005.

0 0 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - PERBEDAAN ANTARA PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR DI SMKN 45 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 11