68 pada ternak kambing yang dilakukan pukul
14.00 – 17.30, ternak tidak memiliki
kesempatan yang lebih banyak untuk mengkonsumsi pakan dan tidak dapat
menguyah makanannya
dengan baik,
sehingga akan menghasilkan bobot badan yang kurang optimal.
Pertumbuhan merupakan
sebagai pertambahan yang terkoordinir dari struktur
tubuh yang terjadi sampai individu menjadi dewasa. Ketika ternak
bertambah besar ada dua hal terjadi bobot badan bertambah sampai dewasa, dan 2
perubahan pada komposisi, bentuk dan fungsi kearah yang lebih sempurna
Tillman dkk., 1991.
Sumoprastowo 1986, menyatakan bahwa pemberian pakan pada ternak
kambing sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit tetapi berulangkali, sesuai kebiasaan
kambing, sehingga
untuk memenuhi
kebutuhan gizi bagi ternak tersebut perlu diberi kesempatan yang lebih banyak untuk
membangun jaringan-jaringan baru yang rusak. Kandungan pakan yang lebih tinggi
diharapkan
dapat meningkatkan
peran protein untuk membangun jaringan tubuh
sehingga dapat meningkatkan pertambahan bobot badan ternak. Selain pakan yang
diberikan kepada
ternak untuk
meningkatkan bobot badannya, faktor waktu pemberiannya juga sangat berpengaruh
terhadap pertambahan bobot badan ternak. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka
dilakukan penelitian tentang Respon Kambing Kacang Jantan terhadap Pengaruh
Waktu Pemberian Pakan.
1.2. Identifikasi Masalah
Apakah ada respon kambing kacang jantan terhadap waktu pemberian
pakan. II.
MATERI DAN METODE PENELITIAN
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Palu
Selatan, Kota Palu, Propinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung dari tanggal
19 Mei 2005 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2005.
2.2.
Materi Penelitian 2.2.1.
Ternak Percobaan
Ternak yang
digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 15 ekor kambing kacang jantan umur 10
– 12 bulan dengan kisaran bobot badan antara 9 sampai dengan
18 kg. Penentuan umur ternak didasarkan pada kondisi gigi seri kambing yang masih
temporer dan dalam keadaan renggang. Ternak tersebut diperoleh dari peternakan
rakyat yang berada di daerah Lembah Palu.
2.2.2. Kandang
Kandang yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang individual
berlantai papan berbentuk panggung yang disekat sebanyak 15 petak, dengan ukuran
setiap petak adalah 75 x 75 cm dengan tinggi 75 cm. Masing-masing kandang
dilengkapi dengan bak makan terbuat dari papan dan sebuah baskom untuk tempat air
minum.
2.2.3. Pakan Ternak
Pakan yang
diberikan selama
penelitian terdiri dari konsentrat dan rumput lapangan. Konsentrat yang digunakan
terdiri dari campuran beberapa bahan yang terdiri dari kacang kedele, dedak padi,
jagung
giling dan
bungkil kelapa.
Konsentrat diberikan pada jam 08.00 pagi sesuai perlakuan sebanyak 1 dari bobot
badan berdasarkan bahan kering, sedangkan rumput lapangan diberikan secara ad-
libitum,
setelah konsentrat
habis terkonsumsi. Adapun kandungan gizi dan
komposisi bahan
penyusun konsentrat
tertera pada Tabel 1.
69
Tabel 1. Kandungan Gizi dan Komposisi Bahan Penyusun Konsentrat yang Digunakan.
Bahan Pakan
Bahan Kering
Protei n
Kasar Serat
Kasar Lemak
Kasar TDN
Komposisi Kacang
kedele Dedak
padi Jagung
giling Bungki
l kelapa ---------------------------------------------------------------------------------
-------------------- 86,00
86,00 86,00
86,00 31,58
10,55 9,78
17,28 6,02
9,10 1,54
8,78 15,43
11,98 1,51
13,10 68,45
61,79 81,73
69,41 5,00
59,50 26,00
9,50 Total
100,00 Protein
12,04 TDN
68,03
Keterangan : Laboratorium Ilmu-ilmu Pertanian Universitas Tadulako 1996
Hartadi dkk. 1993
Dihitung berdasarkan kandungan gizi dengan komposisi bahan konsentrat
2.2.4. Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Timbangan kapasitas 25 kg dengan
skala ketelitian 100 g untuk menimbang ternak, sedangkan untuk
menimbang pakan digunakan timbangan duduk kapasitas 2 kg dengan skala
ketelitian 10 g.
2. Parang dan sabit, untuk memotong
rumput. 3.
Ember, untuk tempat minum ternak.
2.3. Pelaksanaan Penelitian