Survey Konsumsi Makanan LANDASAN TEORI

19 Data pada penggolongan persen lemak tubuh pemain ini didapat dari penelitian yang dilakukan pada pemain yang terlatih mahasiswa, dan pemain professional.

2.1.5. Survey Konsumsi Makanan

Survey konsumsi makanan atau penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Secara umum survey konsumsi makanan dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan Supariasa, 2002:88. Metode pengukuran konsumsi makanan berdasarkan sasaran pengamatan dibedakan menjadi tiga yaitu, tingkat nasional, tingkat rumah tangga, dan tingkat perorangan. Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur konsumsi makanan untuk perorangan adalah metode food recall 24 jam. Prinsip dari metode ini adalah dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu, biasanya dimulai sejak bangun pagi kemarin sampai istirahat tidur malam harinya, atau dapat juga dimulai dari waktu saat dilakukan wawancara mundur ke belakang sampai 24 jam penuh. Data yang diperoleh dari metode ini cenderung bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data 20 kuantitatif, maka jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat ukur rumah tangga sendok, gelas, piring atau ukuran lainnya yang biasa digunakan sehari-hari. Apabila pengukuran dilakukan satu kali 1x24jam, maka data yang diperoleh kurang representative untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dua kali 2x24jam namun tidak berurutan harinya, karena dapat menghasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang asupan energi calory intake harian individu Supariasa, 2002:94. Hasil dari survey konsumsi makanan seseorang digunakan untuk mengetahui asupan energi yang berasal dari makanan calory intake, yang kemudian dibandingkan dengan energi yang dikeluarkan calory expenditure, karena untuk menjaga dan mempertahankan fungsi tubuh membutuhkan keseimbangan antara calory expenditure dan calory intake Djoko, 2007:57.

2.1.6. Energi yang Digunakan Calory Expenditure