Minyak dan Gas Bumi

- 206 -

e. Minyak dan Gas Bumi

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak dan gas bumi migas di dunia. Potensi migas Indonesia tersebar secara merata hampir di seluruh wilayah Indonesia. Untuk minyak bumi, potensi cadangan terbesar berada di Provinsi Riau sedangkan gas alam berada di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Selain di kedua provinsi tersebut potensi migas tersebar di wilayah-wilayah lain di Indonesia, seperti di PulauJawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Koridor Ekonomi Sulawesi mempunyai potensi minyak dan gas bumi yang belum teridentifikasi dan tereksplorasi dengan baik. Industri minyak dan gas bumi memiliki potensi untuk berkembang di Pulau Sulawesi namun menghadapi tantangan berupa kontur tanah dan laut dalam. Hal ini menyebabkan tingkat kesulitan teknis yang tinggi yang berujung pada tingginya biaya eksploitasi migas di Sulawesi. Potensi minyak bumi Koridor Ekonomi Sulawesi relatif kecil dibandingkan wilayah lain Indonesia dengan cadangan sebesar 49,78 MMSTB dari total 7.998,49 MMSTB cadangan minyak bumi Indonesia, atau hanya 0,64 persen dari total cadangan Indonesia. Sedangkan potensi gas bumi Koridor Ekonomi Sulawesi juga relatif tidak besar dibandingkan wilayah lain Indonesia dengan cadangan sebesar 4,23 TSCF dari total 157,14 TSCF cadangan gas bumi Indonesia, atau hanya 2,69 persen dari total cadangan Indonesia. Terlihat jelas bahwa cadangan minyak dan gas bumi di Koridor Ekonomi Sulawesi tergolong kecil, namun harus tetap diperhitungkan mengingat cadangan minyak Indonesia terus mengalami penurunan terutama yang terdapat di wilayah barat Indonesia. Kegiatan Ekonomi Utama Migas di Koridor Ekonomi Sulawesi akan terpusat pada beberapa lokasi berikut: 1. Area eksploitasi gas bumi di Donggi Senoro, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah 2. Area eksploitasi minyak bumi di Kabupaten Luwuk, Sulawesi Tengah 3. Area eksploitasi gas bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 4. Area eksploitasi gas bumi di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan 5. Area eksploitasi gas bumi di Lahendong, Sulawesi Utara 6. Lapangan Migas Karama, Sulawesi Barat - 207 - Gambar 3.E.19 Cadangan Minyak Bumi di Sulawesi dan Wilayah Lain Indonesia Gambar 3.E.20 Cadangan Gas Bumi di Sulawesi dan Wilayah Lain Indonesia - 208 - 1 Regulasi dan Kebijakan Upaya pengembangan Kegiatan Ekonomi Utama Migas, diperlukan dukungan terkait regulasi dan kebijakan berikut: a Optimalisasi produksi migas melalui peningkatan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi setempat; b Penyediaan iklim investasi yang positif dan penyempurnaan beberapa perundang-undangan dan perizinan migas; c Peningkatan sinergitas pemerintah dengan pemangku kepentingan terkait; d Pemberian insentif untuk pembangunan kilang dalam negeri; e Peningkatan kemudahan bagi investor dalam menjalankan kegiatan usahanya; f Peningkatan informasi ketersediaan minyak dan gas bumi. 2 Konektivitas infrastruktur Pengembangan Kegiatan Ekonomi Utama Migas memerlukan dukungan peningkatan konektivitas infrastruktur berupa: a Peningkatan dan pengembangan infrastruktur minyak dan gas bumi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap bahan bakar gas; b Peningkatan dan pengembangan akses ke daerah-daerah eksplorasi dan eksploitasi baru, baik di daratan maupun di lepas pantai; c Pembangunan infrastruktur pengilangan migas; d Pemb angunan fasilitas penimbunan bahan bakar. 3 SDM dan IPTEK Untuk mencapai pengembangan Kegiatan Ekonomi Utama Migas yang efektif dan efisien, diperlukan upaya-upaya penerapan teknologi baru eksploitasi minyak dan gas bumi yang berbiaya rendah. Upaya tersebut salah satunya diwujudkan dalam pembentukan konsorsium antar lembaga sebagai sarana pengembangan teknologi eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di Koridor Ekonomi Sulawesi. program ini dapat diselenggarakan melalui insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa PKPP. - 209 -

f. Kegiatan Ekonomi Lain