PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KETENTUAN PENYIDIKAN

6 Pasal 13 Setiap pedagang kaki lima yang telah dicabut izinnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, tetapi masih tetap melakukan kegiatan usaha, dikenakan sanksi administrasi berupa penghentian kegiatan usahanya secara paksa.

BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 14 1 Pembinaan dan pengawasan dalam rangka pengembangan dan penataan pedagang kaki lima dilaksanakan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk. 2 Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dapat melibatkan organisasi-organisasi Pedagang Kaki lima. 3 Kegiatan usaha pedagang kaki lima di lokasitempat-tempat tertentu diupayakan mampu menjadi daya tarik pariwisata daerah.

BAB VII KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 15 1 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia penyidikan atas tindak pidana pelanggaran dalam Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. 2 Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1, adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang Penataan Pedagang Kaki Lima agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Penataan Pedagang Kaki Lima; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Penataan Pedagang Kaki Lima; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang Penataan Pedagang Kaki Lima; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Penataan Pedagang Kaki Lima; g. Menyuruh berhenti danatau melarang sesorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang danatau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang Penataan Pedagang Kaki Lima menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. 7 3 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1, memberitahukan saat dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

BAB VIII KETENTUAN PIDANA