NAMA, OBJEK, DAN SUBJEK PAJAK DASAR PEN GENAAN, TARIF DAN CARA PENGHITUNGAN PAJAK WILAYAH PEMUN GUTAN

26. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan untuk membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau kekeliruan dalam penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah yang terdapat dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil atau Surat Tagihan Pajak Daerah. 27. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak. 28. Pengadilan Pajak adalah Badan Peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau Penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak. 29. Putusan Banding adalah putusan Pengadilan Pajak atas banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak. 30. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi keadaan harta, kewajiban atau utang, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan rugi laba pada setiap Tahun Pajak berakhir. 31. Kas Umu m Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah. 32. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. 33. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. 34. PPNS adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB II NAMA, OBJEK, DAN SUBJEK PAJAK

Pasal 2 1 Dengan nama Pajak Hotel dipungut Pajak atas pelayanan hotel. 2 Objek Pajak adalah pelayanan yang disediakan hotel dengan pembayaran, termasuk : a. fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek termasuk rumah kos dengan jumlah kamar 10 sepuluh atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan ; b. pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan ; c. fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel, bukan untuk umum ; d. jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel. 3 Tidak termasuk objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini adalah : a. penyewaan rumah atau kamar, apartemen danatau fasilitas tempat tinggal lainnya yang tidak menyatu dengan hotel ; b. pelayanan tinggal di asrama, dan pondok pesantren ; c. fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan di hotel yang dipergunakan oleh bukan tamu hotel dengan pembayaran ; d. pertokoan, perkantoran, perbankan, salon yang dipergunakan oleh umum di hotel ; e. pelayanan perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel dan dapat dimanfaatkan oleh umum. Pasal 3 1 Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada hotel. 2 Wajib Pajak adalah pengusaha hotel.

BAB III DASAR PEN GENAAN, TARIF DAN CARA PENGHITUNGAN PAJAK

Pasal 4 Dasar pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Pasal 5 Tarif Pajak ditetapkan sebesar 10 sepuluh persen. Pasal 6 Besarnya pokok Pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dengan dasar pengenaan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.

BAB IV WILAYAH PEMUN GUTAN

Pasal 7 Pajak yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat hotel berlokasi.

BAB V MASA PAJAK, SAAT PAJAK TERUTANG, DAN