Analisis penembangan pertambakan dalam pemanfaatan lahan pesisir secara lestari (Studi kasus : Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

LC

KAJIAN PENGEMBANGAN PERTAMBAKAN
DALAM PEMANFAATAN LAHAN PESISIR SECARA LESTARI
(STUD1KASUS: KABUPATEN TAKALAR, SULAWESI SELATAN)

OLEH

ABDUL GAFFAR TAHIR
SPL 97393

PROGRAlM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

RINGKASAN
ABDUL GAFFAR TAHIR "Kajian Pengembangan Pertambakan Dalam
Pemanfaatan Lahan Pesisir Secara Lestari" (Siudi Kasus: Kabupaten Takalar,
Szilawesi Selatan), dibawah bimbingan; H . Tridoyo Kusumastanto Sebagai Ketua,
Dietriech G. Bengen dan H. Chairul Muluk Sebagai Anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pola usahatani dan teknologi

budidaya yang dapat dikembangkan di wilayah studi, sehingga sumberdaya yang tersedia
dapat dimanfaatkan secara optimal dan lestari, (2) mengetahui tingkat kelayakan per unit
lahan yang diusahakan pada masing-masing pola usahatani tambak dalam rangka
pengembangan wilayah pesisir secara berkelanjutan.
Penelitian ini dilakukan di tiga desa, yaitu Desa Bontomarannu Kecamatan
Galesong Selatan, Desa Sanrobone Kecamatan Mappakasunggu, dan Desa Topejawa
Kecamatan Mangarabombang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

(p~rrposive)yang didasarkan pada potensi wilayah untuk usahatani tambak, dengan luas
pertambakan sebesar 952,55 hektar (21,87 persen) dari luas areal tambak di Kabupaten
Takalar (4.355 hektar). Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan survai,
yaitu mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data pokok, dan metode pengambilan contoh acak berlapis.
Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan secara ekologi
menunjukkan bahwa sekitar 4.050,15 hektar tambak yang layak untuk dikembangkan.
Sedangkan 304,85 hektar (7,O persen) dari luas total tambak yang tidak berpotensi untuk
tambak, sebaiknya digunakan untuk jalur hijau atau daerah penyangga baik terhadap erosi
lautlabrasi laut maupun untuk daerah konservasi. Dari luas lahan tambak yang layak
secara ekologi tersebut, hanya sekitar 2.814,01 hektar yang layak secara ekologi dan
ekonomi untuk dikembangkan, meliputi; monokultur bandeng sebesar 1.494,44 hektar

(297 RTP), dan polikultur udang-bandeng sebesar 1.319,57 hektar (375 RTP), dimana
pengembangan tambak tersebut terkonsentrasi di kecamatan Mappakasunggu pada 5
(lima) desa pantai. Sedangkan luas tambak yang tidak layak secara ekonomi berdasarkan
hasil analisis kelayakan usahatani dan sensitivitas, yaitu sebesar 1.236,14 hektar (30,52
persen) dari luas lahan yang layak secara ekologi (4.050,15 hektar), dengan jumlah RTP
sebesar 760 KK petani tambak.

Hasil analisis usahatani tambak menunjukkan bahwa pendapatan terbesar dicapai
pada pola usaha monokultur udang dengan skala usahatani sedang (2-5 hektar), yaitu
sebesar Rp.16.647.650,- (RK 2,41), kemudian menyusul pola usaha polikultur udangbandeng dengan skala usahatani luas (> 5 hektar) sebesar Rp.16.344.569,-(WC 2,0), dan
polikultur rumput laut - bandeng dengan skala usahatani luas (> 5 hektar) sebesar
Rp.16.313.100,- (WC 2,14). Tingginya pendapatan yang dicapai pada pola usaha
monokultur udang skala usaha sedang (2-5 hektar) disebabkan karena tingginya harga
udang pada saat dilakukan penelitian. Pada analisis tersebut, juga terlihat bahwa semakin
luas lahan tambak yang diusahakan, maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh dan
semakin efisien dalam memanfaatkan modal. Hal ini disebabkan karena, semakin luas
lahan usahatani, semakin rendah sarana produksi tambak yang digunakan
Hasil analisis kelayakan usahatani dan sensitivitas, menunjukkan bahwa apabila
terjadi penurunan harga setiap komoditi dan diikuti dengan kenaikan harga sarana
produksi tambak (terjadi secara simultan), maka jenis pola usahatani dan tingkat skala

usahatani tambak yang layak untuk dikembangkan pada discount rate 30 persen, adalah;
monokultur bandeng pada skala usahatani (> 5 hektar), kemudian pola usaha polikultur
udang-bandeng skala usahatani sedang (2 - 5 hektar), dan pola usaha polikultur udangbandeng skala usahatani luas (> 5 hektar) dengan nilai NPV, masing-masing, sebesar;
monokultur bandeng Rp.6.953.472,- dan polikultur udang-bandeng sebesar Rp.7.351.545,dan Rp.20.801.824,- yang berarti jumlah net benefit yang diperoleh dari usahatani tersebut
selama umur kegiatan usahatani I I tahun, apabiia dihitung berdasarkan dengan nilai saat
ini, maka usaha tersebut memperoleh keuntungan yang cukup besar, sehingga usahatani
tersebut layak untuk dikembangkan. Besamya nilai NPV tersebut disebabkan oleh dua
hal: (i) adanya efisiensi pemanfaatan energi dalam tambak sehingga tingkat produksi yang
dicapai cukup tinggi, (ii) tingginya produksi yang dicapai, sehingga tingkat pendapatan
yang diperoleh cukup besar, karena didukung dengan harga komoditi yang cukup
memadai.
Dari beberapa alternatif pengembangan pertambakan yang dianalisis, terlihat
bahwa alternatif pengembangan pertambakan yang terbaik di dalam pemanfaatan lahan
pesisir secara optimal dan lestari adalah pada "AlternatifD" dengan luas tambak sebesar
2.814,01 hektar, yang terdiri dari; monokultur bandeng 1.494,44 hektar, dan polikultur
udang-bandeng sebesar 1.319,57 hektar. Pada alternatif ini, diperoleh bahwa kebutuhan

sarana produksi tambak setiap tahunnya yaitu; nener sekitar 23 juta ekor per tahun yang
berarti mengalami kekurangan sebesar 11,s juta ekor per tahun. Sedangkan kebutuhan
benur, pupuk, pakan, pestisida, kapur pertanian, dan sarana produksi tambak lainnya tidak

menjadi masalah karena dapat diperoleh dari ibu kota kabupaten dan propinsi yang
jaraknya relatif dekat. Penerapan alternatif ini dapat menyerap tenaga kerja lokal sebesar
3.183 orang per musim tanam (yaitu; TK dalam keluarga sebesar 1.344 orang, dan TK luar
keluarga 1.839 orang), dan kontribusi tambak terl~adapPAD sebesar Rp.3.355.340.000,per tahun, dengan nilai NPV sebesar Rp.5.395.070.000,-Net B/C

=

1,027507195 dan IRR

= 32,43 persen pada discoztnt rate 30 persen.

Permasalahan yang dijumpai dalam pengembangan pertambakan di Kabupaten
Takalar adalah; (i) ketersediaan nener alam tidak mencukupi, dimana kebutuhan setiap
tahunnya sebesar 23 juta ekor, sementara produksi tangkapan dari alam hanya sebesar 11,2
juta ekor (1998), sehingga kekurangan sekitar 11,s juta ekor per tahun. Solusi dari
permasalahan ini adalah perlunya dibangun unit-unit pembenihan (hatchery) bandeng di
daerah tersebut, (ii) kesulitan dalam memperoleh air tawar dan air laut terutama pada
musim kemarau, dan adanya lokasi-lokasi tambak yang rawan terhadap banjir yang
diperkirakan sebesar 1.697,55 hektar (tidak termasuk lokasi tambak yang dijadikan daerah
kawasan mangrove). Untuk itu, sebaiknya dibangun saluran irigasi tambak dengan

memanfaatkan lokasi tambak tersebut, sekitar 10 persen ( k 170 hektar) sehingga kesulitan
dalam memperoleh air dapat teratasi, dan (iii) luas lahan tambak yang tidak layak secara
ekonomi berdasarkan dengan hasil analisis kelayakan usahatani dan sensitivitas sebesar
1.236,14 hektar dengan jumlah RTP sebesar 760 KK petani tambak, yang pada umumnya
memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan berusahani tambak relatif masih rendah.
Untuk mengatasi masalah ini, -maka sebaiknya diberikan "Pelatihan" atau dilakukan
!

kegiatan "Gelar Teknologi" tentang teknologi budidaya perikanan tambak, dengan cara,
yaitu: setiap 25 KK petani tambak terdapat 1 (satu) hektar tambak sebagai lahan
percontohan, sehingga dibutuhkan sekitar 30 hektar tambak (lahan petani) sebagai tambak
percontohan. Demikian pula tenaga kerja yang diperlukan (3.183 oranlmt), sebaiknya
diikutkan dalam kegiatan "pelatihan" yaitu minimal 640 orang per tahun, sehingga selama
5 (lima) tahun maka terdapat 3.200 orang tenaga kerja yang terampil dan siap pakai.

KAJIAN PENGEMBANGAN PERTAMBAKAN
DALAM PEMANFAATAN LAHAN PESISIR SECARA LESTARI

(Studi Kasus: Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)


TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains (MSi)

Pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Oleh :
ABDUL GAFFAR TAHIR
SPL 97393

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

J u d u l Tesis

: KAJIAN PENGEMBANGAN PERTAMBAKAN
DALAM PEMANFAATAN LAHAN PESISIR

SECARA LESTARI
(Studi Kasus : Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

Nama Mahasiswa

: ABDUL GAFFAR TARIR

Nomor Pokok

: 97393

Program Studi

: PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN
LAUTAN
'

Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing


Dr. Ir. H. Tridovo Kusumastanto, MS
Ketua

Anggota

2. Ketira Program Studi,

Anggota

3. Direktur,

~ e n ~ e l o l a aSumberdryr
n
Pesisir
Dan Lautan

@!!+&

Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS.
Tanggal Lulus :Senin, 28 Agtrstus 2000


a Manuwoto, MSe

Penulis lahir pada tanggal 28 Desernber 1965 dI Pamusiran-Jambi, adalah
anak ke empat dari delapan bersaudara dari : Bapak Muhammad Tahir dan Ibu
i

Sitti Hawang. Penulis menlkah pada hari Senin, tanggal 24 Juni 1991 dengan
Andi Juliana binti Andi Mappa Petta Pala, ddcaruniai dua orang putri, yaitu :
Nindha Farlina Gaffar, dan Fitriani Gaffar (Almarhum).
Penulis menyelesalkan Sekolah Dasar (SD) di SD No. 241 Tellu Boccoe
Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tahun 1977; Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri XI, Ujung Pandang pada tahun 1981;
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 159 Sunggu Minasa,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada tahun 1984. Pada tahun yang sama
melanjutkan pendidlkan di Universitas Hasanuddm, Ujung Pandang, Sulawesi
Selatan pada Fakultas Peternakan dan mengambil Jurusan BudIdaya Perlkanan,
dan tamat pada tahun 1989, dan sejak September 1997 rnelalui Proyek ARMP-I1
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertaniaa, Departemen Pertanian, rnenglkuti
pendidkan Strata-Dua (S2) pada Program Pascasqana, Institut Pertanian Bogor

(IPB), Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian
yang berjudul : "Kajian Pengembangan Pertambakan Dalam Pemanfaatan Lahait
Pesisir Secara Lestari". Studi Kasus: Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Tesis

ini dipersiapkan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata Dua (Magister Sains) di Institut Pertanian Bogor, pada Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan.
Pada kesempatan ini penulis menyampakan terima kasih yang
sebesar - besarnya kepada Bapak Dr. Ir. H. Tridoyo Kusumastanto, MS; Bapak
Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA; Bapak Dr. H. Chairul Muluk, MSc. Masingmasing selaku ketua dan anggota komisi pembirnbing atas segala arahan dan
bimbingannya yang telah diberikan, juga terima kasih penulis sampaikan kepada
Kepala Dinas Perikanan Dati I1 Takalar, Kepala Dinas Perikanan Propinsi Dati I
Sulawesi Selatan, Ketua Bappeda Dati I1 Kabupaten Takalar, Kepala Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kendari, Kepala Instalasi Penelitian dan
Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) Ujung Pandang, dan rekan-rekan PPL
yang telah membantu penulis mengumpulkan data.


Terima kaslh yang tak

terhingga penulis sampaikan kepada Pimpinan Proyek ARM-I1 Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian

Departemen Pertanian, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan ini.
Serta rasa hormat, penulis mengucapkan terima kaslh kepada Ayahanda
dan Ibunda yang tercinta atas doa restunya. A h m y a rasa terirna kaslh dan
penghargaan yang secara khusus penulis tujukan kepada isteri dan anak yang
tersayang atas segala dorongan moril, pengorbanan, pengertian, dan doa restunya.
Penulis menyadari

sepenuhnya

akan

segala kekurangan

dalam

penyusunan tesis ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritk dan saran yang membangun guna kesempurnaan tulisan ini.
Harapan penulis, semoga tesis ini memberikan manfaat khususnya bagi penulis
dan masyarakat pada umumnya. Arnien.

Bogor, September 2000

Penulis

DAFTAR IS1

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

i

DAFTAR IS1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
DAPTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi
DAPTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
DAPTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I

.

ix

PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

.

I1

1.1.

Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.2.

Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.3.

Kerangka Pemikiran Pemecahan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

1.4.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6

TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8

2.1.

Pengembangan Pertambakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8

2.2.

10

2.3.

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Produksi
. . . . . ..
..............................
Tambak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
.
.
.
Pengaruh Kegiatan Pertambakan Terhadap Lingkungan . . . . . . . . .

2.4.

Pengaruh Pengelolaan Terhadap Produksi Tambak . . . . . . . . . . . . . . .

14

2.5.

Parameter Kesesuaian Lahan untuk Kegiatan Budidaya Tambak

17

.

11l METODOLOGI PENELITLAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

12

22

3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

22

3.2.

Metode Penarikan Contoh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

22

3.3.

Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

24

3.4.

..
Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25