Laporan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia

(1)

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)

Oleh.

Nama : Ade Cahya Permadi NIM : 41810094

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

(3)

(4)

113

Nama : Ade Cahya Permadi

Nama Panggilan : Ade

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 31 Maret 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki – laki

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Babakan Irigasi No 448 Bandung 40232

Nomor HP : 087825142788

Email : adecahyapermadi@gmail.com

Pendidikan Formal :

No. Tahun Uraian Keterangan


(5)

114

4 2010 – Sekarang FISIP Unikom Bandung Berijazah

Pelatihan dan Seminar :

No. Tahun Uraian Keterangan

1 2010 Peserta “Table Manner Course, The Amaroosa Hotel”, Unikom Bandung

Bersertifikat

2 2011 Peserta “One Day Workshop MC & Radio

Announcer”, Unikom Bandung

Bersertifikat

3 2011 Peserta seminar fotografi “Shutter”, Unikom di Graha Kompas Gramedia Bandung

Bersertifikat

4 2011 Peserta Seminar “Islam dan Moralitas Pembangunan” FISIP Unikom

Bersertifikat

5 2012 Peserta dalam acara E-Jarsos (efek Jaringan Sosial) “Menjadi Pintar Dengan Internet

Sehat” BEM PAAP FE-Unpad Bandung

Bersertifikat

6 2012 Peserta Pada Acara Workshop

Sinematografi Communication, Unikom Bandung

Bersertifikat

7 2012 Peserta dalam kegiatan “Study Tour Mass

media Tahun Akademik 2012” FISIP

Unikom Bandung

Bersertifikat

Bandung, Desember 2013 Hormat Saya,


(6)

83

Elvinaro, Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. 2009. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama. 2009. Jurnalistik, Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sumadiria, AS Haris. 2011. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sumadiria, AS Haris. 2010. Bahasa Jurnalisitk. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.


(7)

84


(8)

tiga orang direktur yang ditempatkan di Bandung, termasuk Pemimpin Umumnya atau Redaksi. Sedangkan di Jakarta, Sofyan Lubis memegang jabatan sebagai Direktur Pelaksana dan Chaeruddin sebagai Korektor. Selama SKM “GALA” dicetak di Jakarta, peredaran “GALA” melebihi 50% dari jumlah oplah cetak, yakni 20.000 eksemplar setiap terbit.

SKM “GALA” kemudian berpindah cetak dari Jakarta ke Bandung.Oplah “GALA” meningkat mendekati oplah tertinggi saat diterbitkan di Jakarta.Perkembangan ini menjadi dorongan bagai jajaran Redaksi untuk meningkatkan periode terbit, menjadi 2 kali dalam seminggu. Keputusan ini segera terlaksana setelah “GALA” memperoleh SIT Harian dengan no. 0113/Pe-3/SK/Dirjen PPG/71, dimana edisi pertama terbit tanggal 28 Desember 1971 sebagai nomor perkenalan atau perdana.

Sejak terbit kali pertama sebagai SKM. “GALA”,CV, Tjempaka menghentikan kegiatan produksinya pada 31 Desember 1991. Karena sebelumnya telah berdiri sebuah perusahaan penerbitan, yakni PT

GALAMEDIA yang menerbitkan SKM “GALA”. Seiring dengan aktivitas

CV. Tjempaka yang semakin pasif, PT. GALAMEDIA mengajukan permohonan kepada Menteri Penerangan untuk memperoleh SIT penerbitan SKM “GALA”, disertai akta penghentian kegiatan CV.Tjempaka dan pengambilalihan SIT CV Tjempaka tersebut.

Setelah empat bulan terbit sebagai surat kabar harian, tepatnya dimulai pada 26 Agustus 1975, Dirjen PPG/Deppen member izin kepada “GALA” untuk menambah jumlah halaman. Sejak awal terbit menjadi surat kabar


(9)

harian pada akhir tahun 1971 sampai dengan tahun 1978, oplah “GALA” berada pada titik terendah jika dibandingkan dengan ketika terbit 2 kali dalam seminggu. Terkecuali pada saat kampanye Pemilu tahun 1979, oplah “GALA” mencapai lebih dari 20.000 eksemplar Kemudian kembali mengalami penurunan sampai ke angka di bawah minimum.

Setelah terbit lebih dari 13 tahun sebagai surat kabar harian, oplah “GALA” mencapai 118.500 per hari, di saat musim pembunuhan misterius (Petrus) antara rentang tahun 1982-1993, oplah “GALA” mampu menembus angka di atas 100.000 eksemplar. Merupakan oplah terbesar penerbitan sebuah surat kabar harian daerah di Indonesia saat itu. Namun, sebenarnya oplah ini masih bisa ditingkatkan sampai 150.000 eksemplar per hari, tapi dengan catatan sarana percetakan yan dimiliki percetakan yang mencetak harian ini lebih menunjang.

Keberhasilan “GALA” dalam pencapaian oplah dan pemasaran yang sangat spektakuler ini, bukan semata-mata karena lebih banyak menyajikan berita-berita criminal. Melainkan karena hasil pembenahan penampilan redaksional dan perwajahan yang dilakukan setelah kembali menggunakan nama surat kabar harian “GALA”.

Keberhasilan “GALA” dalam melakukan perubahan format redaksional dan perwajahan yang khas tersebut, mampu meraih segmen pembaca tersendiri dan mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak dengan kondisi ini, surat kabar harian “GALA” dianggap sukses mencapai sasaran atau misinya, yaitu untuk selalu menjadi surat kabar yang berorientasi pada


(10)

kepentingan masyarakat dan juga tidak bersaing dengan surat kabar lainnya yang telah memiliki ciri dan atribut tersendiri.

Pada tahun 1985, pemerintah mengeluarkan peraturan yang baru melalui SK Menteri Penerangan RI No. 61/1984 tentang penghapusan SIT, dan menggantinya dengan SIUP (Surat Izin Usaha Penerbitan), yang mengacu kepada Undang Undang Pokok Pers No. 21/1982, dengan izin baru SIUP tersebut, jumlah halaman “GALA” secara resmi menjadi 12 halaman dan beredar di Jawa Barat serta memperoleh SIUP pada 8 November 1985 melalui SK Menteri Penerangan No.009/SK/Menpen/SIUPPA-7/85.

Pada tahun 1989, penerbitan surat kabar di Indonesia perkembangannya mengalami perubahan, menjadi industri tidak hanya sekedar menyampaikan informasi sehingga persaingan semakin ketat.

Beberapa surat kabar melakukan kerjasama penerbitan, menjadi sebuah grup denga “mempersunting” surat-surat kabar di daerah sebagai anak penerbitannya. Harian Umum “GALA” dipersunting oleh PT. Surya Persindo (Media Indonesia Grup) miliknya Surya Paloh.

Ketika itu, redaksional dan perwajahan “GALA” berubah total, Tampil Full color sehingga menarik. Sementara redaksionalnya lebih cenderung pada berita-berita nasional dan berita ekonomi serta berita-berita politik, dengan sasaran pembaca kelas sosial ekonomi menengah ke atas.

Namun dalam perkembangannya tidak secantik penampilan surat kabarnya itu sendiri. Terlebih lagi, dua tahun kemudian krisis ekonomi dunia melanda tanah air.Dan pada tahun 1993 kerjasama dengan Media Indonesia


(11)

Grup tidak bias dipertahankan. Demikian juga surat-surat kabar lain yang melakukan hal yang sama pada saat itu, tidak ada yang bisa bertahan.

Harian Umum “GALA” kembali berdiri sendiri dan kembali pada perwajahan dan redaksional semula. Meski dalam perjalanannya cukup berat, di tengah-tengah krisis ekonomi yang demikian hebat sehingga banyak surat kabar yang gulung tikar alias mati, tapi HU “GALA” pada saat itu tetap eksis terbit menemui para pembacanya, meski dengan oplah berkisar antara 3.000 s.d 4.000 eksemplar per hari.

Pada tanggal 14 Oktober 1999 bergabung dengan Grup Pikiran Rakyat, beralih manajemen dari PT. Galamedia ke PT. Galamedia Bandung Perkasa, yang kemudian HU. “GALA” berubah nama menjadi Harian Umum “GALAMEDIA”. Di bawah naungan PT. Pikiran Rakyat Bandung PRB), PT. Galamedia Bandung Perkasa mempunyai satu unit usaha dalam bentuk penerbitan surat kabar.

Harian Umum “GALAMEDIA” adalah salah satu Koran terbaik di Indonesia. Dewan Pers menganugerahi gelar, “Surat Kabar Harian Terbaik 2005”, setelah Dewan Pers bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan penelitian kepada tidak kurang dari 68 surat kabar yang diterbitkan di Indonesia.

Harian Umum Galamedia memiliki badan hukun yaitu Perseroan Terbatas dengan Motto Ekspresi Greater Bandung yang diharapkan menjadi sebuah wadah informasi yang aktual kepada masyarakat kota Bandung dan sekitarnya, ini merupakan bentuk ungkapan dari Harian Umum Galamedia


(12)

dalam memberikan informasi yang sudah melingkupi wilayah Bandung diantaranya Sorenag, Jatinangor, Cimahi dan Padalarang.

Harian Umum Galamedia jenisnya adalah Harian Umum yang terbit setiap hari dari mulai hari Senin hingga hari Minggu dengan waktu terbitnya pagi hari, bahasa yang digunakan dalam penulisan berita yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Daerah, terdiri dari 20 halaman dan hari Minggu 16 halaman.

1.1.1 Kantor Harian Umum Galamedia

Perusahaan : PT. Galamedia Bandung Perkasa Nama Media : Harian Umum Galamedia

Alamat : Jl. Belakang Factory No. 2B – 2C Banceuy Bandung 40111 Telp : (022) 4210063

Fax : (022) 4205351 Red : (022) 4205262

1.1.2 Visi dan Misi Harian Umum Galamedia a. Visi :

1. Mampu menjadi salah satu surat kabar yang berpengaruh di wilayah pasar Bandung Raya, sebagai bisnis utama pengembangan pemasaran serta secara bertahap menguasai pasar di Jawa Barat.


(13)

2. Bersama HU. Pikiran Rakyat mampu menjadi pemimpin pasar yang dominant pada segmentasi yang berbeda, yaitu lebih fokus membidik sasaran pasar di kelas menengah dan menengah bawah.

3. Harus diupayakan agar HU Galamedia menjadi pilihan utama bagi masyarakat di kelas menengah bawah dalam memenuhi kebutuhannya terhadap informasi.

4. Harus diupayakan agar HU Galamedia menjadi media periklanan utama, baik untuk pelaku ekonomi atau pun masyarakat luas yang membidik sasaran pasar atau sasaran informasi pada kelas masyrakat menengah dan menengah bawah.

5. Menjadikan HU Galamedia menjadi sebuah institusi bisnis yang menguntungkan di lingkungan grup Pikiran Rakyat sehingga mampu secara bertahap memperbaiki kesejahteraan karyawannya dan memberikan keuntungan kepada pemilik saham.

b. Misi :

1. Bersama HU Pikiran Rakyat menguasai surat kabar, baik di sektor sirkulasi maupun iklan, dengan sasaran bukan saja untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, melainkan juga semakin memperkecil ruang gerak pengembangan pasar pesaing.


(14)

2. Memberikan pelayanan informasi yang akurat bagi masyarakat pembaca dalam upaya turut memberikan andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, penyebaran agar semakin luas, penyajian harus dikemas menarik dan senantiasa mengacu kepada kebutuhan masyarakat, sesuai dengan segmentasi yang telah digariskan. Upaya ini dilakukan agar pembaca tidak saja mendapatkan informasi yang benar dan lengkap, tapi juga menarik sehingga pada gilirannya dicapai tingkat kepuasan yang tinggi dalam memenuhi kebutuhannya terhadap informasi.

3. Secara bertahap semakin meningkatkan kesejahteraan karyawan sesuai dengan kemajuan dan kemampuan perusahaan.

1.1.3 Motto Harian Umum Galamedia

Bagi setiap perusahaan, keberadaan motto, merupakan bentuk keseriusan dalam dunia bisnis.Karena dengan adanya motto, dapat menggambarkan identitas perusahaan secara singkat. Demikian halnya dengan Harian Umum Galamedia yang mengusung motto sebagai berikut : Ekspresi Greater Bandung

Ekspresi :

Ungkapan/ pernyataan dalam memberikan informasi bagi warga sehingga dapat Mengupas masalah yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.


(15)

Greater Bandung :

Informasi-informai yang disampaikan secara aktual yang mencakup wilayah Bandung Raya diantaranya Bandung, Padalarang, Soreang, Jatinangor dan Cimahi.

1.1.4 Logo dan Arti Logo Harian Umum Galamedia

Logo merupakan salah satu ornament yang menguatkan identitas suatu perusahaan terlebih yang bergeraj di bidang media, lebih tepatnya media cetak seperti logo Harian Umum Galamedia di bawah ini :

a. Logo Harian Umum Galamedia

Gambar 1.1

Sumber : Redaksi Harian Umum Galamedia 2013

b. Arti Logo Harian Umum Galamedia

Dari logo tersebut diatas, terdapat makna tersendiri bagi perusahaan Galamedia baik dari segi warna dan nama perusahaan Galamedia itu sendiri, makna yang terkandung dalam logo tersebut yaitu :

- Warna biru dan kuning merupakan warna pemberian dari Grup Pikiran Rakyat sebagai perusahaan pusat yang menaunginya.


(16)

- Ekspresi Greater Bandung merupakan slogan yang di pegang oleh Harian Umum Galamedia yang diartikan sebagai bentuk ungkapan/ pernyataan besar bagi Bandung dan sekitar wilayah Bandung Raya

1.2Sejarah Bagian Redaksi Harian Umum Galamedia

Bagian redaksi dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan surat Kabar atau yang berkaitan dengan kegiatan Jurnalistik, dapat diibaratkan sebagai organ tubuh manusia yang paling vital yaitu jantung. Perusahaan penerbitan surat kabar tidak akan pernah bisa menjalankan kegiatannya tanpa adanya bagian yang disebut redaksi. Bagian demi bagian yang dijadikan sebagai tempat bertugas para pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan penerbitan surat kabar hal tersebut di lakukan guna kelangsungan hidup sebuah perusahaan penerbitan surat kabar. Semuanya kegiatan pada bagian ini penting berjalan dengan baik.

Dalam lingkungan kerja bagian redaksi Harian Umum Galamedia yang di naungi oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa, mengenai sejarah bagian Redaksi Harian Umum Galamedia tidak lepas dari lahir dan berdirinya sebuah perusahaan penerbitan surat kabar ini pada tanggal 16 Oktober 1968. Namun sejarah keberadaan bagian redaksi khususnya pada jajaran keredaksionalan Harian Umum Galamedia yang tampak seperti sekarang, dimulai ketika Harian Gala berganti kepemilikan atau manajemen dibawah naungan grup Pikiran Rakyat.Peralihan manajemen ini tentu saja membuat struktur keredaksionalan. Harian Umum Gala berubah menjadi unit usaha yang


(17)

merupakan bagian dari Grup Pikiran Rakyat dengan nama surat kabar pun ikut berubah menjadi Harian Umum Galamedia.

Walau demikian perusahaan ini tidak meelepaskan kegiatan jurnalistiknya, bahkan di bawah manajemen yang baru ini Harian Umum Galamedia, lebih bisa menempatkan diri di hati para pembacanya khususnya di hati pembaca dari kalangan masyarakat menengah ke bawaah. Harian Umum Galamedia merupakan surat kabar yang terbit setiap hari .lebih mengkhususkan diri pada pemberitaan local yaitu kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar Bandung Raya. Sedangkan berita-berita yang sifatnya nasional lebih bersifat untuk melengkapi.Serta sasaran pembacanya ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, dengan lebih menekankan pada konsumen lapisan menengah ke bawah.Penekanan jenis beritanya yaitu Berita Hukum dan Kriminalitas atau berita yang bersifat suatu kasus.Semua berita yang disajikan pada Harian Umum Galamedia disajikan secara Etis, Tajam dan Akurat seperti halnya motto dari Harian Umum Galamedia yang kini motto berubah menjadi Ekpresi Greater Bandung.

1.3Struktur Organisasi Harian Umum Galamedia

Di dalam perusahaan tentu memiliki struktur organisasi yang teratur, Dimana struktur organisasi yang teratur ini berfungsi untuk menyusun dan menjelaskan peranan atau tugas dan wewenang dari berbagai bagian atau divisi yang telah terbentuk, serta bagaimana setiap bagian dalam struktur


(18)

organisasi tersebut saling berhubungan satu sama lain dan juga bertanggung jawab serta disiplin yang kuat atas hasil kerjanya.

Berikut ini adalah gambar struktur organisasi PT. Galamedia Bandung Perkasa beserta penjelasan kedudukan pada bagiannya masing-masing :


(19)

Berdasarkan struktur organisasi yang tertera pada Gambar 1.2 diatas, dapat diketahui merupakan susunan yang menggambarkan berbagai fungsi kerja yang disesuaikan dengan bidangnya masing-masing agar dapat mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat bagaimana pembagian tanggung jawab tugas tersebut dijalankan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kejelasan struktur yang terdapat dalam suatu organisasi akan memberikan kejelasan tentang hubungan kerja baik secara fungsional antara satu bagian dengan bagian lainnya, hal tersebut akan menimbulkan dampak mengenai hubungan vertical maupun hubungan horrizontal .

Adapun susunan mengenai struktur organisasi di kantor PT. Galamedia Bandung Perkasa, diantaranya :

a. Pemimpin Umum b. Pemimpin Redaksi c. Dewan Redaksi d. Redaktur Pelaksana e. Sekretariat Redaksi

f. Penelitian Dan Pengembangan Redaksi g. Seksi Monitoring dan Dokumentasi

h. Pelaksana adalah Para Redaktur Dan Asisten Redaktur, yang terdiri dari :

1. Redaktur Halaman Utama Membawahi Asisten Redaktur HalamanUtama dan Wartawan


(20)

2. Redaktur Rubrik Bandung Raya Membawahi Asisten Redaktur danWartawan untuk Rubrik Bandung Raya 3. Redaktur Ekonomi Membawahi Asisten Redaktur dan

Wartawan untukRubrik Ekonomi

4. Redaktur Publik Opini dan Feature Membawahi Asisten Redaktur danWartawan untuk Rubrik Opini dan Feature 5. Redaktur Pendidikan dan Agama Membawahi Asisten

Redaktur danWartawan untuk Rubrik Pendidikan dan Agama

6. Redaktur Rubrik Hiburan, Budaya dan Pariwisata Membawahi AsistenRedaktur dan Wartawan untuk Rubrik Hiburan, Budaya dan Pariwisata

7. Redaktur Rubrik Jawa Barat Membawahi Asisten Redaktur danWartawan untuk Rubrik Jawa Barat 8. Redaktur Rubrik Olah Raga Membawahi Asisten

Redaktur danWartawan untuk Rubrik olahraga

9. Redaktur Foto Membawahi Asisten Redaktur Foto dan Wartawan Foto

10.Redaktur Bahasa Membawahi Asisten Redaktur Bahasa 11.Redaktur Perwajahan Membawahi Asisten Redaktur

Perwajahan

12.Koordinator Liputan Membawahi Asisten Koordinator Liputan


(21)

1.4Job Deskription Redaksi Harian Umum Galamedia a. Pemimpin Umum

Pemimpin umum bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers baik kedalam mapun keluar ia dapat melimpahkan pertanggung jawabannya terhadap hokum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional). Tugasnya ialah mengendalikan dan mengorganisasikan aktivitas terbit Harian Umum Galamedia secara professional sehingga mendukung terhadap tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan baik idil maupun komersial.

b. Pemimpin Redaksi

Pemimpin Redaksi pada Harian Umum Galamedia bertanggung jawab kepada pemimpin umum.Tugasnya ialah memimpin dan mengendalikan kegiatan keredaksian bagi terlaksananya mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian serta mengawasi seluruh Rubrik dan pemberitaan pada Harian Umum Galamedia.

c. Dewan Redaksi

Dewan Redaksi pada Harian Umum Galamedia beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana dan orang-orang yang pandai berkompeten.Dewan Redaksi bertugas member masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan pekerjaan redaksional.

d. Redaktur Pelaksana

Redaktur Pelaksana Bertanggung jwaba kepada Pemimpin Redaksi.Tuganya ialah mengatur pelaksanaan tugas keredaksionalan Harian


(22)

Umum Galamedia Bandung Perkasa sesuai dengan yang digaris bawahkan pemimpin redaksi dalam artian mempin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan pemberitaan oleh para wartwan dan editor.

e. Sekretariat Redaksi

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Pemimpin Umum. Tugasnya ialah menyangkut segala hal yang menyangkut administrasi keredaksionalan dan menyelenggarakan kegiatan keseharian Harian Umum Galamedia kearah kinerja terbaik untuk mencapai target perusahaan.

f. Peneliti dan Pengembangan Redaksi

Bagian Penelitian dan Pengembangan pada bagian Redaksi Harian Umum Galamedia mempunyai tugas dalam melakukan penelitian dan pengembangan dalam kegiatan keredaksionalan sehingga kinerja keredaksioanalan yang diinginkan.

g. Seksi Monitoring dan Dokumentasi

Seksi Monitoring pada Harian Umum Galamedia mempunyai tugas mengawasi perkembangan kinerja dan kegiatan redaksional sehingga tujuan redaksional mampu mencapai target yang diingkan. Sedangkam Seksi Dokumentasi pada Harian Umum Galamedia mempunyai tugas mendokumentasikan edisi-edisi penting yang pernah diterbitkan oleh Harian Umum Galamedia dari tahun percetakan pertama.

h. Redaktur

Redaktur bertanggung jawab kepada Redaktur Pelaksana.Tugasnya ialah menerima bahan berita atau bahkan Press Release dari lembaga, organisasi,


(23)

institansi pemerintah atau perusahaan swasta. Selain itu Redaktur bertanggung jawab terhadap halaman isi halaman yang akan diterbitkan pada Harian Umum Galamedia.

i. Koordinator Liputan

Koordinator Liputan pada Harian Umum Galamedia bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan atau mengatur para wartawan Harian Umum Galamedia dan membagi tugas diantara apara wartawan tersebut untuk melakukan peliputan, agar tidak terjadi kesalahan atau overloap di lapangan. j. Asisten Redaktur

Asisten Redaktur pada Harian Umum Galamedia bertugas membantu Redaktur dalam melakukan editing. Assisten Redaktur juga memiliki tugas dalam memberikan tambahan data dan literature agar sesuai dengan gaya penulisan dan penerbitannya.

k. Wartawan

Setiap halnya dalam setiap perusahaan Surat Kabar tugas wartawan dalam Harian Umum Galamedia adalah bertugas mencari, mengumpulkan dan mengelolah informasi menjadi berita, yang akan disebarluaskan kepada public, disesuaikan dengan tugasnya masing-masing yang sudah sebelumnya sudah di atur oleh Redaksi.

l. Koresponden

Merupakan wartawan Harian Umum Galamedia yang bertugas didaerah atau diluar wilayah keredaksionalan.Koresponden pada Harian Umum Galamedia mempunyai tugas liputan berita yang bersifat umum.


(24)

1.5Sarana dan Prasarana Redaksi Harian Umum Galamedia

Dalam rangka menunjang aktivitasnya, Harian Umum Galamedia mempunyai berbagai macam fasilitas, sebagai berikut :

Tabel 1.1

Prasarana Redaksi Harian Umum Galamedia

No. Prasarana Jumlah

1 Ruang Pimpinan Redaksi 1 Ruang

2 Ruang Redaktur Pelaksana 1 Ruang

3 Ruang Asisten Redaksi 1 Ruang

4 Ruang Litbang 1 Ruang

5 Ruang Koordinator Liputan 1 Ruang

6 Ruang Redaktur 1 Ruang

7 Ruang Redaktur Foto 1 Ruang

8 Ruang Produksi dan cetak 1 Ruang

9 Ruang Monitoring 1 Ruang

10 Ruang Dokumentasi 1 Ruang

11 Ruang Wartawan 1 Ruang

12 Ruang Sekretariat 1 Ruang

13 Ruang Gelap 1 Ruang

14 Ruang Rapat 1 Ruang


(25)

16 Ruang Tamu 1 Ruang

17 Musholla 1 Ruang

18 Halaman dan Tempat Parkir 1 Halaman

19 Toilet 4 Ruangan

20 Kendaraan Operasional 5 Unit

Tabel 1.2

Sarana Redaksi Harian Umum Galamedia

No. Sarana Jumlah

1 Komputer 64 Unit

2 Printer 4 Unit

3 Internet 1 Unit

4 Server 2 Unit

5 Telepon 16 Unit

6 Faximile 1 Unit

7 Foto Copy 1 Unit

8 Televisi 2 Unit

9 Handy Talkie 2 Unit

10 Kamera Manual dan Otomatis 4 Unit

11 Kamera Digitas 3 Unit

12 Kamera Saku / Pocket 12 Unit


(26)

1.6Lokasi dan Waktu PKL 1.6.1 Lokasi

Penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu di Harian Umum Galamedia ditempatkan sebagai wartawan. Lokasi kegiatan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dalam setiap harinya selalu tidak menentu karena banyak beragam lokasi yang harus diliput oleh penulis, misalnya di SMPN 24 Bandung, SMAN 17, 13 dan 4 Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Islam Bandung (Unisba), Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung, Museum Sribaduga Bandung, Kantor Ombudsman RI perwakilan Jabar, Sekitar wilayah Alun –alun Kota Ban, Agen Bus Antarlintas Sumatra di Sekitar Jl. Soekarno-Hatta Bandung, Kantor BMKG Bandung Jl. Cemara Bandung, Kantor BBPOM Kota Bandung, Pasar Simpang Dago dan beberapa lokasi tempat lainnya.

1.6.2 Waktu

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan terhitung mulai dari Senin, 15 Juli 2013 sampai dengan Jumat, 30 Agustus 2013. Mulai hari Senin sampai Sabtu, dan terkadang Minggu masuk dengan waktu kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB bahkan lebih tergantung situasi dan kondisi lapangan dan kantor redaksi. Agenda yang dilakukan dalam melakukan peliputan berita selalu berubah – ubah hali ini dikarenakan agenda liputan yang diberikan wartawan pembimbing penulis


(27)

sering berubah setiap harinya, selain itu dalam mengolah berita hasil liputan untuk penulisan berita terkadang dilakukan di kantor dan juga di luar kantor tergantung kondisi dan situasi.


(28)

Tabel 2.1

Agenda Kegiatan Praktek Kerja Lapangan No Hari/

Tanggal

Kegiatan Keterangan

Insidentil Rutin

1 Senin/ 15

Juli 2013

1. Peliputan Kegiatan MPLS

(Masa Pengenalan

Ligkungan Sekolah) di SMPN 24 Bandung. 2. Menulis berita hasil

liputan.

2 Rabu/ 17

Juli 2013

1. Peliputan Mengenai

Sidak BBPOM di

kawasan Dago (Pasar Simpang Dago).

2. Menulis berita hasil liputan.

3 Kamis/ 18

Juli 2013

1. Peliputan menganai

jumlah Rombel

(rombongan belajar)

PPDB (Penerimaan

Peserta Didik Baru) di SMAN 17, 13 dan 4


(29)

Bandung.

2. Menulis berita hasil liputan.

4 Jumat/ 19

Juli 2013

1. Peliputan di Museum Negeri Sribaduga tentang acara yang digelas di bulan Ramadhan dan jumlah pengunjung. 2. Penulisan berita hasil

liputan.

5 Sabtu/ 20

Juli 2013

1. Peliputan di Pasar Buku Palasari mengenai tingkat penjualan buku pelajaran. 2. Penulisan berita hasil

liputan

6 Minggu/ 21 Juli 2013

1. Peliputan Bedah Buku di

Gedung Indonesia

Menggugat.

2. Penulisan berita hasil liputan.

7 Senin/ 22

Juli 2013

1. Peliputan aksi unjuk rasa di Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI)


(30)

Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.

8 Selasa/ 23 Juli 2013

1. Peliputan kunjungan kerja Wakil Gubernur Jawa Barat di Dinas Kesehatan Jawa Barat.

2. Penulisan berita hasil liputan.

9 Rabu/ 24

Juli 2013

1. Peliputan mengenai konferensi pers bantahan

dugaan korupsi

Universitas Pendidikan Indonesia di Kampus UPI jl. Setiabudi Bandung. 2. Penulisan berita hasil

liputan.

10 Kamis/ 25 Juli 2013

1. Peliputan unjuk rasa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dilakukan oleh BEM UPI dan UPI Care.

2. Penulisan berita hasil 


(31)

liputan. 11 Jumat/ 26

Juli 2013

1. Peliputan pelantikan

suatu jabatan di

Universitas Islam

Bandung (Unisba).

2. Penulisan berita hasil liputan.

12 Sabtu/ 27 Juli 2013

1. Peliputan mengenai keramaian Agen Bus Antarlintas Sumatra, di jl. Soekarno-Hatta Bandung. 2. Penulisan berita hasil

liputan

13 Senin/ 29 Juli 2013

1. Peliputan mengenai Konferensi Pers Gerakan

Penyelamatan UPI

(Universitas Pendidikan Indonesia), di jl. Setiabudi Bandung. 2. Penulisan beritan hasil

liputan.

14 Selasa/ 30 Juli 2013

1. Peliputan mengenai

peluncuran “Gerakan


(32)

1000 Mukena Untuk Jabar”.

2. Penulisan berita hasil liputan.

15 Rabu/ 31

Juli 2013

1. Peliputan mengenai pembuatan kue lebaran di sekitar Jalan Kopo Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.

16 Kamis/ 1

Agustus 2013

1. Peliputan unjuk rasa Forum Komuniksai Guru Honorer (FKGH) tuntutan tunjangan dana di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jl Ahmad Yani Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.

17 Jumat/ 2

Agustus 2013

1. Peliputan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Jl. Cemara


(33)

Bandung. Mengenai prakiraan cuaca selama

menjelang lebaran/

mudik.

2. Penulisan berita hasil liputan.

18 Sabtu/ 3

Agustus 2013

1. Peliputan ke beberapa agen pengiriman barang di Jl. Stasiun Barat

Bandung mengenai

situasi menjelang lebaran. 2. Penulisan berita hasil

liputan.

19 Selasa/ 13 Agustus 2013

1. Peliputan mengenai situasi Toko-toko mainan anak pasca lebaran di

sekitar Jl.Cibadak

Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.


(34)

20 Rabu/ 14 Agustus 2013

1. Peliputan mengenai situasi di Kebun Binatang Bandung (adanya satwa baru).

2. Penulisan berita hasil liputan.

21 Kamis/ 15 Agustus 2013

1. Peliputan foto lepas di

daerah Kabupaten

Bandung Barat (KBB). 2. Penyimpanan foto hasil

liputan.

22 Sabtu/ 17 Agustus 2013

1. Peliputan foto lepas di

daerah Kabupaten

Bandung Barat (KBB). 2. Penyimpanan foto hasil

liputan.

23 Senin/ 19 Agustus 2013

1. Peliputan aksi Peduli Mesir di SMP Darul Hikam Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.

24 Selasa/ 20 Agustus

1. Peliputan mengenai situasi Pedagang Kaki


(35)

2013 Lima (PKL) di sekitar kawasan Alun – alun Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.

25 Sabtu/ 24 Agustus 2013

1. Peliputan HUT Granesia ke-40 di Auditorium RRI Bandung, Jl Diponegoro Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.

26 Senin/ 26 Agustus 2013

1. Peliputan acara kerjasama antara Bandung Techno Park (BTP) dan green IT

Promotion Council

(GIPC) Jepang, di

Telkom University

Convention Hall

Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.

27 Selasa/ 27 Agustus

1. Peliputan penyerahan

hasil investigasi


(36)

2013 Ombudsman RI

Perwakilan Jabar

mengenai pelanggaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

2. Penulisan berita hasil liputan.

28 Rabu/ 28

Agustus 2013

1. Peliputan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Jl. Cemara

Bandung. Mengenai

cuaca panas yang

menerjang wilayah

Bandung.

2. Penulisan berita hasil liputan.

29 Kamis/ 29 Agustus 2013

1. Peliputan seminar singkat HIV/AIDS di Auditorium

Gd. Rumah sakit

Pendidikan FK Unpad, Jl. Eijkman Bandung.

2. Penulisan berita hasil 


(37)

liputan. 30 Jumat/ 30

Agustus 2013

1. Peliputan situasi rencana aksi damai mahasiswa

Institut Teknologi

Telkom (IT Telkom) di

Graha Merah Putih

(Telkom Japati), Jl. Japati Bandung. (Aksi batal dilakukan)

Sumber: Daftar Hadir Penulis Selama Praktek Kerja Lapangan

Dalam praktek kerja lapangan ini, penulis mendapatkan tugas liputan untuk bagian Pendidikan yang mencakup wilayah Kota Bandung dan sekitarnya dengan wartawan pembimbing penulis yaitu Brilliant Awal (Wartawan Galamedia) dengan masa liputan terhitung dari Senin, 15 Juli 2013 sampai dengan Rabu, 14 Agustus 2013.

Lalu dilanjutkan dengan berpindah dan mendapatkan tugas sebagai wartawan foto lepas yang mencakup wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan wartawan pembimbing penulis yaitu Ris Imantoro (Wartawan Galamedia) dengan masa liputan terhitung dari Kamis, 15 Agustus 2013 sampai dengan Sabtu, 17 Agustus 2013.

Selanjutnya penulis berpindah dan mendapatkan tugas liputan untuk bagian Pendidikan kembali yang masih mencakup wilayah Kota Bandung dan


(38)

sekitarnya dengan wartawan pembimbing penulis yaitu Brilliant Awal (Wartawan Galamedia) dengan masa liputan terhitung dari Senin, 19 Agustus 2013 sampai dengan Jumat, 30 Agustus 2013.

Selama mendapatkan tugas liputan di bagian Pendidikan, penulis terkadang juga mendapatkan liputan bagian yang lain sesuai arahan dari wartawan pembimbing penulis misalnya terkadang bagian ekonomi dan Bandung Raya yang mencakup misalnya bagian Pemerintahan serta Ekonomi.

Penulis menggunnakan kode penulis berita dalam berita yaitu (ade.job) atau (ade cahya permadi.job), kode untuk penulis tersebut merupakan nama panggilan penulis dan masih berstatus magang di Harian Umum Galemedia.

Adapun kode yang menyertai disampingnya dengan kode penulis adalah kode wartawan pembimbing penulis, untuk di bagian Pendidikan yaitu Brilliant Awal (Wartawan Galamedia) menggunakan kode yaitu (B.98) atau (awal) dan untuk di bagian Kabupaten Bandung Barat (KBB) yaitu Ris Imantoro (Wartawan Galamedia) menggunakan kode (B.84) serta untuk bagian Ekonomi yang mencakup Kota Bandung dan sekitarnya ialah (B.99)


(39)

2.2 Deskripsi Kerja Praktek Lapangan

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan

Selama menjalani kegiatan Praktek kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia yang menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis adalah menulis berita.Berita yang dibuat tersebut merupakan kumpulan fakta hasil dari peliputan di lapangan yang dilakukan oleh penulis yang dilakukan pada pagi hari hingga sore hari dan di sore harinya penulis menulis berita.Terkadang juga peliputan dilakukan hingga malam hari dan menulis pada malam hari itu juga.

Penulis menulis berita terkadang dilakukan di Kantor Redaksi Harian Umum Galamedia dengan di damping wartawan pembimbing penulis berserta staf redaksi dan karyawan lainnya. Tetapi terkadang penulis menulis juga dilakukan di luar Kantor Redaksi Harian Umum Galamedia misalnya di Rumah Penulis, di sekitar tempat liputan ataupun di luar lainnya dengan mengirim tulisan berita melalui e-mail (surat elektronik) yang ditujukan kepada wartawan pembimbing penulis maupun ke pihak redaksi lainnya.

Berikut contoh beberapa berita hasil peliputan penulis selama menjalani kegiatan Parktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia:


(40)

a. Berharap Cair Sebelum Lebaran Hasil Liputan : Kamis, 1 Agustus 2013

Lokasi Liputan : Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jenis Berita : Straight News

Berharap Cair Sebelum Lebaran AHMAD YANI, (GM). –

Meski pencairan dana hibah Tunjangan Daerah (Tunda) bagi guruhonorer masih belum jelas, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung berjanji akan memberikannya dalam waktu dekat. Salah satu kendala pencairannya, yaitu terkait jumlah guru honorer yang berhak menerima.

Seperti yang telah ditegaskan sebelumnya, Forum Komunikasi Guru Honorer Kota Bandung, akhirnya melakukan demo di Disdik Kota Bandung. Ratusan anggota FKGH memulai demo sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka menuntut agar Tunda segera dicairkan. Akhirnya perwakilan FKGH bertemu dengan pejabat Disdik Kota Bandung sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam pertemuan tersebut terungkap, dalam data penerima yang dimiliki Disdik Kota Bandung tercatat sebanyak 17.250 orang guru honorer. Sedangkan dana yang ada untuk dibagikan sebesar Rp 62,1 miliar atau Rp 300.000 per bulan per guru.


(41)

honorer yang berhak menerima Tunda. Akhirnya muncul kesepakatan, FKGH bersedia menerima jumlah Tunda sebesar Rp 262.000 untuk 19.677 guru.

"Karena jumlah data kesepakatan lebih besar, maka akan ada kesepakatan dulu dan kedua pihak setuju untuk tidak menambah anggaran, namun akan menambah jumlah data penerima, yaitu yang disetujui menjadi 19.677," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dadang Supriatna di sela-sela rapat, Kamis (1/8).

Menurutnya, dana Tunda tidak ada di Disdik Kota Bandung. Dana tersebut berada di kas daerah dan yang berwenang menyalurkan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

"Dana hibah masih ada di kas daerah belum dicairkan. Kewajiban Disdik hanya menyuplai data yang diterima dan membuat berita cara hasil kesepakatan saat ini dan mungkin surat dari kita akan sampai besok (hari ini) di BPKAD dan diharapkan akan di proses dengan cepat," ujar Dadang.

Sedikit lega

Sementara Ketua FKGH, Yayan Herdian mengaku sedikit lega karena mendapat respons cepat dari Kadisdik dan berharap agar tersebut bisa cair secepatnya.


(42)

kemajuan, karena tadinya hanya janji-janji. Tapi sekarang respons Kadisdik yang cepat, kami berharap tinggal menunggu kesediaan dari BPKAD untuk bekerja dengan cepat juga. Sehingga kami bisa mendapatkan uang tersebut sebelum Lebaran," ujarnya.

Yayan berharap para guru honorer bisa menerima dana hibah tersebut sebelum Senin (5/8). Pihaknya juga tidak terlalu mempermasalahkan pengurangan jumlah dana yang akan diterima per bulan untuk 12 kali setahun menjadi Rp 262.000 per orang.

"Kalo Disdik Kota Bandung dan BPKAD bisa bekerja dengan cepat, mungkin dana bisa mulai disalurkan pada 5 Agustus. Sehingga besoknya dana tersebut sudah ada di tangan para guru honorer. Kami ikhlas meskipun dana yang akan diterima berkurang menjadi Rp 262.000 dari sebelumnya Rp 300.000 karena ada penambahan jumlah penerima" ujarnya.

Rencananya dana hibah guru honorer yang sejumlah Rp 62,1 miliar tersebut akan disalurkan BPKAD melalui rekening Bank Jabar Banten (BJB) lalu disalurkan kepada 1.400 perwakilan komite dan yayasan. Selanjutnya dana kembali disalurkan kepada 19.677 orang guru honorer.


(43)

b. Beras Dioplos Pemutih Kain Hasil Liputan : Rabu, 17 Juli 2013

Lokasi Liputan : Kantor BBPOM Bandung, Jalan Djunjunan (Pasteur), dan Pasar Simpang Dago

Jenis Berita : Straight News

Beras Dioplos Pemutih Kain DJUANDA, (GM). –

Untuk mengawasi peredaran makanan berbahaya di bulan Ramadan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kawasan di Kota Bandung, di antaranya kawasan Setiabudhi, Ciwastra, Ciroyom, dan Dago, Rabu (17/7).

Dari pantauan "GM", di Pasar Simpang Dago petugas menemukan sejumlah makanan yang mengandung zat berbahaya, seperti rhodamin (zat pewarna), formalin, boraks, dan klorin (zat pemutih).

Bahkan di Pasar Simpang Dago, petugas menemukan beras kurmo dan beras cianjur mengandung zat klorin atau pemutih pakaian.

Menurut Alfazri Anwar, staf pemeriksaan dan penyidikan BBPOM Kota Bandung, petugas memeriksa 23 item makanan dan 6 item makanan positif mengandung zat berbahaya.


(44)

menemukan 6 item sampel makanan yang positif mengandung zat berbahaya. Di antaranya sekoteng warna dan terasi merah mengandung rhodamin, ikan asin teri berformalin, mi basah berformalin dan boraks, serta beras kurmo dan cianjur yang mengandung klorin," ujar Alfazri kepada wartawan.

Warna pink

Untuk mengetes beras ini petugas memasukkan butiran beras ke dalam test kit yang sudah dicampur cairan tertentu. Ternyata warna cairan di dalam tabung langsung berubah dari putih bening menjadi merah muda (pink). Petugas pun memastikan beras tersebut positif mengandung zat pemutih bahan baku tekstil.

Petugas juga menemukan beras jembar wangi yang mengandung zat yang sama di pedagang lainnya. Tim gabungan menegur kedua pedagang tersebut.

Tim gabungan pun menemukan beberapa item produk lainnya yang positif mengandung zat berbahaya. Seperti sekoteng warna yang mengandung rhodamin atau pewarna tekstil, terasi merah mengandung rhodamin, mi basah berformalin, dan teri medan berformalin.

Pihak BBPOM akan melakukan tindakan lanjutan guna menekan dan mencegah peredaran makanan berbahaya yang akan merugikan masyarakat.


(45)

"Kita akan mencari sumber pembelian produk-produk makanan berbahaya tersebut dan berkoordinasi dengan PD Pasar untuk mengawasi sumber pembelian produk-produk tersebut," ujarnya.

Dari pantauan wartawan, para penjual makanan yang positif mengandung zat berbahaya mengaku tidak tahu menahu jika makanan yang mereka jual mengandung zat berbahaya.

"Saya beli di grosir di Jalan Dulatip, daerah belakang Pasar Baru. Sudah tiga hari saya belinya, saya tidak tahu ikan teri ini mengandung formalin. Karena kondisinya bagus, ya saya beli," ujar Adi, salah seorang pedagang yang ikan asinnya positif mengandung formalin.


(46)

c. Waspadai Cuaca Tak Menentu Hasil Liputan : Jumat, 2 Agustus 2013

Lokasi Liputan : Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung.

Jenis Berita : Straight News

Waspadai Cuaca Tak Menentu CEMARA, (GM). –

Beberapa hari menjelang Lebaran, cuaca sekitar Kota Bandung dan Jawa Barat diprediksi masih tidak menentu. Untuk itu, para pemudik khususnya para pemudik bermotor diimbau lebih berhati-hati selama perjalanan.

Cuaca untuk beberapa hari mendekati Lebaran dan pada saat Lebaran, cenderung berubah-ubah di sekitar Kota Bandung dan Jawa Barat bagian jalur selatan, utara maupun tengah. Sehingga bagi para pemudik jalur darat, fenomena ini hal yang harus diwaspadai saat tengah berada di jalur perjalanan, terutama untuk menjaga keselamatan dan kesehatan.

"Cuaca relatif berubah-ubah, mungkin pada pagi dan siang hari cerah berawan, tetapi sore dan malam hari selalu berpotensi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang," ujar prakirawati Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Susiyani saat ditemui, Jumat (2/8).


(47)

rata-rata Jawa Barat jalur selatan berkisar antara 17-30 derajat Celsius, jalur tengah 22-33 derajat Celsius, dan jalur utara 23-34 derajat Celsius dengan rata-rata cuaca pada sore dan malam hari berpotensi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang.

Susiyani mengimbau pemudik yang akan menempuh perjalanan darat, baik pendek maupun panjang, untuk tetap mewaspadai medan perjalanan karena cuaca tak menentu masih terus membayangi selama perjalanan mudik tahun ini di wilayah Jawa Barat.

"Pemudik yang melalui jalur mana pun disarankan menjaga kesehatan sebelum perjalanan dan saat di perjalanan. Juga selalu waspada, apalagi jika hujan karena dapat membuat jalanan licin sehingga rawan kecelakaan," ujarnya.

Susiyani menambahkan, cuaca tak menentu juga menjadi penghambat bagi masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya yang tidak mudik. Sebab perubahan cuaca sebelum dan pada saat Lebaran yang begitu cepat bisa memengaruhi kesehatan.

"Mungkin umumnya pagi dan siang hari cerah berawan dan matahari bersinar terik, tetapi tiba-tiba bisa saja sore dan malam hari turun hujan ringan atau sedang. Sehingga daya tahan tubuh bisa terganggu," katanya.


(48)

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan Aktivitas penulis dalam kegiatan yang bersifat insidentil, penulis melakukan peliputan dan penulisan berita, di mana lokasi lapangan peliputan setiap harinya selalu berbeda.

Kegiatan atau proses yang dilakukan penulis untuk melakukan peliputan atau penulisan berita adalah penulis langsung memantau dan mendatangi lokasi lapangan yang akan penulis liput.

Penulis akan mengambil salah satu contoh berita yang berhasil terbit di Harian Umum Galamedia hasil dari peliputan dan penulisan berita yang dilakukan oleh penulis, walaupun sebernanya penulis pada saat itu sedang ditugaskan di bagian Pendidikan namun pada Rabu, 17 Juli2013 penulis mendapat tugas peliputan di bagian Ekonomi yang mencakup wilayah Kota Bandung dan sekitarnya. Judul berita tersebut ialah “Beras Dipolos Pemutih Kain” berita tersebut terbit pada Kamis, 18 Juli 2013.

Sebelum terbitnya berita tersebut, terlebih dahulu penulis melakukan proses peliputan dan penulisan berita yang dilakukan sehari sebelumnya di KantorBalai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Jl. Djunjunan (Pasteur) Bandung dan Pasar Simpang Dago.

Pada awalnya penulis mendapatkan intruksi dari wartawan pembimbing penulis mealuli telepon sekita pukul 08.00 WIB bahwa BBPOM Kota Bandung akan menggelar sidak kesejumlah pasar, supermarket dan penjualan parsel diwilayah sekitar Kota Bandung yang akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.


(49)

Sekitar pukul 09.00 WIB penulis berangkat mendatangi Kantor BBPOM Kota Bandung dan sekitar pukul 09.30 penulis sampai dilapangan dan sedikit berdiskusi dengan beberapa petugas dari BBPOM Kota Bandung serta wartawan atau jurnalis lainnya mengenai kegiatan sidak yang akan dilakukan.

Sekitar Pukul 10.00 WIB penulis dan bebarapa petugas dari BBPOM Kota Bandung serta wartawan lainnya mendatangi Pasar Simpang Dago untuk melakukan sidak yaitu pemeriksaan dari zat berbahaya terhadap makanan yang dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB sampai dengan 11.30WIB.

Setelah petugas BBPOM Kota Bandung selesai melakukan sidak atau pemeriksaan lalu penulis melakukan sesi wawancara yang berlokasi masih di sekitar Pasar Simpang Dago terhadap Alfazri Anwar selaku staf pemeriksaan dan penyidikan BBPOM Kota Bandung, dan sejumlah pedagang yang bersangkutan mengenai temuan yang didapatkan oleh petugas BBPOM Kota Bandung. Berdasarkan konteksnya, wawancara yang dilakukan penulis pada saat melakukan peliputan di sekitar PAsar Simpang Dago yaitu wawancara berita (news-peg Interview) ialah wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan , konfirmasi atau suatu pandangan narasumber terhadap menganai suatu masalah.

Setelah melakukan wawancara dan mencatat serta merekam, pada sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB penulis bergegas menuju Kantor Redaksi Harian Umum Galamedia tepatnya di lantai dua untuk mengolah berita


(50)

hasil dari proses peliputan berita sebelumnya, penulis didampingi oleh wartawan pembimbing penulis dan berdiskusi terhadap hasil peliputan.

Penulis dalam menyusun penulisan berita tersebut menggunakan model penulisan berita langsung (straight news) yang selalu berkomposisi berbentuk piramida terbalik, di mana penyajian fakta – fakta dalam urutan menurun yaitu mulai dari yang paling penting lalu dilanjutkan ke fakta – fakta yang kurang penting.

Setelah penulisan berita selesai dilakukan, lalu tulisan berita tersebut diserahkan kepada wartawan pembimbing penulis lalu ke pihak redaktur, di pihak redaktur tulisan berita tersebut didiskusikan apakah layak atau tidak untuk diterbitkan dan keesokan harinya berita tersebut terbit di Harian Umum Galamedia.

2.3Tinjauan Tentang Jurnalistik

Jurnalistik atau journalism adalah berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan latindiurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.

Istilah latindiurnalis merujuk pada asal mula munculnya media massa yang disebut Acta Diurna pada zaman romawi kuno di bawah pemerintahan Raja Julius Cesar. Acta Diurna adalah papan pengumuman semacam majalah dinding masa kini yangdipasang di pusat kota agar diketahui rakyat, berisi


(51)

hasil rapat senator dalampemerintahan Raja Julius Cesar. Atas jasanya secara teratur mengumumkan hasilrapat senator itu, Julius Cesar disebut sebagai ”Bapak Perintis Pers”.

Dalamkamus bahasa Inggris, kata journalis diartikan sebagai pelaporan, pencatatan,penulisan, atau rekaman kejadian. Dari asal-usul di atas kata atau arti etimologis tersebut kita mendapati beberapa hal yang membangun konsep jurnalistik, antara lain catatan, kejadian, wartawan atau jurnalis, dan surat kabar.

a. Pengertian Jurnalistik

Menurut AS Haris Sumadiria dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, mengatakan bahwa, Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluasluasnya dengan secepat-cepatnya (2011: 3).

Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah atau berkala lainnya (Assegaf dalam AS Haris, 2011: 2). Jurnalistik adalah semacam kepandaian mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya (Adinegoro dalam AS Haris, 2010: 4).


(52)

Dari rangkaian pengertian serta definisi jurnalistik yang telah dipaparkan oleh beberapa tokoh di atas, maka akan tersirat empat unsur yang membangun dunia jurnalistik yaitu:

1. Pertama, informasi adalah keterangan, pesan, gagasan, atau pemberitahuan tentang suatu masalah atau peristiwa.

2. Kedua, penulisan informasi adalah aktifitas penulisan atau penyusunan berita, opini dan feature untuk dipublikasikan atau dimuat di media massa. 3. Ketiga, penyebaran informasi yaitu penyebaran media massa yang

berisikan berita, opini dan feature yang ditulis wartawan atau penulis. 4. Keempat, media massa(Mass Media) singkatan dari media komunikasi

massa (channel of mass communication), yaitu saluran, alat, atau sarana yang digunakan dalam proses komunikasi massa.

b. Bentuk-bentuk Jurnalistik

Dilihat dari bentuk dan pengelolaannya AS Haris Sumadiria menyatakan dalam buku Jurnalistik Indonesia, jurnalistik terbagi dalam tiga bentuk sebagai berikut :

1. Jurnalistik Media Cetak

Jurnalistik ini dipengaruhi oleh dua faktor, verbal dan visual.Verbal menekankan pada kemampuan memilih dan meyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif.Visual menunjukkan pada kemampuan kita dalam menata, menempatkan, mendesain tata letak atau hal-hal yang menyangkut segi perwajahan.


(53)

2. Jurnalistik Media Elekronik Auditif

Jurnalistik ini lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal, dan fisikal.Verbal berhubungan dengan kemampuan menyusun kata, kalimat dan paragraf secara efektif, dan komunikatif.Teknologikal berkaitan dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio dapat ditangkap jelas dan jernih oleh pendengar.Fisikal erat kaitannya dengan tingkat kesehatan fisik dan kemampuan pendengaran khalayak.

3. Jurnalistik Media Elekronik Audiovisual

Merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal dan dimensi dramatikal.Verbal berhubungan dengan katakata yang disusun singkat, padat efektif.Visual lebih banyak menekankan bahasa gambar yang tajam, hidup, memikat.Teknologikal berkaitan dengan daya jangkauan siaran, kualitas suara, dan gambar yang dihasilkan serta diterima oleh oleh pesawat televisi penerima di rumahrumah.Dramatikal berarti bersinggungan dengan apek serta nilai dramatik yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan. (AS Haris, 2011: 4-5)

Berdasarkan dari uraian di atas, jurnalistik itu terdiri dariberbagai bentuk ynag menjadi saluran media massa, baik media cetak, media elektronik auditif ataupun mediaelektronik audiovisual.


(54)

2.3.1 Pers

a. Pengertian Pers

Dalam arti sempit pers menunjukan kepada media cetak berkala seperti surat kabar, tabloid dan majalah. Sedangkan dalam arti luas, pers bukan hanya menunjukan pada media cetak berkala melainkan juga mencakup media elektronik auditif dan media elektronik audio visual berala yakni radio, televisi, film dan media online internet. Pers dalam arti luas disebut media massa.

Secara yuridis formal, seperti dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Pokok Pers No. 40/1999, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia (AS Haris, 20011: 31).

b. Fungsi Pers

Menurut Mahi M. Hikmat, pers mempunyai empat fungsi utama yaitu sebagai berikut:

1. Informatif (to inform)

Fungsi informatif yaitu memberikan informasi, atau berita kepada khalayak dengan cara yang teratur. Pers menghimpun beritayang


(55)

dianggap berguna dan penting bagi orang banyak, kemudian menuliskanya dalam kata-kata, dan menyebarkanya ke publik. Setiap informasi yang disampaikan tentu harus memenuhi kriteria dasar suatu berita, yakni actual, akurat, factual, menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, jelas, jernih, jujur, adil, berimbang, relevan, bermanfaat, etis, dan syarat berita lainnya. Dalam prinsip jurnalistik, syarat utama berita tersebut serring dirumuskan dalam 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how). Sebuah berita atau informasi dianggap lengkap jika keenam pertanyaan tersebut sudah terjawab dengan komplit. 2. Mendidik (to educate)

Dalam konsep yang ideal, penyampaian informasi yang disebarluaskan pers dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat, khususnya pembaca, pendengar, atau penonton.Dalam konteks ini, fungsi pers mendidik bermakna bahwa pers harus menyampaikan informasi yang berperan positif dalam mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan.Informasi yang disebarkan pers sejatinya memberikan dampak positif, baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psiomotorik pembaca, pendengar, dan penonton.Dengan fungsi ini pula, pers harus dapat berperan sebagai guru yang memberikan pencerahan terhadap muridnya (pembaca, pendengar, penonton). Pers setiap hari melaporkan berita, memberikan tinjauan atau analisis atas berbagai peristiwa dan kecendrungan yang terjadi, serta ikut berperan dalam mewariskan nilai – nilai luhur


(56)

universal, nilai – nilai dasar nasional, dan kandungan budaya local dari satu generasi ke generasi berikutnya secara estafet.

3. Rekreasi/Penghibur (to entertaint)

Fungsi pers yang ketiga lebih melekat pada media elektronik : radio dan televisi. Bahkan sebelum hadirnya televisi dan radio yang bervisi news, fungsi menghibur merupakan fungsi utama.Walaupun begitu bagi sebagian media besar elektronik, ampai saat ini fungsi menghibur tetap merupakan fungsi yang dominan.Bahkan kalau di persentasekan sebagian besar televisi dan radio menjalankan fungsi hiburannya di atas 80% dari 100% acara yang mereka tayangkan.Fungsi ini memang mengamanatkan pers harus mampu memerakan dirinya sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan sekaligus menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat, khususnya bagi pembaca, pendengar atau penontonya. Dalam media cetak, fungsi menghibur ini pun dilakukan dengan memuat kisah-kisah dunia, baik yang nyata dalam bentuk feature atau fiksi berupa cerpen atau cerita beersambung, puisi, berita acara hiburan, berita seputar selebritis, humor, komik, dan lain sebagainya.

4. Kontrol Social (to influence) Pers menjadi bagian yang memberikan kontribusi sesuai visinya membenarkan yang benar dan meluruskan yang salah. Pers berfungsi sebagai kontrol dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini di beberapa Negara, seperti Indonesia, melahirkan pers sebagai lembaga kekuatan ke empat dalam konsep


(57)

pemisahan kekuasaan dari Montisque atau dalam sistem pembagian kekuasaan seperti di Indonesia. Oleh karena itu, pers mendapat julukan four estate ; pers adalah pilar demokrasi ke empat setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam kerangka ini, kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif agar kekuasaan mereka tidak menjadi korup dan absolute. Di Negara-negara yang menganut paham demokrasi, pers mengemban fungsi sebagai pengawas pemerintah dan masyarakat (watchdoug function). Pers juga harus bersikap independent atau menjaga jarak yang sama terhadap semua kelompok dan organisasi yang ada. (Hikmat, 2011 : 54-57)

2.3.2 Surat Kabar

Surat kabar merupakan bentuk jurnalistik media cetak dan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Hojann Guternberg di Jerman.

Keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, serta zaman orde lama dan serta orde baru. Selain itu, pada zaman reformasi sekarang ini pasca kejatuhan Presiden Soeharto media massa cetak masih ada dan eksis di Indonesia.


(58)

Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan, dan persuasif), fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Karena sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita (Elvinaro, 2009:111).

a. Karakteristik Surat Kabar

Karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup: Publisitas, perioditas, universalitas, aktualitas dan terdokumentasi (Elvinaro, 2009:112).

1. Publisitas, adalah penyebaran pada publik atau khalayak.

2. Periodesitas, menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan.

3. Universalitas, menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia.

4. Aktualitas, menunjuk pada keadaan yang ”kini” dan ”sebenarnya”. 5. Terdokumentasikan, dari berbagai akta yang disajikan surat kabar

dalam bentuk berita atau artikel, dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan dan dibuat kliping.


(59)

b. Kategori Surat Kabar

Kategorisasi Surat Kabar Dilihat dari ruang lingkupnya, terdapat surat kabar lokal,regional, dan nasional. Ditinjau dari bentuknya, terdapat surat kabar biasa dan tabloid. Sedangkan ditinjau dari bahasanya, terdapat surat kabar berbahasa Indonesia, Inggris, dan daerah.

2.3.3 Berita

a. Pengertian Berita

Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet (Sumadiria, 2011:65).

Berita bukan hanya menunjuk pada pers atau media massa dalam arti sempit dan “tradisional”, melainkan juga pada radio, televisi dan internet atau media massa dalam arti luas dan modern. Berita pada awalnya hanya “milik” surat kabar. Tetapi sekarang, berita telah menjadi “darah-daging” radio, televisi dan internet.Berita telah tampil sebagai kebutuhan dasar (basic need) masyarakat modern di seluruh dunia.


(60)

b. Jenis-jenis Berita

Jenis-jenis berita menurut Sumadiria dalam bukunya “Jurnalistik Indonesia” adalah sebagai berikut :

1. Straight news report adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Berita memiliki nilai penyajian objektif tentang fakta-fakta yang dapat dibuktikan. Biasanya, berita jenis ini ditulis dengan unsur-unsur yang dimulai dari what, who, when, where, why, dan how (5W+1H).

2. Depth news report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan straight news report. Reporter (wartawan) menghimpun informasi dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut. Jenis laporan ini memerlukan pengalihan informasi, bukan opini reporter. Fakta-fakta yang nyata masih tetap besar.

3. Comprehensive news merupakan laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, sesungguhnya merupakan jawaban terhadap kritik sekaligus kelemahan yang terdapat dalam berita langsung (straight news). Berita menyeluruh, mencoba menggabungkan berbagai serpihan fakta itu dalam satu bangunan cerita peristiwa sehingga benang merahnya terlihat dengan jelas.

4. Interpretative report lebih dari sekadar straight news dan depth news. Berita interpretatif biasanya memfokuskan sebuah isu,


(61)

masalah atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun demikian, focus laporan beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporan ini, reporter menganalisis dan menjelaskan. Karena laporan interpretative bergantung kepada pertimbangan nilai dan fakta, maka sebagian pembaca menyebutnya sebagai “opini”.

5. Feature story berbeda dengan straight news, depth news, atau interpretative news. Dalam feature, penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan suatu pengalaman pembaca (reading experiences) yang lebih bergantung pada gaya (style) penulisan dan humor daripada pentingnya informasi yang disajikan.

6. Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual. Dengan membaca karya pelaporan mendalam orang akan megetahui dan memahami dengan baik duduk perkara suatu persoalan dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang. Pelaporan mendalam ditulis oleh tim, disiapkan dengan matang, memerlukan waktu beberapa hari atau minggu, dan membutuhkan biaya peliputan cukup besar.

7. Investigative reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan laporan interpretatif. Berita jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Namun demikian, dalam


(62)

laporan investigative, para wartawan melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan. Pelaksanaannya sering illegal atau tidak jelas.

8. Editorial writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan memengaruhi pendapat umum. (Sumadiria 2011:69-71)

c. Nilai Berita

Di dalam dunia jurnalistik ada beberapa unsur atau aspek yang dijadikan acuan untuk menentukan nilai berita suatu kejadian atau fakta diantaranya: 1. Keluarbiasaaan (unusualness), yaitu sesuatu yang luar biasa.

Kalangan praktisi jurnalistik sangat meyakini, semakin besar suatu peristiwa, semakin besar pula nilai berita yang ditimbulkannya. Di dunia ini banyak peristiwa yang masuk kategori luar biasa, seperti pesawat terbang meledak di udara, gunung meletus yang menelan korban jiwa. Peristiwa-peristiwa itu, selalu mendapat tempat utama dalam dunia jurnalistik karena menimbulkan dampak besar bagi manusia.

2. Kebaruan (newness), yaitu semua apa yang terbaru. Apa saja perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti seperti berita mengenai pemilihan presiden.


(63)

3. Akibat (impact), yaitu segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bagaimanapun sangat berpengaruh dan memiliki akibat yang besar bagi masyarakat.

4. Aktual (timeliness), yaitu peristiwa yang sedang terjadi atau sedang terjadi.

5. Kedekatan (proximity), Di sini berita mempunyai nilai ketika adanya kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti. Kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat ketertarikan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.

6. Informasi (information), Berita adalah informasi. Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian.

7. Konflik (conflict), Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengnadung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan.

8. Orang Penting (public figure, news maker), yaitu mengenai orang-orang penting, orang-orang-orang-orang ternama, pesohor, selebriti, figur publik.


(64)

Mereka di mana pun, ucapan dan tingkah lakunya selalu menarik untuk dibuat berita.

9. Kejutan (surprising), Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. kejutan bisa menunjuk pada ucapan dan perbuatan manusia, bisa juga menyangkut binatang dan perubahan yang terjadi pada lingkungan kita.

10. Ketertarikan Manusiawi (human interest), di sini kadang-kadang suatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok atau bahkan lebih jauh lagipada suatu masyarakat, tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan dan alam perasaannya seperti contohnya humor yang disampaikan para mubalig seperti KH Abdullah Gymnastiar.

11. Seks (sex), sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber berita. Seks memang identik dengan perempuan. Segala macam berita tentang perempuan, tentang seks, selalu banyak peminatnya, selalu dinanti dan bahkan dicari. (Sumadiria, 2011:80-92)


(65)

2.3.4 Bahasa Jurnalistik

a. Pengertian Bahasa Jurnalistik

Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang di gunakan oleh para wartawan, redaktur, atau pengelola, media masa dalam menyusun dan menyajikan, memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan peristiwa atau pernyataan yang benar, actual, penting dan atau menarik dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat di tangkap maknanya.(AS Haris, 2010 : 7)

Bahasa yang digunakan oleh wartawan dinamakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Bahasa pers ialah salah satu ragam bahasa yang memiliki sfat-sifat khas yaitu: singkat, padat, sederhana, lacar, jelas, lugas dan menarik..(Anwar dalam AS Haris, 2010 : 7)

b. Fungsi Bahasa

Menurut Keraf yang di kutip oleh AS Haris dalam bukunya Bahasa Jurnalistik (2010; 8-9), bahasa jurnalistik itu memiliki empat fungsi, yaitu secara singkat sebagai berikut:

1. Sarana ekspresi diri

Sarana ekspresi diri berfungsi untuk menyatakan segala sesuatu yang ada di dalam dada kita secara terbuka terhadap orang lain.

2. Sarana komunikasi

Sarana komunikasi berfungsi sebagai saluran untuk merumuskan maksud, menyatakan perasaan dan menciptakan kerja sama dengan


(66)

sesama, bahasa jurnalistik mengatur aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan, menganalisis masa lalu untuk memperoleh hasil yang berguna di masa sekarang dan masa depan.

3. Sarana integrasi dan adaptasi sosial

Sarana integrasi dan adaptasi sosial berfungsi sebagai pemersatu antar kelompok sosial, penunjang pembauran yang sempurna untuk setiap individu, bahasa jurnalistik membantu orang-orang menyesuaikan diri dalam masyarakat.

4. Sarana kontrol sosial

Kontrol sosial adalah usaha untuk memengaruhi tingkah laku dan tindak-tanduk masyarakat.

c. Karakteristik Bahasa Jurnalistik

Secara spesifik, bahsa jurnalistik dapat di bedakan menurut bentuknya, yaitu bahasa jurnalistik surat kabar, bahasa jurnalistik tabloid, bahasa jurnalistik majalah, bahasa jurnalistik radio siaran, bahasa jurnalistik televise, dan bahasa jurnalistik media media online internet. Karakteristik bahasa jurnalistik terbagi menjadi 17 (AS Haris, 2010:14-21) sebagai berikut seacara singkat:

1. Sederhana

Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling banyak di ketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang


(67)

sangat heterogen. Kata-kata dan kalimat yang rumit tabu digunakan dalam bahasa jurnalistik.

2. Singkat

Singkat berarti langsung ke pokok masalah, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga.

3. Padat

Setiap kalimat dan paragraph yang di tulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk khalayak pembaca.

4. Lugas

Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus manghindari eufemisme atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.

5. Jelas

Jelas berarti mudah di tangkap maksudnya tidak baur dan kabur. 6. Jernih

Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negative seperti prasangka atau fitnah.

7. Menarik

Bahsa jurnalistik harus menarik. Menarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian pembaca, memicu selara


(68)

pembaca. Bahsa jurnalistik bearpijak pada prinsip: menarik benar dan baku.

8. Demokratis

Demokratis dalam mbahasa jurnalistik tidak mengenai tingkatan, pangkat, kasta yaitu bahasa jurnalistik memperlakukan siapa pun apakah wakil DPR ataukah tukang ojek, bahkan pengemis dan pemuling secara sama.

9. Populis

Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat yang tidak asing (akrab) di telinga, di mata, dan di pikiran khalayak pembaca, peandengar, atau pemirsa. Yaitu bahasa yang akrab diterima oleh semua lapisan masyarakat dalam memahaminya.

10. Logis

Logis berarti apa pun yang terdapat pada kata, istilah, kalimat, atau paragraph jurnalistik harus dapat diterima tanpa adanya pertentangan dengan akal sehat. Sekaligus mencerminkan nalar.

11. Gramatikal

Gramatikal berarti kata, istilah, atau kalimat apa pun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku. Bahasa baku yatu bahasa resmi yang sesuai dengan tata bahasa serta pedoman ejaan yang disempurnakan berikut pedoman pembentuk istilah yang menyertainya.


(69)

12. Menghindari kata tutur

Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari secara informal, yaitu kata yang diucapkan secara bebas sejauh pihak yang diajak bicara bisa memahami dan menagkap maksud atau makna pembicaraan tersebut.

13. Menghindari kata dan istilah asing

Berita ditulis untuk dibaca atau di dengar, pembaca atau pendengar harus tahu arti dari makna setiap kata yang dibaca dan didengar. Dan biasanya berita banyak diselipi kata-kata asing, yaitu biasanya yang memahami makna itu sendiri hanya segelintir orang.

14. Pilih kata (diksi) yang tepat

Pilih kata (diksi) yang tepat yaitu kalimat yang disusun tidak hanya produktif tetapi juga tidak eluar dari asas efektivtas, yaitu setiap kata yang dipilih, harus tepat dan akurat sesuai dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada kahalayak.

15. Menguatkan kalimat aktif

Kalimat aktif yang sifatnya mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca dari pada kalimat yang pasif.Kalimat aktif juga mempermudah dan memperjelas pemahaman sehingga tidak menyesatkan dan mengaburkan pemahaman.


(70)

16. Menghindari kata atau istilah tekhnis

Karena ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, maka bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca, dan yang paling penting tidak membuat pusing khalayak pembaca.

17. Tunduk pada kaidah etika

Tunduk pada kaidah etika adalah salah satu fungsi utama pers yaitu, edukasi, mendidik, fungsi ini bukan saja harus tercermin pada materi atau isi berita, laporan gambar, dan artikel-artikelnya, melainkan harus tampak pada bahasanya.

2.4Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Pada bagian ini penulis akan melakukan analisis mengenani apa yang telah penulis lakukan selama menjalani Kegitan Praktek Kerja Lapangan dikaitkan dengan konsep Ilmu dan teori Jurnalistik yang telah penulis pelajari di bangku perkuliahan. Seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya, menurut AS Haris dalam buku Jurnalistik Indonesia:

Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah , menyajikan, dan menyebarkan berita mealui media berkala kepada kahalayak seluas – luasnya dengan secepat – cepatnya (AS Haris, 2011:3).

Dalam menjalanni Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Penulis melewati beberpa prosedur seperti melakukan peliputan yang bertujuan untuk


(71)

menyiapkan , mencari dan mengumpulkan fakta-fakta. Lalu selain itu penulis juga melakukan penulisan berita yang bertujuan untuk mengolah dan menyajikan fakta – fakta sebelumnya yang pada akhirnya akan disebarkan melalui media yang tersedia untuk khalayak pembaca secara berkala, sesuai tujuan tempat dan seaktual mungkin.

Penulis mengambil salah satu contoh berita yang berhasil terbit di Harian Umum Galamedia hasil dari peliputan dan penulisan berita yang dilakukan oleh penulis ketika mendapat tugas peliputan di bagian Pendidikan yang mencakup wilayah Kota Bandung dan sekitarnya.

Hasil Liputan : Kamis, 1 Agustus 2013

Lokasi Liputan : Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jenis Berita : Straight News

Berharap Cair Sebelum Lebaran AHMAD YANI, (GM). –

Meski pencairan dana hibah Tunjangan Daerah (Tunda) bagi guruhonorer masih belum jelas, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung berjanji akan memberikannya dalam waktu dekat. Salah satu kendala pencairannya, yaitu terkait jumlah guru honorer yang berhak menerima.

Seperti yang telah ditegaskan sebelumnya, Forum Komunikasi Guru Honorer Kota Bandung, akhirnya melakukan demo di Disdik Kota Bandung. Ratusan anggota FKGH memulai


(72)

demo sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka menuntut agar Tunda segera dicairkan. Akhirnya perwakilan FKGH bertemu dengan pejabat Disdik Kota Bandung sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam pertemuan tersebut terungkap, dalam data penerima yang dimiliki Disdik Kota Bandung tercatat sebanyak 17.250 orang guru honorer. Sedangkan dana yang ada untuk dibagikan sebesar Rp 62,1 miliar atau Rp 300.000 per bulan per guru.

Tetapi dalam data FKGH terdapat 19.677 orang guru honorer yang berhak menerima Tunda. Akhirnya muncul kesepakatan, FKGH bersedia menerima jumlah Tunda sebesar Rp 262.000 untuk 19.677 guru.

"Karena jumlah data kesepakatan lebih besar, maka akan ada kesepakatan dulu dan kedua pihak setuju untuk tidak menambah anggaran, namun akan menambah jumlah data penerima, yaitu yang disetujui menjadi 19.677," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dadang Supriatna di sela-sela rapat, Kamis (1/8).

Menurutnya, dana Tunda tidak ada di Disdik Kota Bandung. Dana tersebut berada di kas daerah dan yang berwenang menyalurkan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).


(73)

Kewajiban Disdik hanya menyuplai data yang diterima dan membuat berita cara hasil kesepakatan saat ini dan mungkin surat dari kita akan sampai besok (hari ini) di BPKAD dan diharapkan akan di proses dengan cepat," ujar Dadang.

Sedikit lega

Sementara Ketua FKGH, Yayan Herdian mengaku sedikit lega karena mendapat respons cepat dari Kadisdik dan berharap agar tersebut bisa cair secepatnya.

"Walaupun belum sepenuhnya meneriman tetapi ada kemajuan, karena tadinya hanya janji-janji. Tapi sekarang respons Kadisdik yang cepat, kami berharap tinggal menunggu kesediaan dari BPKAD untuk bekerja dengan cepat juga. Sehingga kami bisa mendapatkan uang tersebut sebelum Lebaran," ujarnya.

Yayan berharap para guru honorer bisa menerima dana hibah tersebut sebelum Senin (5/8). Pihaknya juga tidak terlalu mempermasalahkan pengurangan jumlah dana yang akan diterima per bulan untuk 12 kali setahun menjadi Rp 262.000 per orang.

"Kalo Disdik Kota Bandung dan BPKAD bisa bekerja dengan cepat, mungkin dana bisa mulai disalurkan pada 5 Agustus. Sehingga besoknya dana tersebut sudah ada di tangan para guru honorer. Kami ikhlas meskipun dana yang akan


(74)

diterima berkurang menjadi Rp 262.000 dari sebelumnya Rp 300.000 karena ada penambahan jumlah penerima" ujarnya.

Rencananya dana hibah guru honorer yang sejumlah Rp 62,1 miliar tersebut akan disalurkan BPKAD melalui rekening Bank Jabar Banten (BJB) lalu disalurkan kepada 1.400 perwakilan komite dan yayasan. Selanjutnya dana kembali disalurkan kepada 19.677 orang guru honorer.

(B.98/ade.job)**

Judul berita tersebut ialah “Berharap Cair Sebelum Lebaran” berita tersebut terbit pada Jumat, 2 Agustus 2013.

a. Peliputan berita

Pada peliputan berita, penulis sebelum terjun kelapangan untuk melakukan sebuah liputan berita perlu di pertimbangkan terlebih dahulu apakah layak atau tidak suatu kejadian atau aktivitas maupun kondisi untuk dijadikan berita.

Kejadian, aktivitas atau kondisi yang berisi fakta yang hendak akan di jadikan prosuk jurnalistik haruslah mempunyai nilai berita yang layak untuk diterbitkan dan dikonsumsi AS Haris dalam buku Jurnalistik Indonesia (AS Haris: 2011: 80) menyatakan setidaknya ada 11 nilai berita yaitu:


(1)

dikarenakan dalam menulis berita dalam ranah jurnalistik harus berpedoman dalam etika yang baik dan benar. Kebijakan dari pihak luar dan dalam juga yang memepengaruhi harus dipakainya bahasa jurnalistik agar dapat memberikan kualitas berita yang baik, selain itu hambatan seperti space berita yang terbatas misalnya seperti dalam koran harian biasanya karena memakai media yang terbatas.

As Haris Sumadiria dalam buku Bahasa Jurnalistik menyatakan bahwa, Bahasa jurnalistik didefinisikan sebagai bahasa yang digunakan oleh para wartawan, redaktur, atau pengelola media massa dalam menyusun dan menyajikan, memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan peristiwa atau pernyataan yang benar, aktual, penting, menarik dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap maknanya (AS Haris: 2010:7).

Berdasarkan apa yang dipaparka sebelumnya jadi dalam menulis berita, penulis harus berpedoman memakai kata, kalimat atau paragraph berlandaskan bahasa jurnalistik yang baik dan benar. Karakteristik bahasa jurnalistik yakni seperti, sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal, menghindari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata yang tepat, mengutamakan kalimat aktif, dan menghindari kata atau istilah teknis.


(2)

2.5Analisis Pelayanan Harian Umum Galamedia Bandung Selama Menjalani Praktek Kerja Lapangan

Menjalani kegiatan Praktek Kerja Lapangan selama 30 hari aktif di Harian Umum Galamedia bagi penulis merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga bisa didapatkan dan dialami. Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang merupakan suatu kesempatan berharga ini penulis mendapatkan banyak pengalaman berharga dan menarik mengenai sisi-sisi kegiatan jurnalistik atau kewartawanandi salah satu media massa cetak surat kabar yaitu Harian Umum Galamedia.

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan di Harian Umum Galamedia sangat berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan di bangku perkuliahan jurnalistik, yaitu mengenai teori – teori tentang ilmu jurnalistik.Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini penulis bisa belajar mengenai bagaimana cara mencari berita, bagaimana teknik dan cara melakukan wawancara, bagaimana menulis berita yang baik dan benar, dan melatih serta belajar menjadi seorang wartawan atau jurnalis yang pantang menyerah serta professional.

Lingkungan kerja selama Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia menurut penulis sangat kondusif dan menyenangkan, para karyawan dan staff yang selalu ramah, bersahabat dan kooperatifkepada penulis menciptakan suasana kerja selama Praktek Kerja Lapangan sangat nyaman.


(3)

Dari sisi lingkungan sumber daya manusia yang ada di wilayah kerja Harian Umum Galamedia terdapat sikap dan perilaku yang sangat harmonis dan kekeluargaan.Kepada penulis dalam memberikan tugas wartawan pembimbing penulis selalu bersikap dan berprilaku tak membeda-bedakan, komunikatif dan saling terbuka member masukan.

Jajaran staff redaksi yaitu, Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Sekretariat Redaksi, Redaktur hingga para Wartawan dan karyawan lainnya selalu memberikan masukan yang berisi ide – ide dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi penulis untukmasa yang akan datang.


(4)

juga mendapatkan pelayanan yang baik dari para staff redaksi dan karyawan Harian Umum Galamedia selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan berlangsung.

3.2Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan setelah menjalani kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia, jelasnya sebagai berikut:

3.2.1 Saran Bagi Perusahaan

Menurut penulis kondisi dan situasi mengenai tempat Praktek Kerja Lapangan di bagian redaksi Harian Umum Galamedia sangat kooperatif untuk menerima penulis untuk magang, ramah, disiplin dan komunikatif.

Penulis akan memberikan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi Harian Umum Galamedia, sebagai berikut:

1. Diharapkan memberikan identitas wartawan sementara atau tanda pengenal lainnya bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan agar pelaksanaan kegiatan peliputan berita dapat berjalan dengan lancer tanpa ada hambatan.

2. Diharapkan agar upaya evaluasi hasil liputan mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan lebih ditingkatkan dan diperketat lagi, agar mahasiswa bisa lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik.


(5)

3. Diharapkan agar keamanan di Kantor Redaksi Harian Umum Galamedia bisa lebih ditingkatkan lagi, misalnya lahan parkir yang bisa lebih diperketat lagi pengamanannya dengan tidak dibiarkan terbuka.

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa

Setelah akhirya penulis selesai menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia, penulis memilki beberapa saran bagi mahasiswa/I yang akan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, saran ini khusunya bagi mahasiswa yang mengambil konsentrasi keilmuan Jurnalistik dari Program Studi Ilmu Komunikasi, berikut bebrapa sarannya:

1. Diharapkan selalu menjaga nama baik almamater kampus, dengan tidak berbuat buruk karena akan membawa dampak terhadap kampus kita berasal.

2. Diharapkan selalu manaati peraturan yang diberikan dan diberlakukan oleh perusahaan di tempat Praktek Kerja Lapangan. 3. Diharapkan Selalu bersikap professional dalam menjalani kegiatan

selama Praktek Kerja Lapangan sesuai dengan arahan dari pihak perusahaan atau wartawan pembimbing.

4. Diharapkan mempelajari terlebih dahulu mengenai teori-teori keilmuan jurnalistik sebelum melakukan kegiatan Praktek Kerja


(6)

Lapangan agar tidak terlalu bingung dan merasa kurang paham paham.

5. Diharapkan bisa memberikan sifat terbuka dalam menjalani kegiatan Praktek Kerja Lapangan agar terjalin kerja sama yang baik bagi kedua pihak.