PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN AVAILABILITAS PADA MESIN INJECTION MOLDING (Studi Kasus di PT. TEPIN MALANG)

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN UNTUKMENINGKATKAN
AVAILABILITAS PADA MESININJECTION MOLDING( Studi Kasus di PT.
TEPIN MALANG )
Oleh: SUMARDIONO (99540096)
Industrial Engineering
Dibuat: 2006-05-26 , dengan 3 file(s).

Keywords: Perawatan, keandalan, availabilitas
PT. TEPIN (Tlogomas Engineering Plastic Industry) adalah perusahaan di bidang industri
plastic. produk yang di hasilkan antara lain peralatan listrik, accessories kendaraan, tissue holder
dan lain-lain PT. TEPIN memiliki Mesin Injection Molding sebanyak 20 buah dalam
menjalankan operasi produksinya. Permasalahannya dalam aktifitas produksi mesin sering
berhenti beroperasi karena kerusakan mesin dan mengalami perbaikan sehingga menganggu
jalannya produksi sehingga target produksi yang dijadwalkan perusahaan tidak tercapai.
Perawatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan operasi karenanya aktivitas
perawatan menjadi salah satu fungsi manajerial perusahaan atau industri. Perusahaan industri
yang tidak memiliki sistem perawatan yang baik, maka perusahaan akan menanamkan terlalu
banyak dananya dalam peralatan operasi hal ini akan menyebabkan biaya perawatan dan
pemeliharaan peralatan yang berlebihan
Salah satu faktor produktifitas yang penting adalah keandalan dari sistem produksi tersebut.
makin tinggi keandalan dari suatu sistem, makin tinggi pula tingkat availabilitas mesin tersebut

sehingga mesin selalu baik kondisinya untuk di operasikan. Keandalan didefinisikan sebagai
probabilitas dari sebuah komponen, peralatan, mesin atau sebuah sistem produksi untuk dapat
melaksanakan fungsi yang diharapkan dari padanya untuk suatu jangka waktu tertentu didalam
kondisi- kondisi tertentu.
Dari penelitian yang dilakukan di PT. TEPIN Penjadwalan interval perawatan yang paling
optimal pada komponen Heater band pada selang 131,17 jam dengan Availabiltas meningkat dari
0,9161 menjadi 0,9795. Hidrolik dilakukan pada selang 166 jam availabilitas meningkat 0,9064
menjadi 0,9459. Nozzle dilakukan pada selang 294,4 jam availabilitas meningkat dari 0,9735
menjadi 0,9785. Clamping dilakukan pada selang 116,36 jam meningkat dari 0,9155 menjadi
0,9558