Prospek Pengembangan Nata de Coco Dilihat Aspek Nilai Tambah dan Analisis Bauran Produk dan Harga

FAXLDA SUSY ERNAWATI. Prospek Pengembangan Nata de Coco Dilihat Dari
Aspek Nilai Tambah dan Analisis Bauran Produk dan Harga. Studi Kasus Industri
Kecil Tanjung Pesona, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Di bawah bimbingan NETTI
TWAPRILLA)
Pefiumbuhan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari semakin meningkatnya
peranan sektor industri pengolahan pertanian. Pembentukan PDB sektor industri
pengolahan pertanian didominasi oleh subsektor makanan, minuman dan tembakau
yaitu sebesar 14,08 persen pada tahun 1999. Peranan sub sektor makanan dan
minuman yang besar terhadap PDB dikarenakan adanya pola konsumsi masyarakat
yang semakin beragam sehingga berpengaruh terhadap membanjimya produk
makanan termasuk nata de coco.
Pulau Jawa merupakan penghasil kelapa ketiga terbesar setelah Sumatera dan
Sulawesi. Jawa Barat mempakan sentra produksi terbesar (215.716 ton) dibandingkan
dengan daerah lainnya di Pulau Jawa. Ketersediaan air kelapa di Indonesia yang
melimpah yaitu sebesar 1,7 milyar liter per tahun dan di Jawa Barat mencapai 200
juta liter pada tahun 1997 belum termanfaatkan secara maksimal.
Berkaitan dengan ha1 di atas, bagaimana nilai tambah yang diperoleh
pemsahaan dari pengolahan air kelapa menjadi lembaran nata de coco, dari lembaran
nata de coco menjadi nata de coco yang siap dikonsumsi atau pengolahan air kelapa
menjadi nata decoco yang siap dikonsumsi~sertab a g a i m a ~dls@ib*~nilai t ~ b i h
~


itu terhadap pemilik faktor produksi 7, bagaimana prospek nata de coco di pasar
dalam negeri ?, bagaimana ballran produk dan harga yang diterapkan pemsahaan ?.
Tujuan dari penelitian ini adalah ( I ) menganalisis besamya nilai tambah yang
diperoleh pemsahaan dari pengolahan air kelapa menjadi lembaran nata de coco, dari
lembaran nata de coco menjadi nata de coco yang siap dikonsumsi atau pengolahan
air kelapa menjadi nata de coco yang siap dikonsumsi., (2) mengetahui
pendistribusian nilai tambah yang dihasilkan terhadap pemilik faktor produksi, (3)
mengetahui prospek industri nata de coco di pasar dalam negeri, (4) menganalisis
strategi bauran produk dan harga yang diterapkan perusahaan

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2000 di Industi Kecil Tanjung
Pesona, Kabupaten Bogor yang dipilih secara sengaja @urposive). Jenis data yang
dikurnpulkan adalah data primer dan data sekunder yang kemudian diolah dengan
cara kuantitatif yaitu dengan metode Hayami dan kuaiitatif.
Proses pengolahan nata de coco dibagi menjadi dua tahap yaitu pembuatan
starter dan tahap kedua adalah pembuatan nata de coco. Pembuatan starter terdiri dari
penyaringan bahan baku, pemasakan bahan baku, pengemasan dalam botol,
pendinginan, sterilisasi, pembekuan, inokulasi dengan bakteri, penyimpanan. Proses
pembuatan nata de coco terdiri dari penyaringan bahan baku, pemasakan bahan baku,

pendinginan, inokulasi dengan swarter, pemeraman, pemotongan, pengemasan
(packaging), sterilisasi. Proses pengolahan ini menyebabkan adanya pertambahan

nilai.
Dan hail perhitungan, nilai tambah yang diciptakan dari pengolahan satu liter
air kelapa menjadi lembaran nata de coco adalah Rp 1.364,23, dari pengolahan satu
lembar nata de coco menjadi nata de coco yang siap dikonsumsi adalah Rp. 2.554,50,
dan dari pengolahan satu liter air kelapa menjadi nata de coco yang siap dikonsumsi
adalah Rp. 4.304,50. Sedangkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari
pengolahan satu liter air kelapa menjadi lembaran nata de coco sebesar Rp 602,59,
dari pengolahan satu lembar nata de coco menjadi nata de coco yang siap dikonsumsi
sebesar Rp. 2.3 17,50 dan dari pengolahan satu liter air kelapa menjadi nata de coco
Dengan adanya nilai tambah yang cukup besar pada industri nata de coco,
maka nata de coco memiliki prospek yang baik untuk dipasarkan. Jika dilihat dari
ketersediaan bahan bakunya, tenaga kej a yang dibutuhkan, teknologi yang
digunakan, kondisi pasar, besamya modal awal yang diperlukan dan bagaimana
selera konsumen terhadap produk tersebut, maka nata de coco juga mempunyai
prospek yang baik untuk dipasarkan.
Nata de coco yang diproduksi oleh industri kecil Tanjung Pesona memiliki
nama dagang Snack Nata de Coco, Nata de Coco, Ni Coco, dan Jeli Juice Coco.

Pengemasan produk juga merupakan peranan penting karena pengemasan tidak hanya

digunakan sebagai pelindung produk tetapi juga untuk memuaskan dan menarik
konsumen serta dapat menciptakan citra produk yang baik di mata konsumen. Untuk
bauran harga, metode penetapan harga yang digunakan pemsahaan adalah
berdasarkan biaya plus (Cost Plus Pricing) dan harga yang ditetapkan perusahaan
tidak terlalu tinggi dan industri lain yang ada.
Saran yang dapat diberikan adalah perusahaan sehamsnya mengadakan
kontrak dengan pedagang di pasar untuk menjamin ketersediaan air kelapa yang
dibutuhkan. Pemsahaan diharapkan tetap melakukan kegiatan pengolahan air kelapa
menjadi nata de coco yang siap dikonsurnsi karena ternyata pada bagian tersebut
memberikan nilai tambah bersih atau keuntungan yaang paling besar dibandingkan
dengan kedua bagian yang lain. Selain itu mutu dari nata yang dihasilkan juga dapat
sesuai dengan keinginan pemsahaan. Dalam pelaksanaan bauran produk, upaya
pengembangan produk dengan melakukan variasi kemasan dan macam lini produk
yang diproduksi dapat dipertimbangkan agar pemsahaan dapat lebih menarik
konsumen.

PROSPEK PENGEMBANGAN NATA DE COCO
DILIHAT DARI ASPEK NILAI TAMBAH

DAN ANALISIS BAURAN PRODUK DAN aARGA
(Studi Kasus Pada Industri Kecil Tanjuug Pesona Kabupaten Bogor)

Oleh :
FARJDA SUSY ERNAWATI
A07496056

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertaninn
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

INSTITUT PERTANlAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh :
Nama

:

Farida Susy Ernawati

Nornor Pokok

:

A07496056

Judul

: Prospek Pengembangan Nata de Coco Dilihat Dari Aspek Nilai

Tambah dan Analisis Bauran Produk dan Harga

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Bogor, September 2000
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
Menyetujui,

/\\\,,"

Dose

L

P mbimbing
I

Ir Netti Tinavrilla. MM
NIP 132 133 965

11 Sosial


Ekonomi Pertanian

FARIDA SUSY ERNAWATI. Dilahirkan di Nganjuk, pada tanggal 13 Agustus

1978 dari pasangan Soetrisno dan Gemijati (alm). Penulis mempakan anak keenam
dari enam bersaudara.
Pada tahun 1984 penulis memulai jenjang pendidikan di Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Kudu I, Kabupaten Nganjuk dan lulus pada tahun 1990. Tahun 1993 penulis
menyelesaikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri I
Kertosono, Kabupaten Nganjuk dan tahun 1996 menyelesaikan Sekolah Menengah
Atas (SMA) di SMA Negeri I Kertosono, Kabupaten Nganjuk program IPA
(Biologi).
Pada tahun 1996, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor

(IPB) melalui jalur USMI di Program Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian.

PERNYATAAN


DENGAN M I SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRlPSI IN1 BENAR-BENAR
HAS& PENELITIAN SAYA SENDIRT DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI

KARYA

ILMIAH

PADA

PERGURUAN

TINGGI

ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, September 2000


FARIDA SUSY E
A07496056

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul "Prospek Pengembangan Nata de Coco Dilihat
Dari Aspek Nilai Tambah dan Analisis Bauran Produk dan Harga (Studi Kasus Pada
Industri Kecil Tanjung Pesona, Kabupaten Bogor)". Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami
kesulitan. Narnun berkat dorongan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1.

Ibu Ir. Netti Tinaprilla,MM selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membantu dan membimbing penulis dengan
penuh perhatian hingga selesainya skripsi ini.


2.

Ibu Dr. Ir. Anny Ratnawati,MS selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing penulis selama menjadi mahasiswa.

3.

Bapak Dr. Ir. Yusman Syaukat,MEc yang bersedia sebagai penguji utama.

4.

Bapak Ir. Nindyantoro,MS yang bersedia sebagai dosen penguji mewakili
komisi pendidikan.

5.

Ibu Ir. Anita Ristianingrum,MSi atas kesediaanya sebagai dosen moderator
dalam seminar.